Anda di halaman 1dari 45

BAB 8

PERSEDIAAN INDEPENDEN
(INDEPENDENT INVENTORY)

irma_hasan@ymail.com
irmayanti hasan.blogspot.com
Independent & Dependent Demand

Dua tipe demand:


 independent : demand tidak berhubungan
dengan deman produk lain.
 dependent: inputs / parts; demand berhubungan
terhadap demand lain (item independent).
Persediaan (Inventory)
Definisi
Stok barang dalam suatu waktu yang merupakan aset nyata

(tangible asset) yang dapat dilihat dan diukur.


Sumber daya menganggur (idle resources) yang

menunggu proses lebih lanjut.


Tipe Inventory
 Bahan Mentah (Raw material)
 Work-in-process
 Komponen atau part
 Barang jadi
Alasan
 Trade Off antara ongkos simpan dan ongkos pesan.
 Mengantisipasi permintaan tak terduga.
 Mengantisipasi permintaan Musiman.
 Menghindari tidak ada barang (musiman).
 Menghindari keterlambatan pengiriman.
 Menghindari ada material/part yg rusak.
 Memanfaatkan Diskon (kalau ada) dan mendapatkan diskon (beli
banyak).
 Menjamin kelangsungan produksi.
 Mengantisipasi Fluktuasi Deman.
 Mengantisipasi kenaikan harga.
Ongkos Inventori

• Holding costs – berhubungan dengan simpan


atau “carrying” inventori pada periode
tertentu.
• Ordering/Setup costs – Berhubungan dengan
pesan/setup per sekali pesan/setup.
METODE PENGENDALIAN PERSEDIAAN
INDEPENDEN
1. Economic order quantity
2. Economic Production quantity
3. Quantity discount
1. EOQ (Economic Order Quantity)

 Ukuran lot yang harus dipesan/dibuat sehingga meminumkan


total biaya inventori.
Asumsi EOQ
• Demand diketahui dan konstan.
• Lead time diketahui dan konstan.
• Material dipenuhi secara instan.
• Tidak ada quantity discounts.
• Hanya order (setup) cost dan holding cost.
• Tidak ada stockout.
Mengapa Holding Cost Naik?

 Banyak unit yang harus disimpan

Purchase Order
Purchase Order
Description Qty.
Description Qty.
Microwave 1
Microwave 1000
Order quantity
Order quantity
Mengapa Order Costs Turun?

• Cost is spread over more units

1 Order (Postage $ 0.32) 1000 Orders (Postage $320)

Purchase Order PurchaseOrder


Purchase Order
Description PurchaseOrder
Purchase Order
Description Qty.
Qty. Description Qty.
Microwave 1 Description
Microwave
Description Qty.1
Qty.
Microwave 11
Microwave
Microwave 1000
Jumlah
Order
Tujuan:
Minimasi Total Inventory Cost yaitu
Menentukan Economic Order Quantity.
Informasi Yang Dibutuhkan
• Peramalan Permintaan
• Biaya Inventori
• Lead Time
Asumsi:
kapan dan berapa banyak untuk pesan.
Demand Sudah Pasti diketahui.
Model EOQ
Berapa ukuran pesanan?

Biaya

t Curve
al C os rve
Tot ost Cu
ing C
H ol d

Order (Setup) Cost Curve

Jumlah pesanan Jumlah pesanan


Optimal (Q*)
Model EOQ (kapan pesan?)

Level Inventori
Optimal Average
Order Inventory
Quantity (Q*/2)
(Q*)

Reorder
Point
(ROP)

Time
Lead Time
Perumusan Model EOQ

D Q
TC   k  h   D.c
Q 2
Dimana:
D = jumlah kebutuhan barang selama satu periode
(misal = 1 tahun)
k = ordering cost /biaya pemesanan
h = holding cost/biaya penyimpanan
c = purchasing cost/biaya pembelian
t = waktu antara satu pemesanan ke pemesanan berikutnya

Lead time : tenggang waktu antara saat dilakukan pemesanan dengan saat barang
datang.
R : reorder point (titik pemesanan kembali)
Perumusan Model EOQ

