PRESENTATION
4. GAYA PLEASERS
Tipe individu dnegan gaya “Pleasers” antara lain bijaksana, bermanfaat, menyenangkan,
mudah bergaul. Jika mereka melakukan sesuatu maka mereka inngin orang lain setuju atas apa
yang mereka lakukan, meskipun harus dicatat bahwa persetujuan dari orang lain yang
diinginkan itu kerapkali mereka lakukan dengan pura-pura demi menjaga keharmonisan.
- Kekuatan : mereka tergolong humanis di trmpat kerja karena dapat memelihara suasana
yang menyenangkan dan peduli terhadap oran lain.
- Strategi manajem
5. GAYA PENAMPILAN
Pada umumnya mereka yang bergaya “performers” ialah orang-orang yang flamboyan, pekerja keras, su
ka riang dan tampil menghibur. Mereka sangat senang membuat orang lain tertawa.
- Kekuatan : mereka mempunyai kemampuan untuk membangun bukan untuk mempertahankan apa
yang mereka sudah bangun, termaksud menjaga hubungan dengan orang lain.
6. GAYA PENGHINDAR
Mereka yang bergaya penghindar ini umumnya tenang dan pendiam,lebih suka berkerja sendiri, jika dih
aruskan dengan bekerja tim, mereka cenderung berbicara hanya dalam hal-hal yang bersifat “superficial
- Kekuatan : komitmen mereka untuk melakukan pekerjaan yang benar memang ada, namun untuk pe
kerjaan yang pertama saja. Mereka dapat di andalkan untuk melakukan pekerjaan yang mereka bilan
g “cukup ini saja” meskipun hasilnya tidak selalu menyenangkan.
7. GAYA ANALITIS
Mereka yang bergaya analitis tampil sebagai orang yang hati-hati,rajin dan tepat, tetapi mereka adalah o
rang-orang yang suka menunda pekerjaan hanya karena ingin mengecek Kembali prsedur, karena itu me
reka sering dijuluki dengan orang yang “over analyze”
- mereka mempunyai kemampuan untuk melihat beberapa Langkah jedepan dan mengantisipasi ber
bagai potensi resiko.
8. GAYA ACHIEVERS
Mereka yang bergaya Achievers adalah orang yang sangat mementingkan konten, damai,pe
rcaya diri, tidak sombong dan secara umum sangat menyenangkan, mereka tidak sombong
atas hasil yang mereka capai.
- Kekuatan : mereka merupakan orang-orang yang humor meskipun dalam edaan kekuran
gan, mereka selalu berusaha untuk melakukan penyesuaian yang di perlukan dan secara
positif mempengaruhi orang lain untuk giat bekekrja.
Gaya ini adalah gaya komunikasi dimana individu dapat menunjukan ketidaktertarik
an dia secara penuh untuk berpartisipasi dalam proses komunikasi yang membawa dia ked
epan.Orang orang dengan gaya ini tampil dengan niat baik unk membangun hubungan bai
k. Gaya ini sebenarnya timbul karena kurangnya komunikasi. Para menejer menggunakan
gaya ini untuk menghindari pengaruhnya dan mungkin menunjukan ketidaktertarikan atta
u kesengganggan untuk berpasrtisipasi dalam diskusi.
D. BEKERJA DENGAN ORANG-ORANG YANG BERBED
A GAYA KOMUNIKASI.
Bekerja dengan orang-orang yang berbeda gaya komunikasi tentu saja mengandung resik
o, sekurang-kurangnya terjadi bias komunikasi.
contoh : orang – orang yang berumur di atas 50 tahun kadang-kadang mengeluuh bahwa
mereka telah dijiadikan sebagai korban diskriminasi usia, disamping bias gender dan bias
warna kulit, yang menjadikan orang lain sbg objek prasangka umum. Karena itu tidaklah
menmgherankan jika setiap orang mengalami penyimpanan gaya komunikasi slalu megus
ahakan perbaikan dan perlu belajar dari waktu ke waktu.
