Anda di halaman 1dari 23

LITERATURE REVIEW

GAMBARAN PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP PEMBELAJARAN


MEDIA DARING DIMASA PANDEMI COVID-19

Oleh :
Rizqan Putera
PO.62.20.1.18.111

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SDM KESEHATAN
POLIKTEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALANGKA RAYA
PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN
2020
DAFTAR BAHASAN
PENDAHULUAN METODE
1. Latar Belakang 1. Strategi Pencarian Literature
01 2. Tujuan
02 2. Kriteria Insklusi dan Ekslusi
3. Seleksi Studi dan Penilaian Kualitas

03 HASIL PENCARIAN 04 PEMBAHASAN


LITERATURE
Pendahuluan
‣ Wabah corona virus disease 2019 (Covid-19) yang telah
melanda 215 negara di dunia, memberikan tantangan
tersendiri bagi lembaga pendidikan, khususnya Perguruan
Tinggi.

‣ Melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan


Pemerintah telah melarang perguruan tinggi untuk
melaksanakan perkuliahan tatap muka
(konvensional) dan memerintahkan untuk
menyelenggarakan perkuliahan atau pembelajaran
secara daring (Surat Edaran Kemendikbud Dikti No. 1
tahun 2020).
‣ Namun begitu, ada tantangan besar dalam
pelaksanaan model pembelajaran jarak jauh. Salah
satunya, sivitas akademika belum terbiasa
menggunakan sistem pembelajaran yang bersifat
blended dan sepenuhnya online
Lanjutan
‣ Permasalahan yang terjadi bukan hanya terdapat pada
sistem media pembelajaran akan tetapi ketersediaan kuota
yang membutuhkan biaya cukup tinggi harganya bagi
mahasiswa dan dosen guna memfasilitasi kebutuhan
pembelajaran daring (Harnani, 2020)

‣ Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh (Sadikin and


Hamidah, 2020) beberapa kendala yang dialami mahasiswa
sehingga menyebabkan penurunan motivasi dan merupakan
tantangan dalam perkuliahan daring adalah lemahnya
pengawasan terhadap mahasiswa, kurang kuatnya sinyal di
daerah pelosok, dan mahalnya biaya kuota. Namun, metode
perkuliahan daring juga memberikan keuntungan lain yaitu
meningkatkan kemandirian belajar, minat dan motivasi,
keberanian mengemukakan gagasan dan pertanyaan
Rumusan Masalah

Berdasarkan Surat Edaran Kemendikbud Dikti No. 1 tahun 2020, salah satu
poinnya adalah perguruan tinggi dituntun untuk dapat menyelenggarakan
pembelajaran secara daring. Pembelajaran daring sendiri sangat dipengaruhi
oleh kualitas jaringan dan ketersediaan kuota. Kualitas jaringan dan ketersediaan
kuota dapat berpengaruh pada minat dan motivasi belajar mahasiswa. Oleh
karena itu, rumusan masalah pada penelitian ini adalah bagaimana persepsi
mahasiswa terhadap pembelajaran media daring dimasa pandemi Covid-19 ?
Tujuan

Tujuan Umum :
• Untuk mengetahui gambaran persepsi mahasiswa terhadap
pembelajaran media daring dimasa pandemi Covid-19

Tujuan Khusus :
• Untuk mengetahui gambaran persepsi mahasiswa terhadap
pembelajaran media daring dimasa pandemi Covid-19
berdasarkan akses jaringan internet
• Untuk mengetahui gambaran persepsi mahasiswa terhadap
pembelajaran media daring dimasa pandemi Covid-19
berdasarkan pemahaman mahasiswa terhadap materi perkuliahan
Strategi Pencarian Literature

※ Protokol dan Registrasi


‣ Rangkuman menyeluruh dalam bentuk literature review mengenai
Gambaran Persepsi Mahasiswa Terhadap Pembelajaran Media Daring
Dimasa Pandemi Covid-19
‣ Protokol dan evaluasi dari literature review akan menggunakan
PRISMA checklist untuk menentukan penyeleksian studi

※ Database Pencarian
‣ Pencarian literature review dilakukan pada bulan (Agustus-September
2020)
‣ Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder dari
jurnal-jurnal nasional
‣ Pencarian dalam literature review menggunakan databes jurnal
penelitian yaitu google scholar
Lanjutan
※ Kata Kunci Literature Review

