Anda di halaman 1dari 23

Distosia & Kelainan

presentasi dan posisi


kepala janin
Dr Syamsul arifin nasution spogk,fer
• Posisi menentukan prestasi. Begitu kira kira slogan yang sering
terdengar dalam sebuah kelas. Mau duduk di depan, belakang,
tengah atau samping.
• Menurut seorang guru, posisi tempat duduk berkaitan erat
dengan keberhasilan suatu proses belajar mengajar dalam
kelas.
• Demikian juga posisi janin dalam rahim ibu yang akan
dilahirkan.
• Posisi atau letak janin sangat erat kaitannya dengan
penentuan tehnik persalinan dan  keberhasilan proses
persalinan.
Ada tiga posisi atau letak  janin yang kita kenal  dalam kebidanan, yakni :
• A. Posisi Kepala
• B. Posisi Sungsang.
• C. Posisi Melintang.

• Di antara ketiga posisi tersebut, posisi janin dengan letak kepala


merupakan posisi terbaik untuk prestasi keberhasilan persalinan
spontan, yaitu proses alamiah  melalui jalan lahir.

• Posisi ini memungkinkan janin dengan mudah melewati pintu panggul


ibu dan hampir sebagian besar harapan untuk lahir secara spontan
alami dapat terpenuhi.

,
• Di antara ketiga posisi tersebut, posisi janin dengan letak
kepala merupakan posisi terbaik untuk prestasi keberhasilan
persalinan spontan, yaitu proses alamiah  melalui jalan lahir.
• Posisi ini memungkinkan janin dengan mudah melewati pintu
panggul ibu dan hampir sebagian besar harapan untuk lahir
secara spontan alami dapat terpenuhi.

,
• Pada kehamilan trimester ke tiga, pemeriksaan Antenatal Care
sangat penting. Karena pada saat ini, dokter kandungan
maupun bidan akan melakukan pemeriksaan letak janin yang
berada dalam rongga panggul
• Melihat presentasi atau letak janin dalam rahim ibu
sebagaimana disebut di atas (sesuai dengan gambar), maka
letak kepala atau posisi verteks merupakan posisi yang
diharapkan menjadi posisi yang ditemukan pada trimester tiga
kehamilan.
• Oleh sebab itu, ibu hamil tidak boleh melewatkan
pemeriksaan kehamilan pada trimester tiga ini
• Bila pemeriksaan sebelum trimester tiga janin mengalami
posisi yang berubah-ubah, ibu hamil tidak perlu cemas.
• Hal itu karena pada usia kehamilan itu tubuh janin  masih
kecil, ruang gerak bayi cukup luas.

• Seiring dengan bertambahnya usia kehamilan dan


pertumbuhan janin, maka bagian terberat janin yakni kepala
perlahan akan turun ke arah panggul ibu sesuai dengan
gravitasi bumi.

,
Kelainan letak kepala
• Pada letak kepala ada beberapa macam posisi
• 1. Ubun ubun kecil
• 2. Ubun ubun besar
• 3. Dahi
• 4. Muka
• 5. Posisi occiput posterior persisten (POPP)

• 1 bisa lahir normal


• 2 sd 5 tidak bisa lahir normal
• Persalinan dengan distosia akibat adanya kelainan ukuran
panggul atau kelainan bentuk panggul sebaiknya dilakukan
melalui perabdominam.
• Persalinan pervaginam dapat dilakukan tetapi memiliki resiko
kegagalan yang cukup besar dan dapat menimbulkan
terjadinya cedera pada kepala
DISTOSIA
1. Power / Kekuatan his dan mengejan.
Inersia uteri: primer, sekunder.- Tetania uteri.- His yang tidak
terkoordinasi.- Kelelahan ibu mengejan.- Salah pimpinan kala
kedua.

2. Passage / Jalan lahir


Kelainan bentuk panggul.
Kesempitan panggul.
Ketidakseimbangan sefalopelvik.
Kelainan jalan lahir lunak.
• 3. Passenger-
• Kelainan bentuk dan besar janin: anensefalus, hidrosefalus,
janin mak-rosomia
• Kelainan pada letak kepala:
• 1. presentasi puncak,
• 2. presentasi muka
• 3. presentasi dahi
• 4. kelainan posisi oksiput
Kelainan letak janin:
1. Letak sungsang
2. Letak lintang dan atau letak mengolak
3. Presentasi rangkap
kepala tangan, kepala kaki, kepala tali pusat
Distosia
• Distosia Karena Kelainan Passenger
• 1.Posisi Oksipitalis Posterior Persisten (POPP)
• Definisi Secara normal pada presentasi belakang kepala,
kepala yang pertama sampai kedasarpanggul adalah bagian
oksiput, sehingga oksiput berputar kedepan karena panggul
luas didepan
• Pada POPP, oksiput ini tidak berputar kedepan sehingga tetap
dibelakang
1. Power: kekuatan his dan mengejan.
- Inersia uteri: primer, sekunder.- Tetania uteri.- His yang tidak
terkoordinasi.- Kelelahan ibu mengejan.- Salah pimpinan kala
kedua.
2. Passage: jalan lahir
Kelainan bentuk panggul.- Kesempitan panggul.
Ketidakseimbangan sefalopelvik.- Kelainan jalan lahir lunak.
3. Passenger- Kelainan bentuk dan besar janin:
Anensefalus, hidrosefalus, janin makrosomia-
Kelainan pada letak kepala:
presentasi puncak, presentasi muka,
presentasi dahi Kelainan posisi oksiput.
Kelainan letak janin:
letak sungsang;
letak lintang dan atau letak mengolak
presentasi rangkap (kepala tangan, kepala kaki, kepala tali
pusat).
Etiologi POPP
• Dapat disebabkan karena beberapa hal, diantaranya bentuk
panggul antropoid, panggul android karena memiliki segmen
depan yang sempit, otot panggul yang sudah lembek biasanya
hal ini terjadi pada multipara dan karena kepala janin yang
kecil dan bulat
Penatalaksanaan