Biasanya “Bias Komunikasi” akan muncul Ketika anda bertemu dengan seorang yang me
nampiljan gaya komunikasi yang berveda dari anda sendiri.
Beberapa tahapan untuk menghindari bias Komunikasi :
- Mengambangkan kesadaran diri yang unit/tinggi. Ingat bahwa kesadaran diri merupak
an salah satu tema utama presepsi komunikasi antarpersonal.
- Diharapkan meningkatkan kemampuan untuk mengindentifikasi gaya komunikasi ora
ng lain, memnngetahui bagaimana dan kapan harus menyesuaikan gaya anda sendirid
engan gaya orang lain
KAP
E. GAYA KEPEMIMPINAN KOMUNIKASI ANTARPERSONA
L
Mengutip pendapat Edwin T. Cornelius III (2006). Tentang indentrifikasi ga
ya komunikasi personal Ketika kita berhadapan dengan orang lain.
apa yang di maksud dengan gaya kepemimpinan ?
Kita dapat mendefinisikan gaya kepemimpinan sebagai cara, karakteristik
dalam artian luas, dimana seseorang pemimpin berinteraksi dengan orang
lain dalam berbagai situasi dan kesempatan. Kepemimpinan yang tegas n
amun dapat memperlakukan orang lain secara bijak dapat meningkatkan
komunikasi.
Secara umum Conelius III (2006) memberikan ilustrasi gaya komunikasiant
arpersonal dalam sebuah skala kontinum yang menunjukan lima tipe gaya
komunikasi muali dari ekstern yang submisif sampai ke ujung yang lain a
dalah gaya komunikasi yang agresif.
Beberapa gaya komunikasi tersebut ialah :
1. Gaya Submissive
Gaya ini merupakan kontras atau ektern dari gaya komunikasi agresif stereotip dari gaya ini a
dalah “individu yang penurut”
Ciri-ciri nya adalah :
- Lemah
- Pengecut
- Malu
- Acuh tak acuh
- Tidak yakin
- Penurt tidak melawan.
Adapun gaya komunikasi submissive mempunyai kekuatan yaitu :
- Pemain yang bagus dalam tim kerja
- Pendengar yang baik
- Menghormati orang lain
- Peduli terhadap orang lain
2. Gaya Caring-Low Assertive
Pemimpin yang bersikap tegas ialah sebenarnya pemimpin yang menghendaki kepauhan orang la
in, gaya ini sebenarnya tipe lain dari “Low Asertif style”.
Pemimpin tipe ini lebih mengutamakan mendengarkan dan memahami orang lain daripada anda
menuntun untuk di menmgerti orang lain.
Pada umumnya orang dengan gaya ini cenderung berfikir bahwa mereka yang berperilaku agresif terh
adap orang lain telah di citrakan negative. Karakteristik utama gaya agresif agar mudah dibandingkan
dengan ekstern lainnya yaitu submisif :
- Merasa diri berarti
- Ambisi untuk membuat sesuatu berubah
- Suka melakukan intimidasi
- Kalau bicara suara keras
- Tidak peduli dengan orang lain.
Faktor pendorong gaya komunikasi agresif adalah karena seseorang berada dalam posisi “kekuasaan”
tertentu terhadap yang lainnya dan hamper pasti mereka cenderung melihat padanan orang lain yang p
atut ditekan adalah yang bergaya submisif itu.
- Termotifasi untuk kerja
- Berorientasi pada tujuan
- Mengutamakan hasil’tuntutan dia harus tercapai.
Karena itu maka gaya komunikasi kepemimpinan Agresif cenderung menghasilkan karakteristik nega
tive. Meskipun demikian demikaian kita harus dapat melihat sisi “kebaikan” dari gaya komunikasi ini
sebagaimana terlihat pada table di atas.