Pembelajaran Pandemi
Gambaran Persepsi Mahasiswa Terhadap
Daring Covid-19

Pembelajaran Pandemi
Gambaran Persepsi Mahasiswa Terhadap
Daring Covid-19

OR OR OR OR

Tanggapan Pelajar Tentang E-learning

OR OR OR

Pendapat Mengenai Kuliah Daring


Kriteria Inklusi dan Ekslusi

Kriteria Inklusi Ekslusi


Jurnal tidak membahas
Jurnal membahas gambaran persepsi
gambaran persepsi mahasiswa
Populasi mahasiswa tentang pembelajaran media
tentang pembelajaran media
daring dimasa pandemi covid-19
daring dimasa pandemi covid-19

Tidak disebutkan persepsi


Persepsi tentang pembelajaran media
Intervensi tentang pembelajaran media
daring
daring

Pembanding - -

Hasil menunjukkan persepsi


Hasil menunjukkan persepsi mahasiswa tentang pembelajaran
Luaran mahasiswa tentang pembelajaran media daring, namun dimasa
media daring dimasa pandemi covid-19 normal tidak dimasa pandemi
covid-19

Desain Penelitian Kuantitatif (Cross Sectional) Kualitatif


Tahun Publikasi 2020 Sebelum tahun 2020
Bahasa Bahasa Indonesia Bahasa Inggris
Seleksi Studi

Identification
Identifikasi artikel penelitian melalui
pencarian basis data
Google Scholar (n = 196)

Jumlah artikel penelitian yang terduplikasi dan tidak relevan setelah dihapus
(n = 130)
Screening

Artikel penelitian yang


Artikel penelitian yang telah disaring
di eksklusi
(n = 44)
(n = 17 )

Artikel teks lengkap


Artikel teks lengkap dinilai untuk kelayakannya
yang dieksklusi dengan
(n = 27)
Eligibility

alasan
(n = 24 )

Artikel penelitian dengan desain kuantitatif


(n = 3)
Included

Artikel penelitian dengan desain kualitatif


(n = 0)
 
Penilaian Kualitas

Dari hasil telaah menggunakan Criteria appraisal, diperoleh artikel yang


mencapai skor cut off sebanyak 3 artikel dengan nilai masing-masing skor
sebagai berikut :

Skor
No Judul Penelitian
(Total Skor 8)

Persepsi Mahasiswa PIAUD Terhadap Kuliah Online di


1 7
Masa Pandemi Covid-19 (Anhusadar, 2020)

Persepsi Mahasiswa Prodi S1 Geografi FISIP ULM


2 Terhadap Kuliah Online di Masa Pandemi Covid-19 (Riadi 6
et al., 2020)

3 Persepsi Mahasiswa Terhadap Pembelajaran Daring 6


Selama Pandemi Covid-19 (Saragih et al., 2020)
Hasil Pencarian Studi

• Judul penelitian : Persepsi Mahasiswa PIAUD terhadap Kuliah Online di


Masa Pandemi Covid-19
• Desain penelitian : Kuantitatif dengan metode penelitian secara deskriptif
(survey) dengan teknik pengumpulan data berupa angket dan wawancara
• Populasi dan sampel : Mahasiswa PIAUD semester 4 IAIN Kendari dengan
sampel sebanyak 60 orang
• Hasil Penelitian : Dari hasil analisis data diperoleh tempat yang biasa
untuk kuliah dari 60 orang mahasiswa sebanyak 53 atau 88,3% yang menjawab di
rumah, sebanyak 2 orang mahasiswa atau 3,3% yang menjawab di kebun dan
sebanyak 5 mahasiswa atau 8,3% yang menjawab di rumah keluarga atau tetangga
yang bagus jaringan internetnya. Ketika ditanyakan kepada mahasiswa sejauhmana
materi yang disampaikan melalui perkuliahan online dapat dipahami oleh
mahasiswa, sebanyak 1 mahasiswa menjawab sangat dipahami, sebanyak 23
mahasiswa menjawab dipahami, sebanyak 32 mahasiswa menjawab kadang-
kadang dipahami dan sebanyak 4 mahasiswa menjawab tidak dipahami
Hasil Pencarian Studi

