Anda di halaman 1dari 46

Puskesmas Padang Tiji

Kab/Kota Pidie
Tahun 2015
 Di akhir pelatihan/orientasi, kader
diharapkan mengetahui dan memahami:
 Penyebab dan cara penularan filariasis (penyakit
kaki gajah)
 Program eliminasi Filariasis (Penyakit Kaki Gajah)
 Pendataan Penduduk Penderita Filariasis
 Survey darah jari
 Kegiatan preventif dengan Pemberian Obat Masal
Pencegahan Filariasis (POMPFil)
 Pelaporan dan rujukan kasus kejadian ikutan POMPFil
 Penyakit menular yang disebabkan oleh cacing dan dapat menimbulkan
cacat seumur hidup.
 Nama lain penyakit ini adalah penyakit kaki gajah karena cacat yang
terjadi adalah pembengkakan kaki yang sangat berat atau
elephantiasis.
 Pembengkakan juga bisa terjadi di alat kelamin, payudara, tangan,
tergantung jenisnya
 Nama lain dari penyakit ini ….. [Tuliskan istilah lokal dr penyakit ini]
 Penyakit ini dapat mengenai semua orang dari semua golongan usia
 Sejenis cacing yang hidup dalam kelenjar limfe tubuh
manusia
 Cacing dewasa disebut makrofilaria
 Anak cacing disebut mikrofilaria
 Cacing dewasa akan menghasilkan ribuan anak cacing
(mikrofilaria)
 Anak cacing akan masuk ke pembuluh darah di malam hari
 Ada tiga jenis
cacing filaria di
Indonesia
 Brugia Malayi
 Brugia Timori
 Wuchereria
Bancrofty
 W. bancrofty
 Daerah perkotaan seperti Jakarta, Bekasi, Tangerang
 Ditularkan oleh nyamuk culex
 Mikrofilaria keluar ke darah tepi di malam hari
 B. malayi
 Menyebar hampir di seluruh Indonesia
 Daerah pesawahan ditularkan nyamuk anopheles barbirosis
 Daerah rawa dan hutan rimba ditularkan nyamuk mansonia
spp
 B. timori
 Terutama di daerah pesawahan di NTT dan Maluku tengah
 Ditularkan oleh nyamuk anopheles barbirosis
Cacing dewasa Anak cacing
Anak cacing (Mikrofilaria)
dalam tubuh (mikrofilaria) masuk pembuluh
manusia darah tepi

Cacing masuk ke badan Nyamuk menghisap darah


orang lain yang digigit orang yang mengandung
nyamuk mengandung anak anak cacing
cacing
 Semua nyamuk bisa menularkan filariasis: nyamuk
rumah, nyamuk got, nyamuk hutan, dan nyamuk rawa-
rawa

 Sehingga memberantas cacing dalam tubuh manusia


lebih mudah daripada memberantas nyamuk penular
yang sangat banyak jenisnya.
 Banyak terjadi orang dengan anak cacing
(mikrofilaria) dalam tubuhnya tanpa gejala
 Tahap awal (akut)
 Demam berulang 1-2 kali atau lebih setiap bulan,
dapat sembuh sendiri tanpa diobati
 Timbul benjolan di lipat paha atau kulit
(sekelan/limfadenitis)
 Teraba adanya urat seperti tali yang berwarna merah
dan terasa sakit, mulai pangkal paha ke arah ujung
kaki atau dari ketiak kearah ujung tangan
 Tahap lanjut (kronis)
 Terjadi pembesaran pada kaki, tangan, kantong buah
zakar, payudara dan alat kelamin wanita
 Pembesaran awalnya hilang tapi lama kelamaan akan
menjadi cacat menetap yang tidak bisa disembuhkan
 Hasil pemeriksaan darah jari untuk menemukan
anak cacing (mikrofilaria)
 Banyak orang yang positif mengandung anak
cacing (mikrofilaria) tanpa tanda dan gejala
 Penderita tahap lanjut dengan gejala bengkak
di kaki atau di scrotum, pemeriksaan darah
untuk anak cacing (mikrofilaria) bisa
menunjukan hasil negatif, karena kemungkinan
besar cacingnya sudah mati.
1. Pendataan Penderita Filariasis
Kabupaten melakukan pendataan penderita
Filariasis tahap lanjut (Kronis) dan dilaporkan ke Dinkes Provinsi dan Kementrian
Kesehatan.

2. Survey Darah Jari


Untuk kabupaten yang melaporkan adanya penderita Filariasis dilakukan pemeriksaan
darah jari di desa-desa yang dipilih untuk mengetahui adanya penduduk yang
mengandung anak cacing filaria dalam tubuhnya.

