Session 2 - Characteristics of Investigative Reporting
Session 2 - Characteristics of Investigative Reporting
Investigative Reporting
Apa itu Jurnalisme Investigasi?
• Mengungkap sesuatu yang bersifat rahasia, korupsi,
kolutif, kebobrokan sistem, penyalahgunaan
kekuasaan, atau juga penggelapan hak-hak publik.
• Pengerjaannya memerlukan waktu relatif panjang
dan bukti-bukti yang kuat.
• Pencarian data, penggalian bahan, menembus
rintangan, dan penelusuran bahan-bahan menjadi
titik utama keberhasilan.
• Menjadi patokan untuk mencari kebenaran, ketika
terjadi kekacauan informasi di masyarakat.
Cakupan Masalah
(Hugo de Burgh)
• Hal-hal memalukan, terkait hal ilegal atau
pelanggaran moral
• Penyalahgunaan kekuasaan
• Keadilan yang korup
• Manipulasi laporan keuangan
• Bagaimana hukum dilanggar
• Perbedaan antara profesi dan praktisi
• Hal-hal yang sengaja disembunyikan
Komponen Moral
(Melvin Mencher)
• Memberi tahu masyarakat adanya pihak-pihak
yang telah berbohong dan menutup-nutupi
kebenaran.
• Masyarakat waspada setelah mendapat bukti-
bukti yang dilaporkan.
• Bukti ditemukan melalui pencarian berbagai
sumber dan tipe informasi, penelahaan dokumen
yang signifikan, pemahaman terhadap data
statistik.
• To describe, to explain and to persuade.
Mengembangkan Fakta
(Septiawan Santana)
• Bukan hanya menyampaikan sebuah dugaan
adanya pelanggaran, juga kegiatan
memproduksi pembuktian konklusif dan
melaporkannya secara jelas dan simpel.
• Mengembangkan bangunan fakta-fakta.
• Menginterpretasikan pelbagai dokumen.
• Pelbagai klaim dan tuntutan dihitung kerangka
pemikirannya.
• Berbagai indikasi ditelusuri, dicari melalui
berbagai pernyataan.
Area Tersembunyi
(David Sparks)
• Area liputan yang mesti dibuka dengan
sengaja.
• Area liputan dicari dengan hitungan
asumsi tertentu.
• Tekun meminta narasumber
membeberkan keterangan yang
diperlukan.
• Narasumber cenderung koruptif, sehingga
data dan keterangan yang didapat
memerlukan analisis si jurnalis.
Penjejakan Dokumen & Narasumber