Anda di halaman 1dari 20

BAB IV

ISTILAH-ISTILAH DALAM
EKONOMI ISLAM
CONTENTS
01 JUAL BELI 04 SYIRKAH

02 KHIYAR 05 PERBANKAN SYARI’AH

03 RIBA 06 ASURANSI SYARI’AH


ONE
JUAL BELI

Jual beli secara etimologis artinya: Menukar harta dengan harta. Secara terminologis artinya:
Transaksi penukaran selain dengan fasilitas dan kenikmatan. Sengaja diberi pengecualian
“fasilitas” dan “kenikmatan”, agar tidak termasuk di dalamnya pe-nyewaan dan menikah.
PEMBAGIAN
1. Klasifikasi Jual Beli dari Sisi Objek Dagangan
Ditinjau dari sisi ini jual beli dibagi menjadi tiga jenis: Pertama: Jual beli umum, yaitu menukar uang
dengan barang. Kedua: Jual beli ash-sharf atau Money Changer, yakni penukaran uang dengan uang.
Ketiga: Jual beli muqayadhah atau barter. Yakni menukar barang dengan barang.

2. Klasifikasi Jual Beli dari Sisi Cara Standarisasi Harga


a) Jual beli Bargainal (Tawar-menawar). Yakni jual beli di mana penjual tidak memberitahukan modal
barang yang dijualnya.
b). Jual beli amanah. Yakni jual beli di mana penjual mem-beritahukan harga modal jualannya. Dengan
dasar jual beli ini, jenis jual beli tersebut terbagi lain menjadi tiga jenis lain:
* Jual beli murabahah. Yakni jual beli dengan modal dan ke-untungan yang diketahui.
* Jual beli wadhi”ah. yakni jual dengan harga di bawah modal dan jumlah kerugian yang diketahui.
* Jual beli tauliyah. Yakni jual beli dengan menjual barang dalam harga modal, tanpa keuntungan dan
kerugian.
Sebagian ahli fiqih menambahkan lagi jenis jual beli yaitu jual beli isyrak dan mustarsal. Isyrak adalah
menjualPlease enter
sebagian yourdengan
barang title sebagian uang bayaran. Sedang jual beli mustarsal adalah jual beli
dengan harga pasar. Mustarsil adalah orang lugu yang tidak mengerti harga dan tawar menawar.
c) Jual beli muzayadah (lelang). Yakni jual beli dengan cara penjual menawarkan barang dagangannya,
lalu para pembeli saling menawar dengan menambah jumlah pembayaran dari pembeli sebelumnya,
lalu si penjual akan menjual dengan harga tertinggi dari para pembeli tersebut.
Kebalikannya disebut dengan jual beli munaqadhah
ENTER (obral). Yakni si pembeli menawarkan
ENTER ENTER diri untuk
TITLE
membeli barang dengan TITLE
kriteria tertentu, lalu para TITLEdagang-annya,
penjual berlomba menawarkan
kemudian si pembeli akan membeli dengan harga ter-murah yang mereka tawarkan.

3. Pembagian Jual Beli Dilihat dari Cara Pembayaran


Welcome to download this Welcome to download this Welcome to download this
Ditinjau dari sisiWelcome to download
ini, jual this
beli terbagi menjadi Welcome
empatto bagian:
download this Welcome to download this

* Jual beli dengan penyerahan barang dan pembayaran secara langsung.


* Jual beli dengan pembayaran tertunda.
* Jual beli dengan penyerahan barang tertunda.
* Jual beli dengan penyerahan barang dan pembayaran sama-sama tertunda.
SYARAT SYARAT SAH JUAL BELI

Agar jual beli dapat dilaksanakan secara sah dan memberi pengaruh yang tepat, harus direalisasikan beberapa
syaratnya terlebih dahulu. Ada yang berkaitan dengan pihak penjual dan pembeli, dan ada kaitan dengan objek
yang diperjual-belikan.

1. Yang berkaitan dengan pihak-pihak pelaku, harus memiliki kompetensi dalam melakukan aktivitas itu, yakni
dengan kondisi yang sudah akil baligh serta berkemampuan memilih. Tidak sah transaksi yang dilakukan anak
kecil yang belum nalar, orang gila atau orang yang dipaksa.