• Judul penelitian : Persepsi Mahasiswa Prodi S1 Geografi FISIP ULM


Terhadap Kuliah Online di Masa Pandemi Covid-19
• Desain penelitian : Kuantitatif dengan metode penelitian secara deskriptif
(survey) dengan teknik pengumpulan data berupa angket dan wawancara
• Populasi dan sampel : Mahasiswa Program Studi S1 Geografi FISIP ULM
sebanyak 50 orang
• Hasil Penelitian : Dari hasil analisis data diperoleh tempat yang biasa
untuk kuliah dari 50 orang mahasiswa sebanyak 46 atau 92% yang menjawab di
rumah, dan sebanyak 4 mahasiswa atau 8% yang menjawab di rumah keluarga
atau tetangga. Ketika ditanyakan kepada mahasiswa sejauhmana materi yang
disampaikan melalui perkuliahan online dapat dipahami oleh mahasiswa,
sebanyak 39 mahasiswa atau 78% menjawab kadang-kadang memahami, sebanyak
8 orang atau 16% menjawab paham, dan sebanyak 3 orang atau 6% menjawab
tidak paham
Hasil Pencarian Studi

• Judul penelitian : Persepsi Mahasiswa Terhadap Pembelajaran Daring


Selama Pandemi Covid-19
• Desain penelitian : Kuantitatif dengan metode penelitian secara deskriptif
(survey) dengan teknik pengumpulan data berupa kuisioner
• Populasi dan sampel : Seluruh mahasiswa Fakultas Ilmu Pendidikan
sebanyak 296 orang, namun yang mengisi kuisioner hanya 247 orang dengan
response rate 83%
• Hasil Penelitian : Dari hasil analisis data diperoleh bahwa mahasiswa
dapat mengakses perkuliahan daring sebesar 42,8%, sedangkan mahasiswa yang
mengalami kesulitan dalam mengakses ada sebanyak 142 orang atau 57,2%. Data
penelitian juga menunjukkan bahwa terdapat 102 orang atau 41% yang
menyatakan bahwa perkuliahan secara daring tidak menambah pemahaman
mereka baik secara teori maupun keterampilan.
Gambaran Persepsi Mahasiswa
tentang Pembelajaran Daring
Tingkat Persepsi
Jurnal
Kriteria Frekuensi Presentase
88,3% (mahasiswa
Persepsi mahasiswa 53 orang dapat mengakses
terhadap pembelajaran dengan baik)
daring berdasarkan akses
jaringan internet 11,9% (mahasiswa
  7 orang kesulitan dalam
“Persepsi mahasiswa mengakses)
PIAUD terhadap kuliah
online di masa pandemi 1,66% (mahasiswa
1 orang
Covid-19”, lokasi sangat memahami
 
penelitian di IAIN materi)
Kendari pada masa  
pandemi covid-19 dan 37,7% (mahasiswa
Persepsi mahasiswa 23 orang
banyak sampel pada memahami materi)
terhadap pembelajaran  
penelitian ini adalah 60 daring berdasarkan
orang   54,1% (mahasiswa
pemahaman materi 32 orang kadang-kadang
  memahami materi)
6,66% (mahasiswa
4 orang tidak memahami
materi
Gambaran Persepsi Mahasiswa
tentang Pembelajaran Daring
Tingkat Persepsi
Jurnal
Kriteria Frekuensi Presentase
Persepsi mahasiswa 92% (mahasiswa
terhadap 46 orang dapat mengakses
pembelajaran daring dengan baik)
“Persepsi mahasiswa berdasarkan akses 8% (mahasiswa
prodi S1 Geografi jaringan internet 4 orang kesulitan dalam
FISIP ULM terhadap   mengakses)
kuliah online di masa
pandemi Covid-19”, 16% (mahasiswa
8 orang
lokasi penelitian di memahami materi)
Prodi S1 Geografi
FISIP ULM pada masa Persepsi mahasiswa 78% (mahasiswa
pandemi covid-19 dan terhadap 39 orang kadang-kadang
banyak sampel pada pembelajaran daring memahami materi)
penelitian ini adalah berdasarkan
50 orang pemahaman materi 6% (mahasiswa
3 orang tidak memahami
materi)
Gambaran Persepsi Mahasiswa
tentang Pembelajaran Daring
Tingkat Persepsi
Jurnal
Kriteria Frekuensi Presentase
Persepsi mahasiswa 42,8% (mahasiswa
terhadap 105 orang dapat mengakses
“Persepsi mahasiswa pembelajaran daring dengan baik)
terhadap berdasarkan akses 57,2%. (mahasiswa
pembelajaran daring jaringan internet 142 orang kesulitan dalam
selama pandemi   mengakses)
Covid-19”, lokasi
penelitian di Fakultas 59% (mahasiswa
Ilmu Pendidikan 145 orang
memahami materi)
Universitas Sari
Persepsi mahasiswa
Mutiara Indonesia
terhadap
pada masa pandemi
pembelajaran daring
covid-19 dan banyak
berdasarkan 41% (mahasiswa
sampel pada
pemahaman materi 102 orang kesulitan
penelitian ini adalah
247 orang memahami materi)
Pembahasan

