Pengertian
Morfologi adalah
bidang linguistik yang
mempelajari susunan
bagian-bagian kata
secara gramatikal.
PAU-PPAI-UT 2
Kajian Morfologi
1. Morfem
2. Kata
3. Proses Morfemis
4. Morfofonemik
PAU-PPAI-UT 3
1.Morfem
Definisi Morfem Menurut Para Ahli
Morfem merupakan satuan gramatikal terkecil yang mempunyai makna (Chaer,
2012:146).
Morfem ialah satuan gramatik yang paling kecil yang tidak mempunyai satuan
lain selain unsurnya (Ramlan, 1983 : 26).
Morfem ialah satuan bentuk terkecil yang mempunyai arti (Alwasilah, 1983 :
10).
Morfem ialah kesatuan gramatik yang terkecil yang mengandung arti, yang
tidak mempunyai kesamaan baik dalam bentuk maupun dalam arti dengan
bentuk-bentuk yang lain (Sitindoan, 1984 : 64).
Morfem yaitu semua bentuk baik bebas maupun terikat yang tidak dapat dibagi
ke dalam bentuk terkecil yang mengandung arti (Bloch dan Trager dalam
Prawirasumantri, 1985 : 127).
Simpulan
Morfem merupakan satuan gramatik terkecil baik bebas maupun terikat
yang memiliki makna, baik secara leksikal maupun gramatikal.
PAU-PPAI-UT 5
Lanjutan
Contoh:
Kata tercantik misalnya, dapat kita potong sebagai berikut:
ter- + cantik
Jika cantik dipotong lagi, maka can- dan –tik masing-masing tidak
mempunyai makna. Bentuk seperti ter- dan cantik disebut
morfem. Jadi, kata tercantik di atas adalah suatu kata yang terdiri atas
dua morfem, yakni morfem terikat ter- dan morfem bebas, cantik.
Kata memperbesar misalnya, dapat kita potong sebagai berikut:
meN- + perbesar
per- + besar
Jika besar dipotong lagi, maka be- dan –sar masing-masing tidak
mempunyai makna. Bentuk seperti meN-, per-, dan besar disebut
morfem. Jadi, Kata memperbesar di atas adalah suatu kata yang
terdiri atas tiga morfem, yakni dua morfem terikat meN- dan per-serta
satu morfem bebas, besar.
Wujud morfem dapat berupa imbuhan, partikel, dan kata dasar.
PAU-PPAI-UT 6
Identifikasi Morfem
Untuk mentukan sebuah satuan bentuk adalah morfem atau bukan, kita
harus membandingkan bentuk tersebut di dalam kehadirannya dengan
bentuk-bentuk lain. Jika bentuk tersebut ternyata bisa hadir secara
berulang-ulang dengan bentuk lain, maka bentuk tersebut adalah sebuah
morfem.
Contoh:
Misalnya kita ingin mengetahui bentuk ke pada ke dua merupakan morfem
atau bukan. Kita bandingkan bentuk ke dua dengan bentuk-bentuk sebagai
berikut.
Ke dua
Ke tiga
Ke empat
Ke delapan
Ke sepuluh
Ternyata juga semua bentuk ke pada daftar di atas dapat disegmentasikan
sebagai satuan tersendiri dan mempunyai makna yang sama, yaitu
menyatakan tingkat atau derajat. Dengan demikian bentuk ke pada daftar
di atas, karena merupakan bentuk terkecil yang berulang-ulang dan
mempunyai
PAU-PPAI-UT
makna yang sama, bisa disebut sebagai sebuah morfem. 7
Lanjutan
Contoh lain:
Perhatikan bentuk berikut!
meninggalkan
ditinggal
tertinggal
peninggalan
ketinggalan
Dari daftar teresbut ternyata ada bentuk yang sama,
yang dapat disegmentasikan dari bagian unsur-unsur
lainnya. Bagian yang sama itu adalah bentuk tinggal.
Maka, di sini pun bentuk tinggal adalah sebuah
morfem, karena bentuknya sama dan maknanya juga
sama.
PAU-PPAI-UT 8
Lanjutan
Untuk menentukan sebuah bentuk adalah morfem
atau bukan, kita memang harus mengetahui atau
mengenal maknanya. Perhatikan contoh berikut.
menelantarkan
telantar
lantaran
Kita lihat, meskipun bentuk lantar terdapat
berulang-ulang pada daftar tersebut, tetapi bentuk
lantar itu bukan morfem karena tidak ada
maknanya. Kemudian, bentuk menelantarkan
memang mempunyai hubungan dengan telantar,
tetapi tidak punya hubungan dengan lantaran.