2. Yang berkaitan dengan objek jual belinya, yakni sebagai berikut:

a. Objek jual beli tersebut harus suci, bermanfaat, bisa dise-rahterimakan, dan merupakan milik penuh salah satu
pihak.

b. Mengetahui objek yang diperjualbelikan dan juga pemba-yarannya, agar tidak terkena faktor “ketidaktahuan”
yang bisa termasuk “menjual kucing dalam karung”, karena itu dilarang.

c. Tidak memberikan batasan waktu. Tidak sah menjual barang untuk jangka masa tertentu yang diketahui atau
tidak di-ketahui. Seperti orang yang menjual rumahnya kepada orang lain dengan syarat apabila sudah dibayar,
maka jual beli itu dibatalkan. Itu disebut dengan “jual beli pelunasan”.
TWO
KHIYAR

Khiyar merupakan hak pembeli atau penjual sebelum terjadi transaksi. Dengan adanya khiyar diharapkan
dapat meminimalkan kerugian yang harus diterima oleh pembeli dan penjual.

Menurut etika jual beli dalam Islam, khiyar berarti hak memilih bagi penjual dan pembeli sebelum
melanjutkan transaksi apakah akan diteruskan ke proses akad atau membatalkannya.
PEMBAGIAN & SYARAT
1. Khiyar Majlis
Khiyar majlis adalah hak penjual dan pembeli untuk melakukan pembatalan transaksi jual-beli selagi
mereka belum berpisah. Sehingga selama penjual dan pembeli masih berada pada tempat
berlangsungnya jual-beli (majlis), maka baik penjual maupun pembeli memiliki hak untuk meneruskan
atau membatalkan keberlangsungan transaksi.
2. Khiyar ‘aibi
Dalam hadist, khiyar ‘aibi merupakan hak untuk meneruskan atau membatalkan transaksi apabila
setelah transaksi berlangsung didapati kecacatan pada barang yang tidak diketahui pembeli pada saat
berjalannya transaksi. Contoh khiyar ‘aibi dalam kehidupan sehari-hari ialah pembeli berhak
memutuskan untuk mengembalikan barang cacat yang diketahui.
3. Khiyar Syarat
Khiyar syarat merupakan macam khiyar terakhir yang akan dibahas. Khiyar syarat adalah hak
pembeli atau penjual untuk meneruskan atau membatalkan transaksi selama masih dalam periode
waktu yang disepakati oleh kedua belah pihak. Batas periode waktu yang diijinkan sesuai dengan
hadist ialah selama tiga hari tiga malam.
Adapun beberapa ketentuan yang perlu diperhatikan dalam khiyar syarat adalah sebagai berikut:
•Setelah lewat masa khiyar syarat, maka transaksi sah dan tidak dapat dilakukan pembatalan baik
oleh penjual maupun pembeli
•Hak khiyar syarat tidak dapat diwariskan. Sehingga apabia pembeli meninggal pada masa khiyar,
maka hak kepemilikan akan jatuh ke tangan ahli waris pembeli. Sedangkan apabila penjual meninggal
dunia pada masa khiyar, maka hak kepemilikan akan otomatis jatuh ke tangan pembeli.
THREE
RIBA
Riba adalah suatu kegiatan pengambilan nilai tambah yang memberatkan dari akad perekonomian, seperti
jual beli atau utang piutang, dari penjual terhadap pembeli atau dari pemilik dana kepada peminjam dana,
baik diketahui bahkan tidak diketahui, oleh pihak kedua.

Riba dapat pula dipahami hanya sebatas pada nilai tambah dari nilai pokok dalam suatu akad
perekonomian.
PEMBAGIAN
1. Riba Fadli
Pertukaran barang sejenis yang tidak sama timbangannya. Misalnya, cincin emas 22 karat
seberat 10 gram ditukar dengan emas 22 karat namun seberat 11 gram. Kelebihannya itulah
yang termasuk riba.
2. Riba Qordi
Pinjam-meminjam dengan syarat harus memberi kelebihan saat mengembalikannya. Misal si
A bersedia meminjami si B uang sebesar Rp100.000,00 asal si B bersedia mengembalikannya
sebesar Rp115.000,00. Bunga pinjaman itulah yang disebut riba.
3. Riba adi
Akad jual-beli barang sejenis dan sama timbangannya, namun penjual dan pembeli berpisah
sebelum melakukan serah terima. Seperti penjualan kacang atau ketela yang masih di dalam
tanah.
4. Riba Nasi’ah
Akad jual-beli dengan penyerahan barang beberapa waktu kemudian. Misalnya, membeli
buah-buahan yang masih kecil-kecil di pohonnya, kemudian diserahkan setelah besar-besar
atau setelah layak dipetik. Atau, membeli padi di musim kemarau, tetapi diserahkan setelah
panen.
FOUR
SYIRKAH