• Peningkatan peran dan keaktifan mahasiswa dalam penggunaan berbagai media dan
teknologi demi suksesnya perkuliahan daring sangatlah dipengaruhi oleh persepsi.

• Persepsi merupakan proses penginterpretasian stimulus yang diterima oleh panca indera
menjadi suatu pemahaman. Otak akan menerjemahkan stimulus yang diterima dari alat
indera untuk menghasilkan pemahaman yang akan memengaruhi cara individu berperilaku
atau menanggapi suatu stimuli. Persepsi inilah yang kemudian akan menggerakkan
mahasiswa untuk dapat mengatur dan mengelola dirinya dalam kegiatan perkuliahan daring

• Dalam pembelajaran daring, tak lepas dari berbagai macam persepsi baik persepsi positif
maupun persepsi negatif. Hal ini dipengaruhi oleh kemudahan mahasiswa untuk mengakses,
jaringan internet yang memadai, dan lain-lain. Beberapa penelitian juga membuktikan
bahwa semakin memadai jaringan internet & pemberian materi diberikan secara tepat,
maka akan menimbulkan persepsi yang positif dari mahasiswa. Sebaliknya, apabila terdapat
faktor penghambat dalam pembelajaran daring, maka persepsi yang ditimbulkan dari
pembelajaran daring pun akan negatif.
Pembahasan

• Berdasarkan penelitian oleh La Ode Anhusadar (2020) dengan jumlah responden 60 orang, menunjukkan
bahwa dari 60 orang mahasiswa sebanyak 53 atau 88,3% yang menjawab di rumah, sebanyak 2 orang
mahasiswa atau 3,3% yang menjawab di kebun dan sebanyak 5 mahasiswa atau 8,3% yang menjawab di
rumah keluarga atau tetangga yang bagus jaringan internetnya. Dari gambaran tersebut ternyata
mahasiswa masih mengalami kesulitan dalam mengikuti kuliah online yang disebabkan oleh kondisi
tempat tinggal mereka yang belum mendapatkan jaringan internet, sehingga masih ada mahasiswa yang
harus kuliah di kebun dan bahkan harus mencari rumah keluarga untuk dapat kuliah online. . Hal ini
diperkuat oleh salah satu wawancara yang dilakukan pada Candrawati bahwa kuliah online ribet gara-
gara tidak ada jaringan internet (wawancara, 13 April 2020).

• Untuk pemahaman mahasiswa terhadap materi ajar yang diberikan terdapat sebanyak 1 mahasiswa atau
1,66% menjawab sangat memahami materi, sebanyak 23 mahasiswa atau 37,7% menjawab memahami
materi, sebanyak 32 mahasiswa atau 54,1% menjawab kadang-kadang memahami materi dan sebanyak
4 mahasiswa atau 6,66% menjawab tidak memahami materi. Dari gambaran tersebut, didapat bahwa
terdapat penghambat dari suatu metode pembelajaran daring. Salah satu penghambat utama pada
perkuliahan daring adalah jaringan internet yang tidak memadai. Berdasarkan wawancara dilakukan
kepada Nuzul Fadhilah bahwa jaringan yang tidak memadai dapat membuat proses pembelajaran
menjadi kurang efektif dan efisien karena terkadang terdengar suaranya dan kadang tidak sehingga
mahasiswa tidak paham apa yang disampaikan oleh dosen yang bersangkutan
Pembahasan

