Anda di halaman 1dari 34

ENZIM

BY
Mariany Razali
Pengertian Enzim
 Enzim adalah biomolekul yang mempercepat reaksi
kimia.
 Enzim terdiri dari satu atau beberapa gugus polipeptida
(protein) yang berfungsi sebagai katalis (senyawa yang
mempercepat proses reaksi tanpa habis bereaksi) dalam
suatu reaksi kimia.
 Enzim adalah pekerja dalam pabrik/reaktor sel
 Suatu sel dapat memuat 2000 jenis molekul enzim
 Di dalam sel, enzim bekerja untuk memudahkan
ribuan reaksi kimia yang memungkinkan sel untuk
hidup, memperbaiki dan membuang produk
limbahnya, serta berkembang biak
 Beberapa enzim mempercepat (katalisis) satu reaksi
tertentu dan tidak dapat mengkatalisis yang lain.
Misalnya di dalam proses fermentasi yang melibatkan
alkohol, senyawa 6-karbon glukosa putus menjadi dua
molekul etanol dan dua molekul karbon dioksida.
Proses ini memerlukan 12 tahap enzimatik. Pada
tahap terakhir asetaldehida direduksi menjadi etanol
melalui aksi enzim dehidrogenasi.
 Jika terjadi malfungsi pada enzim maka akan
menyebabkan keabnormalan sel.
 Mekanisme paling sederhana yang menjelaskan
tentang mekanisme aksi enzim adalah Michaelis-
Menten.
Michaelis-Menten Kinetics

Simplest enzyme mechanism

- One reactant (S)


- One intermediate (ES)
- One product (P)
Michaelis-Menten Kinetics
1. First step: The enzyme (E) and the substrate (S)
reversibly and quickly form a non-covalent ES
complex.
2. Second step: The ES complex undergoes a
chemical transformation and dissociates to give
product (P) and enzyme (E).
3. v=k2[ES]
4. Many enzymatic reactions follow Michaelis–
Menten kinetics, even though enzyme
mechanisms are always more complicated than
the Michaelis–Menten model.
5. For real enzymatic reactions use kcat instead of k2.
Mekanisme pembentukan E-S yang ditulis
dalam bentuk tanda panah rangkap
Secara garis besar, kerja enzim dapat
dijelaskan dalam tiga tahap
1. Substrat (S) melekat pada enzim (E) dengan
ikatan non kovalen membentuk kompleks
enzim-substrat (ES).
2. Enzim (E) melakukan reaksi kimia pada
substrat (S) membentuk kompleks enzim-
produk (EP).
3. Produk (P) meninggalkan tapak aktif enzim
(E), dan enzim (E) tersebut siap melakukan
proses yang sama pada substrat (S) yang
baru.
Mode of action
Enzim bekerja dengan cara menempel
pada permukaan molekul zat-zat yang
bereaksi untuk kemudian mempercepat
proses reaksi.
Enzim bekerja dengan cara menurunkan
energi keaktifan yang dengan sendirinya
akan mempermudah terjadinya reaksi,
sehingga akan mempercepat jalannya
reaksi
 Enzim bekerja secara spesifik, dengan kata lain setiap jenis
enzim hanya dapat bekerja pada satu jenis senyawa atau reaksi
kimia tertentu.
 Kerja enzim dipengaruhi oleh beberapa faktor di antaranya
adalah suhu, pH, kofaktor, dan inhibitor.
 Tiap-tiap enzim memiliki suhu dan pH (tingkat keasaman)
yang berbeda-beda yang disebabkan karena strukturnya juga
berbeda.
 Di luar suhu atau pH yang sesuai, enzim tidak dapat bekerja
secara optimal atau strukturnya mengalami kerusakan. Hal ini
akan menyebabkan enzim kehilangan fungsinya sama sekali
 Enzim adalah senyawa-senyawa protein yang berperan sebagai
biokatalisator. Hampir semua reaksi di dalam tubuh makhluk
hidup dikendalikan oleh enzim
Kespesifikan enzim
Kespesifikan enzim dapat dibedakan :
1.Kespesifikan optik
Contohnya: Enzim yang bekerja terhadap D-
karbohidrat tidak dapat mengkatalisa L-
karbohidrat
2. Kespesifikan gugus
Contohnya : Suatu enzim hanya dapat bekerja
terhadap gugus yang khas, misalnya
glikosidase terhadap gugus alkohol, pepsin dan
tripsin terhadap ikatan peptida
Faktor-faktor yang mempengaruhi
kecepatan reaksi enzim
1. Pengaruh suhu
2. Pengaruh pH
3. Pengaruh konsentrasi enzim
4. Pengaruh konsentrasi substrat
5. Zat penghambat (contoh : hambatan reversibel, hambatan
bersaing dan tidak bersaing)
6. Hambatan alosterik
7. Pengaruh Faktor-Faktor Lain Enzim dapat dirusak dengan
pengocokan, penyinaran ultraviolet dan sinar-x, sinar-β dan
sinar-γ. Untuk sebagian ini disebabkan karena oxidasi oleh
peroxida yang dibentuk pada penyinaran tersebut. Kerja
enzim juga dipengaruhi oleh adanya inhibitor seperti obat-
obatan dan sebagainya
Pengaruh suhu & pH terhadap aktivitas enzim
PENGHAMBATAN ENZIM
Klasifikasi dan Tata nama enzim

