Anda di halaman 1dari 16

Keadaan Gizi Pada Lansia

Nama kelompok :
1.Eva Mahalia Nabillah Sanjaya 18D10009
2.Kadek Arie Swandewi Putri 18D10022
3.Ni Ketut Ayu Prabawati 18D10033
4.Wahida Pratiwi 18D10053
5.Puja Sucianti 18D100
6.Nabilah Puti Wisal 18D10028
7.Hpzah Padila 18D100
Keadaan Gizi Lansia
Definisi Lansia :
• Manusia lanjut usia : mereka yang telah
berumur 65 tahun ke atas. Durmin (1992)
membagi lansia menjadi young elderly (65 –
74 tahun) dan older elderly (75 tahun)
• Munro dkk.,(1987) mengelompokkan older
elderly ke dalam 2 bagian, yaitu usia 75 – 84
tahun dan 85 tahun
kekurangan gizi pada lansia

PRIMER SKUNDER

1.Ketidak tahuan isolasi 1. gangguan nafsu


sosial, makan/selera,
2.hidup seorang diri, 2. gangguan mengunyah,
3.baru kehilangan pasangan 3. malabsorpsi,
hidup, 4. obat-obatan,
4. gangguan fisik, 5. peningkatan kebutuhan zat
5. gangguan indrera, gizi
6.gangguan mental, 6. alkoholisme
7. kemiskinan
8.Iatrogenik
Kondisi kekurangan gizi pada lansia dapat
terbentuk KKP(kurang kalori protein) kronik,
baik ringan sedang maupun berat. Keadaan ini
dapat dilihat dengan mudah melalui
penampilanumum, yakni adanya kekurusan
dan rendahnya BB seorang lansia.
Kekurangan zat gizi lain yang banyak muncul
adalah defisiensi besi dalam bentuk anemia
gizi, defisiensi B1 dan B12.
Pemantauan Status Gizi Pada Lansia
Status gizi pada lansia dapat dinilai dengan cara
– cara yang baku bagi berbagai tahapan, yaitu :
umur (langsung dan tak langsung)

Penilaian secara langsung dilakukan melalui :


1. pemeriksaan klinik,
2. antropometrik,
3. biokimia
4. biofisik
Penimbangan Berat Badan
Penimbangan BB dilakukan secara teratur
minimal 1 minggu sekali, waspadai peningkatan
BB atau penurunan BB lebih dari 0.5 Kg/minggu.
Peningkatan BB lebih dari 0.5 Kg dalam 1 minggu
beresiko terhadap kelebihan berat badan dan
penurunan berat badan lebih dari 0.5 Kg
/minggu menunjukkan kekurangan berat badan.
Menghitung berat badan ideal pada dewasa :

Rumus : Berat badan ideal = 0.9 x (TB dalam cm – 100)

• Catatan untuk wanita dengan TB kurang dari 150 cm dan


pria dengan TB kurang dari 160 cm, digunakan rumus :

Berat Badan Ideal = TB dalam cm – 100


• Jika BB lebih dari ideal artinya gizi berlebih Jika BB
kurang dari ideal artinya gizi kurang
Pedoman Umum Gizi Seimbang Untuk
Lansia
1. Makanlah aneka ragam makanan
2. Makanlah sumber karbohidrat kompleks (serealia dan umbi)
3. Batasi minyak dan lemak secar berlebihan
4. Makanlah sumber zat besi secara bergantian antara sumber hewani
dan nabati.
5. Minumlah air yang bersih, aman, dan cukup jumlahnya dan telah
didihkan.
6. Kurangi konsumsi makanan jajanan dan minuman yang tinggi gula
murni dan lemak.
7. Perbanyak frekuensi makanhewani laut dalam menu harian.
8. Gunakanlah garam berodium, namaun batasilah penggunaan garam
secar berlebihan, kurangi konsumsi makanan dengan pengawaet
Kebutuhan Gizi Pada Lansia
• Kalori
• Protein
• Karbohidrat
• Lemak
• Serat
• Vitamin
Faktor – faktor Yang Mempengaruhi Gizi
Pada Lansia
1. Berkurangnya kemampuan mencerna makanan akibat
kerusakan gigi atau ompong.
2. Berkurangnya indera pengecapan mengakibatkan
penurunan terhadap cita rasa manis, asin, asam, dan
pahit.
3. Esophagus/kerongkongan mengalami pelebaran.
4. Rasa lapar menurun, asam lambung menurun.
5. Gerakan usus atau gerak peristaltic lemah dan biasanya
menimbulkan konstipasi.
6. Penyerapan makanan di usus menurun.
Contoh sajian lengkap gizi pada lansia
Menu Lain Untuk Lansia
tips perencanaan makanan untuk usia lanjut
1. Kebutuhan kalori usia lanjut relatif lebih rendah dibandingkan ketika masih
muda karena tingkat aktivitas tubuh yang berkurang. Angka kecukupan gizi
yang dianjurkan untuk usia lanjut di Indonesia adalah 1850 kalori untuk
wanita dan 2000 kalori untuk pria.
2. Kurangi konsumsi makanan tinggi kalori untuk menjaga agar berat badan
tetap ideal.
3. Konsumsi karbohidrat sehari sekitar 60% dari total kalori. Makanan
sumber karbohidrat adalah nasi, roti,mie, jagung, tepung terigu, kentang
pasta, ubi, singkong, dll.
4. Batasi konsumsi karbohidrat sederhana seperti gula pasir, sirup, dll.
5. Dianjurkan untuk mengkonsumsi sumber protein berkualitas baik seperti
susu, telur, ayam tanpa kulit, tempe, dan tahu. Protein yang dikonsumsi
sebaiknya berjumlah 15-20% dari total kalori atau sekitar 40-74 gram
sehari.
6. Kebutuhan lemak dalam sehari tidak lebih dari 25% dari total kalori atau
sekitar 50 gram sehari. Hindari makanan yang mengandung lemak jenuh
dan kolesterol tinggi seperti otak, kuning telur, jerohan, daging berlemak,
susu penuh (full cream), keju dan mentega.
7. Dianjurkan untuk lebih banyak mengkonsumsi makanan yang
mengandung lemak nabati atau lemak tidak jenuh, seperti tempe,
tahu, minyak jagung, alpukat, dll.
8. Minum air putih 1500-2000 cc (6-8 gelas) sehari
9. Kurangi konsumsi garam, vetsin, dan makanan yang menggunakan
pengawet
10. Tingkatkan konsumsi makanan yang mengandung serat. Kebutuhan
serat sehari untuk usia lanjut adalah 25-30 gram. Serat banyak
diperoleh dari sayuran dan buah-buahan, serta biji-bijian seperti
kacang.
11.Konsumsi cukup makanan yang mengandung kalsium, seperti susu,
tempe, yogurt, dll. Kalsium penting untuk kesehatan tulang.
12.Usahakan waktu makan teratur. Jadwal makan dapat dibuat lebih
sering namun porsi kecil.
13.Pilihlah makanan yang mudah dikunyah dan mudah dicerna serta
hindari makanan yang terlalu gurih dan manis.
14. Batasi minum kopi atau the dan hindari rokok dan alkohol
Langkah – langkah Hidup Sehat Untuk
Lansia
• Olah raga yang teratur dan sesuai
• Istirahat, tidur yang cukup
• Menjaga kebersihan
• Memeriksakan kesehatan secara teratur
• Mental dan batin tenang dan seimbang
• Rekreasi

Anda mungkin juga menyukai