Anda di halaman 1dari 14

PENGUJIAN HIPOTESIS

ASOSIATIF

Jurusan Teknik RR
Poltekkes Semarang

1
Pengujian Hipotesis Asosiatif (1)
 Pengujian hipotesis asosiatif / korelasi untuk melihat hubungan
yang terjadi antara satu variabel dengan variabel lain

 Korelasi positif, bila nilai satu variabel naik dan diikuti kenaikan
variabel lain atau sebaliknya.

 Korelasi negatif, bila nilai suatu variabel naik sedangkan


variabel lainnya menurun atau sebaliknya

 Derajat atau kekuatan hubungan antara dua variabel diukur


dengan indeks korelasi yang disebut koefisien korelasi (r)

2
Pengujian Hipotesis Asosiatif (2)
 Koefisien korelasi positif sebesar 1, koefisien negatif sebesar – 1,
sedangkan yg terkecil adalah 0

 Korelasi = 1 atau – 1 hubungan tsb sempurna  kejadian satu dp


diprediksi oleh kejadian lain tanpa error.

y y

x x
Positif Negatif
3
Pedoman Memilih Teknik Korelasi Untuk
menguji Hipotesis

MACAM DATA TEKNIK KORELASI YANG DIGUNAKAN

1. Pearson Product Moment


Interval / Rasio 2. Korelasi Ganda

3. Korelasi Parsial

Nominal Koefisien Kontingency

1. Spearman Rank
Ordinal
2. Kendal Tau

4
Statistik Parametris

1. Korelasi Product Moment dari Pearson


 Yang harus diperhatikan dalam menghitung koefisien korelasi
a. Asumsi : Data interval/rasio dan berdistribusi normal

b. Jumlah pengamatan variabel X dan Y harus sama

c. Secara relatif, makin besar koefisien (rxy) makin kuat hubungan


dua variabel tersebut dan sebaliknya

d. Koefisien korelasi memperlihatkan adanya hubungan sebab


akibat antara variabel-variabel yang diukur

e. Koefisien Korelasi untuk populasi = , koefisien korelasi untuk


sampel = r

5
Korelasi Product Moment dari Pearson (2)

rxy 
 xy
 x  y 2 2

n xi yi    xi   yi 
rxy 
n x i
2
   xi 
2
n y i
2
   yi 
2

rxy  Korelasi antara variabel x dan y

x  Xi  X 
y  Yi  Y 

Persamaan 2 digunakan bila sekaligus untuk menghitung persamaan


regresi
6
Korelasi Product Moment dari Pearson (3)
 Contoh :
Seorang peneliti ingin mengetahui korelasi antara variabel X dan Y.
Pengamatan dari variabel tersebut adalah :

X : 2 3 3 4 5 5 5 7 8 8
Y : 8 7 8 5 4 5 3 5 3 2

Bagaimana korelasi antara variabel X dan Y ?

 Cari nilai r(xy)hitung dan rtabel, tentukan arah hubungan dan koefisien
korelasi

 Uji hipotesa, bila r(xy) hitung lebih besar dari r tabel (r(xy)hitung > rtabel,
maka Ho ditolak dan Ha diterima serta sebaliknya
7
Korelasi Product Moment dari Pearson (4)
NO Xi Yi X Y X2 Y2 XY
1 2 8 -3 3 9 9 -9
2 3 7 -2 2 4 4 -4
3 3 8 -2 3 4 9 -6
4 4 5 -1 0 1 0 0
5 5 4 0 -1 0 1 0
6 5 5 0 0 0 0 0
7 5 3 0 -2 0 4 0
8 7 5 2 0 4 0 0
9 8 3 3 -2 9 4 -6
10 8 2 3 -3 9 9 -9
 5 5  40 40 - 34

8
rxy 
 xy
 x  y  2 2

 34
rxy   0,85
 40  40
Jadi ada korelasi negatif sebesar – 0,85 antara variabel X dan variabel Y
berarti semakin besar variabel X akan semakin kecil variabel Y.
Untuk menguji apakah koefisien korelasi dp digeneralisasikan dilihat pada
tabel r product moment. Pada taraf kesalahan 5 % dan N = 10 
r tabel – 0,632.
Ternyata r hitung > dr r tabel shg Ho ditolak dan Ha diterima

9
Daerah Penolakan Ho

-8,5 - 6,32 6,32 8,5


X2 tabel

10
Pengujian Signikansi dp jg dihitung dg uji t spt rumus
berikut :

r n2
t
1 r 2

 Harga t hitung dibandingkan dg t tabel. Untuk


kesalahan 5 % uji 2 pihak dan dk = n – 2 = 8 maka
diperoleh t tabel = 2,306.

 T hitung > t tabel  Ho ditolak = ada korelasi negatif


dan signifikan
11
PEDOMAN PENENTUAN KORELASI

INTERVAL KOEFISIEN TINGKAT HUBUNGAN

0 < r < 0,25 Korelasi Sangat Lemah


0,25  r < 0,5 Korelasi Lemah
0,5  r < 0,75 Korelasi Kuat
r  0,75 Korelasi Sangat Kuat
r=0 Tidak Ada Korelasi
r=1/-1 Korelasi Sempurna

12
Koefisien determinasi vs Koefisien Korelasi

 Koefisien Determinasi = Kuadrat Koefisien Korelasi


(R = r2)

 Koefisien determinasi = koefisien penentu, karena


varian yg terjadi pd variabel dependen dp dijelaskan
melalui varian yg terjadi pd variabel independen

13
14

Anda mungkin juga menyukai