Pada saat ini, telah dikenal kurang lebih 2000


jenis enzim.
Semakin banyaknya jenis enzim yang
ditemukan, tidak mungkin memberi nama enzim
berdasarkan substrat atau jenis reaksinya.
Untuk mengatasi hal tersebut, dikembangkanlah
sistem klasifikasi/penggolongan
Pada tahun 1955 International Union of
Biochemistry (IUB) bekerja sama dengan
International Union of Pure and Applied
Chemistry (IUPAC) membentuk komisi
pakar untuk mengklasifikasikan enzim.
Komisi ini mengelompokkan semua jenis
enzim yang ada ke dalam 6 kelas. Keenam
kelas disusun dalam urutan tertentu dan
diberi nomor yang tetap dan tidak boleh
diubah-ubah.
Keenam kelompok/kelas utama enzim
tersebut adalah oksidoreduktase
(kelompok 1), transferase (kelompok 2),
hidrolase (kelompok 3), liase (kelompok
4), isomerase (kelompok 5) dan ligase
(kelompok 6).
1. Oksidoreduktase mengkatalisis reaksi oksidasi
dan reduksi, dan biasanya menggunakan koenzim
NAD, NADP, FAD, Lipoat atau Koenzim Q.
Termasuk golongan enzim oksidoreduktase adalah
dehidrogenase, oksidase, peroksidase, reduktase,
hidroksilase dan oksigenase.
2. Transferase adalah enzim yang mengkatalisis
pemindahan gugus tertentu seperti gugus 1-karbon,
aldehid dan keton, asil, glikosil, fosfat atau gugus
yang mengandung S. Termasuk dalam kelompok
enzim transferase adalah enzim aminotransferase,
asil karnitin transferase, transkarboksilase,
transaldolase dan transketolase, glukokinase dan
piruvat kinase.
3. Hidrolase adalah enzim yang mengkatalisis
peningkatan pemecahan ikatan antara karbon
dengan atom lainnya melalui penambahan molekul air.
 Termasuk kelompok enzim hidrolase adalah enzim
esterase, amidase, peptidase, fosfatase, dan
glikosidase.
4. Liase adalah enzim yang mengkatalisis pemecahan
karbon-karbon, karbonsulfur, dan karbon-nitrogen.
Termasuk kelompok enzim liase adalah enzim
dekarboksilase, aldolase, sintase, hidrase atau
dehidratase, deaminase, nukleotida siklase.
5. Isomerase adalah enzim yang mengkatalisis
raseminasi optik atau isomer geometrik dan reaksi
oksidasi reduksi intramolekuler tertentu.
 Termasuk kelompok enzim isomerase adalah enzim
epimerase, rasemase, mutase dan isomerase.
6. Ligase adalah enzim yang mengkatalisis
pembentukan ikatan antara karbon dengan karbon,
karbon dengan sulfur, karbon dengan nitrogen, serta
karbon dengan oksigen. Untuk membentuk ikatan
tersebut diperlukan energi ATP.
 Termasuk kelompok enzim ligase adalah enzim
sintetase dan karboksilase
Enzim diperoduksi oleh sel hidup, berdasarkan
tempat bekerjanya, enzim dapat dibedakan
dalam 2 golongan

