Anda di halaman 1dari 24

Networking dan

Internetworking

Jordy Alpandri Putra - 1533489377


Motivasi Networking
Resource sharing: berbagi resource komputasi karena alasan demand >>
supply
◦ Efisiensi pemanfaatan resources
◦ Mobilitas resources, mis: SETI@home

Ekstensibilitas komputasi: komponen komputasi tidak harus terletak pada satu


mesin  dasar bagi pembentukan sistem komputer terdistribusi
Komunikasi: dua atau lebih komputer yang saling terhubung memungkinkan
para pemakainya saling berkomunikasi
Peningkatan kinerja (performance)
◦ Reliabilitas sistem secara keseluruhan
◦ Skalabilitas

Kemudahan pemanfaatan komputer


◦ Ketidaktergantungan pada lokasi pemakai
◦ Transparansi
Komponen Network
Komponen-komponen network:
◦ Hardware  resource komputasi
◦ Pada dasarnya bisa berupa komponen elektronis dengan apapun yang dilengkapi pengolah
(processor): home consumer electronics, smart dust (wireless sensors), …
◦ Software (system-level)  support agar tujuan network bisa tercapai
◦ Pengelolaan resource sharing, mis: load balancing, mekanisme transparansi
◦ Komunikasi, mis: fungsi addressing & routing
◦ Protokol  kesepakatan-kesepakatan untuk mengatasi problem
heterogenitas
Komponen Hardware

Wireless sensor

Internet-ready refrigerator Car computer

Wrist watch with


Personal-Area-Network
capability
Komponen Software

A 1 B
Hosts 2
or local 3 Links 4 C
networks 5
D 6 E
Routers
Jenis-Jenis Network
Menurut luasan distribusi
◦ Personal area network, dengan teknologi: Bluetooth, IrDa, ultra wide band
(UWB)
◦ Local area network, dengan teknologi Ethernet, FDDI, token ring
◦ Wide area network, dengan teknologi ISDN, ATM

Menurut topologi
◦ Star
◦ Bus
◦ Ring
◦ Mesh
◦ Tree
Menurut media
◦ Wired
◦ Wireless
Personal Area Network
(PAN)
Network untuk komunikasi antar
device dalam konteks seputaran
individu (intra-personal
communication)
◦ “Unconscious communication” 
devices secara otomatis bisa saling
terhubung dan berkomunikasi
◦ Bisa digunakan untuk personalisasi
aktivitas  memrogram devices sesuai
kebutuhan personal
◦ Teknologi utama: Bluetooth
Local Area Network
Network dengan area cakupan yang
sempit (rumah, kantor, sekumpulan
bangunan)
Teknologi utama: Ethernet
Prinsip-prinsip kerja:
◦ Paket data dikirim ke semua host yang
ada
◦ Menggunakan saluran secara bersama
(sharing)
◦ Hanya ada satu pengirim pd satu saat
◦ Interface berfungsi sbg pengirim dan
penerima
◦ Benturan antar paket (collision) hrs
ditangani dng baik krn berpengaruh
langsung thdp performance jaringan Ethernet
controller
Ethernet
Dikembangkan di Xerox PARC,
menuruti standar IEEE 802.3,
beroperasi pd laju 10 Mbps
(Fast Ethernet memiliki laju 100
Mbps)
Menggunakan metode
broadcasting
◦ Semua host mendengarkan kiriman
paket (frame) scr terus-menerus
◦ Tiap host menerima paket kiriman,
tapi hanya host tujuan yg akan
mempro-sesnya lebih lanjut
Ethernet: Metode CSMA/CD
Carrier sense  pengirim mendeteksi “sinyal” carrier sbl mengirim.
Collision detect  semua pengiriman dibatalkan bila terjadi benturan
Di host tujuan dilakukan pemeriksaan integritas paket. Jika gagal, pengiriman
dianggap gagal dan proses diulangi lagi
Wide Area Network
Network dengan area cakupan yang luas, melibatkan packet
switching exchanges (PSE) dan jaringan komunikasi publik
Mode kerja: store-and-forward
Teknologi: Asynchronous Transfer Mode (ATM)

PSE WAN

Host
Asynchronous Transfer Mode
(ATM)
Teknologi packet switching melalui cell relay
Performance tinggi, karena
◦ Menghindari kontrol aliran dan pemeriksaan error di host perantara
◦ Ukuran paket (cell) tetap (fixed)

