Anda di halaman 1dari 17

ADAPTASI BBL DARI INTRAUTERI

KE EKSTRAUTERI
DISUSUN OLEH KELOMPOK II
Purwanti surya ningsi (526080619004)
Sefti (526080619006)
Sri amanda pratama(526080619011)
Wiwik wahyuni(526080619015)
Yulia ermanda(526080619016)
Yuni kartika(526080619018)
PENGERTIAN BAYI BARU LAHIR NORMAL

Bayi baru lahir merupakan individu yang baru


saja tumbuh dan mengalami trauma kelahiran
serta harus dapat menyesuaikan diri dari
kehidupan intrauterinke kehidupan
ekstrauterin. Bayi Baru lahir normal adalah
bayi yang lahirdengan berat badan 2500-4000
gram, cukup bulan, lahir langsung menangis
dan tidak ada kelainan congenital(cacat
bawaan yang berat)(Dewi, 2010; Putra,2012).
CIRI-CIRI BAYI BARU LAHIR
Ciri–ciri bayi baru lahir normal antara lain: bayi lahir aterm
antara 37 sampai 42 minggu, berat badan 2500 sampai
4000 gram, panjang badan 48-52 cm, lingkar dada 30-38
cm, lingkar kepala 33-35 cm, lingkar lengan 11-12 cm,
frekuensi denyut jantung 120-160 kali per menit,
pernapasan 40-60 kali per menit, kulit kemerahan-
merahan, rambut lanugo tidak terlihat dan rambut
kepala telah sempurna, kuku agak panjang dan lemas,
nilai APGAR lebih dari 7, gerakan aktif, bayi lahir langsung
menangis kuat, refleks (rooting, sucking, morro dan
grasping) sudah baik.
Sambungan …
genetalia pada laki-laki ditandai dengan testis
yang sudah turun dalam skrotum, dan penis
berlubang,pada perempuan ditandai dengan
vagina dan uretra yang berlubang, serta labia
mayora sudah menutupi labia minora, eliminasi
pada bayi baru lahir normal ditandai dengan
keluarnya mekonium dalam 24 jam pertama dan
berwarna hitam kecoklatan.
FASE BAYI BARU LAHIR
Fase pertama reaktivitas Fase reaktivitas terjadi saat bayi
lahir sekitar 30-60 menit setelah lahir, saat fase ini denyut
jantung bayi meningkat dengan cepat 160-180 x/menit,
kemudian menurun secara perlahan hingga mencapai rata-
rata 100-120 x/menit. Laju pernafasan masih irregular
antara 60- 80 x/menit, ronchi halus kadang terdengar
seperti orang mengorok, retraksi dinding dada dan nafas
cuping hidung. Periode ini bayi sadar, terbuka matanya,
menangis, kepala bergerak dari satu sisi ke sisi lain. Pada
periode ini adalah waktu yang tepat untuk memulai
memberikan ASI (air susu ibu) (Bobak, 2005)
Sambungan…
• Fase tertidur
Fase tertidur terjadi setelah fase reaktivitas
pertama selesai. Pada periode ini bayi
mengalami penurunan aktivitas motoriknya, bayi
sering tertidur, berlangsung 60 menit sampai
dengan 100 menit.
Sambungan…
• Fase kedua reaktivitas
Fase kedua reaktivitas bayi terjadi pada 4-8 jam setelah lahir.
Fase ini hanya berlangsung dari 10 menit sampai beberapa
jam. Periode singkat takikardia dan takipnea dapat terjadi,
mekonium juga dikeluarkan saat periode ini. Pada bayi baru
lahir yang sehat akan mengalami fase seperti ini, berbeda
dengan bayi prematur terkadang tidak mengalami fase transisi
ini dikarenakan fisiologisnya belum matang. Kematangan pada
bayi dapat di nilai dengan Ballard score. Penilaian Ballard Score
ini dengan keadaan fisik bayi serta keadaan neurmuskular,
serta bermanfaat untuk melihat kesesuaian usia gestasi bayi.
PENANGANAN BAYI BARU LAHIR NORMAL

