ILMU KEKUATAN BAHAN

TARIK, TEKAN DAN GESER

Pertemuan 2

Oleh :
Dwi Kartikasari
Universitas Islam Lamongan
 ANGKA POISSON

• Apabila suatu batang prismatis

dibebani tarik, perpanjangan
aksialnya disertai dengan
kontraksi lateral (yaitu
kontraksi tegak lurus arah
beban).
• Regangan lateral di setiap titik
pada suatu batang sebanding
dengan regangan aksial di titik
tersebut jika bahannya elastis
linier.
 ANGKA POISSON
• Rasio regangan lateral ε' terhadap regangan aksial ε dikenal
dengan rasio Poisson dan diberi notasi huruf Yunani ν (nu);
jadi,
o Untuk suatu batang yang
mengalami tarik, regangan aksial
adalah positif dan regangan lateral
negatif (karena lebar batang
berkurang)
o Untuk tekan, kita mempunyai
situasi sebaliknya, dengan batang
menjadi lebih pendek (regangan
aksial negatif) dan lebih lebar
(regangan lateral positif).
o Dengan demikian, rasio Poisson
selalu mempunyai harga positif.
 PERUBAHAN VOLUME

• Karena dimensi suatu batang yang mengalami tarik atau

tekan berubah jika beban diterapkan (Gambar), maka volume
batang berubah juga
 PERUBAHAN VOLUME

• Volume akhirnya menjadi; V1 = V0(1 + ε – 2νε)

• Dan perubahan volumenya adalah;
∆V = V1 – V0 = Voε (1 - 2v)
• Perubahan volume satuan, e

Besaran e juga dikenal dengan dilatasi.

CONTOH 1
Sebuah batang prismatik dengan penampang berbentuk
lingkaran, diketahui:
Gaya tarik, P = 85 kN
Panjang, L = 3 m
Diameter, d = 30 mm
Modulus elastisitas aluminium, E = 70 GPa
Angka poisson, v = 1/3

Hitung pemanjangan δ, pengurangan diameter ∆d, dan

penambahan volume ∆V.
Jawab :

Tegangan :

Regangan aksial :

Pemanjangan total :

Regangan samping, diperoleh dari angka poisson :

Pengurangan diameter :
• Perubahan Volume :

• Karena batang dalam keadaan tarik, maka ΔV menyatakan

suatu pertambahan dalam volume.
 TEGANGAN DAN REGANGAN GESER
> Tegangan geser, merupakan tegangan yang bekerja dalam arah
tangensial terhadap permukaan bahan. Sebagai ilustrasi lihat
gambar.

Sambungan ini terdiri atas batang datar A, pengapit C, dan baut

B yang menembus lubang di batang dan pengapit.
 TEGANGAN DAN REGANGAN GESER

Akibat aksi beban tarik P, batang dan pengapit akan menekan

baut dengan cara tumpu (bearing), dan tegangan kontak, yang
disebut tegangan tumpu (bearing stresses), akan timbul.
Selain itu, batang dan pengapit cenderung menggeser baut, dan
kecenderungan ini ditahan oleh tegangan geser pada baut.
 TEGANGAN DAN REGANGAN GESER
• Tegangan geser rata2 pada penampang baut, diperoleh
dengan membagi gaya geser V dengan luas A dari
penampang melintang:

• Deformasi baut yang dibebani hingga mendekati kegagalan

pada geser tunggal terlihat dalam Gambar.
 TEGANGAN DAN REGANGAN GESER
• Tegangan geser yang bekerja pacta suatu elemen bahan,
disertai regangan geser.
• Besaran bahan untuk geser dapat ditentukan secara
eksperimental dari uji geser langsung atau dari uji torsi.
• Untuk daerah elastis linier, tegangan geser dan regangan
gesemya sebanding sehingga kita mempunyai persamaan
berikut untuk hukum Hooke pada kondisi geser:

dimana,
G : modulus elastisitas geser
(modulus rigiditas)
γ : ukuran distorsi, perubahan bentuk dari elemen
CONTOH 2
Sebuah pelubang (pembuat lubang) pada plat baja dengan
diameternya 19 mm, digunakan untuk melubangi plat yang
tebalnya 6 mm. Jika gaya P = 116 kN dibutuhkan untuk itu,
berapakah tegangan geser rata-rata di plat tersebut dan
tegangan tekan rata-rata di pelubang?
Jawab :
Luas sama dengan hasil kali keliling lingkaran dengan tebal
pelat;