Bisa beroperasi bila ada koneksi ATM. Koneksi ATM bisa


terbentuk bila resource tersedia. Sekali koneksi terbentuk,
performance dapat dijamin
Bisa digunakan untuk data multimedia
Internetworking
Sekumpulan network yang dihubungkan oleh peralatan-
peralatan penghubung, yang berlaku seperti sebuah network
besar
Tantangan dalam
Internetworking
Konektivitas  bagaimana menghubungkan dua atau lebih network ?
Reliabilitas  ukuran internetwork sebanding dengan nilai (value) yang
dikandungnya dan resiko gangguan yang mungkin menimpanya
Manajemen network: konfigurasi, kinerja, keamanan, …
Model Referensi
Open System Interconnection
(OSI)
Menjelaskan bagaimana informasi
dari satu aplikasi mengalir melalui
network dari satu komputer ke
komputer lain
Model OSI menggambarkan
aktivitas transfer informasi ke dalam
7 kelompok aktivitas  tiap
aktivitas diasosiasikan dengan satu
lapisan
Tiap lapisan bersifat self-contained
 implementasi secara independen
Lapisan-Lapisan OSI
Lapisan-lapisan tingkat atas:
berurusan dengan aplikasi dan
diimplementasikan dengan
software
Lapisan-lapisan tingkat bawah:
berurusan dengan transport
data. Lapisan fisis dan data link
diimplementasikan dengan
hardware & software
OSI dan Internetworking

Node Router Router Node


TCP/IP
Tumpukan protokol (protocol
stack) yang secara de-facto
mengimplementasikan Internet
TCP/IP muncul sebelum model
OSI, juga menggunakan konsep
layering
Lapisan-Lapisan
Lapisan Aplikasi
TCP/IP
◦ Digunakan oleh aplikasi untuk berkomunikasi
◦ Data dalam format aplikasi dienkapsulasi ke dalam paket-paket protokol lapisan
transport

Lapisan Transport
◦ Transport paket secara end-to-end, tanpa tergantung jenis networknya
◦ Protokol TCP  connection-oriented dan UDP  connectionless
◦ Mulai membicarakan tentang reliabilitas transport
Lapisan-Lapisan TCP/IP
Lapisan Network
◦ Pada mulanya, dirancang untuk mengirimkan paket data dalam satu network
◦ Dengan perkembangan internetworking  ditambah fungsionalitas
pengiriman antar network (routing)

Lapisan Data Link


◦ Mengirimkan paket dari lapisan network pada dua node (host)
◦ Interoperabilitas  bisa bekerja dengan lapisan data link yang berbeda.
Contoh: Ethernet-PPP-PPPoE-WiFi (IEEE 802.11)
Contoh: Interoperabilitas
Wired-Wireless Network
fixed terminal
mobile terminal

server

infrastructure network

access point

application application
TCP TCP
IP IP
LLC LLC LLC
802.11 MAC 802.11 MAC 802.3 MAC 802.3 MAC
802.11 PHY 802.11 PHY 802.3 PHY 802.3 PHY
TCP/IP dan OSI
Protokol
Sekumpulan aturan dan konvensi formal yang mengatur
bagaimana komputer saling berkirim informasi melalui media
network
Sebuah protokol mengimplementasikan satu atau lebih lapisan
◦ Protokol LAN: bekerja di lapisan fisis dan data link, mengatur komunikasi di
berbagai media LAN
◦ Protokol WAN: bekerja di lapisan fisis, data link, dan network dan mengatur
komunikasi di berbagai media WAN
◦ Protokol routing: protokol pada lapisan network yang mengatur pertukaran
informasi antar router  router bisa meneruskan informasi melalui jalur
yang tepat
◦ Protokol network: berbagai protokol pada lapisan masing-masing
Aspek Desain Protokol
Keefektifan: bagaimana pemakai atau software aplikasi dapat
memanfaatannya
◦ Tantangan: kompleksitas  pendekatan layering
◦ Tiap layer mengimplementasikan satu fungsionalitas tertentu

Reliabilitas: menangani error dalam transmisi (saluran transmisi selalu


berpotensi gagal)
◦ Mekanisme deteksi dan koreksi error
◦ Contoh: mekanisme checksum (error detection) dan packet resend (error
correction) dalam TCP

Anda mungkin juga menyukai