PENEGAKKAN HUKUM
PERTEMUAN I
KONTRAK PEMBELAJARAN
• ETIKA DI KELAS ONLINE/ATURAN BELAJAR
• PENILAIAN
PENILAIAN
• SEMESTER
• MID SEMESTER
• PENUGASAN: TERSTRUKTUR DAN MANDIRI
• PROSES
AKTIF +
MENGANTUK/TIDUR/NGOBROL -
CAPAIAN PEMBELAJARAN
STANDAR KOMPETENSI :
7 Taruna dapat memahami dan menjelaskan 7.1 Mekanisme investasi pelanggaran HAM Ceramah Daring
mekanisme investasi pelanggaran HAM oleh penegak hukum; Diskusi study kasus,
oleh penegak hukum; menjelaskan prinsip- 7.2 Prinsip-prinsip dasar penegak HAM pemutaran video dan
prinsip dasar penegak HAM dan 7.3 Pemantauan pelangaran HAM oleh Penugasan
menjelaskan pemantauan pelangaran penegak hukum menurut standar
HAM oleh penegak hukum menurut Internasional;
standar Internasional;
8 Taruna dapat memahami dan menjelaskan 8.1 Mekanisme penyelesaian pelanggaran Ceramah Daring
mekanisme penyelesaian pelanggaran berat HAM; Diskusi study kasus,
berat HAM dan menjelaskan deklarasi 8.2 Deklarasi perlindungan terhadap pemebela pemutaran video dan
perlindungan terhadap pemebela HAM. HAM. Penugasan
9 Taruna dapat memahami dan menjelaskan 9.1 Penggunaan senjata api oleh penegak Ceramah Daring
penggunaan senjata api oleh penegak hukum; Diskusi study kasus,
hukum; menjelaskan prinsip-prinsip 9.2 Prinsip-prinsip penggunaaan kekerasan pemutaran video dan
penggunaaan kekerasan dan senjata api dan senjata api oleh petugas penegak Penugasan
oleh petugas penegak hukum; hukum;
10 Taruna dapat memahami dan menjelaskan 10.1 Hal-hal yang relevan dengan prinsip Ceramah Daring
hal-hal yang relevan dengan prinsip dasar dasar penggunaan senjata api Diskusi study kasus,
penggunaan senjata api, menjelaskan 10.2 Prinsip-prinsip dasar PBB dan pemutaran video dan
prinsip-prinsip dasar PBB dan penggunaan senjata ati Penugasan
penggunaan senjata ati dan menjelaskan 10.3 Ttahapan penggunaan kekerasan dan
tahapan penggunaan kekerasan dan senjata api.
senjata api.
11 Taruna dapat memahami dan menjelaskan 11.1 Pengertian kelompok rentan; Ceramah Daring
pengertian kelompok rentan, menjelaskan 11.2 hak-hak perempuan; Diskusi study kasus,
hak-hak perempuan; menjelaskan 11.3 persoalan-persoalan genderi; pemutaran video dan
persoalan-persoalan genderi; menjelaskan 11.4 hak asasi manusia anak. Penugasan
hak asasi manusia anak.
12 Taruna dapat memahami dan 12.1 Aspek umum HAM dalam Ceramah Daring
menjelaskan aspek umum HAM komando, manajemen serta Diskusi study kasus,
dalam komando, manajemen organisasi kepolisian; pemutaran video dan
serta organisasi kepolisian; Penugasan
13 Taruna dapat memahami dan 13.1 Ketentuan khusus standar Ceramah Daring
menjelaskan ketentuan khusus HAM bagi kepemimpinan, Diskusi study kasus,
standar HAM bagi manajemen dan pengawasan pemutaran video dan
kepemimpinan, manajemen dan kepolisian Penugasan
pengawasan kepolisian
14 Taruna dapat memahami dan 14.1 Prinsip-prinsip hukum Ceramah Daring
menjelaskan prinsip-prinsip internasional dan HAM; Diskusi study kasus,
hukum internasional dan HAM 14.2 Pertanggungjawaban atas pemutaran video dan
dan menjelaskan pelanggaran HAM yang berat; Penugasan
pertanggungjawaban atas
pelanggaran HAM yang berat;
15 Taruna dapat memahami dan 15.1 Eksistensi Polri Ceramah Daring
menjelaskan eksistensi Polri 15.2 Eksistensi HAM; Diskusi study kasus,
dan menjelaskan eksistensi pemutaran video dan
HAM; Penugasan
16 Taruna dapat memahami dan 16.1 Kekerasan dan Polisi; Ceramah Daring
menjelaskan kekerasan dan 16.2 Polri harus menghormati Diskusi study kasus,
Polisi serta menjelaskan Polri HAM. pemutaran video dan
harus menghormati HAM. Penugasan
HAM
HAM ?