3. Pemberian Obat Masal Pencegahan Filariasis


Di Kabupaten dengan hasil survey darah jari ≥1% dilaksanakan kegiatan Pemberian Obat
Masal Pencegahan Filariasis (POMPFil) satu kali setahun selama 5 tahun berturut-turut,
di seluruh wilayah kabupaten tsb.
Tahap 1 Tahap 2 Tahap 3
Pemetaan POMPFil SurveillansTAS Verifikasi

POMPFil

Pemetaan 1 2 3 4 5 TAS1 TAS2 TAS3 Verifiikasi

M&E M&E M&E


 Dilakukan pendataan orang yang kaki gajah
untuk satu kabupaten
 Jika ada orang kaki gajah akan diteruskan
dengan kegiatan pemetaan filariasis
 Kegiatan pemetaan filariasis dilakukan dengan
cara survei darah jari
 Di Kabupaten [isi dg nama kab/kota yang
bersangkutan] survei darah jari sudah
dilakukan dengan hasil [isi dengan hasil SDJ
pemetaan] yang menyatakan [Nama kab/kota]
endemis filariasis dan harus diteruskan dengan
kegiatan POMPFil
Perihal : Laporan Data Penderita Filariasis/Penyakit Kaki Gajah

Kepada Kepala Puskesmas ………………………………………………………


Di ……………………………………………

Setelah kami lakukan Pendataan Penderita Filariasis/Penyakit Kaki Gajah, maka:


Tahun : …………………………………..
Desa/Kelurahan : …………………………………..
Kecamatan : …………………………………..

1. Ada …………….. Orang penderita filariasis (lama + baru)


2. Tidak ada penderita filariasis

Data Penderita tersebut sebagai berikut


Umur (Thn)
No Nama Alamat (RT/RW/Dusun)
L P

………………………………………………, ………………………………..

Kepala Desa/Lurah/Kader

(……………………………………………)
Tahap 1 Tahap 2 Tahap 3
Pemetaan POMPFil SurveillansTAS Verifikasi

POMPFil

Pemetaan 1 2 3 4 5 TAS1 TAS2 TAS3 Verifiikasi

SDJ SDJ SDJ


 Pemberian Obat Masal Pencegahan Filariasis adalah
memberikan obat anti filariasis (DEC &Albendazole)
kepada semua penduduk di daerah endemis filaria.

 Manfaat obat anti filariasis atau disebut juga obat


pencegahan filariasis
 Menghentikan perkembangbiakan cacing filariasis
 Mencegah semua penduduk dari penularan filariasis
 Melindungi anak anda tertular filariasis
 Mengobati cacingan

 Pemberian Obat Masal Pencegahan Filariasis


dilakukan terhadap semua penduduk, satu tahun
sekali, sedikitnya selama 5 (lima) tahun berturut-
turut.
Organisasi Pelaksana Pengobatan

PUSAT

PROPINSI

KABUPATEN/KOTA

PIMPINAN PKM

PETUGAS P2M

Kelurahan/ Kelurahan/ Kelurahan/


desa desa desa

TPE TPE TPE


DOSIS OBAT BERDASARKAN UMUR

UMUR
DEC Albendazole
(100 mg) (400mg)
(Tahun)
2-5 1 1
6 - 14 2 1
> 14 3 1

Sekali setahun selama minimal 5 (lima) tahun


Seluruh penduduk yang tinggal di daerah
endemis filariasis, yaitu ;

 Usia > 2 tahun


 Tidak sedang hamil
 Tidak sedang sakit
Penduduk yang ditunda adalah :
 anak-anak usia < 2 tahun
 ibu hamil
 Penderita gangguan fungsi hati
 Penderita gangguan fungsi ginjal
 orang yang sedang sakit berat sedang
menjalani pengobatan intensif
 penderita filariasis dengan serangan akut
(tunggu sampai sembuh)
 Balita marasmus/kwasiorkor
 Penduduk usia lanjut (75 tahun lebih)

 Penderita dalam serangan epilepsi (ayan).


 Orang yang tidak mau minum obat anti
filariasis pada saat pelaksanaan pemberian
obat masal pencegahan filariasis, berisiko:
 Menularkan anak cacing filariasis pada orang lain
 Tertular dan menderita sakit filariasis
 Peran dan tanggung jawab petugas dan kader
 Mengusahakan masyarakat datang dan minum
obat anti filariasis di pos POMPFil.
 Mendatangi rumah warga yang tidak hadir di pos
POMPFil dan memastikan mereka minum obat.
 Petugas melakukan survey Evaluasi minum
obat setelah selesai POMPFil, jika banyak
yang tidak minum, kegiatan dianggap gagal,
dan warga masih berisiko tertular anak
cacing filariasis
 Melakukan penyuluhan menjelang
pelaksanaan POMPFil

 Mendata keluarga binaan dan


memberitahukan hari pelaksanaan POMPFil.