• Membersihkan jalan napas


Segera setelah lahir, sambil meletakkan bayi pada
kain bersih dan kering di atas perut bawah ibu lakukan
penilaian apakah bayi menangis atau bernapas/tidak
megap-megap dan apakah tonus otot baik/bayi
bergerak aktif. Bersihkan jalan napas dengan jari
tangan yang dibungkus kassa steril. Keringkan
tubuh bayi mulai dari muka, kepala dan bagian tubuh
lainnya tanpa menghilangkan verniks karena akan
membantu menghangatkan bayi.
Sambungan…
• Memotong dan merawat tali pusat
Klem, potong dan ikat tali pusat tanpa dibubuhi
apapun. Pemotongan dan pengikatan tali pusat
sebaiknya dilakukan sekitar 2 menit setelah lahir
(atau setelah bidan menyuntikkan oksitosin kepada
ibu) untuk memberi waktu tali pusat
mengalirkan darah (dan juga zat besi) kepada bayi.
Tali pusat yang terbuka dan tidak dibubuhi
apapun, akan lebih cepat mengering dan puput
serta komplikasi yang ditimbulkan lebih sedikit.
Sambungan…
• Menjaga agar bayi tetap hangat
Mengganti handuk/kain yang basah, meletakkan bayi
tengkurap di dada ibu kemudian menyelimuti ibu dan bayi
dengan selimut dan memastikan bahwa kepala bayi telah
terlindung atau memakaikan topi untuk mencegah keluarnya
panas tubuh.
• Melakukan Inisiasi menyusu dini
Meletakkan kepala bayi diantara payudara ibu. Biarkan
bayi mencari, menemukan puting dan mulai menyusu.
Meskipun bayi sudah berhasil menemukan puting, biarkan
kontak kulit bayi dan ibu sekurangnya 1 jam.
Sambungan…
• Menyuntikkan Vitamin K1
Untuk mencegah terjadinya perdarahan bayi baru lahir
akibat defisiensi vitamin K, semua bayi baru lahir harus
diberikan vitamin K1 (Phytomenadione) 1 mg intramuskuler di
paha kiri.
• Memberikan obat tetes atau salep mata antibiotika profilaksis
Obat tetes mata atau salep mata dianjurkan untuk
mencegah penyakit mata karena penyakit menular seksual
dan diberikan 1 jam pertama setelah persalinan.
Pencegahan infeksi mata dianjurkan menggunakan salep
mata antibiotik tetrasiklin 1%.
Sambungan…
• Melakukan pemeriksaan fisik
Pemeriksaan bayi baru lahir bertujuan untuk mengetahui sedini mungkin
kelainan pada bayi.
• Melakukan identifikasiIdentifikasi bayi dilakukan dengan
memberikan alat pengenal yang efektif sampai bayi pulang.Alat
pengenal yang digunakan dapat berupa gelang yang berisi nama
lengkap ibu, tanggal lahir, nomor bayi, jenis kelamin, dan hasil
pengukuran antropometri yang dipasang pada pergelangan tangan
atau pergelangan kaki bayi.
• Memberikan imunisasiImunisasi Hepatitis B pertama (HB 0)
diberikan 1-2 jam di paha kanan setelah pemberian Vitamin K1
secara intramuskular,untuk mencegah penularan Hepatitis B
melalui jalur ibu ke bayi yang dapat menimbulkan kerusakan hati
Adaptasi Bayi Baru Lahir Dari Intrauteri ke
Ekstrauteri
Adaptasi neonatal atau bayi baru lahir adalah proses penyesuaian
fungsional neonatus dari kehidupan didalam uterus kekehidupan diluar
uterus. Kemampuan adaptasi fisiologis ini disebut juga homeostatis, bila
terdapat gangguan adaptasi maka bayi akan sakit (Muslihatun,
2010.hlm.10).
• Adaptasi bergantung kepada:
• Kematangan yaitu Bergantung kepada usia kehamilan
• Status nutrisi yaitu Berhubung dengan berat badan lahir
• Toleransi yaitu Kebolehan untuk mengatasi persekitaran baru, mampu
bertoleransikepada keadaan hypoxia, hipoglikemia, pengambilan kalori,
dan lain-lain.
• Kemampuan beradaptasi yaitu Kemampuan dalam beradaptasi terhadap
perubahan.
1.Sistem Pernafasan
Pernapasan pertama pada bayi baru lahir terjadi dengan normal
dalam waktu 30 detik setelah kelahiran. Tekanan pada rongga dada
bayi melalui jalan lahir per vaginam mengakibatkan cairan paru yang
jumlahnya 80-100 ml, berkurang sepertiganya sehingga volume yang
hilang ini digantikan dengan udara. Paru mengembang sehingga
rongga dada kembali kebentuk semula, pernapasan pada neonatus
terutama pernapasan diapragmatik dan abdominal biasanya
frekuensi dan kedalaman pernapasan masih belum teratur. Upaya
pernapasan pertama berfugsi untuk mengeluarkan cairan dalam paru
dan mengembangkan jaringan alveolus paru utuk pertama kali, agar
alveolus dapat berfungsi harus terdapat surfaktan dalam jumlah yang
cukup dan aliran darah ke paru (Rochmah. 2012.hlm.5)
Faktor-faktor yang berperan pada rangsangan nafas
pertama bayi adalah:
• Hipoksia pada akhir persalianan dan rangsangan fisik
lingkungan luar rahim yang merangsang pusat
pernafasan di otak.
• Tekanan terhadap rongga dada, yang terjadi karena
kompresi paru-paru selam persalianan, yang merangsang
masuknya udara ke dalam paru-paru secara mekanis.
• Interaksi antara system pernafasan,kardivaskuler dan
susunan syaraf pusat menimbulkan pernafsan yang
teratur dan berkesinambungan serta denyut yang
diperlukan untuk kehidupan.
Sambungan…
Setelah bayi lahir, kadar CO2 meningkat dalam darah
dan akan merangsang pernafasan. Berkurangnya O2
akan mengurangi gerakan pernafasan janin, tetapi
sebaliknya kenaikan CO2 akan menambah frekunsi
dan tingkat gerakan pernafsan janin.Disamping itu
keadaan dingin akan merangsang pernafasan bayi.
Upaya pernafasan pertama seorang bayi berfungsi
untuk mengeluarkan cairan dalam paru-paru dan
mengembangkan jaringan alveolus paru-paru untuk
pertama kali.

Anda mungkin juga menyukai