Anda di halaman 1dari 10

NAMA ANGGOTA KELOMPOK KONTRA:

• 1. ALFIN HIDAYAT
• 2. ALDI PRIMUS SANDI
• 3. ANDIKA TRISNA PUTRA . D
• 4. ASNIRUL JANNAH
• 5. DWI SINTA
• 6. DINI OKTOPIANI
• 7. DEWA SAPUTRA
• 8. ENDANG SRI M
• 9. ERLIN ANGGELA
• 10. GABRIELLA AZHARI
KONTRA
RUU CIPTA KERJA / OMNIMBUS LAW
RUU CIPTA KERJA/
OMNIMBUS LAW

ALASAN MOSI
PENGERTIAN PERMASALAHAN
TIDAK PERCAYA
PENGERTIAN
• Arti Omnibus Law
Omnibus law adalah aturan yang mengatur bermacam-
macam aspek yang digabung menjadi satu perundang-
undangan atau bisa dikatakan satu undang-undang yang
mengatur banyak hal. Omnibus Law ini memiliki 79 undang-
undang dengan 1.244 pasal yang direvisi melalui Omnibus
Law. Undang-Undang direvisi agar investasi dapat semakin
mudah masuk di Indonesia.
ARTI CIPTA KERJA

Cipta Kerja adalah upaya penciptaan kerja melalui


usaha kemudahan, perlindungan, dan pemberdayaan
koperasi dan usaha mikro, kecil, dan menengah,
peningkatan ekosistem investasi dan kemudahan
berusaha, dan investasi Pemerintah Pusat dan
percepatan proyek strategis nasional.
ALASAN MOSI TIDAK PERCAYA
TOLAK RUU CIPTA KERJA
• Pertama, DPR tidak mempunyai sensitifitas krisis di masa
pandemi, gagal menjadi rumah sejati bagi rakyat,hingga
bertindak mengelabui rakyat dengna memajukan lebih cepat
siding paripurna pembahasan tingkat II membahas keputusan
RUU cipta kerja,yang sedianya di jadwalkan tanggal 8 oktober
2020, sekali lagi kewajiban institusi wakil rakyat, prinsip
keterbukaan proses dan kepercayaan public di hancurkan oleh
DPR RI.
• Kedua, mengecam keras langkah inkontitusi oleh
inkontitusionaloleh DPR RI. Sejarah ironi meningat DPR RI yang
dibberikan mandat oleh seluruh bangsa untuk menjaga dan
menegakkan konstitusi justru yang mengingkari konsitusinya.
Tugas legislatif (produksi uu) seolah segalanya, sehinggaelit
politik dan kekuasaan ini lebih memilih mengingat mengingkari
UUD 1945 dan UUPA 1960 demi orientasi investaasi skala besar.
• Ketiga, DPR dan pemerintah mengklaim agenda reforma agrarian
menjadi bagian dari keberpihakan UU. Pernyataan yang dilontarkan
semacam ini, diantaranya oleh Taufik Basari (Anggota Baleg Fraksi
Nasdem) dan Airlangga Hartanto (Menko Perekonomian) adalah bentuk
penyesatan publik. Memperjelas ketidakpahaman pejabat public dan
pejabat public tentang esensi dan prinsip pokok reforma agrarian.
Melegitimasi hasrat ekonomi politik ultraneoliberal dengan menggunakan
agenda politik kerakyatan reforma agrarian sebagai tameng pengesahan
UU adalah penyesatan public. Reforma agraria dengan basis pemenuhan
keadilan social untuk petani dan rakyat kecil tidak mungkin diletakan
dalam dasar-dasar pengadaan tanah bagi investor kakap, yang selama ini
banyak berpraktik merampas dan menggusur tanah rakyat.
• Keempat, KPA menolak keseluruhan UU Cipta Kerja
yang baru saja disahkan. KPA sejak awal (Februari 2020)
menolak keseluruhan isi dari UU Cipta Kerja. Telah
menyampaikan sikap dan aspirasi penolakan dengan
beragam cara, termasuk melalui aksi massa sejak bulan
Juli s/d September 2020 di tingkat nasional dan daerah.
Sebagai kelanjutan sikap penolakan, KPA akan menggugat
UU ini ke Mahkamah Konstitusi. Sebab, sistem ekonomi-
politik agrarian yang ultraneoliberal dalam UU Cipta
Kerja, dengan cara mendorong liberalisme lebih luas
sumber-sumber agraria dan sistem pasar tanah nyata-nyata
bertentangan dengan konstitusi kita.
PERMASALAHAN

• Kewajiban phk yang harusnya 3X di hapus, sehingga pekerja bisa langsung


di hapus
• Tidak adanya larangan bagi pengusaha yang membayar upah di bawah upah
minimum dan tidak lagi ada denda bagi pengusaha yang telat membayar
upah
• Iupah minimum kabupaten/kota di tentukan gubernur tanpa perlu masukan
bupati/walikota
• Memberikan kebebasan menentukan upah berdasarkan waktu atau hasil
• Batas waktu kontrak pkwt di hpus jadi pkwt tidak perlu di angkat menjadi
pegawai tetap

Anda mungkin juga menyukai