Anda di halaman 1dari 12

FREE PPT

PRESENTATION

INSERT THE TITLE


OF YOUR PRESENTATION HERE

ALLPPT.com _ Free PowerPoint Templates, Diagrams and Charts


3. GAYA PENANTANG
Gaya seorang “attackers” adalah pemarah dan sangat suka menantang orang lain unuk mencipt
akan permusuhan, sinis, dan kesal, kadang-kadang dapat mempengaruhi tampilan mereka yang
Nampak sebagai “demoralisasi” di tempat kerja. Mereka sangat kritis bahkan terkadang meny
erang pribadi orang lain.
- Kekuatan : mereka yang bergaya “Attackers” dapat menahan kesepian professional lebih la
ma dari pada kebanyakan “penganut” gaya lainnya karena mereka benar benar tidak peduli
apakah orang lain seperti mereka.

4. GAYA PLEASERS
Tipe individu dnegan gaya “Pleasers” antara lain bijaksana, bermanfaat, menyenangkan,
mudah bergaul. Jika mereka melakukan sesuatu maka mereka inngin orang lain setuju atas apa
yang mereka lakukan, meskipun harus dicatat bahwa persetujuan dari orang lain yang
diinginkan itu kerapkali mereka lakukan dengan pura-pura demi menjaga keharmonisan.
- Kekuatan : mereka tergolong humanis di trmpat kerja karena dapat memelihara suasana
yang menyenangkan dan peduli terhadap oran lain.
- Strategi manajem
5. GAYA PENAMPILAN
Pada umumnya mereka yang bergaya “performers” ialah orang-orang yang flamboyan, pekerja keras, su
ka riang dan tampil menghibur. Mereka sangat senang membuat orang lain tertawa.
- Kekuatan : mereka mempunyai kemampuan untuk membangun bukan untuk mempertahankan apa
yang mereka sudah bangun, termaksud menjaga hubungan dengan orang lain.

6. GAYA PENGHINDAR
Mereka yang bergaya penghindar ini umumnya tenang dan pendiam,lebih suka berkerja sendiri, jika dih
aruskan dengan bekerja tim, mereka cenderung berbicara hanya dalam hal-hal yang bersifat “superficial
- Kekuatan : komitmen mereka untuk melakukan pekerjaan yang benar memang ada, namun untuk pe
kerjaan yang pertama saja. Mereka dapat di andalkan untuk melakukan pekerjaan yang mereka bilan
g “cukup ini saja” meskipun hasilnya tidak selalu menyenangkan.

7. GAYA ANALITIS
Mereka yang bergaya analitis tampil sebagai orang yang hati-hati,rajin dan tepat, tetapi mereka adalah o
rang-orang yang suka menunda pekerjaan hanya karena ingin mengecek Kembali prsedur, karena itu me
reka sering dijuluki dengan orang yang “over analyze”
- mereka mempunyai kemampuan untuk melihat beberapa Langkah jedepan dan mengantisipasi ber
bagai potensi resiko.
8. GAYA ACHIEVERS
Mereka yang bergaya Achievers adalah orang yang sangat mementingkan konten, damai,pe
rcaya diri, tidak sombong dan secara umum sangat menyenangkan, mereka tidak sombong
atas hasil yang mereka capai.
- Kekuatan : mereka merupakan orang-orang yang humor meskipun dalam edaan kekuran
gan, mereka selalu berusaha untuk melakukan penyesuaian yang di perlukan dan secara
positif mempengaruhi orang lain untuk giat bekekrja.

9. GAYA MENGUTAMAKAN HASIL


Mereka yang mempunya gaya ini berorientasi pada aksi dan membuatan keputusan cepat
dengan daya yang ia miliki/ tersedia. Sementara cara mereka berkomunikasi dengan orang
lain selalu menmggunakan kata-kata konkret sebanyak mungkin, secara singkat, sesuai den
gan apa yang ia inginkan.

10. GAYA RASIONAL


Mereka yang mempunya gaya ini ialah sangat logis dan membuat keputusan selalu rasiona
l. Jika berkomunikasi dengan orang seperti ini,dia akan memperkenalkan topik secara rasion
al dengn semua informasi pendukung.
11. GAYA PENDUKUNG
Individu dengan gaya ini selalu berorientasi pada afilasi. Dia tampil informal dan mencoba menemuk
an solusi yang menyenangkan bagi semua pihak.dalam situasi informal itulah ia memperkenalkan top
ik dengan informasi yang cukup mengenai latar belakang dan motivasinya orang lain untuk pengajak
an jawaban.

