Oleh :
Rizqan Putera
PO.62.20.1.18.111
Berdasarkan Surat Edaran Kemendikbud Dikti No. 1 tahun 2020, salah satu
poinnya adalah perguruan tinggi dituntun untuk dapat menyelenggarakan
pembelajaran secara daring. Pembelajaran daring sendiri sangat dipengaruhi
oleh kualitas jaringan dan ketersediaan kuota. Kualitas jaringan dan ketersediaan
kuota dapat berpengaruh pada minat dan motivasi belajar mahasiswa. Oleh
karena itu, rumusan masalah pada penelitian ini adalah bagaimana persepsi
mahasiswa terhadap pembelajaran media daring dimasa pandemi Covid-19 ?
Tujuan
Tujuan Umum :
• Untuk mengetahui gambaran persepsi mahasiswa terhadap
pembelajaran media daring dimasa pandemi Covid-19
Tujuan Khusus :
• Untuk mengetahui gambaran persepsi mahasiswa terhadap
pembelajaran media daring dimasa pandemi Covid-19
berdasarkan akses jaringan internet
• Untuk mengetahui gambaran persepsi mahasiswa terhadap
pembelajaran media daring dimasa pandemi Covid-19
berdasarkan pemahaman mahasiswa terhadap materi perkuliahan
Strategi Pencarian Literature
※ Database Pencarian
‣ Pencarian literature review dilakukan pada bulan (Agustus-September
2020)
‣ Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder dari
jurnal-jurnal nasional
‣ Pencarian dalam literature review menggunakan databes jurnal
penelitian yaitu google scholar
Lanjutan
※ Kata Kunci Literature Review
Pembelajaran Pandemi
Gambaran Persepsi Mahasiswa Terhadap
Daring Covid-19
Pembelajaran Pandemi
Gambaran Persepsi Mahasiswa Terhadap
Daring Covid-19
OR OR OR OR
OR OR OR
Pembanding - -
Identification
Identifikasi artikel penelitian melalui
pencarian basis data
Google Scholar (n = 196)
Jumlah artikel penelitian yang terduplikasi dan tidak relevan setelah dihapus
(n = 130)
Screening
alasan
(n = 24 )
Skor
No Judul Penelitian
(Total Skor 8)
• Peningkatan peran dan keaktifan mahasiswa dalam penggunaan berbagai media dan
teknologi demi suksesnya perkuliahan daring sangatlah dipengaruhi oleh persepsi.
• Persepsi merupakan proses penginterpretasian stimulus yang diterima oleh panca indera
menjadi suatu pemahaman. Otak akan menerjemahkan stimulus yang diterima dari alat
indera untuk menghasilkan pemahaman yang akan memengaruhi cara individu berperilaku
atau menanggapi suatu stimuli. Persepsi inilah yang kemudian akan menggerakkan
mahasiswa untuk dapat mengatur dan mengelola dirinya dalam kegiatan perkuliahan daring
• Dalam pembelajaran daring, tak lepas dari berbagai macam persepsi baik persepsi positif
maupun persepsi negatif. Hal ini dipengaruhi oleh kemudahan mahasiswa untuk mengakses,
jaringan internet yang memadai, dan lain-lain. Beberapa penelitian juga membuktikan
bahwa semakin memadai jaringan internet & pemberian materi diberikan secara tepat,
maka akan menimbulkan persepsi yang positif dari mahasiswa. Sebaliknya, apabila terdapat
faktor penghambat dalam pembelajaran daring, maka persepsi yang ditimbulkan dari
pembelajaran daring pun akan negatif.
Pembahasan
• Berdasarkan penelitian oleh La Ode Anhusadar (2020) dengan jumlah responden 60 orang, menunjukkan
bahwa dari 60 orang mahasiswa sebanyak 53 atau 88,3% yang menjawab di rumah, sebanyak 2 orang
mahasiswa atau 3,3% yang menjawab di kebun dan sebanyak 5 mahasiswa atau 8,3% yang menjawab di
rumah keluarga atau tetangga yang bagus jaringan internetnya. Dari gambaran tersebut ternyata
mahasiswa masih mengalami kesulitan dalam mengikuti kuliah online yang disebabkan oleh kondisi
tempat tinggal mereka yang belum mendapatkan jaringan internet, sehingga masih ada mahasiswa yang
harus kuliah di kebun dan bahkan harus mencari rumah keluarga untuk dapat kuliah online. . Hal ini
diperkuat oleh salah satu wawancara yang dilakukan pada Candrawati bahwa kuliah online ribet gara-
gara tidak ada jaringan internet (wawancara, 13 April 2020).