Tegangan geser rata2;

Tegangan tekan rata2;

Disini Ac adalah luas penampang dari bantalan tiang pancang

 TEGANGAN IZIN DAN BEBAN IZIN
• Dalam mempelajari mekanika bahan, desain utama yang
diperhatikan adalah kekuatan, yaitu kapasitas obyek untuk
memikul atau menyalurkan beban.
• Jika kegagalan struktural harus dihindari, maka beban yang
dapat dipikul suatu struktur harus lebih besar daripada beban
yang akan dialaminya pada masa pakai. Kemampuan suatu
struktur untuk menahan beban disebut kekuatan (strength).
• Rasio kekuatan aktual terhadap kekuatan yang dibutuhkan
disebut faktor keamanan n:

• Nilai n harus > 1, berkisar 1<n<10

 TEGANGAN IZIN DAN BEBAN IZIN
• Dengan menerapkan faktor keamanan terhadap tegangan
leleh, kita mendapatkan tegangan izin (allowable stress)
yang tidak boleh dilampaui di manapun di dalam struktur.
Jadi,

• Kadang-kadang faktor keamanan diterapkan pada tegangan

ultimate, bukannya pada tegangan luluh.
 TEGANGAN IZIN DAN BEBAN IZIN
• Dalam desain pesawat terbang, biasanya digunakan sebutan
margin keamanan, bukannya faktor keamanan.
Margin keamanan = n – 1
• Margin keamanan sering dinyatakan dalam persen, di mana
harga di atas dikalikan dengan 100. Jadi, suatu struktur yang
mempunyai kekuatan ultimate 1 ,75 kali kekuatan yang
dibutuhkan mempunyai faktor keamanan sebesar 1,75 dan
margin keamanan sebesar 0,75 (atau 75% ). Apabila margin
keamanan berkurang menjadi nol atau lebih kecil, maka
struktur itu akan (dapat dianggap) gagal
 TEGANGAN IZIN DAN BEBAN IZIN

 Beban batas (ultimate load) adalah beban2 yg

menghasilkan keruntuhan struktur.
 Beban yg harus disangga struktur bila digunakan disebut
beban servis (service loads) atau beban kerja (working
loads)
 Faktor2 beban khas yang dipergunakan dalam desain
struktur beton bertulang (reinforced concrete structure)
adalah 1,4 untuk beban mati (dead load) dan 1,7 untuk
beban hidup (live load).
CONTOH 3
P • Sebuah silinder besi yang berlubang
menyanggan beban tekan aksial
P=580 kN. Tegangan batas
d σu=240MPa. Tebal dinding t=25mm,
faktor keamanan 3. Hitung diameter
luar d minimum dari silinder!

Jawab :
Tegangan tekan izin sama dengan tegangan batas dibagi dg
faktor keamanan
• Luas penampang yg diminta :

• Luas penampang sebenarnya :

dimana : d=diameter bag.luar

d-2t=diameter bag.dalam

Kemudian subtitusikan t=25mm dan A=7250 mm2

REFERENCE
• Asyari Darami Yunus, 2010, Mekanika
Kekuatan Material, Universitas Darma
Persada, Jakarta
• Gere & Timonshenko, 1987, Mekanika
Bahan Edisi Keempat Versi SI Jilid 1,
Erlangga, Jakarta
• Hibbeler R.C, 2003, Mechanics of Materials,
Pearson Education Inc, New Jersey