1. Endoenzim (enzim intraseluler), dihasilkan di dalam


sel yaitu pada bagian membran sitoplasma dan melakukan
metabolisme didalam sel. contohnya enzim katalase yang
berfungsi menguraikan senyawa peroksida (H2O2) yang
bersifat racun menjadi air (H2O) dan oksigen (O2)
2. Eksoenzim (enzim ekstraseluler) merupakan enzim
yang dihasilkan sel kemudian dikeluarkan dari sel
sehingga terdapat bebas dalam media yang mengelilingi
sel dan bereaksi memecah bahan organik tanpa tergantung
pada sel yang melepaskannya. contohnya : amilase, lipase,
protease dll.
Komponen penyusun enzim terdiri dari :
1. Apoenzim, yaitu bagian enzim aktif yang tersusun atas protein yang
bersifat labil (mudah berubah) terhadap faktor lingkungan, dan
2. Kofaktor,yaitu komponen non protein yang berupa :
a. Ion-ion anorganik (aktivator).
Berupa logam yang berikatan lemah dengan enzim, Fe, Ca, Mn, Zn, K,
Co. Ion klorida, ion kalsium merupakan contoh ion anorganik yang
membantu enzim amilase mencerna karbohidrat (amilum)
b. Gugus prostetik
Berupa senyawa organik yang berikatan kuat dengan enzim, FAD (Flavin
Adenin Dinucleotide), biotin, dan heme merupakan gugus prostetik yang
mengandung zat besi berperan memberi kekuatan ekstra pada enzim
terutama katalase, peroksidase, sitokrom oksidase.
c. Koenzim berupa molekul organik non protein kompleks, seperti NAD
(Nicotineamide Adenine Dinucleotide), koenzim-A, ATP, dan vitamin
yang berperan dalam memindahkan gugus kimia, atom, atau elektron dari
satu enzim ke enzim lain.
Peranan enzim dalam reaksi metabolisme
adalah sebagai berikut
1. Biokatalisator yaitu meningkatkan kecepatan reaksi kimia
dengan menurunkan energi aktivasinya tetapi tidak ikut
bereaksi.
2. Modulator yaitu mengatur reaksi yang bersifat acak
menjadi berpola. Misalnya glukosa yang terbentuk selama
proses fotosintesis. Jika konsentrasi glukosa telah melebihi
keseimbangan, maka akan terurai menjadi CO2 dan H2O.
Dengan adanya enzim, glukosa dapat diubah menjadi
sukrosa atau amilum. Dalam bentuk sukrosa dapat
diedarkan ke seluruh jaringan melalui floem dan disimpan
dalam bentuk amilum. Dengan mengubah glukosa menjadi
molekul lain, maka proses fotosintesis dapat terus
berlangsung tidak terhambat oleh akumulasi hasilnya.
Cara kerja enzim
1. Lock and key (gembok dan kunci)
Menurut teori kunci-gembok, terjadinya reaksi antara
substrat dengan enzim karena adanya kesesuaian bentuk
ruang antara substrat dengan situs aktif (active site) dari
enzim, sehingga sisi aktif enzim cenderung kaku.
2. Teori Kecocokan Induksi (Daniel Koshland)
Menurut teori kecocokan induksi reaksi antara enzim
dengan substrat berlangsung karena adanya induksi
substrat terhadap situs aktif enzim sedemikian rupa
sehingga keduanya merupakan struktur yang
komplemen atau saling melengkapi. Menurut teori ini
situs aktif tidak bersifat kaku, tetapi lebih fleksibel.
Lock and key (gembok dan kunci)
Teori Kecocokan Induksi (Daniel Koshland)
Model ikatan antara substrat – enzim
(a) lock and key model,
(b) inducet-fit model
Sumber enzim
 Enzim ialah senyawa protein yang
disintesiskan di dalam sel secara biokimiawi.
Enzim merupakan biokatalis yaitu senyawa
yang diproduksi oleh organisme.
 Secara garis besar sumber enzim dapat
digolongkan menjadi tiga, yaitu hewan,
tanaman dan mikroba.
 Namun saat ini, enzim yang diproduksi dalam
skala industri sebagian besar diperoleh dari
mikroba
Sumber tumbuhan : a – amilase
Kecambah barley > 100 ton / tahun Bir

Sumber hewan : Rennet, Abomasums >1


ton /tahun Keju
Sumber enzim
Isolasi Enzim dan Pemurnian Enzim
Sentrifugasi
Fraksinasi dengan ammonium sulfat
Presipitasi
Fraksinasi dengan ammonium sulfat
Presipitasi
Korelasi klinis (glukosa-6-fosfat)

Dalam sel darah merah, glukosa-6-fosfat


merupakan enzim yg diperlukan untuk
mempertahankan integritas membran sel darah
merah.kekurangan atau hilangnya enzim ini
akan menyebabkan anemi hemolitik.
Kasus lain, diketemukan variasi dari ensim
glukosa-6-fosfat yaitu pada kondisi aman
berfungsi secara normal, tetapi saat terjadi
tekanan oksidasi akan kehiangan aktivitasnya.
Akibatnya pada sel darah merah mempunyai
waktu paruh yang sangat rendah dan mudah
terdegradasi.
Korelasi klinis (Mutasi pada sisi aktif enzim
sistationase)
Enzim sistationase berfungsi mengkatalisis
reaksi sistationin menjadi sistein dan α-
ketoglutarat. Kekurangan enzim ini akan
menyebabkan penumpukan sistationin dalam
plasma. Oleh karena sistationase merupakan
suatu enzim yang tergantung pada vitamin B6
maka pemberian terapi vit B6 mampu
menurunkan kadar sistationin dalam darah
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai