Anda di halaman 1dari 15

Akutansi

Mufida Diah Lestari SP.,M.Agr


Sejarah Akutansi
• Suatu seni yang mendasarkan pada sebuah
logika matematika “pembukuan
berpasangan”(double entri booking).
• Akutansi mulai berkembang di Indonesia pada
Tahun 1879. pada masa itu, sistem tanam
paksa dihapuskan sehingga kaum pangusaha
Belanda banyak menanakan investasi di
Indonesia. Sistem akutansi yang berkembang
pada masa itu adalah Sistem Kontinental.
Standar Akutansi Keuangan di Indonesia
3 tonggak sejarah dalam perkembangan standar akutansi di
Indonesia (Ahmadi Hadibroto):
• Menjelang diaktifkan Pasar Modal pada Tahin 1973, dibentuk
cikal bakal badan penyusunan standar akutansi yang
menghasilkan “Prinsip Akutansi Indonesia (PAI)”.
• Komite PAI yang dibentuk Tahun 1974 melakukan revisi mendara
PAI ‘73 untuk menyesuaikan ketentuan akutansi dengan dunia
usaha. Haisl revisi ini dimodifikasi dalam “Prinsip Akutansi
Indonesia 1984”
• Tahun 1994, komite PAI melakukan revisi total terhadap PAI 1984,
hasil revisi ini dimodifikasi dalam “Standar Akutansi Keuangan
(SAK) per 1 Oktober 1994.
• Definisi Akutansi: proses mengidentifikasikan,
mengukur dan melaporkan informasi ekonomi
untuk memungkinkan adanya penilaian dan
keputusan yang jelas dan tegas bagi mereja
yang menggunkan informasi tersebut.
• Tujuan dan Fungsi: menyajikan informasi
ekonomi dari suatu kesatuan ekonomi kepada
pihak-pihak yag berkepentingan
Manfaat Akutansi
 Sebagai informasi keungan untuk pihak yang
membutuhjan
 Sebagai bahan evaluasi keuangan
 Sebagai bukti keuangan yang dapat
dipertanggung jawabkan
 Membantu pencatatan ekonomi keluarga
PERBEDAAN AKUTANSI DAN
TATA BUKU
Akutansi dan Tata Buku
• Tata Buku merupakan proses rutin untuk mencatat
transaksi yang terjadi (yang seringkali berulang)
dan proses teknis menyusun dan menyajikan
laporan keuangan (yang dapat bersifat manual)
• Akutansi menuntut kemampuan melakukan analisis
atas transaksi yang kompleks, membanca laporan
keuangan dan menilai kinerja keuangan serta
merancang sistem informasi keuangan perusahaan.
Bidang-bidang Akutansi
Akutansi Keuangan (Finansial Accounting)

Cabang akutansi berfokus pada pencatatan transaksi perusahaan dan secara periodik
menyajikan dalam laporan keuangan

Akutansi Pemeriksaan (Auditing)

Cabang akutansi yang menguji dan memeriksa secara bebas kebenaran dan kewajaran atas
pernyataan penyusunan laporan, yang mauprakan tanggung jawab dari penyusun laporan

Akutansi Biaya (Cost Accounting)

Cabang khusus yang menitikberatkan kegiatannya pada pencatatan dan penyajian biaya
operasional
Akutansi Manajemen

Merupakan cabang dari akutansi yang


mengkhususkan diri pada
pengembangan dan penafsiran informasi
akutansi untuk membantu manajemen
dalam menjalankan perusahaan
Sistem Akutansi
Akuntansi Sektor Publik atau Akuntansi Pemerintahan (Government
Accounting).Akuntansi pemerintahan adalah bidang akuntansi yang secara
khusus diterapkan pada instansi-instansi pemerintah.Sistem Akuntansi
(Accounting System).
Sistem akuntansi merupakan bidang akuntansi yang menitikberatkan
kegiatannya pada pembuatan sistem akuntansi. Sistem akuntansi tersebut
dirancang untuk mengendalikan praktik akuntansi perusahaan secara intern,
menciptakan suatu arus laporan keuangan yang efisien, dan menyajikan
informasi yang berguna bagi para pemakai informasi akuntansi secara andal.
Akuntansi Anggaran (Budgetary Accounting).
Akuntansi anggaran adalah bidang akuntansi yang menitikberatkan
kegiatannya pada perencanaan kegiatan perusahaan. Hasil perencanaan
tersebut menjadi bahan perbandingan antara anggaran yang direncanakan dan
hasil kerja yang dicapai.
Etikan profesi akutansi
Para akuntan dan auditor seringkali menghadapi masalah dilema etika.
Ketika membuat laporan keuangan untuk meminjam uang ke bank,
akuntan diminta untuk membuat laporan keuangan agar sesuai dengan
pesanan perusahaan. Laporan keuangan ini menggambarkan kondisi
keuangan perusahaan seolah-olah sehat, supaya pinjaman oleh
perusahaan tersebut dikabulkan oleh bank. Di satu sisi akuntan harus
menjunjung tinggi etika profesi akuntan, namun di sisi lain akuntan
merupakan bagian/karyawan dari suatu perusahaan.
Kepercayaan masyarakat, pemerintah, dan dunia usaha atas laporan-
laporan akuntan guna pengambilan keputusan tidak hanya ditentukan
oleh keahliannya, tetapi juga oleh independensinya, serta integritas
moral para akuntan.Tindakan-tindakan yang dilakukan oleh akuntan
seharusnya didasarkan pada standar yang berlaku.
Menerapkan Rumus Persamaan Akutansi

Hubungan antara kekayaan dan hak atau klaim


atas kekayaan tersebut dapat dinyatakan dalam
bentuk persamaan akuntansi (accounting
equation) dan dirumuskan sebagai berikut: Aktiva
= Kewajiban + Ekuitas Hak atau klaim pemilik atas
aktiva atau kekayaan perusahaan adalah suatu
residu atau sisa dari aktiva dikurangkan dengan
kewajiban, seperti ditunjukkan oleh persamaan
berikut: Aktiva – Kewajiban = Ekuitas
Tujuan perusahaan meningkatkan aktiva dan
ekuitas melalui pendapatan
(revenues), yakni jumlah yang diperoleh dengan
menyerahkan barang dan jasa kepada para
pelangggan.Pendapatan akan menambah ekuitas
perusahaan karena pendapatan menambah aktiva tetapi
tidak menambah kewajiban.Investasi pemilik juga
menambah ekuitas perusahaan.Sementara itu, pengambilan
pemilik atau prive (withdrawals) dan beban-beban (expense)
akan mengurangi ekuitas.Pengambilan pemilik atau prive
merupakan lawan dari investasi pemilik.Beban-beban
merupakan penurunan dalam ekuitas sehubungan dengan
kegiatan penyerahan barang atau jasa kepada pelanggan.

Anda mungkin juga menyukai