12. GAYA PENGENDALI


Gaya pengendali sebenrnya ialah gaya komunikasi antarpersonal dimana pengirim menyisakan sediki
t ruang, atau bahkan tidak ada ruang bagi penerima untuk memberikan umpan balik atau balasan. Pad
a umumnya mereka yang tampil dengan gaya ini adalah mereka yang berbeda pada hierarki kerja, seb
agai senior ditempat kerja. Komunikasi gaya ini membuktikan komunikasi yang efektif di situasi krisi
s.

13. GAYA EGALITER


Gaya komunikasi ini lebih efektif di banding gaya komunikasi pengendali yang di atas, gaya ini mem
fasilitasi komunikasi dua arah dimana informasi saling dibagi. Gaya komunikasi ini juga mendorong
peserta untuk mengekspresikan ide-ide dan pendapat untuk mencapai saling pengertian. Dalam keban
yakan situasi-situasi terutama Ketika dibutuhkan kerja sama lebih efektif daripada gaya pengendali.
14. GAYA PENSTRUKTURAN
Gaya komunikasi antarpersonal ini umumnya digunakan untuk tujuan komunikasi yang spesifik dan me
mbawa koordinasi untuk organisasi. Untuk menghindar hal iini orang dengan gaya ini selalu membuat p
ercakapan satu arah yang menurutnya lebih baik.

15. GAYA DINAMIS


Gaya kounikasi antarpersonal ini merupakan pendekatan “berernergi tinggi” karena melibatkan kata-kata
atau frase untuk memotifasi orang lain agar mendaptkan inspirasi demi mencapai tujuan tersebut. Gaya i
ni bukan hanya menginginkan orang lain bekerja tetapi juga punya ilmu untuk bekerja. Gaya dinamis ini
mengandalkan inspirasi unk memotifasi orang lain agar mengambil Tindakan tertentu.

16. RELINQUISHING STYLE


Gaya ini sangat terbuka untuk ide – ide sejauh ide tersebut dapat mentrasnfer tanggung jawab komunika
si pada penerima. Dalam praktik komunikasi dapat terlihat dari percakapan senior dan junior dimana per
cakapan mereka terlihat secara horizontal dan tidak terikat dengan untus hirarki. Pertukaran ide-ide yang
terjadi anatar senior dan junior dapat disatukan lalu di modifikasi untuk membentuk ide ide baru demi m
embangun masa depan kerja sama anatara mereka
17. WITHDRAWL STYLE

Gaya ini adalah gaya komunikasi dimana individu dapat menunjukan ketidaktertarik
an dia secara penuh untuk berpartisipasi dalam proses komunikasi yang membawa dia ked
epan.Orang orang dengan gaya ini tampil dengan niat baik unk membangun hubungan bai
k. Gaya ini sebenarnya timbul karena kurangnya komunikasi. Para menejer menggunakan
gaya ini untuk menghindari pengaruhnya dan mungkin menunjukan ketidaktertarikan atta
u kesengganggan untuk berpasrtisipasi dalam diskusi.
D. BEKERJA DENGAN ORANG-ORANG YANG BERBED
A GAYA KOMUNIKASI.
Bekerja dengan orang-orang yang berbeda gaya komunikasi tentu saja mengandung resik
o, sekurang-kurangnya terjadi bias komunikasi.
contoh : orang – orang yang berumur di atas 50 tahun kadang-kadang mengeluuh bahwa
mereka telah dijiadikan sebagai korban diskriminasi usia, disamping bias gender dan bias
warna kulit, yang menjadikan orang lain sbg objek prasangka umum. Karena itu tidaklah
menmgherankan jika setiap orang mengalami penyimpanan gaya komunikasi slalu megus
ahakan perbaikan dan perlu belajar dari waktu ke waktu.
Biasanya “Bias Komunikasi” akan muncul Ketika anda bertemu dengan seorang yang me
nampiljan gaya komunikasi yang berveda dari anda sendiri.
Beberapa tahapan untuk menghindari bias Komunikasi :
- Mengambangkan kesadaran diri yang unit/tinggi. Ingat bahwa kesadaran diri merupak
an salah satu tema utama presepsi komunikasi antarpersonal.
- Diharapkan meningkatkan kemampuan untuk mengindentifikasi gaya komunikasi ora
ng lain, memnngetahui bagaimana dan kapan harus menyesuaikan gaya anda sendirid
engan gaya orang lain