Syirkah merupakan suatu akad kerja sama antara dua orang atau lebih untuk suatu usaha tertentu di mana
setiap pihak memberikan kontribusi dana (atau amal) dengan kesepakatan bahwa keuntungan dan kerugian
akan ditanggung bersama sesuai dengan kesepakatan yang telah ditentukan.
PEMBAGIAN
1. Syirkah ‘Inan
Syirkah ‘Inan, adalah suatu bentuk ikatan yang berupa kesepakatan kerja sama antara dua
orang ataupun lebih dalam kerja dan modal, baik dijalankan secara bersama-sama ataupun
dengan menunjuk salah satu peserta syirkah untuk menjalankannya.

Dengan demikian, maka komponen penyusun syirkah ‘inan ini adalah eksistensi 1) dua pihak
yang bertransaksi, 2) objek transaksi (al-ma’qud ‘alaih) yang meliputi modal dan juga jenis
usaha dan 3) perjanjian (syarat) pembagian keuntungan ataupun kerugian usaha, dan 4)
orang yang menjalankan (‘amil) dan ketentuan upahnya.
2. Syirkah ‘Abdan
Syrikah abdan merupakan kerjasama usaha antar para pihak yang menyertertakan
kontribusi kerja (amal), tanpa kontribusi modal (maal). Kontribusi kerja yang dimasukkan
dapat berupa kerja fisik, dan juga kerja pikiran. Tidak ada syarat kesamaan profesi pada
praktek syirkah abdan. Sehingga memungkinkan kerjasama syirkah abdan antara pihak
yang menyumbang kerja pikirannya dan satu pihak lagi kerja fisiknya. Syirkah abdan
memiliki rukun sebagai berikut:
• Keberadaan dua orang atau lebih yang berakad.
• Jenis Usaha dan pembagian kerja.
• Kesepakatan pembagian keuntungan dan kerugian dari hasil kerja sama tsb.
3. Syirkah Wujuh
SyirkahPlease
wujuh enter
merupakan kerjasama usaha antara dua belah pihak atau lebih yang masing-
your title
masing pihak memberikan kontribusi kerja (amal). Disebut syirkah wujuh karena para pihak yang
akan melakukan syirkah ini memiliki reputasi baik dan juga keahlian dalam berbisnis. Syirkah
wujuh mempunyai rukun sebagai berikut:
•Adanya produsen atau selaku yang memiliki modal
•Adanya dua orang atau bisa juga lebih pelaku syirkah selaku mudlarib dan sekaligus ‘amil
•Adanya profesi keahlian yang sama, ataupun ketokohan dan kaliber yang sama
•Adanya job description
ENTER(uraian tugas) yang jelas antar kedua belah pihak
ENTER usaha
ENTER
•Adanya pembagianTITLE
keuntungan yang jelas di antara
TITLE kedua belah pihak TITLE
•Shighat syirkah

4. Syirkah Mufawadhah
Syirkah Mufawadhah merupakan kerja sama antara dua orang atau lebih. Setiap pihak
memberikan suatu porsi dari keseluruhan Welcome
Welcome to download this
dana todan juga berpartisipasi
download this
dalam kerja. Setiap pihak
Welcome to download this
membagi keuntungan dan kerugian
Welcome to download this secara Welcome
sama.to download this Welcome to download this

Misalnya A adalah pemodal, berkonstribusi modal pada B dan C, dua insinyur teknik sipil, yang
sebelumnya juga sepakat, bahwa masing-masing akan berkonstribusi kerja. Kemudian B dan C
juga sepakat untuk berkonstribusi modal, untuk membeli barang secara kredit atas dasar
kepercayaan pedagang kepada B dan C.
SYARAT-SYARAT

Syarat Lafadz

A Kalimat akad hendaklah


Syarat untuk menjadi
mengandung arti izin untuk
anggota perserikatan adalah:
menjalankan barang B Berakal, Baligh dan Merdeka.
perserikatan.

