Anda di halaman 1dari 28

 KOMPARTEMEN CAIRAN INTRASELULER

- 2/3 dr jumlah total cairan tubuh


- terdapat dalam 75 trilyun sel tubuh

 KOMPERTEMENCAIRAN EKSTRASELULER
- Seluruh cairan diluar sel disebut cairan
Ekstraseluler
- 1/3 dari jmlh total cairan tubuh
- Plasma ¼ dari volume Ektraseluler
 Darah terdiri atas cairan Ekstraseluler (plasma)
dan cairan Intraseluler (cairan SDM)

 Darah sbg kompartemen yg terpisah ok. Dalam


ruang tersendiri, volume darah penting bagi
sirkulasi cairan tubuh lainnya.
 Masuk : minum → 0,8 -1,5 L/day
makan → 0,5 -0,7 L/day
metabolis → 0,25 L/day
Total → 1,5-2,5 L/day ~ 8-10 gelas air.

 Keluar : Urine → 0,8 -1,5 L/day


Feces → 0,125 L/day
Pernapasan & keringat →
0,6-0,85 L/day
Total → 1,5-2,5 L/day
 Transpor cairan antar kompartemen dilakukan
dlm 4 cara, yaitu:
1.Difusi
yaitu pergerakan molekul dari kompartemen
konsentrasi tinggi ke kompartemen konsentrasi
rendah
2. Filtrasi
yaitu perpindahan cairan dan solut dari
kompartemen tekanan tinggi ke kompartemen
tekanan rendah
3. Osmosis
yaitu pergerakan cairan dan solut dari
konsentrasi rendah (encer) menuju
konsentrasi tinggi (pekat).

- Osmosis penting untuk


mempertahankan keseimbangan Intravaskuler
dan Ekstravaskuler.

- Besarnya konsentrasi larutan disebut


Osmolalitas/Osmolaritas.
4. Transpor Aktif
yaitu pergerakan cairan dari konsentrasi rendah
menuju konsentrasi tinggi melalui proses
transpor aktif., membutuhkan energi metabolik.
- Proses transpor aktif penting untuk
keseimbangan natrium dan kalium dlm cairan
tubuh.
- Kondisi normal Natrium lebih tinggi pd cairan
Intrasel. Dan kadar Kalium lebih tinggi pada
cairan Ekstrasel.
- Dlm keadaan ini diperlukan mekanisme
transpor aktif melalui Pompa Natrium Kalium
( Natrium – Kalium Pump).
GANGGUAN KESEIMBANGAN CAIRAN

Keseimbangan cairan tubuh pada orang sehat


dipertahankan terutama oleh ADH
( hormon anti diuritik)

ADH bekerja pada tubulus distalis ginjal.

Hormon aldosteron juga berpengaruh dalam


mempertahankan keseimbangan cairan tubuh.
Gangguan keseimbangan, terdiri
dari :

1. Gangguan Volume

2. Gangguan Konsentrasi osmolar

3. Ganguan Distribusi

4. Ganguan Komposisi → gangguan


ASAM BASA
Ex. Keringat tanpa pengembalian air dan
elektrolit → terjadi dehidrasi
ekstracellular yg hipertonik →
akhirnya dehidrasi intracellular yg
hipertonik.

(keringat = hipotonik)
 Penyakit tertentu → penumpukan cairan di
daerah ttt.
Ex.
 Ascites : cairan dalam rongga perut
 Cairan pleura : cairan dlm rongga pleura
oedema ttt krn infeksi pembuluh vena.
Peningkatan / penurunan konsentrasi

beberapa elektrolit/non elektrolit dalam


tubuh.
ex.
 Hipokalemia : kadar K rendah

 Hiperkalemia : kadar K meningkat

 Hipoproteinemia : kadar protein rendah

 Peningkatan/penurunan kadar Bikarbonas : gg. Keseimbangan


asam basa
 Natrium
yaitu kation terbesar yg terdapat pd cairan
Ekstraseluler.
- Kadar normal = 135- 145 mEq/l.

- Tanda klinis Hiponatremia, yaitu: kram otot,


kram abdomen, anoreksia, hipotensi postural,
kejang, koma.
- Tanda klinis Hipernatremia, yaitu: sangat haus,
mukosa membran kering dan kaku, lidah merah.
Pd kasus berat : disorientasi, halusinasi.