Jumlah Order Optimal 2 Dk


Q ( EOQ ) 
h

Waktu pemesanan Q
to 
D

Total incremental cost per tahun TIC  2 Dkh

Reorder point pada saat lead time L dalam minggu

R  (LT - to)xD
Contoh soal EOQ
1. Permintaan harian barang x = 100 unit. Biaya
pemesanan Rp 100/pesan. Biaya penyimpanan harian
Rp 0,02/unit. Bila diketahui lead time-nya 12 hari.
Tentukan EOQ, t dan R?
Diket :
• D = 100 unit/hari
• k = Rp 100/pesan
• h = Rp 0,02/unit/hari
2 Dk 2 x100 x100
Q( EOQ )    1000unit
h 0,02

EOQ 1000
t0    10hari
D 100

L = 12 hari ,to= 10 hari, R = (L-to)xD = (12-10)x100 =


R = 200 unit
Keterangan:
• 12 hari sebelum beroperasi perusahaan pesan barang untuk
kebutuhan siklus pertama
• 12 hari sebelum beroperasi perusahaan pesan barang lagi
untuk siklus berikutnya
2. Apotik SEHAT WALAFIAT memerlukan obat TOKCER
setiap tahun sebanyak 3000 unit. Biaya pemesanan
setiap kali pesan sebesar Rp. 250.000. Biaya
pemeliharaan barang setiap unit barang setiap tahun
Rp. 2500. Berapa jumlah pemesanan yang dapat
meminimalkan biaya?
3. Data perusahaan ABC, sbb:

• Persediaan akhir BB th ’09/10 : 2000 unit


• Perkiraan pemakaian BB th ’10/11 : 15.000 unit
• Harga beli BB : Rp 100/unit
• Biaya pemesanan : Rp 600/pesan
• “ bongkar : Rp 400/bongkar
• ” transport : Rp 2000/1000 unit
• ” asuransi : Rp 100/th/unit
• “ gudang : Rp 400/th/unit
• “ bunga modal : Rp 125/th/unit
• “ resiko kerusakan : Rp 175/th/unit
• penjaga gudang : Rp 10.000/bl
• Perkiraan pemakaian BB akhir ‘10/’11 : 3000 unit
Ditanya : EOQ dan TIC ?
Penyelesaian:
- Perkiraan pemakaian BB ’10/’11 : 15.000 unit
- Perkiraan pemakaian BB akhir ‘10/’11 : 3.000 unit
: 18.000 unit
- Persediaan BB akhir ’09/’10 : 2.000 unit
- Jumlah kebutuhan BB ‘10/’11 : 16.000 unit
Ordering cost :
- Biaya pemesanan : Rp 600
- “ bongkar : Rp 400
: Rp 1000
• Holding cost :
- Biaya asuransi : Rp 100
- Biaya gudang : Rp 400
- Biaya bunga modal : Rp 125
- Biaya resiko kerusakan : Rp 175
: Rp 800
2(16000)(1000)
EOQ 
800

= 200 unit
TIC  2(16000)(1000)(800)

= Rp 160.000
4. Dari analisa peramalan PT. VISIN mengetahui bahwa total
permintaan yang akan datang adalah 125 unit. Produk “X”/bl
dengan pola permintaan konstan. Pada awal periode
perencanaan diket. PT. VISIN memiliki persediaan produk “X”
sebanyak 100 unit. Pihak manajemen dalam usahanya
mengurangi biaya simpan telah meminta manager produksi
agar persediaan produk ”X” ditekan menjadi 50 unit pada akhir
periode perencanaan. Bila tiap unit produk ”X” membutuhkan
3 unit BB A, jumlah hari kerja efektif pada periode
perencanaan yang akan datang 285 hari dan diketahui data-
data biaya BB A, sbb:
• Harga produk ”X” : Rp 8000/unit
• Biaya pemesanan : Rp 24000/pesan
• ” penyimpanan : Rp 2500/unit/th
• Ditanya : EOQ, f, to, TIC untuk BB A
Penyelesaian:
• Data-data status persediaan selama periode perencanaan
• Persediaan awal : 100 unit produk “X”
• Permintaan/bl : 125 X 12 (1 th=12bl) : 1500 unit produk “X”
• Persediaan akhir : 50 unit produk “X”
• Jumlah “X” yang dibuat : (1500-100)+50 unit =
1450 unit
• Kebutuhan “X” = 3 A : 3 x 1450 = 4350 unit
2(4350)(24000)
EOQ 
2500