Syarat dari modal perkongsian:


• Modal hendaknya berupa uang ( emas atau perak)
ataupun barang yang dapat ditimbang atau ditakar.
C Contohnya: beras, gula dll.
• Kedua barang itu hendaknya dicampurkan sebelum
akad sehingga kedua barang tidak bisa dibedakan
FIVE
PERBANKAN SYARI’AH

Syirkah merupakan suatu akad kerja sama antara dua orang atau lebih untuk suatu usaha tertentu di mana
setiap pihak memberikan kontribusi dana (atau amal) dengan kesepakatan bahwa keuntungan dan kerugian
akan ditanggung bersama sesuai dengan kesepakatan yang telah ditentukan.
PEMBAGIAN
1. Bank Umum Syariah
Bank umum syariah yaitu bank syariah yang dalam aktivitas usahanya menyediakan jasa
lalu lintas pembayaran. Seperti PT. Bank Muamalat Indonesia, PT. Bank BRI Syariah, PT. Bank
Syariah Mandiri, PT. Bank BNI Syariah dan lain-lain.

2. Unit Usaha Syariah


Unit usaha syariah ialah unit kerja dari kantor pusat Bank Umum Konvensinal yang
mempunyai fungsi untuk kantor induk, dan unit kantor cabang yang melakukan aktivitas
usaha menurut prinsip syariah. Seperti. PT. Bank Tabungan Negara (BTN), PT. Bank Danamon
Indonesia, PT. Bank CIMB Niaga, dan lain-lain.

3. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah


Bank pembiayaan rakyat syariah ialah bank yang dalam aktivitasnya tidak menghimpun dana
masyarakat berbentuk gir, sehingga tidak bisa menerbitkan cek dan bilyet giro. Seperti PT.
BPRS Amanah Rabbaniah, PT. BPRS Buana Mitra Perwira, dan lain-lain.
SIX
ASURANSI SYARI’AH

Asuransi syariah adalah sebuah usaha untuk saling melindungi dan saling tolong menolong di antara
sejumlah orang, di mana hal ini dilakukan melalui investasi dalam bentuk aset (tabarru) yang memberikan
pola pengembalian untuk menghadapi risiko tertentu melalui akad (perikatan) yang sesuai dengan syariah.
PEMBAGIAN
1. Takaful Keluarga (Asuransi Jiwa)
Bentuk asuransi syariah yang memberikan perlindungan dalam menghadapi musibah
kematian dan kecelakaan atas diri peserta asuransi takaful.Produk asuransi takaful keluarga
meliputi :
•Takaful berencana
•Takaful pembiayaan
•Takaful pendidikan
•Takaful dana haji, DLL.

2. Takaful Umum (asuransi Kerugian)


Bentuk asuransi syariah yang memberikan perlindungan finansial dalam menghadapi
bencana atau kecelakaan atas harta benda milik peserta takaful.Produk-produk Asuransi
Takaful umum adalah :
1. Takaful kebakaran
2. Takaful kendaran bermotor
3. Takaful pengangkutan
4. Takaful Resiko Pembangunan
SYARAT SYARAT

menghilangkan unsur-unsur yang Pengelolaan dana atau invsetasinya haruslah


diharamkan yang terdapat dalam asuransi, 1 2 pada proyek-proyek yang sesuai dengan
yaitu gharar, riba dan maisir. syariah.

Konsekusensinya adalah menjadikan premi merubah sistem asuransi yang bersifat jual -
yang dibayarkan peserta sebagainya 3 4 beli (tabaduli) menjadi sistem yang bersifat
dijadikan tabarru (hibah/derma) yang dikeloa tolong menolong (ta'awuni), dimana peserta
dalam satu fund khusus, yang peruntukannya asuransi saling tolong menolong terhadap
khusus untuk memberikan manfaat asuransi. peserta lain yang tertimpa musibah.
THANKS
THE NAME OF THE COMPANY

- REPORT PERSON -

Anda mungkin juga menyukai