Anda di halaman 1dari 42

ASUHAN KEP.

IBU HAMIL
NORMAL
 Kehamilan adalah suatu masa yang dimulai
dari bersatunya sel sperma dengan sel
telur(konsepsi) sampai lahirnya janin
tersebut.
 Lama kehamilan itu sendiri adalah : 280 hari

atau 40 minggu.
Asuhan antenatal adalah suatu program yang
terencana berupa observasi, edukasi dan
penanganan medik pada ibu hamil, untuk
memperoleh suatu proses kehamilan dan
persalinan yang aman dan memuaskan (pada
beberapa kepustakaan disebut sebagai
Prenatal Care).
Pelayanan antenatal adalah pelayanan kesehatan oleh
tenaga profesional (dokter spesialis kebidanan, dokter
umum, bidan, pembantu bidan dan perawat bidan)
untuk ibu selama masa kehamilannya, sesuai dengan
standard minimal pelayanan antenatal yang meliputi
10T yaitu :
1. Timbang berat badan & ukur Tinggi badan
2. Ukur Tekanan darah
3. Ukur Tinggi Fundus Uteri
4. pemberian imunisasi TT
5. Tablet besi minimal 90 tablet selama masa kehamilan
6. Tetapkan Status gizi
7. Tes Lab
8. Tentukan Presentasi Janin
9. Tatalaksana kasus
10. Temu wicara
 Jelaskan pada ibu bahwa perutnya akan
semakin membesar karena pertumbuhan
janin.
 Pada kunjungan pertama, tingginya fundus

dicocokkan dengan perhitungan umur


kehamilan hanya dapat diperkirakan dari hari
pertama haid (HPHT).
 Bila HPHT tidak diketahui maka umur
kehamilan hanya dapat diperkirakan dari
tingginya fundus uteri.
MENENTUKAN USIA KEHAMILAN
RUMUS MENGHITUNG UMUR KEHAMILAN
( Mc DONALD)

Tinggi fundus ( cm )
TP =
3, 5
TAKSIRAN PARTUS
HUKUM NAEGELE

 JIKA SIKLUS ± 28 HARI:


1. BULAN JANUARI, FEBRUARI, MARET
( Tanggal +7, Bulan + 9, Tahun - 1)

2. BULAN APRIL s/d DESEMBER


(Tanggal +7, Bulan -3, Tahun + 1)

 Jika siklus ± 35 hari


(Tanggal +14, Bulan -3, Tahun +1)
TAKSIRAN BERAT JANIN
RUMUS JHONSON

TBJ = [TFU (dalam cm) – X] x 155

 X=13 jika bagian tubuh janin (biasanya


kepala) belum masuk panggul
 X=12 jika bagian tubuh janin sudah berada di

pintu panggul
 X=11 jika bagian tubuh janin sudah masuk

panggul
Rumus Formula Dare

  TBJ = TFU x LP
 

Keterangan :
 
TBJ = Taksiran Berat Janin
TFU = Tinggi Fundus Uteri
LP = Lingkar Perut
PERIKSA KEHAMILAN
SEGERA KE DOKTER JIKA SUDAH TERLAMBAT
MENSTRUASI, DENGAN PEMERIKSAAN
KEHAMILAN MINIMAL 4X SELAMA KEHAMILAN:
1. 1X SEBELUM USIA KEHAMILAN 3 BULAN
2. 1X USIA KEHAMILAN 4-6 BULAN
3. 2X USIA KEHAMILAN 7-9 BULAN
Jadwal pemeriksaan (usia kehamilan dari hari
pertama haid terakhir) :
- Sampai 28 pekan : 4 pekan sekali
- 28 - 36 pekan : 2 pekan sekali
- Di atas 36 pekan : 1 pekan sekali
Kunjungan I (12-24 pekan)
– Anamnesis lengkap, pemeriksaan fisik &
obstetri, Pemeriksaan lab., Antropometri,
penilaian resiko kehamilan,
Kunjungan II ( 28 – 32 pekan )
– Anamnesis, USG, Penilaian resiko
kehamilan, Nasehat perawatan payudara &
Senam hamil), TT I
Kunjungan III ( 34 pekan)
– Anamnesis, pemeriksaan ulang lab. TT II
Kunjungan IV, V, VII & VIII ( 36-42 pekan)
– Anamnesis , perawatan payudara &
persiapan persalinan.
Dalam pemeriksaan kehamilan meliputi
beberapa langkah antara lain :
1. Perhatikan tanda – tanda tubuh yang sehat
2. Pengukuran tinggi badan dan berat badan
Timbanglah berat badan ibu pada setiap
pemeriksaan kehamilan. Bila tidak tersedia
timbangan, perhatikan apakah ibu
bertambah berat badannya. Berat badan ibu
hamil biasanya naik sekitar 9-12 kg selama
kehamilan.
3. Pemeriksaan tekanan darah