• Berdasarkan penelitian oleh oleh Selamat Riadi, Ellyn Normelani, Muhammad Efendi,
Irawaty Safitri, dan Gusti Firza Ismi Tsabita (2020) dengan jumlah responden 50 orang,
menunjukkan bahwa dari 50 orang mahasiswa sebanyak 46 atau 92% yang menjawab di
rumah, dan sebanyak 4 mahasiswa atau 8% yang menjawab di rumah keluarga atau tetangga.
Persentase tersebut memberi gambaran bahwa tempat tinggal mahasiswa dominan memiliki
akses internet yang baik atau tersedianya akses internet. Hal ini dibuktikan dengan hasil
temuan yang menyatakan sebagian besar tersedianya akses internet di tempat tinggal
mahasiswa yakni sebanyak 46 orang (92%) sedangkan ditempat lain ada sebanyak 4 orang
(8%).

• Sedangkan, untuk pemahaman mahasiswa terhadap materi ajar yang diberikan terdapat
sebanyak 8 mahasiswa atau 16% menjawab memahami materi, sebanyak 39 mahasiswa atau
78% menjawab kadang-kadang memahami materi dan sebanyak 3 mahasiswa atau 6%
menjawab tidak memahami materi. Hal ini mengindikasi bahwa kuliah online perlu kreativitas
dan inovasi dari dosen untuk mengembangkan kuliah online agar mahasiswa lebih mudah
memahami materi yang diberikan sehingga kuliah online yang dilakukan selama masa
pandemi Covid-19 ini dapat efektif dan berjalan lancar.
Pembahasan

• Berdasarkan penelitian oleh oleh oleh Ordekoria Saragih, Ari Anggraini Sebayang,
Arman Bemby Sinaga, dan Muhammad Rasyid Ridlo (2020) dengan jumlah
responden 247 orang, menunjukkan bahwa dari 247 orang terdapat 105 orang
atau 42,8% mahasiswa menjawab memiliki akses internet yang baik, dan ada 142
orang atau 57,2% mahasiswa menjawab memiliki akses jaringan internet yang
kurang baik. Persentase tersebut memberikan gambaran bahwa penggunaan
sarana dan prasarana masih merupakan sebuah hambatan dan keterbatasan yang
dialami mahasiswa sehingga mereka memilih persepsi negatif terhadapnya.
Sebanyak 142 orang (57,2) tersebut menyatakan bahwa mereka memiliki masalah
yang serius dengan koneksi internet untuk dapat mengikuti pembelajaran secara
daring

• Sedangkan itu, untuk pemahaman mahasiswa terhadap materi ajar yang diberikan
terdapat 145 orang atau 59% mahasiswa menjawab memahami materi ajar yang
diberikan, dan terdapat 102 orang atau 41% mahasiswa menjawab kesulitan dalam
memahami materi. Hasil analisis data menunjukkan bahwa mahasiswa memiliki
persepsi positif terkait aspek proses belajar mengajar pada pembelajaran daring.
Namun, ada sebanyak 102 orang (41%) yang menyatakan bahwa perkuliahan
secara daring tidak menambah pemahaman mereka baik secara teori maupun
dalam keterampilan
Kesimpulan
Persepi mahasiswa PIAUD semester 4 terhadap pembelajaran
‣ media daring berdasarkan akses internet dan pemahaman
terhadap materi memiliki kategori yang positif
Persepsi mahasiswa prodi S1 Geografi FISIP ULM
‣ terhadap pembelajaran media daring berdasarkan
akses internet dan pemahaman terhadap materi
memiliki kategori yang positif
Persepsi mahasiswa Fakultas Ilmu Pendidikan
‣ Universitas Sari Mutiara Indonesia terhadap
pembelajaran media daring berdasarkan akses
internet memiliki kategori yang negatif. Sedangkan
persepsi mahasiswa berdasarkan pemahaman
terhadap materi ajar termasuk kategori positif

‣ Persepsi negatif yang ditimbulkan dari pembelajaran


daring disebabkan karena kurang mendukungnya
akses jaringan internet dan para mahasiswa yang
kurang memahami materi ajar yang diberikan
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai