Anda di halaman 1dari 24

Kriteria Kualitas Air & Kehadiran

Zat Kimia Di Dalam Air


Oleh:
Winda Fourthelina Sianturi
01 4183131024

Yoshe Vego Passarella Simarmata


02 4181131015
Daftar Isi

1 Kriteria Kualitas Air


2
Kehadiran Zat Kimia
dalam Air
I. Kriteria Kualitas Air
Kriteria Kualitas Air
Air memiliki banyak fungsi, sebagai pelarut umum, air
digunakan oleh organisme untuk reaksi-reaksi kimia dalam proses
metabolisme serta menjadi media transportasi nutrisi dan hasil
metabolisme. Bagi manusia, air memiliki peranan yang sangat
besar bukan hanya untuk kebutuhan biologisnya, yaitu bertahan
hidup. Air tawar diperlukan manusia untuk keperluan masak dan
minum, mencuci, mengairi tanaman, untuk keperluan industri dan
lain sebagainya sehingga tidak terpungkiri terkadang keterbatasan
persediaan air untuk pemenuhan kebutuhan menjadi pemicu
timbulnya konflik sosial di masyarakat
Kriteria Kualitas Air
Penurunan kualitas air dewasa ini merupakan dampak dari
aktivitas manusia yang mengeksploitasi lingkungan secara
berlebihan. Pola hidup masyarakat yang kurang memperhatikan
aspek lingkungan seperti membuang sampah tidak pada
tempatnya, membuang limbah berbahaya, serta alih fungsi
kawasan hutan yang dapat meningktakan potensi erosi dan
seringkali menyebabkan sedimentasi pada dasar perairan
memberikan dampak negatif baik secara langsung maupun tidak
langsung terhadap lingkungan alami terutama sumber air.
Tingginya degradasi dan deforestrasi hutan berdampak signifikan
terhadap perubahan dan penurunan kualitas air.
Penggunaan Air

Air minum

Keperluan rumah tangga

Industri

Pengairan

Pertanian dan Perikanan


Kriteria Kualitas Air
Standar kualitas air bersih dapat berarti sebagai ketentuanketentuan
berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI
No.416/MEN/KES/PER/IX/1990 yang dituangkan dalam bentuk angka atau
pernyataan yang menunjukkan persyaratan yang harus dipenuhi agar air
tersebut tidak menimbulkan gangguan kesehatan, penyakit, gangguan
teknis, serta gangguan dalam segi estetika. Peraturan ini dibuat dengan
maksud air minum yang memenuhi syarat kesehatan mempunyai peranan
penting dalam rangka pemeliharaan, perlindungan, serta mempertinggi
derajat kesehatan masyarakat.
Dengan peraturan ini telah memperoleh landasan hukum dan
landasan teknis dalam pengawasan kualitas air bersih. Dengan demikian,
air yang digunakan sebagai kebutuhan air bersih seharihari sebaiknya tidak
berwarna, tidak berasa, tidak berbau, jernih, dan mempunyai suhu yang
sesuai dengan standar yang ditetapkan sehingga menimbukan rasa
nyaman.
Syarat Kualitas Air

Warna 01 02
01
-Warna Semu
Ke-
-Warna Sejati
Warna keruha
n
02 Kekeruhan

03 Total Dissolve Solid 03

TDS
Kriteria Standar Kualitas Air

Kriteria Kualitas Air Numerik

Kriteria Kualitas Air Khusus


Pengukuran Kualitas Air Lokasi
Umum

Kriteria Zat Beracun


Kriteria Kualitas Air Naratif
Parameter Pengujian Kualitas Air
Parameter Fisik Kualitas Air Parameter Kimia Kualitas Air
01 02
 pH  Dissolve Oxygen
 Kekeruhan Air  Biological Oxygen Demand
 Temperatur (BOD)
 Warna Air  Chemical Oxygen Demand
 Total Dissolve Solid (COD)
 Bau dan Rasa  Kesadahan Air
 Konduktivitas  Senyawa-senyawa kimia yang
beracun
II. Kehadiran Zat Kimia dalam Air
Kehadiran Zat Kimia dalam Air
Air murni adalah suatu persenyawaan kimia yang paling
sederhana, komposisi kimianya terdiri dari dua atom hidrogen (H)
dan satu atom oksigen (O) yang saling berikatan. Atomatom
hidrogen terikat pada atom oksigen secara asimetris, sehingga
kedua atom hidrogen berada di satu ujung, sedangkan atom
oksigennya berada di ujung lainnya. Hidrogen merupakan unsur
kimia yang sangat reaktif, atomnya dapat membentuk ikatan
kovalen dengan penggunaan elektron secara bersamaan.
Berdasarkan sifat unsur hidrogen ini, maka dalam molekul air
terjadi ikatan kovalen antara unsur-unsur hidrogen dan oksigen.
pH (Derajat Keasaman)

pH menyatakan intensitas keasaman atau alkalinitas dari


suatu cairan encer, dan mewakili konsentrasi hidrogen ionnya. Air
minum sebaiknya netral, tidak asam atau basa untuk mencegah
terjadinya pelarutan logam berat dan korosi jaringan distribusi air
minum. pH standar untuk air bersih sebesar 6,5 – 9. Air adalah
bahan pelarut yang baik sekali, jika dibantu dengan pH tidak netral
dapat melarutkan berbagai elemen kimia yang dilaluinya.
Klorida (Cl)

Kadar Klorida umumnya meningkat seiring dengan


meningkatnya kadar mineral. Kadar Klorida yang tinggi yang diikuti
oleh kadar kalsium dan magnesium yang juga tinggi, dapat
meningkatkan sifat korosivitas air. Hal ini mengakibatkan terjadinya
perkaratan peralatan logam.
 Kesadahan ()

Kandungan ion Mg dan Ca dalam air akan menyebabkan air


bersifat sadah. Kesadahan air yang tinggi dapat merugikan karena
dapat merusak peralatan yang terbuat dari Besi melalui proses
pengkaratan (korosi), juga dapat menimbulkan endapan atau kerak
pada peralatan. Masalah yang timbul adalah sulitnya sabun
membusa sehingga masyarakat tidak suka memanfaatkan
penyediaan air bersih tersebut.
 Sulfat ()
Sulfat adalah senyawa yang stabil secara kimia karena
merupakan bentuk oksida paling tinggi dari unsur belerang. Sulfat
dapat dihasilkan dari oksida senyawa sulfida oleh bakteri golongan
heterotrofik anaerob menjadi asam sulfida. Sulfat di dalam
lingkungan (air) dapat berada secara ilmiah dan atau dari aktivitas
manusia misalnya dari limbah industri dan limbah laboratorium.
Selain itu juga berasal dari oksidasi senyawa organik yang
mengandung Sulfat, antara lain industri kertas, tekstil, dan industri
logam.
Fluorida

Dalam jumlah yang kecil Fluorida dapat mencegah kerusakan


gigi, akan tetapi konsentrasi yang melebihi kisaran 1,7 mg/liter
dapat mengakibatkan pewarnaan pada enamel gigi yang disebut
dengan istilah mottling. Kadar yang berlebihan juga dapat
berimplikasi terhadap kerusakan pada tulang.
Nitrit dan Nitrat

Nitrit merupakan turunan dari amonia. Dari amonia ini, oleh


bakteri Nitrosomonas sp, diubah menjadi Nitrit. Nitrit biasanya tidak
bertahan lama dan merupakan keadaan sementara proses
oksidasi antara amonia dan Nitrat. Keadaan Nitrit menggambarkan
berlangsungnya proses biologis perombakan bahan organik
dengan kadar oksigen terlarut sangat rendah. Kadar Nitrit pada
perairan relatif kecil karena segera dioksidasi menjadi Nitrat.
Besi (Fe) dan Mangan (Mn)

Kandungan Besi dan Mangan dalam air berasal dari tanah


yang memang banyak mengandung banyak mineral dan logam
yang larut dalam air tanah. Besi larut dalam air dalam bentuk fero-
oksida. Kedua jenis logam ini, pada konsentrasi tinggi
menyebabkan bercak noda kuning kecoklatan untuk Besi atau
kehitaman untuk Mangan sehingga meninggalkan endapan coklat
dan hitam pada bak mandi, atau alatalat rumah tangga. Air yang
mengandung Besi atau Mangan juga menyebabkan pakaian
menjadi kusam setelah dicuci.
Sianida

Kehadiran Sianida (CN) dalam air bersih menyebabkan


timbulnya rasa dan bau logam, menimbulkan warna koloid merah
(karat) dalam air akibat oksidasi oleh oksigen yang terlarut dan
dapat bersifat racun bagi manusia.
Timbal (Pb)
Timbal merupakan logam berat yang sangat beracun, dapat
dideteksi secara praktis pada seluruh benda mati di lingkungan dan
seluruh sistem biologis. Komponen ini beracun terhadap seluruh
aspek kehidupan. Rekomendasi dari WHO, logam berat Pb dapat
ditoleransi dalam seminggu dengan takaran 50 mg/kg berat badan
untuk dewasa dan 25 mg/kg berat badan untuk bayi dan anak-
anak. Mobilitas Timbal di tanah dan tumbuhan cenderung lambat
dengan kadar normalnya pada tumbuhan berkisar 0,5 – 3 ppm.
Zat Organik

Kandungan bahan organik dalam air secara berlebihan dapat


teruai menjadi zat-zat yang berbahaya bagi kesehatan.
Thank you

Anda mungkin juga menyukai