 Melaporkan data warga binaan yang


 mendapat obat massal pencegahan filariasis
 Ditunda pemberian obatnya karena: umur, sakit,
atau hamil/menyusui
 Membantu petugas puskesmas dalam
pelaksanaan POMPFil:
 Menentukan dosis (jumlah obat) dan
 memberikan obat kepada setiap anggota keluarga
binaannya,
 menyaksikan obat itu diminum

 Mencatat setiap anggota keluarga binaannya


yang minum obat di kartu pengobatan

 Mencatat, mengawasi dan melaporkan adanya


kejadian reaksi pengobatan yang mungkin timbul
kepada petugas kesehatan
 Obat POMPFil akan membunuh anak cacing
dan cacing filaria
 Cacing yang mati oleh obat POMPFil di
dalam tubuh bisa menyebabkan reaksi yang
disebut reaksi pengobatan
 Reaksi pengobatan yang mungkin terjadi
adalah: sakit kepala, gata-gatal, mual
 Reaksi biasanya ringan
 Jika
ada reaksi obat melapor kepada kader
dan petugas puskesmas untuk diperiksa lebih
seksama
Untuk diingat :
 Semakin banyak masyarakat minum obat, semakin
besar kemungkinan berhentinya penularan
penyakit dan akan mensukseskan program.
 Program sukses jika sedikitnya 65% dari jumlah
penduduk total minum obat setiap tahun.
 Kader diharapkan memastikan setiap sasaran
tanggung jawabnya MINUM OBAT sesuai dosis
 Kader diharapkan SEGERA melaporkan hasil
pendistribusian obat ke puskesmas sesuai waktu
yang ditetapkan.
PENDATAAN PENDUDUK DI WILAYAH BINAAN TENAGA PELAKSANA ELIMINASI
Puskesmas:
Nama Desa/Keluarahan:
Tahun Pendataan:

Jumlah Anggota Keluarga


Jumlah Kasus
No Nama KK < 2 Th 2-5 Th 6-14 Th >14 Th Rt/Rw/Dusun
Kronis
L P L P L P L P
1
2

Jumlah
TOTAL

Kader Eliminasi Filariasis


Nama :
KARTU PENGOBATAN PROGRAM ELIMINASI FILARIASIS
& MONITORING REAKSI PENGOBATAN
PUTARAN PENGOBATAN MASSAL I:

NO Nama umur Hub Kel Obat diminum Reaksi Pengobatan Alasan Kasus kronis
Lk Pr DEC Alb Jenis* Mulai Timbul Lama Ditunda** Limfedema Hidrokel
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

*) = Reaksi Pengobatan (Tulis dengan angka)Umum : (1) Mual (2) Muntah (3) Pusing (4) Demam (5) Sakit
Kepala (6) Sakit Otot&Tulang (7) Berak-berak (8) Keluar cacing (9) Lain-lainLokal : (10) Sekelan (11) Bisul
(12) Gatal-gatal
**) = Alasan ditunda ( Tulis dengan angka)
1. anak-anak usia < 2 tahun 2. ibu hamil
3. Penderita gangguan fungsi hati 4. Penderita gangguan fungsi ginjal
5. orang yang sedang sakit berat sedang menjalani pengobatan intensif
6. penderita filariasis dengan serangan akut (tunggu sampai sembuh)
7. Balita marasmus/kwasiorkor 8. Penduduk usia lanjut

9. Penderita dalam serangan epilepsi (ayan).


Mengetahui Tanggal………………..
Petugas Puskesmas………… Tenaga Pelaksana Eliminasi
Catatan Pengobatan Massal Filariasis oleh
Kader Eliminasi Filariasis

1. Pengobatan tanggal
Tahun : ………
………………………

2. Nama Desa
………………………………………
…..

3. Jumlah penduduk binaan TPE


Yang terbagi dalam kelompok
Umur :
2 – 5 Tahun ……………… Orang
6 – 14 Tahun ………………. Orang
> 14 Tahun ……………… Orang
4. Jumlah KK dalam binaan TPE : ………………. KK

5. Jumlah penduduk yang harus :


………………. Orang
minum obat

6. Jumlah penduduk yang minum :


………………. Orang
obat
7. Jumlah orang yang ditunda minum obatnya
Alasan :
a. Anak usia < 2 tahun : …………………. Orang
b. Ibu hamil : …………………. Orang
c. Balita gizi buruk (marasmus-kwasiorkor) : …………………. Orang
d. Orang sedang sakit berat : …………………. Orang
e. Penderita kronis filariasis dengan serangan :
…………………. Orang
akut
f. Lain-lain : …………………. Orang

8. Jumlah penduduk yang tidak minum obat


Karena alasan :
a. Sedang bepergian : …………………. Orang
b. Menolak tanpa alasan : …………………. Orang

9. Jumlah penduduk dengan reaksi pengobatan : …………………. Orang

Yang membuat laporan


Kader Eliminasi Filariasis

( ………………………………….)
Formulir 4
CAKUPAN PENGOBATAN MASSAL
KABUPATEN : ……………………………………………
KECAMATAN: …………………………………………..