Apa itu HAK ASASI MANUSIA
(HUMAN RIGHTS) ……
MENGAPA KITA
MEMBUTUHKAN HAK ASASI
MANUSIA
APAKAH ANDA
MERASAKAN MANFAAT
HAK ASASI MANUSIA ?
Bagaimana pendapat anda tentang
hak asasi manusia :
APA ITU
HAK ASASI
MANUSIA ?
Sampai saat ini belum ada terdapat
kesatuan pendapat yang baku mengenai
pengertian hak asasi manusia yang
dapat diterima secara universal.
Meskipun berbagai pengertian tentang
HAM berbeda beda satu sama lain,
namun secara umum semua difinisi
tersebut merujuk pada hak – hak dasar
yang secara kodrati melekat pada diri
manusia, bersifat universal dan langgeng.
Hak-hak tersebut harus dilindungi,
dihormati, dipertahankan dan tidak boleh
diabaikan, dikurangi atau dirampas oleh
siapa pun.
HAK ASASI MANUSIA
HAM adalah hak yang melekat pada diri
manusia yang bersifat kodrati yang fundamental
sebagai suatu anugerah Allah yang harus dihormati,
dijaga, dan dilindungi oleh setiap individu, masyarakat
atau negara.
Pasal 1 UU No. 39 tahun ’99: HAM adalah
seperangkat hak yang melekat pada hakekat dan
keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan YME
dan merupakan anugerah Nya yang wajib dihormati,
dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh negara, hukum,
pemerintah, dan setiap orang demi kehormatan serta
perlindungan harkat dan martabat manusia.
Hakikat dari HAM adalah:
keterpaduan antara HAM, KAM, dan TAM (tanggung
jawab asasi manusia)
AKAN TIMBUL
Kekacauan, anarkisme, dan kesewenang-wenangan
dalam tata kehidupan umat manusia.
HAM adalah hak-hak
manusia yang asasi, yang
tanpa hak-hak tersebut
seseorang tidak bisa dikatakan
sebagai manusia sepenuhnya,
bahkan jika hak-hak tersebut
dikurangi atau dilanggar, maka
berkurang pula kualitasnya
sebagai manusia ciptaan
Tuhan.
Pembatasan dalam UU HAM
1. Moral.
2. Keamanan.
3. Ketertiban umum.
4. Kepentingan umum.
FILOSOFI POLRI
1.Menjaga kehidupan.
2.Membangun peradaban.
3.Pejuang kemanusiaan.
Mengapa HAM perlu ?
1.HUMAN RIGHTS.
2.FUNDAMENTAL RIGHTS.
3.BASIC RIGHTS.
hak asasi manusia dalam bahasa Indonesia
diartikan sebagai hak-hak mendasar pada
jumlah ciri manusia.
• Hak-hak moral :
hak2 yg tidak dapat dipisahkan & dicabut adalah hak manusia karena ia
manusia (INHERENT)
Bertujuan : Menjamin martabat setiap manusia.
• Hak-hak menurut hukum :
hak yang dijamin melalui aturan hk baik HI maupun HN (dibuat sesuai dgn
proses pembentukan hukum
dari masy int’l maupun nas)
persoalan PENEGAKAN HAM bukan hanya
persoalan hukum tetapi juga moral.
® kewjbn menghormati, memajukan & menegakkan
HAM merup kwjbn yg mendsr bg setiap pelaku dlm berhub baik dlm skala
int’l maupun nasional
Sifat dasar HAM
a. Pelarangan diskriminasi.
b. Ras, warna kulit, jenis
kelamin, bahasa, agama,
pendapat politik,
kebangsaan, kemilikan
property, kelahiran,
orientasi sexsual, umur
dan cacat tubuh.
Prinsip Non-Diskriminasi.