KAP
E. GAYA KEPEMIMPINAN KOMUNIKASI ANTARPERSONA
L
Mengutip pendapat Edwin T. Cornelius III (2006). Tentang indentrifikasi ga
ya komunikasi personal Ketika kita berhadapan dengan orang lain.
apa yang di maksud dengan gaya kepemimpinan ?
Kita dapat mendefinisikan gaya kepemimpinan sebagai cara, karakteristik
dalam artian luas, dimana seseorang pemimpin berinteraksi dengan orang
lain dalam berbagai situasi dan kesempatan. Kepemimpinan yang tegas n
amun dapat memperlakukan orang lain secara bijak dapat meningkatkan
komunikasi.
Secara umum Conelius III (2006) memberikan ilustrasi gaya komunikasiant
arpersonal dalam sebuah skala kontinum yang menunjukan lima tipe gaya
komunikasi muali dari ekstern yang submisif sampai ke ujung yang lain a
dalah gaya komunikasi yang agresif.
Beberapa gaya komunikasi tersebut ialah :

1. Gaya Submissive
Gaya ini merupakan kontras atau ektern dari gaya komunikasi agresif stereotip dari gaya ini a
dalah “individu yang penurut”
Ciri-ciri nya adalah :
- Lemah
- Pengecut
- Malu
- Acuh tak acuh
- Tidak yakin
- Penurt tidak melawan.
Adapun gaya komunikasi submissive mempunyai kekuatan yaitu :
- Pemain yang bagus dalam tim kerja
- Pendengar yang baik
- Menghormati orang lain
- Peduli terhadap orang lain
2. Gaya Caring-Low Assertive
Pemimpin yang bersikap tegas ialah sebenarnya pemimpin yang menghendaki kepauhan orang la
in, gaya ini sebenarnya tipe lain dari “Low Asertif style”.
Pemimpin tipe ini lebih mengutamakan mendengarkan dan memahami orang lain daripada anda
menuntun untuk di menmgerti orang lain.

3. Gaya Collaborative Mid Assertive.


Gaya orang ini suka memelihara keseimbanan antara energi yang dia perlukan untuk memahami
orang lain dan energi yang dibutuhkan orang lain untuk mengerti dia.
Orang ini bisa tegas namun pada saat yang sama dapat mempersuasi dan bahkan memeriksa piha
k lain untuk melakukan sesuatu. Kata kunci untuk gaya komunikasi ini ialah “ Kolaborasi”

4. Gaya Compelling Hight Assertive.


Gaya komunikasi orang ini biasanya tegas pada situasi dan kondisi tertentu demi memberikan ke
pastian bagi orang lain untuk memahami pandangannya. Selain itu, dia tegas dan dapat membuat
argument dan akan menghabiskan waktu yang untuk membujuk orang lain untuk suatu Tindakan
yang dapat dilakukan.
Dengan gaya asertif lebih tinggi maka dia lebih menekankan agar dipahami oleh orang lain darip
ada mencoba untuk memahami orang lain
5. Gaya Agresif

Pada umumnya orang dengan gaya ini cenderung berfikir bahwa mereka yang berperilaku agresif terh
adap orang lain telah di citrakan negative. Karakteristik utama gaya agresif agar mudah dibandingkan
dengan ekstern lainnya yaitu submisif :
- Merasa diri berarti
- Ambisi untuk membuat sesuatu berubah
- Suka melakukan intimidasi
- Kalau bicara suara keras
- Tidak peduli dengan orang lain.
Faktor pendorong gaya komunikasi agresif adalah karena seseorang berada dalam posisi “kekuasaan”
tertentu terhadap yang lainnya dan hamper pasti mereka cenderung melihat padanan orang lain yang p
atut ditekan adalah yang bergaya submisif itu.
- Termotifasi untuk kerja
- Berorientasi pada tujuan
- Mengutamakan hasil’tuntutan dia harus tercapai.
Karena itu maka gaya komunikasi kepemimpinan Agresif cenderung menghasilkan karakteristik nega
tive. Meskipun demikian demikaian kita harus dapat melihat sisi “kebaikan” dari gaya komunikasi ini
sebagaimana terlihat pada table di atas.

Anda mungkin juga menyukai