Tekanan darah pada ibu hamil bisanya tetap


normal, kecuali bila ada kelainan. Bila tekanan
darah mencapai 140/90 mmhg atau lebih mintalah
ibu berbaring miring ke sebelah kiri dan mintalah
ibu bersantai sampai terkantuk. Setelah 20 menit
beristirahat, ukurlah tekanan darahnya. Bila tekanan
darah tetap tinggi, maka hal ini menunjukkan ibu
menderita pre eklamsia dan harus dirujuk ke dokter
serta perlu diperiksa kehamilannya.
4. Pemeriksaan dari ujung rambut sampai ke
ujung kaki

Pemeriksaan fisik pada kehamilan dilakukan


melalui pemeriksaan pandang (inspeksi),
pemeriksaan raba (palpasi), periksa dengar
(auskultasi),periksa ketuk (perkusi).
Pemeriksaan dilakukan dari ujung rambut
sampai ke ujung kaki, yang dalam
pelaksanaannya dilakukan secara sistematis
atau berurutan.
Lihatlah wajah atau muka pasien

Adakah cloasma gravidarum, pucat pada


wajah adalah pembengkakan pada wajah. Bila
terdapat pucat pada wajah periksalah
konjungtiva dan kuku pucat menandakan
bahwa ibu menderita anemia, sehingga
memerlukan tindakan lebih lanjut. Jelaskan
bahwa ibu sedang diperiksa apakah kurang
darah atau tidak. Sebutkan bahwa bila ibu
tidak kurang darah ia akan lebih kuat selama
kehamilan dan persalinan.
 Jelaskan bahwa tablet tambah darah mencegah
kurang darah.
Bila terdapat bengkak diwajah, periksalah adanya
bengkak pada tangan dan kaki. Sedikit bengkak
pada mata kaki dapat terjadi pada kehamilan
normal, namun bengkak pada tangn dan atau
wajah tanda preeklamsi.
 Perhatikan wajah ibu apakah bengkak dan

tanyakan pada ibu apakah ia sulit melepaskan


cincin atau gelang yang dipakainya. Mata kaki yang
bengkak dan menimbulkan cekungan yang tak
cepat hilang bila ditekan, maka ibu harus dirujuk
ke dokter, dipantau ketat kehamilannya dan
tekanan darahnya, serta direncanakan
persalinannya dirumah sakit.
Lihatlah kelenjar gondok, adakah pembesaran
kelenjar thyroid, pembengkakan saluran limfe.
Lihat dan raba payudara, pada kunjungan pertama
pemeriksaan payudara terhadap kemungkinan
adanya benjolan yang tidak normal. Lihatlah
apakah payudara simetris atau tidak, putting susu
menonjol atau datar atau bahkan masuk. Putting
susu yang datar atau masuk akan mengganggu
proses menyusui nantinya. Apakah asinya sudah
keluar atau belum. Lihatlah kebersihan areola
mammae adakah hiperpigmentasi areola mammae.
MANUVER LEOPOLD
LEOPOLD I
 Leopold I digunakan untuk mengetahui

bagian janin yang berada di fundus dan


mengukur tinggi fundus uteri.
LEOPOLD II
 Tujuan pemeriksaan Leopold II adalah untuk

menentukan bagian janin yang ada di


samping kanan dan kiri perut ibu.
LEOPOLD III
 Tujuan pemeriksaan Leopold III adalah unuk

menentukan presentasi janin dan apakah


sudah masuk pintu atas panggul (PAP) atau
belum
LEOPOLD IV
 Tujuan pemeriksaan Leopold IV adalah untuk

mengetahui seberapa bagian presentasi janin


yang masuk PAP
 Apabila kedua tangan bertemu (konvergen)

berarti presentasi sebagian kecil presentasi


janin masuk PAP
 Bila tangan divergen berarti sebagian besar

presentasi janin sudah masuk PAP


Agar lebih tepat dianjurkan memakai ukuran
tinggi fundus uteri dri simfisis pubis dalam
sentimeter dengan pedoman sebagai berikut:

Umur kehamilan Tinggi fundus uteri


20 minggu 20 cm
24 minggu 24 cm
28 minggu 28 cm
32 minggu 32 cm
36 minggu 34- 46 cm
..\..\..\..\..\..\MATER NS\PEMERIKSAAN FISIK IB
U HAMIL _ A. A. Widhi Utami.mp4

..\..\..\..\..\..\MATER NS\Pemeriksaan Fisik Ibu


Hamil - FKIK UKSW progdi Ilmu Keperawatan.
mp4
PENGKAJIAN FISIK ANC
..\..\..\..\S1\PRAKTEK KLINIK RS PKM MATERNI
TAS 1 2018\lampiran pengkajian.docx
ASKEP IBU BERSALIN
Persalinan adalah proses pengeluaran hasil
konsepsi atau janin dan uri yang telah cukup
bulan dan dapat hidup diluar kandungan
melalui jalan lahir (melalui jalan lain) dengan
bantuan atau bantuan (dengan kekuatan
sendiri). (Manuaba, 1998)
Persalinan adalah proses dimana bayi,
plasenta & selaput ketuban keluar dari uterus
ibu. Persalinan dianggap normal jika
prosesnya terjadi pada usia kehamilan cukup
bulan (setelah 37 minggu) tanpa disertai
adanya penyulit. (Biran. Afandi, 2008)
Persalinan adalah suatu proses pengeluaran
hasil konsepsi yang dapat dari dalam uterus
melalui vagina ke dunia luar. (Arif.
Mansjoer,dkk, 1999).
Faktor-faktor yang berperan dalam persalinan:
1. His/kontraksi uterus
His/kontraksi uterus yang terjadi secara
teratur menimbulkan ketidaknyamanan serta
kadang-kadang nyeri, merupakan tanda-
tanda persalinan yang sebenarnya. Kalau his
tersebut berlanjut terus maka semakin
meningkat frekuensinya.
2.  Bloodshow
Bloodshow diartikan sebagai keadaan
terlihatnya mukus/lendir. Mukus tersebut
mempunyai konsistensi yang kental & sulit
dibersihkan dengan cara mengusapnya.
Mukus berasal dari serviks dan selama
kehamilan berfungsi sebagai sumber
pelindung.
3. Dilatasi serviks
 Dilatasi seviks ekterna yang terjadi secara

bertahap merupakan indikator yang


menunjukkan kemajuan persalinan tersebut
disertai dengan kontraksi uterus, dilatasi
serviks diketahui atau dipastikan dengan
pemeriksaan pervagina.
4. Engagement presenting part
Presenting part (kepala janin) akan
mengalami ”engagement” atau terbenam
kedalam panggul. Pada primigravida
peristiwa ini terjadi 3-4 minggu sebelum
proses persalinan dimulai. Sedangkan pada
multipara dinding abdomen tidak begitu
kencang sebagai engagement baru terjadi
setelah dimulai persalinan.
5. Pembentukan tonjolan ketuban
Pembentukan tonjolan ketuban dapat diraba
oleh pemeriksaan melalui pemeriksaan
melalui pemeriksaan pervagina. Ruptur
selaput amnion dapat terjadi pada akhir kala I
persalinan (Rustam, 1995).
PERJALANAN PERSALINAN NORMAL
KALA I
Proses pembukaan seviks sebagai akibat his dibagi
dalam 2 fase :
1.      Fase laten
Berlangsung 8 jam pembukaan terjadi sangat lambat
ukuran 3cm
2.      Fase aktif dibagi fase lagi :
  Fase akselarasi : berlangsung 2 jam pembukaan 3-4cm
 Fase dilatasi maksimal dalam waktu 2jam, pembukaan

cepat dari 2cm menjadi 4cm


 Fase deselerasi maksimal dalam waktu 2jam pembukaan

cepat dari 4cm menjadi 9cm menjadi lengkap.


KALA II
Keluarnya bayi
KALA III
Kala ini diawali dengan keluarganya bayi dari uterus dan
diakhiri dengan keluarnya placenta. Porses ini biasanya
hanya berlangsung 15-30 menit pada multipara. Pada
primipara lamanya 10menit pengeluaran darah dalam
batas normal 400-500cc.
KALA IV
Disertai juga kala pengawasan, diawali dengan keluarnya
placenta dan berakhir ketika uterus tidak relaksasi lagi
yaitu sesaat bahaya hemorogi postpartum telah lewat.
Diagnosa keperawatan
1.      Nyeri yang berhubungan dengan kontraksi uterus yang
kuat
2.      Gangguan pertukaran gas, janin, yang berhubungan
dengan posisi maternal dan hiperventilasi
3.      Nyeri yang berhubungan dengan usaha mengedan dan
instiotusi perineum
4.      Ansietas yang berhubungan dengan defisit pengetahuan
dalam hal tidak mengetahui sebab-sebab sensasi pada
perineum
5.      Nyeri yang berhubungan dengan luka akibat proses
kelahiran bayi
6.      Menyusui bayi yang tidak efektif yang berhubungan
dengan pengalaman
Hasil yang diharapkan
 Menunjukkan kemajuan persalinan normal, sementara itu DJJ

tetap dalam batas-batas normal tanpa ada tanda distres


 Dorongan pendukung untuk berpartisipasi dengan memberikan

kata-kata yang menghibur dan melakukan tindakan untuk


mengurangi rasa nyeri
 Tidak mengalami cidera selama proses persalinan begitu juga

dengan janin
 Ibu berpartisipasi aktif dalam proses persalinan

 Wanita akan menunjukkan perilaku iaktan batin dengan bayi

 Wanita akan memerlukan tidak lebih dari satu pembalut setiap

jam
 Wanita akan mengatakan bahwa ia tidak merasa nyeri setelah

dilakukan tindakan untuk meredakan nyeri


..\..\..\..\S1\PRAKTEK KLINIK RS PKM MATERNI
TAS 1 2018\lampiran pengkajian.docx

Anda mungkin juga menyukai