• Untuk pemahaman mahasiswa terhadap materi ajar yang diberikan terdapat sebanyak 1 mahasiswa atau
1,66% menjawab sangat memahami materi, sebanyak 23 mahasiswa atau 37,7% menjawab memahami
materi, sebanyak 32 mahasiswa atau 54,1% menjawab kadang-kadang memahami materi dan sebanyak
4 mahasiswa atau 6,66% menjawab tidak memahami materi. Dari gambaran tersebut, didapat bahwa
terdapat penghambat dari suatu metode pembelajaran daring. Salah satu penghambat utama pada
perkuliahan daring adalah jaringan internet yang tidak memadai. Berdasarkan wawancara dilakukan
kepada Nuzul Fadhilah bahwa jaringan yang tidak memadai dapat membuat proses pembelajaran
menjadi kurang efektif dan efisien karena terkadang terdengar suaranya dan kadang tidak sehingga
mahasiswa tidak paham apa yang disampaikan oleh dosen yang bersangkutan
Pembahasan
• Berdasarkan penelitian oleh oleh Selamat Riadi, Ellyn Normelani, Muhammad Efendi,
Irawaty Safitri, dan Gusti Firza Ismi Tsabita (2020) dengan jumlah responden 50 orang,
menunjukkan bahwa dari 50 orang mahasiswa sebanyak 46 atau 92% yang menjawab di
rumah, dan sebanyak 4 mahasiswa atau 8% yang menjawab di rumah keluarga atau tetangga.
Persentase tersebut memberi gambaran bahwa tempat tinggal mahasiswa dominan memiliki
akses internet yang baik atau tersedianya akses internet. Hal ini dibuktikan dengan hasil
temuan yang menyatakan sebagian besar tersedianya akses internet di tempat tinggal
mahasiswa yakni sebanyak 46 orang (92%) sedangkan ditempat lain ada sebanyak 4 orang
(8%).
• Sedangkan, untuk pemahaman mahasiswa terhadap materi ajar yang diberikan terdapat
sebanyak 8 mahasiswa atau 16% menjawab memahami materi, sebanyak 39 mahasiswa atau
78% menjawab kadang-kadang memahami materi dan sebanyak 3 mahasiswa atau 6%
menjawab tidak memahami materi. Hal ini mengindikasi bahwa kuliah online perlu kreativitas
dan inovasi dari dosen untuk mengembangkan kuliah online agar mahasiswa lebih mudah
memahami materi yang diberikan sehingga kuliah online yang dilakukan selama masa
pandemi Covid-19 ini dapat efektif dan berjalan lancar.
Pembahasan
• Berdasarkan penelitian oleh oleh oleh Ordekoria Saragih, Ari Anggraini Sebayang,
Arman Bemby Sinaga, dan Muhammad Rasyid Ridlo (2020) dengan jumlah
responden 247 orang, menunjukkan bahwa dari 247 orang terdapat 105 orang
atau 42,8% mahasiswa menjawab memiliki akses internet yang baik, dan ada 142
orang atau 57,2% mahasiswa menjawab memiliki akses jaringan internet yang
kurang baik. Persentase tersebut memberikan gambaran bahwa penggunaan
sarana dan prasarana masih merupakan sebuah hambatan dan keterbatasan yang
dialami mahasiswa sehingga mereka memilih persepsi negatif terhadapnya.
Sebanyak 142 orang (57,2) tersebut menyatakan bahwa mereka memiliki masalah
yang serius dengan koneksi internet untuk dapat mengikuti pembelajaran secara
daring
• Sedangkan itu, untuk pemahaman mahasiswa terhadap materi ajar yang diberikan
terdapat 145 orang atau 59% mahasiswa menjawab memahami materi ajar yang
diberikan, dan terdapat 102 orang atau 41% mahasiswa menjawab kesulitan dalam
memahami materi. Hasil analisis data menunjukkan bahwa mahasiswa memiliki
persepsi positif terkait aspek proses belajar mengajar pada pembelajaran daring.
Namun, ada sebanyak 102 orang (41%) yang menyatakan bahwa perkuliahan
secara daring tidak menambah pemahaman mereka baik secara teori maupun
dalam keterampilan
Kesimpulan
Persepi mahasiswa PIAUD semester 4 terhadap pembelajaran
‣ media daring berdasarkan akses internet dan pemahaman
terhadap materi memiliki kategori yang positif
Persepsi mahasiswa prodi S1 Geografi FISIP ULM
‣ terhadap pembelajaran media daring berdasarkan
akses internet dan pemahaman terhadap materi
memiliki kategori yang positif
Persepsi mahasiswa Fakultas Ilmu Pendidikan
‣ Universitas Sari Mutiara Indonesia terhadap
pembelajaran media daring berdasarkan akses
internet memiliki kategori yang negatif. Sedangkan
persepsi mahasiswa berdasarkan pemahaman
terhadap materi ajar termasuk kategori positif