= 289 unit
D 4350
f  
Q 289

 15,05  15kali
Q 289
to  xjumlahharidlm1thn  285
D 4350
= 19 hari

TIC  2(4350)(24000)(2500)
= Rp 722,496
2. EPQ (Economic Production Quantity)

• Pengadaan bahan baku dibuat oleh perusahaan


itu sendiri
• Produksi lebih besar daripada kebutuhan (P > D)
• Memproduksi yang paling ekonomis
• Keadaan seperti ini mengharuskan model lain
yang disebut EPQ (Economic Production
Quantity), yang mana dalam model ini produk
diproduksi dan dijual pada saat yang bersamaan.
• Notasi yang digunakan sama dengan yang
digunakan pada model EOQ tetapi ditambah
dengan p = Tingkat produksi tahunan
• t = Lama jalannya produksi, dalam satuan hari
Contoh Soal EPQ:

1. Suatu perusahaan memproduksi peralatan kemudi mobil yang


lengkap dan terdiri dari poros dan roda kemudi. Permintaan kemudi
mobil didasarkan atas permintaan mobil yang bersifat tetap dan
diketahui sebesar 6.400 unit/tahun. Roda kemudi yang digunakan
sebagai bagian peralatan kemudi dapat diproduksi sendiri dengan
kecepatan produksi 128 unit/hari. Biaya set-up setiap siklus
produksi Rp 24 dan holding cost Rp3/unit/tahun. Bila diketahui
dalam 1 tahunnya perusahaan beroperasi selama 250 hari, maka
tentukan kebijakan perusahaan untuk komponen roda kemudi
tersebut?
Penyelesaian:
Diketahui :
D= 6400 unit/tahun
P= 128unit/hari x 250 hari = 32.000 unit/tahun
k = Rp 24 /set up
h = Rp 3 unit/tahun
2 Dk 2(6400)(24)
Q0    358unit
 D  6400 
h1   31  
 P  32000 
Q
to  xhari ker ja
D

D
TIC  2h(1  ) Dk
P
3. Quantity Discount

• Berapa banyak dan kapan melakukan order.


• Quantity discount membolehkan:
– Menurunkan harga jika item dibeli/buat dalam
jumlah yang besar.
• Trade-off antara lower price & kenaikan biaya
simpan.
Model Diskon:
Kurva Biaya Model Pembelian Dengan
Diskon (Biaya total vs Perubahan Ukuran Lot )

X1 dan X2 adalah kuantitas yang


menyebabkan perubahan harga:
C1 = harga per unit kalau Q > 0, < X1
C2 = harga per unit kalau Q > X1, < X2
C3 = harga per unit kalau Q > X2
C3 < C2 < C1
Model Quantity Discount, dengan asumsi:

• Perusahaan menawarkan potongan harga untuk pelanggan


yang membeli dalam jumlah banyak.
2 Dk
Qdlmquanitydiscount 
hP
Dimana:
Q : Jumlah yang harus dipesan
k : Biaya pemesanan
h : Holding cost/biaya penyimpanan
P : Price/harga produk yang ditawarkan
Contoh Soal :
1. Untuk 2 Penawaran
Sebuah pabrik membutuhkan bahan baku sebanyak 2400 ton/th. Kebutuhan bersifat tetap
dan diketahui lebih dulu. Ordering cost Rp. 350.000, Pabrik ditawari suatu quantity discount
oleh supliernya dg penawaran sbb;

Range jumlah Harga / unit Holding cost

R1 1≤ Q1 < 500 10.000 0.24

R2 Q2 ≥ 500 9.250 0.20

Tentukan kebijakan perusahaan sehubungan dengan penawaran


suplier tersebut
Penyelesaian:
2 x 2400 x350000
R1, Q  836,66unit
0,24 x10000

2 x 2400 x350000
R2, Q  952,94  953unit
0,2 x9250

D 1
TIC  k  QxhxP
Q 2

2400 1
TIC  350000  953x0,2 x9250  1762952
953 2
Untuk 3 Penawaran

• Permintaan 2400 ton/tahun, dengan data-data


sbb;
Range jumlah Harga / unit Ordering cost

R1 1≤ Q1 < 500 10 90
R2 500≤ Q2 < 750 9 85
R3 Q 3 ≥ 750 8 80

• Holding costnya 2%/bulan, sehingga dijadikan


satuannya disamakan ke tahun didapatkan:
2%x12=0,24/tahun
2 x 2400 x90
Q1   424,26
0,24 x10