• Proses persalinan pada kasus POPP ini apabila dengan


presentasi kepala dan panggung longgar, maka dapat dilahirkan
dengan spontan namun dengan proses yang lama sehingga
perlu adanya pengawasan ketat dengan harapan janin dapat
dilahirkan spontan pervaginam.
• Tindakan baru dilakukan apabila kala II terlalu lama atau adanya
tanda-tanda kegawatan pada janin.
• Pada persalinan dapat terjadi robekan perineum yang teratur
atau ekstensi dari episiotomi karena mekanisme persalinan
pervaginam pada POPP
• yaitu ketika kepala sudahsampai pada dasar panggul, ubun-
ubun besar dibawah symphisis sebagai hipomoklion oksiputlahir
melewati perineum, jalan lahir dengan Sirkum Farensia
• Frontooksipitalis lebih besar dari Sirkum Suboksipito Bregmatika
sehingga kerusakan perineum atau vagina lebih luas.
• Sebelumnya periksa ketuban pasien, apabila masih intake maka
pecahkan terlebih dahuluketubannya, apabila penurunan kepala
sudah lebih dari 3/5 diatas PAP atau diatas 2 maka sebagiknya
dilakukan seksio sesaria,
• apabila pembukaan serviks belum lengkap dan tidak ada tanda
obstruksi maka diberikan oksitosin drip,
• bila pembukaan lengkap dan tidak adakemajuan pada fase
pengeluaran, dipastikan kembali tidak adanya obstruksi
kemudian apabila tidak ada tanda obstruksi diberikan oksitosin
drip, namun bila pembukaan lengkap dan kepala masuk tidak
kurang dari 1/5 PAP
• atau pada kala II bila kepala turun sampai dengan Hodge IIIdan
atau UUK lintang sudah dipimpin namun tak ada kemajuan
sehingga menyebabkan deeptransvered arrest maka dilakukan
vacum ekstraksi atau forceps
• Namun apabila ada tanda obstruksi serta gawat janin maka
akhiri kehamilan dengan seksio sesaria.
• Prognosis persalinan dengan POPP ini persalinan menjadi
lebih lama dan kerusakan jalan lahir lebih besar, selain itu
kematian perinatal lebih besar pada POPP dari padapresentasi
kepala dengan UUK di bagian depan.
Presentasi puncak kepala
• Definisi Presentasi puncak kepala adalah keadaan dimana
puncak kepala janin merupakanbagian terendah, hal ini terjadi
apabila derajat defleksinya ringan atau kepala dengan
defleksi/ekstensi minimal dengan sinsiput merupakan bagian
terendah. ,
Presentasi muka
Keadaan dimana kepala dalam kedudukan defleksi maksimal,
sehingga oksiput tertekan pada punggung dan muka merupakan
bagian terendah menghadap ke bawah
1. PRIMER
Sudah terjadi sejak masa kehamilan
2. SEKUNDER
Baru terjadi saat persalinan

• Etiologi :
•1. Panggul sempit
•2. Anak besar
•  mengubah presentasi muka menjadi presentasi belakang
kepala  memasukkan tangan penolong ke dalam vagina,
kemudian menekan muka pada daerah mulut dan dagu ke atas
 atau dengan Perasat Thorn :

• Perasat Thorn :
• Bagian belakang kepala dipegang oleh tangan penolong yang
dimasukan ke vagina kemudian ditarik ke bawah, sedang
tangan yang lain berusaha meniadakan ekstensi tubuh janin
dengan menekan dada dari luar”
Presentasi dahi
• Keadaan dimana kedudukan kepala berada di antara fleksi
maksimal dan defleksi maksimal, sehingga dahi merupakan
bagian terendah SEMENTARA  akan berubah menjadi
presentasi muka atau belakang kepala seiring majunya
persalinan 

• Etiologi
Sama dengan etiologi letak muka
1. Panggul sempit
2. Anak besar

Anda mungkin juga menyukai