Anda di halaman 1dari 7

BAB I TRANSFORMATOR

1.1 Cara Kerja Transformator


 Transformator adalah salah satu device pengubah energy elektromagnetik, yang
hanya bekerja pada sumber listrik arus bolak – balik AC.
 Umumnya transformator mempunyai dua (atau lebih) belitan kumparan yang dibelit
pada inti core magnetic, tetapi saling terisolasi satu sama lainnya.
 Perubahan tegangan input atau tegangan primer akan mengakibatkan perubahan
arusnya yang mengalir, sehingga menyebabkan perubahan fluksi magnetic pada inti
core sehingga tegangan yang diinduksikan pada output atau tegangan sekunder akan
berubah.
 Dengan mengatur perbandingan jumlah belitan primer dan jumlah belitan sekunder,
kita dapat membuat transformator penurun tegangan (step down transformer) dan
transformator penaik atau penurun arus (step up and step down current
transformer).
1.2 Konstruksi
 Terdiri dari gulungan primer dan sekunder yang dililitkan pada inti besi.
 Untuk frekuensi tinggi (hingga ratusan KHz) dan sambungan bebas,
lilitan – lilitan dibelit pada “slug” yang dibuat dari serbuk – serbuk besi
yang dipadatkan atau dibelit dengan inti udara.
 Pada transformator daya dan transformator audio, inti – inti besi dipilih
baja dengan permeabilitas yang tinggi, untuk memperkecil kerugian
hysteresis dan dilapisi dengan suatu lapisan khusus untuk memperkecil
kerugian –kerugian Arus Addy.
 Jumlah dari rugi hysteresis dan rugi daya arus eddy disebut kerugian
inti core atau kerugian besi berlawanan dengan kerugian tembaga yang
disebabkan oleh daya I2R pada belitan – belitan.
1.3 Hubungan-Hubungan Tegangan

•Dengan
  menganggap fluks magnetic berubah – ubah sesuai dengan sinusoida, bentuk = Vm sin
ꙍt, emf yang diinduksikan adalah:
e1= N1 = N1 ∅ 𝜔𝑚 cos 𝜔 𝑡
e1= . E1 . cos 𝜔 𝑡 ……………………………………………………………..…(1-1a)
e2 = N2= N2 . 𝜔 . ∅𝑚 . cos 𝑡
e2= . 𝐸2 . cos 𝜔 𝑡 ………………………………………………………………..(1-1b)
Dimana E1 dan E2 adalah harga efektif (rms value) dari emf sinusoida, maka didapat:
== ……………………………………………………..…………………....(1-2)
Atau perbandingan harga efektif adalah sama dengan perbandingan jumlah belitan.
1.4 Arus Pembangkit (Exiting Current)

• 
Dapat dikatakan, arus magnetisasi IM tidak berbentuk sinus untuk
tegangan sinusoida dan fluksmagetik karena hubungan antara

𝐻 = dan 𝐵 = tidak linier.

Akan tetapi untuk beberapa transformator, arus magnetisasi relative


kecil, dan itulah sebabnya IM berbentuk sinusoida dan dapat
digambarkan dengan phasor IM.
1.5 Hubungan Arus
•  V = E ; V = E ; dan I = I
2 2 1 1 E M

Jika beban Z2 disambungkan ke gulungan sekunder dengan menutup


saklar s, arus sekunder yang mengalir 𝐼2=
 N1.IM – N2.I2 + N2.Ii = N1.IM ………………………………………………...........(1-3)
Hal ini sesuai dengan
 N2.I2 = N1.Ii
dan
 = ………………………………………………………………….......………………(1-4)
Contoh Soal
Sebuah transformator dengan inti besi baja yang dilapisi dengan silicon,
mempunyai panjang rata – rata 0,6 meter dan penampang 0,005m2.Gulungan
primer sebanyak 150 lilit dan gulungan sekunder, mempunyai jumlah 450 lilit.
Tegangan input = 200 VRMS, frekuensi 60 Hz. Hitunglah arus primer jika
transformator tanpa beban dan jika transformator dismabungkan dengan beban
RL = 120 Ω
Jawaban
•• Fluksi
  maksimum yang diperlukan; dengan rumus 1-1
𝜙𝑚= = =5 × 10-3 𝑊𝑏
• Rapat fluksi
𝐵𝑚 = = = 1 𝑇𝑒𝑠𝑙𝑎
• Untuk bahan siliconsteel dari kurva B/H untuk B = 1 T didapat H = 200 At/m.
• Arus magnetisasi (harga rms)
𝐼M = = = 0,6 𝐴
• Karena silicon steel mempunyai kerugian hysteresis yang rendah dan lapisan core mempunyai kerugian arus
eddy yang rendah seperti perkiraan kita maka dapat dianggap IE = IM = 0,6 A.
• Perbandingan tegangan sama dengan perbandingan lilitan
𝑉2 = .𝑉 = × 200 = 600 𝑉
• Jika transformator dibebani dengan RL = 120 Ω maka:
𝐼2 = = 5 𝐴
• Komponen dari arus primer yang disebabkan beban adalah:
𝐼΄1= .𝐼2 = × 5 = 15 𝐴
• Karena arus pembangkit kecil, dan bila dijumlahkan mendekati sudut 90° terhadap Ii dapat diabaikan dan
arus primer dengan beban ≈ 15 A.

Anda mungkin juga menyukai