• Proses dan evaluasi konsep negara hukum diawali oleh pemikiran Plato yang lalu
dikembangkan oleh muridnya Aristoteles. Oleh Plato gagasan Negara Hukum yaitu
penyelenggaraan negara yang baik ialah yang berdasarkan pada pengaturan
(hukum) yang baik, disana ditegaskan, pemimpin adalah hukum itu sendiri bukan
orang.
• Konsep negara hukum yang digagas oleh plato dan aristoteles mengalami
kesurutan dan menjadi trend kembali pd awal abad 17 di barat (Inggris) yang
digagas oleh Jhon Locke yang menegaskan tujuan negara yang menjamin
kembebasan dan HAM dengan penyelenggaraan negara berdasar atas hukum. Dan
terus berkembang diakhir abad 19 dan awal abad 20.
• Para ahli hukum eropa barat kontinental; Imanuel Kan dan Frederich Julius Stahl
memakai istilah Rechtsstaat, sedang ahli Anglo Saxon; AV Dicey memakai istilah
Rule of Law. Di Indonesia Istilah Rechsstaat atau Rule of Law diterjemahkan dengan
“Negara Hukum” (Mahfud MD, 1993)
• Negara adalah suatu organisasi kekuasaan yang terdiri atas unsur rakyat
(penduduk), wilayah dan pemerintah. Hukum berasal dari kata latin lex yang berasal
dari kata ligare (mengikat, menghubungkan), yang berarti mengikat orang untuk
bertindak, bisa juga menghubungkan manusia yang satu dengan manusia yang lain.
A. Latar Belakang Rule of Law
• Rule of law terkait erat dengan keadilan sehingga harus menjamin keadilan
yang dirasakan oleh masyarakat.
Dengan demikian inti rule of law adalah jaminan adanya keadilan bagi
masyarakat terutama keadilan social.
Penjabaran prinsip-prinsip rule of law secara formal termuat didalam
pasal-pasal UUD 1945, yaitu
•
1. Ada pengakuan dan perlindungan hak asasi.
2. Ada peradilan yang bebas dan tidak memihak serta tidak terpengaruh
oleh kekuasaan atau kekuatan apapun.
3. Legalitas terwujud dalam segala bentuk.
CIRI-CIRI NEGARA HUKUM