Jumlah Penduduk Minum Obat

2-5 Th 6-14 Th >14 Th (%) Pddk (%) Pddk


Jumlah Jumlah Total
Tahun Jumlah minum obat minum obat
No Nama Desa Sasaran Penduduk
Pengobatan Penduduk dari jumlah dari jumlah
Pengobatan Sub Sub Sub Minum Obat
L P L P L P penduduk sasaran
Total Total Total

a b c d e f g k l m n o p q r s t

1) s = r/d x 100
2) t = r/e x 100

Mengetahui
Ka Puskesmas ………………………………………………………

Nama
(NIP)
Tahap 1 Tahap 2 Tahap 3
Pemetaan POMPFil SurveillansTAS Verifikasi

POMPFil

Pemetaan 1 2 3 4 5 TAS1 TAS2 TAS3 Verifiikasi

SDJ SDJ SDJ


Monitoring dan Evaluasi
 Pemantauan dan Evaluasi POMPFil dilakukan:
 Setelah pemberian obat tahun ketiga
 Setelah pemberian obat tahun kelima
 Dilakukan dengan cara: survei darah jari
 Hasil survei darah jari tahun kelima akan
diteruskan dengan survei penilaian penularan
(TAS) pada anak sekolah.
 Jika survei penilaian penularan (TAS)
hasilnya negatif, maka kabupaten bisa
menghentikan POMPFil
 Survei darah jari dilakukan beberapa kali di satu
kabupaten yang endemis:
 Sebelum program POMPFil dimulai
 Pada tahun ke tiga POMPFil
 Setelah pelaksanaan POMPFil di tahun ke lima

 Survei darah jari hanya dilakukan di beberapa


lokasi terpilih saja di satu kabupaten.

 Adalah: Pemeriksaan adanya anak cacing filaria


(mikrofilaria) dilakukan untuk semua orang dalam
satu wilayah tertentu, baik yang sakit filariasis
maupun orang-orang sehat
Tujuan: untuk mengetahui berapa banyak warga yang
terdapat cacing filariasis dalam darahnya, sehingga bisa
ditentukan cara memberantas (eliminasi) penyakit
filariasis di daerah tersebut.

Lokasi: dilakukan di desa yang terdapat banyak


penderita filariasis yang ditetapkan oleh petugas
puskesmas. Bisa dilakukan di daerah yang tidak ada
penderita filariasis untuk memastikan ada tidaknya
penularan penyakit ini.

Waktu: pemeriksaan dilakukan di malam hari (jam 10


(malam) – 2 (dini hari). Karena anak cacing berada di
pembuluh darah tepi pada malam hari, di siang hari
cacing bersembunyi di pembuluh darah organ dalam
1. Penentuan desa yang akan dilaksanakan survei
darah jari
2. Puskesmas bersama kader melakukan:
 pendataan penduduk sasaran survei
 Pemberitahuan rencana pelaksanaan survei darah jari
3. Penduduk hadir di tempat pelaksanaan survey
darah jari yang telah ditentukan untuk diambil
sedikit dara diujung jarinya
 Warga yang ditemukan anak cacing dalam darahnya akan
mendapat pengobatan untuk membersihkan cacing
filariasis dalam darahnya
4. Pemeriksaan anak cacing dalam sediaan darah
dilakukan oleh ahlinya dengan peralatan
mikroskop
a. Mendata keluarga binaannya dan
memberitahu warga tentang rencana
pelaksanaan Survei Darah Jari
b. Membuat peta lokasi keluarga binaan untuk
mempermudah pelaksanaan survei
c. Melakukan penyuluhan kelompok
d. Mengumpulkan keluarga binaan pada
tempat dan jam pelaksanaan survei darah
jari
“Laporkan kepada petugas puskesmas setempat”

Orang dengan pembengkakan di kaki Orang dengan


atau tangan, membutuhkan perawatan pembengkakan buah zakar
dan pijatan setiap hari agar tidak
mungkin masih bisa
memburuk atau mengalami infeksi di
dioperasi
sela-sela kulitnya
 Memberi contoh cara-
cara memberantas
nyamuk dan menghindari
gigitan nyamuk
 Menggerakan warga untuk
membasmi tempat
perkembangbiakan
nyamuk secara teratur di
rumah dan lingkungannya
 Mengajak
bergotongroyong
membersihkan tempat
perindukan nyamuk
dilingkungan sekitarnya

Anda mungkin juga menyukai