Anda di halaman 1dari 14

PERNIKAHAN

DALAM ISLAM
PROSES MENUJU KE JENJANG
PERNIKAHAN

 Mencari pasangan yang baik


 Melakukan Istikharah
 Ta’aruf
 Melamar
 Menikah
DEFINISI PERNIKAHAN

Zakaha
(berhimpun)

BAHAS
A Zawaja
(pasangan)
ARAB
MENURUT SYARA’

Akad serah terima antara laki-laki


dan perempuan dengan tujuan untuk
saling memuaskan satu sama lainnya
serta membentuk sebuah rumah
tangga yang sakinah.
DASAR HUKUM PERNIKAHAN

 Al-Qur’an (Q.S. Ar-Ruum (30):21).

 As-Sunnah (HR at-Turmudzi).


TUJUAN PERNIKAHAN
 Ittiba’(mengikuti) Sunnah Rasul
 Melaksanakan ibadah
 Untuk preventif terhadap zina
 Melestarikan keturunan suci (kesinambungan
eksistensi manusia)
 Membangun sifat kasih sayang sejati
 Mewujudkan sifat ta’awun (tanggung
jawab/tolong-menolong)
 Memperkokoh silaturahmi baik internal
keluarga maupun eksternal masyarakat.
HUKUM PERNIKAHAN
 Pernikahan yang wajib hukumnya
Menikah itu wajib hukumnya bagi seorang
yang sudah mampu secara finansial dan juga
dimana berada dalam kondisi sangat beresiko
jatuh ke dalam perzinaan.
 Pernikahan yang sunah hukumnya
Adalah mereka yang sudah mampu namun
masih tidak merasa takut jatuh kepada zina.
 Pernikahan yang haram hukumnya
Secara normal, ada dua hal utama yang
membuat seseorang menjadi haram untuk
menikah
 Pertama, tidak mampu memberi nafkah.
 Kedua, tidak mampu melakukan hubungan
seksual.
 Pernikahan Yang Makruh
Hukumnya
Orang yang tidak punya penghasilan sama
sekali dan tidak sempurna kemampuan untuk
berhubungan seksual, hukumnya makruh bila
menikah.
 Pernikahan Yang Mubah Hukumnya
Orang yang berada pada posisi tengah-tengah
antara hal-hal yang mendorong keharusannya
untuk menikah dengan hal-hal yang
mencegahnya untuk menikah, maka bagi hukum
menikah itu menjadi mubah atau boleh.
Pernikahan Yang Terlarang
1. Nikah dengan niat untuk men-thalaqnya.

2. Nikah Tahlil, yaitu nikahnya seorang laki-laki

dengan seorang wanita yang telah diceraikan

suaminya tiga kali, dengan niat untuk

menceraikannya kembali agar dapat dinikahi oleh

mantan suaminya.

3. Nikah dengan bekas istri yang telah dithalak tiga.

4. Nikahnya seorang yang dalam masa ‘iddah.

5. Nikahnya seorang muslim dengan orang kafir.


RUKUN PERNIKAHAN
 Mahar “Dan berikanlah mahar (maskawin) kepada
perempuan yang kamu nikahi sebagai pemberian yang penuh
kerelaan.” [An-Nisaa’ : 4]
 Ijab Ucapan penyerahan calon mempelai wanita dari
walinya atau wakilnya kepada calon mempelai pria untuk
dinikahi.
 Qabul Ucapan penerimaan pernikahan dari calon mempelai
pria / walinya.
 Calon mempelai pria dan wanita
Calon pengantin harus terbebas dari penghalang-penghalang
sahnya nikah.
 Wali dari calon mempelai wanita
Berdasarkan sabda Rasulullah sallallahu ‘alaihi wasallam: “Tidak
sah pernikahan kecuali dengan adanya wali” (HR. Imam).
SEKIAN PERSENTASI DARI KAMI TENTANG PERNIKAHAN DALAM
ISLAM, SEMOGA BERMANFAAT BAGI ANDA

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai