Anda di halaman 1dari 24

STATISTIK PSIKOLOGI

SA. KRISTIANINGSIH
PROSES PENELITIAN
Statistik digunakan dalam penelitian,
dengan tujuan :

 Mengatur, meringkas informasi supaya peneliti dapat


melihat apa yang terjadi dalam penelitian &
mengkomunikasikan hasilnya dengan yang lain
 Statistik membantu peneliti menjawab pertanyaan
penelitian dengan membuat kesimpulan yang tepat
berdasarkan hasil yang diperoleh
PENGERTIAN STATISTIK:
 Serangkaian prosedur matematik untuk mengatur,
meringkas, & menginterpretasi informasi

 Statistik adalah uji model pada keadaan yang diprediksikan.


Keadaan diprediksikan adalah populasi, dan kita mengambil
sampel. Sample memprediksikan apa yang terjadi pada
populasi
POPULASI & SAMPEL

Populasi:
 semua individu yang berkepentingan dalam studi tertentu (N)
 keseluruhan obyek psikologis yang dibatasi oleh kriteria tertentu (N)

Sampel
 Sampel adalah sekumpulan individu yang dipilih dari suatu populasi, biasanya
dimaksudkan untuk mewakili populasi dalam suatu studi penelitian. (n)
 Kumpulan dari beberapa obyek yang terkumpul karena dilakukan sebuah
sampling terhadap populasi (n)
Parameter

 Parameter adalah nilai, biasanya nilai numerik, yang menggambarkan


populasi.
 Parameter biasanya diturunkan dari pengukuran individu-individu dalam
populasi.
 Parameter : sebuah bilangan yang diperoleh melalui sebuah
perhitungan matematis terhadap populasi.
 Statistik adalah nilai, biasanya nilai numerik, yang menggambarkan
sampel. Statistik biasanya diturunkan dari pengukuran individu dalam
sampel.
Sampling Error

 Kesalahan pengambilan sampel adalah ketidaksesuaian


yang terjadi secara alami, atau kesalahan, yang ada antara
statistik sampel dan parameter populasi yang sesuai.
Jenis Statistik :
Statistik Deskriptif & Statistik Inferensial