2 x 2400 x85
Q2   434,61
0,24 x9

2 x 2400 x80
Q3   447,21
0,24 x8

2400 1
TIC  90  424,26 x0,24 x10  Rp1018
424,26 2
Model Diskon:
Ukuran Lot yang Menghasilkan Biaya Minimum pada Pembelian
Berdiskon pada Jumlah Tertentu

D = 800
A = $60
i = 0,3

Jumlah yang Dibeli Harga per Unit


1-49 $ 80
50-99 $ 72
100-249 $ 70
> 250 $ 69

2x800x$60
EOQ(P  $80)   63 unit
0,3x$80

Selanjutnya, perhitungan dengan P = $72 ; $ 70 dan $ 69


Model Diskon:
Perbandingan Antara Biaya Total
pada Masing-masing Ukuran Lot

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (4)+(5)+(6)


Biaya
Ukuran Biaya Item Biaya Simpan
Biaya per Pesan Biaya
Lot EOQ Tahunan Tahunan
Unit (P) Tahunan Total
Minimum (DP) (PiQ/2)
(AD/Q)
49 63* $ 80 $ 64.000 $ 761,90 $ 756 $ 65.517.90
50 66* $ 72 $ 57.600 $ 716,42 $ 723,60 $ 59.040.02
*
100 68 $ 70 $ 56.000 $ 480,00 $1.050,00 $ 57.530,00
*
250 68 $ 69 $ 55.200 $ 192,00 $ 2.587,50 $57.979,50
*
kuantitas order
ABC Classification
• Dimulai dengan item persediaan yang diurutkan dengan nilai dolar/rupiah di
dalam persediaan diurutkan dari tertinggi ke yang paling rendah pesanan
• Merencanakan kumulatif nilai dolar dalam persediaan melawan kumulatif
dalam persediaan
• Bentuk Observasi
– Persentase terendah suatu item (Kelas A) menyusun prosentase yang
besar nilai persediaan
– Prosentase besar menyangkut materi (Kelas C) menyusun persentase
terkecil dari nilai persediaan
• Penggolongan ini menentukan berapa banyak yang harus diberikan kepada
persediaan yang dikendalikan dari item yang berbeda

40
Yaitu suatu prosedur sederhana yang didasarkan pada nilai
rupiah pembelian, sehingga dapat dikelompokkan beberapa
item yang terdiri dari tiga kategori yakni A, B dan C, dengan
klasifikasi sebagai berikut:
• Kelompok A; Item yang memiliki nilai berkisar antara 70-80% dari total
nilai uang, tetapi memiliki volume persediaan antara 15%.
• Kelompok B; Item yang memiliki nilai berkisar antara 30% dari total nilai
uang, tetapi memiliki volume persediaan antara 15-25%.
• Kelompok C; Item yang memilki nilai berkisar antara 5%, tetapi memiliki
volume persediaan antara 55%.
Contoh Analisis ABC
Nomor item Pemakaian biaya tahunan Persentase total nilai
persediaan
1 125.000 46. 2%
2 90.000 33.3%
3 32.000 11.8%
4 15.500 5.8%
5 6.200 2.3%
6 650 0.2%
7 525 0.2%
8 325 0.1%
9 300 0.1%
Jumlah 100.0%
Nomor Persediaan % Jumlah Unit persediaan Biaya/unit Unit x Biaya/unit % volume dolar Kelas
persediaan tahunan

10286 20% 1000 $ 90,00 $ 90.000 38,8% 72% A

11526 500 154 77.000 33,2% A

12760 30% 1550 17,00 26.350 11,3% 23% B

10867 350 42,86 15.001 6,4% B

10500 1000 12,50 12.500 5,4% B

12572 50% 600 14,17 8.502 3,7% 5% C

14075 2000 0,60 1.200 0,5% C

01036 100 8,50 850 0,4% C

01307 1200 0,42 504 0,2% C

10572 250 0,60 150 0,1% C


% Uang

% Barang
Kesimpulan

1. Persediaan adalah investasi yang mahal.


2. Diperlukan proses yang spesifik untuk
mengelola demand item yang independent
dan dependent untuk membantu
mengendalikan biaya.
3. Penghematan biaya inventori berdampak
(berkontribusi) signifikan terhadap efisiensi
biaya perusahaan secara keseluruhan.

Anda mungkin juga menyukai