 Kalium
merupakan kation utama dalam cairan
Intraseluler.
- Kadar normal = 3,5 – 5,0 mEq/l.
-Tanda klinis Hipokalemia: kelemahan otot, kram
abdomen,aritmia jantung, bising usus menurun
- Tanda klinis Hiperkalemia: hiperasiditas GI,
diare, konfusi, bradikardi.Pd kasus berat: henti
jantung.
 Kalsium
Kadar normal kalsium : 4,5 – 5,5 mEq/l.
- Tanda klinis Hipokalsemia: baal dan kesemutan
pd ektrimitas, tremor. Pd kasus berat: tetani
hingga kejang. Tanda Trousseau dan Chvostek
positif.
- Tanda klinis Hiperkalsemia: nyeri pinggang,
lemah otot, konstipasi, poliuria. Pd kasus berat:
henti jantung.
 Magnesium
penting dlm aktivitas neuromoskular.Kadar
magnesium berpengaruh thd kadar kalium dlm
cairan Intraseluler.
- Kadar normal magnesium: 1,5 – 2,5 mEq/l.va
- tanda klinis Hipomagnesemia: tremor,
takikardia, vertigo, hipertensi, tanda Trousseau
dan Chvostek jg positif.
- Tanda klinis Hipermagnesemia: vasodilatasi
perifer, hipoventilasi,mual muntah, bradikardia.
 Klorida
yaitu anion terbesar dlm cairan ekstraseluler, di
Intraselular sangat sedikit.

- Kadar normal : 95 – 105 mEq/I.


-Hipokloremia dan hiperkloremia terjadi akibat
gg. Keseimbangan Natrium.

 Fosfat
Anion fosfat ditemukan dlm cairan ekstraseluler
dan intraseluler
- Kadar normal : antara 1,9 – 2,6 mEq/l.

- Fosfat penting untuk pembentukan tulang dan


gigi
- Tanda klinis Hipofosfatemia: kondisi
akut:konfusi, kejang, koma, nyeri otot, tanda
Chvostek. Kondisi kronis :hilang memori, nyeri
tulang dan kaku sendi hingga gagal nafas.
- Tanda klinis Hiperfosfatemia: Tetani, Parastesia
sirkum oral, hiperrefleksia, takikardia.
 pH cairan tubuh normal ( 7,35-7,45 )

 Pengaturan asam & basa dilakukan oleh:


1. Sistem penyangga :
 Bikarbonas/asam carbonat(sist.buffer)
 Phosphat/ H phosphat
 Protein/ H protein
 Hemoglobin/H hemoglobin
Kerja SP cepat (menit ─ jam).
2. Sistem pernapasan
› Mengatur pembuangan gas C02 melalui paru2.
› Hiperventilasi (C02 ↑ ---- napas cepat)
› Hypoventilasi (C02 ↓ ---- napas lambat)
Kerja St. pernapasan dlm bbrp jam ─ hari

3.Ginjal
mengatur reabsorbsi bikarbonas dan excresi
Ion Hidrogen. Kerja ginjal lbh lambat
(hari—minggu).
 Acidosis : pH tubuh ↓
 Alkalosis : pH tubuh ↑

 Respiratoric Acidosis/Alkalosis : gg. Fungsi


pernafasan.

 Metabolic Acidosis/Alkalosis :gg.bukan dari


fungsi pernafasan
 Pembilang HCO3ˉ : merupakan bagian dari
METABOLIK (Non Respiratorik)→ perubahan
HCO3ˉ bukan dari pernapasan

 Penyebut PCO2 : merupakan bagian dari


RESPIRATORIK→ perb. PCO2 dari pernapasan

Dengan mengetahui nilai pH, HCO3 ˉ dan PCO2


dpt diketahui jenis gg. Asam Basa
HARGA NORMAL ASAM-BASA
 pH normal = 7,35- 7,45

 PCO2 normal = 40 mmHg


PCO2 < 40 = Alkalosis Respiratorik
PCO2 > 40 = Acidosis Respiratorik

 HCO3 normal =24 mEq/L


HCO3 < 24 = Acidosis Metabolik
HCO3 > 24 = Alkalosis Metabolik

Anda mungkin juga menyukai