PAU-PPAI-UT 9
Morf dan Alomorf
Untuk memahami morf dan alomorf, perhatikan deretan bentuk
berikut!
melihat
merasa
membawa
membantu
mendengar
mencari
menyayi
menyikat
menggali
menggoda
mengelas
mengetik
PAU-PPAI-UT 10
Lanjutan
Kita lihat ada bentuk yang mirip atau hampir sama,
tetapi kita juga tahu bahwa maknanya sama. Bentuk-
bentuk itu adalah me- pada melihat dan merasa, mem-
pada membawa dan membantu, men- pada mendengar
dan mencari, meny- pada menyenyi dan menyikat,
meng- pada menggali dan menggoda dan menge- pada
mengelas dan mengetik.
Bentuk-bentuk me-, mem-, men-, meny-, meng-, dan
menge- itu masing-masing disebut morf, yang
semuanya merupakan alomorf dari morfem meN-.
Demikianlah morfem meN- mempunyai morf-morf me-,
mem-, men-, meny-, meng-, dan menge- sebagai
alomorfnya.
PAU-PPAI-UT 11
Lanjutan
Contoh lain:
Bentuk-bentuk pe-, pem-, pen-, peny-, peng-, dan
penge- itu masing-masing disebut morf, yang
semuanya merupakan alomorf dari morfem peN-.
Demikianlah morfem peN- mempunyai morf-morf pe-,
pem-, pen-, peny-, peng-, dan penge- sebagai
alomorfnya.
PAU-PPAI-UT 14
2. Morfem Utuh dan Morfem Terbagi
Pembedaan morfem utuh dan morfem terbagi
berdasarkan bentuk formal yang dimiliki morfem
tersebut, apakah merupakan satu kesatuan yang utuh
atau atau merupakan dua bagian yang terpisah atau
terbagi, karena disisipi morfem lain.
a)Morfem Utuh
Morfem utuh adalah satu kesatuan morfem yang utuh.
Contoh:
Semua morfem bebas termasuk morfem utuh, seperti
kecil, minum, laut, dll.
Begitu juga dengan sebagian morfem terikat, seperti
ter-, ber-, henti, dan juang merupakan morfem utuh.
PAU-PPAI-UT 15
Lanjutan
b) Morfem Terbagi
Morfem terbagi adalah sebuah morfem yang terdiri
dari dua buah bagian yang terpisah.
Contoh:
Bentuk kesatuan, terdapat satu morfem utuh, yaitu
satu dan satu morfem terbagi yaitu ke-an.
Bentuk perbuatan, terdapat satu morfem utuh, yaitu
buat dan satu morfem terbagi yaitu per-an.
PAU-PPAI-UT 16
3. Morfem Bermakna Leksikal dan Morfem Tidak
bermakna Leksikal
a) Morfem Bermakna Leksikal
Morfem bermakna leksikal adalah morfem-morfem yang
secara inheren telah mimiliki makna pada dirinya sendiri,
tanpa harus berproses dulu dengan morfem lain.
Contoh: morfem lari, renang, pergi, marah, dan sebagainya
adalah morfem bermakna leksikal.
b) Morfem Tidak Bermakna Leksikal
Morfem tidak bermakna leksikal adalah morfem-morfem yang
tidak memiliki makna apa-apa pada dirinya sendiri. Morfem
ini baru mempunyai makna dalam gabungannya dengan
mofem lain dalam suatu proses morfologi.
Contoh:
Morfem-morfem yang berupa afiks dan partikel termasuk jenis
morfem tidak bermakna leksikal.
PAU-PPAI-Uttidak bermakna lek 17
4. Morfem Segmental dan Morfem Supra Segmental
Berdasarkan jenis fonem yang membentuknya morfem terbagi
atas morfem segmental dan morfem suprasegmental.
a) Morfem Segmental
Morfem segmental adalah morfem yang dibentuk oleh fonem-
fonem segmental.
Contoh:
morfem lihat, sikat, lari, renang, lah-, ber-, ter-, dsb. Jadi, semua
morfem yang berwujud bunyi adalah morfem segmental.
b) Morfem Suprasegmental
Morfem suprasegmental adalah morfem yang dibentuk oleh
unsur surasegmental, seperti intonasi, tekanan, tempo, dsb.
Dalam bahasa Indonesia morfem suprasegmental belum ada.
PAU-PPAI-UT 18
5. Mofem Beralomorf Zero
Morfem beralomorf zero adalah morfem
yang salah satu alomorfnya tidak
berwujud bunyi segmental maupun unsur
suprasegmental, meliankan berupa
kekosongan. Zero marupakan salah satu
alomorf dari morfem penanda jamak
dalam bahasa Inggris.
Contoh: sheep (tunggal) – sheep (jamak)
PAU-PPAI-UT 19
20