FITOFARMAKA
Kelompok 3 :
Karina Tassa 207014032
Khairunnisa Dalimunte 207014033
Natassya Manda Leo 207014014
Pintata Sembiring 207014016
Yulia Sari Limbong 207014036
Uji Klinis adalah pengujian pada manusia untuk mengetahui atau memastikan
03 adanya efek farmakologik, tolerabilitas, keamanan dan manfaat klinis untuk
pencegahan penyakit, pengobatan penyakit atau gejala penyakit
5 PRODUK FITOFARMAKA
DI INDONESIA
X-Gra ® Phapros
mia Farma • Tiap kapsul berisi:
et mengandung: Ekstrak Ganoderma lucidum 150 mg
Ekstrak Eurycomae radix 50 mg
gite …………………….. 300 mg
Ekstrak Ginseng 30 mg
olium Extract ……… ……. 50 mg Ekstrak Retrofracti fructus 2,5 mg
a domestica Rhizoma Extrac Royal jelly 5 mg
: Meredakan diare • Indikasi : Meningkatkan stamina dan kesegaran tubuh,
membantu meningkatkan stamina pria,
membantu mengatasi disfungsi ereksi dan ejakulasi dini.
Stimuno® Dexa Medica
● Tiap 5 ml Stimuno Sirup mengandung: Rheumaneer® Nyonya Meneer
• Komposisi:
ekstrak Phyllanthus niruri 25 mg.
● Tiap kapsul Stimuno mengandung Curcumae domesticae Rhizoma 95 mg
Phyllanthus niruri 50 mg Zingiberis Rhizoma ekstrak 85 mg
● Indikasi : Membantu memperbaiki dan Curcumae Rhizoma ekstrak 120 mg
meningkatkan daya tahan tubuh Panduratae Rhizoma ekstrak 75 mg
Retrofracti Fructus ekstrak 125 mg
• Indikasi : Membantu mengurangi nyeri persendian
PRODUK
FITOFARMAKA DI
INDONESIA
Tensigard®Phapros
● Komposisi tiap kapsul berisi:
Ekstrak Apii herba 92mg
Ekstrak Orthosiphon folium 28mg
● Indikasi : Menurunkan tekanan
darah sistolik dan diastolik
Evaluasi jurnal
Pendahuluan
• Minyak kayu putih adalah salah satu minyak atsiri yang banyak digunakan sebagai
bahan medis atau produk farmasi, ini membuat minyak kayu putih menjadi produk
yang paling dicari di dunia industri minyak
• Permintaan minyak kayu putih saat ini semakin meningkat dengan semakin
beragamnya pemanfaatan minyak kayu putih
• Senyawa sineol yang berasal dari minyak kayu putih asal Desa Alang Asaude,
Kabupaten Seram Bagian Barat belum diketahui sehingga perlu dilakukan isolasi
menggunakan asam fosfat dan destilasi pengurangan tekanan dengan tujuan untuk
mengetahui besarnya kadar sineol yang terdapat dalam minyak kayu putih dengan
mengggunkan dua metode isolasi.
• Metode isolasi sineol yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan
asam fosfat dan dengan menggunakan destilasi pengurangan tekanan
METODE ISOLASI SINEOL
Alat:
Alat destilasi fraksi pengurangan tekanan,
dan alat bantu lainnya
Bahan :
• Minyak kayu putih,
• kertas saring whathman No. 42,
• aquades,
• asam fosfat p.a (E Merck),
• petroleum eter p.a (E Merck),
• natriun sulfat anhydrous p.a (E Merck),
• dietileter p.a (E Merck),
• silica gel biru p.a (E Merck),
• HCI 15% garam, es.
PROSEDUR
Minyak kayu putih sebanyak 100,675 gram
dimasukan kedalam gelas piala dan didinginkan Hasil yang diperoleh diuji dengan
dengan menggunakan es dan garam NaCl kromatografi gas spektrofotometer massa
selama ± 1 jam Minyak kayu putih sebanyak 201,59 gr
Endapan yang terbentuk di pindahkan dalam dimasukan dalam labu alas bulat yang
kain mori kemudian di bungkus dan dilapisi dilengkapi dengan seperangkat alat
dengan kertas saring pada bagian luarnya, destilasi pengurangan tekanan kemudian
kemudian ditekan lakukanlah destilasi dan pengambilan fraksi
Kemudian lapisan atas dipisahkan dengan dimana diperoleh dua fraksi yakni: fraksi
corong pisah dan dicuci dengan aquades pertama (F1) dan fraksi kedua (F2)
hingga pH netral dan dikeringkan dengan Kemurnian fraksi kedua (F2) diuji dengan
Na2SO4 anhydrous kemudian disaring, pelarut Hasil yang diperoleh diuji dengan
dieti eter diuapkan kromatografi gas spektrofotometer massa
(F1) dan fraksi kedua (F2)
Kemurnian fraksi kedua (F2) diuji dengan Hasil
yang diperoleh diuji dengan kromatografi gas
spektrofotometer massa
A. Sifat Fisika Dan Kimia Serta Komposisi
Kimia Minyak Kayu Putih
Senyawa 1,8-sineol merupakan komponen utama penyusun minyak kayu putih yang
biasanya diperoleh dengan cara distilasi
Dua fraksi destilat yang ditampung dianalisis dengan kromatografi gas
spektrofotometer
Senyawa 1,8-Sineol hasil destilasi fraksinasi pengurangan tekanan kemudian diambil
fraksi kedua (F2) dan diperoleh rendemen sebesar 32.99% dengan kemurnian 100%
yang diuji dengan kromatografi gas seperti yang tertera pada gambar dibawah dengan
perhitungan rendemen adalah sebagai berikut:
Hasil pemisahan kromatografi gas dan spektrofotometer massa diperoleh
Kromatogram Fraksi II terdapat tiga komponen dan komponen utama pada waktu
retensi 10,884 menit seperti yang disajikan dalam Gambar 3. Hasil analisis isolat Fraksi
II menggunakan GC-MS terdapat tiga puncak pada waktu retensi 10,706, 10,742 dan
10,884 dengan konsentrasi yang komponen utama sebesar 93% pada isolat dengan
waktu retensi 10,884 menit yang diperkirakan sebagai senyawa 1,8-Sineol
Identifikasi Komponen Utama Fraksi II dengan
Fourier Transform Infra Red (FTIR)