Statistik deskriptif
 adalah prosedur statistik yang digunakan untuk meringkas,
mengatur, dan menyederhanakan data  Descriptive Research 
individual variable
Statistik inferensial :
 teknik statistik yang memungkinkan kita mempelajari sampel dan
kemudian membuat generalisasi tentang populasi dari sampel yang
dipilih
Penelitian yang melihat relasi antar variabel
1. Satu Kelompok dengan 2 Variabel Diukur untuk Setiap Individu: Metode Korelasi
 dua variabel berbeda diamati untuk mengetahui apakah ada hubungan di antara keduanya.
2. Metode yang membandingkan Dua (atau Lebih) Kelompok : Metode Eksperimental dan Metode Non
Eksperimental
 Metode eksperimental, satu variabel dimanipulasi, sedangkan variabel lain diamati dan diukur. Untuk
menetapkan hubungan sebab-akibat antara dua variabel, percobaan mencoba untuk mengontrol semua
variabel lain agar tidak mempengaruhi hasil.
 Individu dalam kelompok kontrol tidak menerima perlakuan eksperimental. Sebaliknya, mereka tidak
menerima pengobatan atau menerima pengobatan netral, plasebo.
 Tujuan kelompok kontrol adalah untuk memberikan dasar perbandingan dengan kondisi
eksperimental. Individu dalam kondisi eksperimental menerima perlakuan eksperimental.
 Studi non-eksperimental, "variabel bebas" yang digunakan untuk membuat kelompok skor yang
berbeda sering disebut variabel bebas semu.
Variabel
 Variabel adalah suatu karakteristik atau kondisi yang dapat
berubah (atau bervariasi) atau mempunyai nilai yang berbeda
untuk individu yang berbeda.
 Variabel dapat berupa karakteristik yang berbeda antara satu
individu dengan individu lainnya, seperti tinggi badan, berat
badan, jenis kelamin, IQ, kepribadian, suasana hati, perilaku.
 Variabel dapat berupa kondisi lingkungan yang berubah seperti
suhu, waktu, atau ukuran ruangan tempat penelitian dilakukan
Tipe Variabel
1. Variabel Kualitatif
 Variabel kualitatif didasarkan atas sebutan verbal sebuah/beberapa obyek pengukuran,
dibedakan menjadi 2:
a. Tanpa peringkat:
 Sebutan verbal obyek dengan tidak dapat membuat peringkat obyek mana yang lebih tinggi
dan atau lebih rendah.
 Misalnya suku : suku Jawa, Sunda, Batak, dll; jenis kelamin : laki-laki & perempuan,;
pekerjaan : Pegawai Negeri, TNI, Swasta, Buruh, Dagang, dll
b. Dengan peringkat:
 Sebutan verbal obyek dengan menggolongkan menjadi tingkatan dari yang paling
tinggi sampai paling rendah, namun jarak antar tingkatan tsb tidak teratur & tidak jelas.
 Misalnya sangat cantik, cantik, kurang cantik; sangat baik, baik, & jahat.
2. Variabel Kuantitatif
 Variabel kuantitatif didasarkan atas angka & sebagai hasil pengukuran terhadap
obyek yang diukur, dibedakan menjadi 2 yaitu:
a. Diskrit (penghitungan):
 Bilangan ini selalu bulat & tidak pernah pecah karena didasarkan atas
penghitungan terhadap obyek bulat, misalnya rumah, orang, binatang, dsb.
b. Kontinyu (pengukuran)
 Variabel ini didasarkan atas hasil pengukuran, sehingga hasilnya dapat
bulat & pecahan misalnya berat, suhu badan, tinggi, Inteligensi, dsb.
Istilah2 Variabel dalam Penelitian
 Variabel independent (bebas): Variabel yang dianggap penyebab beberapa efek.
Istilah ini biasanya digunakan dalam penelitian eksperimental untuk mendeskripsikan
variabel yang telah dimanipulasi oleh pelaku eksperimen.
 Variabel dependent (terikat): Variabel yang diduga dipengaruhi oleh perubahan
variabel bebas  ≈ variabel hasil.
 Variabel prediktor: Variabel yang dianggap memprediksi variabel hasil. Istilah ini
pada dasarnya : 'variabel independen'.
 Variabel outcome (hasil): Variabel yang dianggap berubah sebagai fungsi perubahan
dalam variabel predictor  ≈ 'variabel dependen'.
Data

 Untuk mendemonstrasikan perubahan variabel, maka perlu dilakukan


pengukuran terhadap variabel yang diperiksa.
 Data (jamak) adalah pengukuran atau observasi. Kumpulan data adalah
kumpulan pengukuran atau observasi.
 Sebuah datum (tunggal) adalah pengukuran atau observasi tunggal dan
biasa disebut skor atau skor mentah.
Jenis Data

 Data Nominal
 Data Ordinal
 Data Interval
 Data Rasio
… lanjutan Data

1. Data Nominal
 Data Nominal berfungsi sebagai lambang, hanya membedakan data yang
satu dengan yang lain, di dalam data nominal tidak berlaku hukum aritmatik, tapi
angka-angka yang ada hanya melambangkan saja.
 Misalnya angka 1 dilambangkan sebagai laki-laki, angka 2 dilambangkan sebagai
wanita. Dalam memasukkan ke komputer, misalnya Suku Batak dilambangkan
dengan angka 4 dan suku jawa dilambangkan dengan angka 5
 Contoh lain data nominal adalah nomor rumah, ukuran baju, ukuran sepatu.
 Lambang aritmatikannya adalah =
… lanjutan Data
2. Data Ordinal
Data ordinal mempunyai ciri:
 Peringkat kualitas yaitu lebih atau kurang (>, <) misalnya sangat baik, lebih baik,
kurang baik, jelek, sangat jelek
 Jarak peringkat lebih dan kurang (>. <) mempunyai jarak yang tidak sama
Misalnya juara 1 kecantikan lebih cantik dari juara 2, tetapi tidak berarti kecantikan
juara 1 adalah 2x lipat dari juara 2, & tidak berarti pula kecantikan juara 2 adalah 2x
lipat dari juara 3.
Hal ini karena antar peringkat satu dengan peringkat kedua tidak mempunyai jarak
yang sama.
Misalnya juara I lomba balap mobil Formula F1, tidak berarti juara I kecepatannya 2x
lipat dari juara 2, & juara 2 tidak berarti kecepatannya 2x dari juara 3.
… lanjutan Data

3. Data Interval
Data interval mempunyai ciri :
a. Dapat berlaku bilangan dan penghitungan aritmatik yaitu :
+, -, /, x
b. Memperlihatkan jarak interval dengan lambang aritmatik +, -, /, x, misalnya 2,
4, 6, 8, … memperlihatkan penambahan 2 angka.
c. Tidak mampunyai harga mutlak 0, misalnya suhu 0 derajat Celcius tidak berarti tidak
mempunyai panas, karena masih ada suhu di bawah 0 derajat, misalnya minus 9
derajat Celcius
(-90C).
d. Misalnya hasil pengukuran tes Inteligensi, hasil tes Emosional, hasil tes tingkah laku
menolong, hasil Indeks Prestasi (IP).
…lanjutan Data

4. Data Rasio
 Data Rasio merupakan data dengan bilangan murni, yaitu bilangan
matematika sehingga mempunyai harga mutlak 0 (nol).
 Lambang-lambang yang berlaku pada data rasio ini adalah: +, -, /, x.
 Bilangan yang sering dipakai adalah bilangan eksak untuk pengukuran
barang-barang yang sifatnya mutlak.
 Misalnya hasil pengukuran gravitasi bumi, bila menunjukkan angka 0
berarti memang benar-benar tidak ada gravitasi bumi sehingga orang
dapat melayang-layang di udara tanpa bantuan alat apapun.
Skala Pengukuran
 Skala nominal terdiri dari sekumpulan kategori yang memiliki nama berbeda, tidak dibedakan
dalam hal besaran atau arah. Pengukuran pada label skala nominal dan mengkategorikan observasi,
tetapi tidak membuat perbedaan kuantitatif antar observasi
 Skala ordinal terdiri dari sekumpulan kategori yang diatur dalam urutan yang teratur. Kategori
dibedakan dalam hal arah, membentuk rangkaian berurutan. Pengukuran pada skala ordinal
memeringkat pengamatan dalam hal ukuran atau besaran.
 Skala interval terdiri dari kategori terurut yang semuanya interval dengan ukuran yang persis
sama. Perbedaan yang sama antara angka pada skala mencerminkan perbedaan yang sama
besarnya. Namun, titik nol pada skala interval berubah-ubah dan tidak menunjukkan jumlah nol
variabel yang diukur.
 Skala rasio adalah skala interval dengan fitur tambahan berupa titik nol mutlak. Dengan skala
rasio, rasio angka memang mencerminkan rasio besarnya
..lanjutan Skala Pengukuran

 Variabel diskrit terdiri dari kategori yang tidak dapat dibagi,


seringkali berupa bilangan bulat yang bervariasi dalam langkah
yang dapat dihitung.

 Variabel kontinyu terdiri dari kategori yang dapat dibagi tanpa


batas dan setiap skor sesuai dengan interval pada skala. Batas
yang memisahkan interval disebut batas nyata dan terletak
persis di tengah antara skor yang berdekatan.
Notasi Statistik

 Huruf X digunakan untuk merepresentasikan skor untuk variabel.


 Huruf Y merepresentasikan skor variabel kedua.
 Huruf N digunakan sebagai lambang jumlah skor dalam suatu populasi;
 n adalah simbol untuk sejumlah skor dalam sebuah sampel.
 Huruf Yunani sigma (Σ) digunakan untuk menjumlahkan.
 ΣX dibaca "jumlah skor".
 Penjumlahan adalah operasi matematika (seperti penjumlahan atau perkalian) dan
harus dilakukan di tempat yang tepat dalam urutan operasi; penjumlahan terjadi
setelah tanda kurung, eksponen, dan perkalian / pembagian selesai.

Anda mungkin juga menyukai