Anda di halaman 1dari 32

PENYULUHAN KESEHATAN

TETAP BUGAR DI USIA LANJUT


BAKSOS FK UNISMA di Desa
RANDUAGUNG SINGOSARI
1 OKTOBER 2020

dr. RIMA ZAKIYAH Sp.RAD


LATAR BELAKANG
5 Penyakit terbanyak diderita
Lansia*
1. Hipertensi
2. Diabetes Mellitus
3. Stroke
4. Gagal Jantung
5. Infeksi Paru : TBC paru

*berdasarkan klaim BPJS


DEFINISI HIPERTENSI
 Hipertensi atau Tekanan Darah Tinggi adalah suatu keadaan dimana
TD sistolik ≥ 130mmHg dan atau TD diastolik ≥ 90 mmHg.

 “The silent killer”, sering tanpa keluhanpenderita tidak tahu


komplikasi, serangan mendadak.

 1/3 penderita hipertensi (36,8%)  hanya 0,7% yang patuh minum


obat.
Jenis HIPERTENSI

Hipertensi Esensial/Primer Hipertensi Sekunder

Hipertensi yang tidak Penyebabnya dapat

diketahui sebabnya (90% ditentukan (10%) antara

kasus) lain : kelainan gijal, kelainan

tiroid, dll
Gejala HIPERTENSI
FAKTOR RISIKO
HIPERTENSI
MENEGAKKAN DIAGNOSIS
HIPERTENSI
Minimal 3 kali pemeriksaan dengan jeda 5 menit dalam posisi santai (tidak cemas,
tidak menahan sakit, tidak sesudah aktivitas fisik berat)
Kategori Tekanan sistolik Tekanan diastolik

Normal < 120 < 80

Pre hipertensi 120 - 139 80 - 89

Hipertensi tingkat 1 140 - 159 90 -99

Hipertensi tingkat 2 > 160 > 100

Hipertensi emergensi > 180 (dengan keluhan) >110

Hipertensi urgensi > 180 (tanpa keluhan) >110


Mengapa HIPERTENSI
BERBAHAYA?
Jika tidak terkontrol dapat timbul komplikasi seperti :
1. Penyakit jantung
2. Stroke
3. Penyakit Ginjal
4. Retinopati (kerusakan saraf mata)
5. Penyakit pembuluh darah tepi
6. Gangguan saraf
7. Gangguan serebral/otak
CARA MENCEGAH &
MENGOBATI HIPERTENSI

 Setiap orang dewasa harus memeriksa TD secara rutin minimal

 Jika TD tinggi, segera konsultasi dengan tenaga kesehatan


untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

 Sebagian penderita hipertensi dapat mengontrol TD perlu


perubahan gaya hidup saja, sebagian lain perlu tambahan obat.
CERAMAH (cek tekanan darah di
rumah)
 Sebelum Pengecekan : usahakan tubuh posisi duduk selama 2-5 menit, tidak
diperbolehkan untuk minum kopi, tidak mengkonsumsi obat sebelum
pengecekan, tidak menahan buang air kecil

 Pengecekan dilakukan sebanyak 3 kali dengan jangka waktu 5 menit untuk


mendapatkan variasi data tekanan darah.

 Alat ukur tekanan darah yang paling dianjurkan adalah jenis digital, gunakan
alat ukur yang tervalidasi, lebih baik gunakan alat ukur yang menggunakan
manset dan dililitkan pada lengan.
PENGENDALIAN
HIPERTENSI
Kendalikan HIPERTENSI dengan
PATUH
Pengertian Diabetes
Mellitus

Diabetes mellitus, DM 
(bahasa Yunani: διαβαίνειν, diabaínein, tembus atau pancuran
air) (bahasa Latin: mellitus, rasa manis) yang juga dikenal di
Indonesia dengan istilah penyakit kencing gula.
Gejala berupa hiperglikemia kronis dan gangguan
metabolisme karbohidrat, lemak dan protein, sebagai akibat
dari kurangnya sekresi hormon insulin, tidak aktifnya hormon
insulin, dll
DIABETES MELLITUS
Kadar gula darah sepanjang hari bervariasi, meningkat setelah makan
dan kembali normal dalam waktu 2 jam.
Kadar gula darah yang normal pada pagi hari setelah malam
sebelumnya berpuasa adalah 70-110 mg/dL darah.
Kadar gula darah biasanya kurang dari 120-140 mg/dL pada 2 jam
setelah makan atau minum cairan yang mengandung gula maupun
karbohidrat lainnya.
Faktor Resiko
faktor risiko terkena diabetes antara lain sebagai berikut :
1. Riwayat Keluarga
2. Obesitas Atau Kegemukan
3. Usia Yang Semakit Bertambah
4. Kurangnya Aktivitas Fisik
5. Merokok
6. Suka Mengkonsumsi Makanan Berkolesterol Tinggi
7. Penderita Hipertensi Atau Tekenan Darah Tinggi
8. Masa Kehamilan
9. Ras Tertentu
10. Stress Dalam Jangka Waktu Yang Lama
Diagnosis DM
Dikatakan menderita Diabetes Mellitus apabila menderita dua
dari tiga gejala yaitu :
1.Keluhan TRIAS : Banyak makan dan minum, Banyak kencing
dan Penurunan berat badan. Ditambah dg kel tambahan.
2.Kadar glukosa darah pada waktu puasa lebih dari 120 mg/dl
3.Kadar glukosa darah dua jam sesudah makan lebih dari 200
mg/dl
Komplikasi
1. Akut : a. Hipoglikemia
b. Hiperglikemia
2. Komplikasi menahun Diabetes Mellitus :
a. Penyakit makrovaskuler : mengenai pembuluh darah besar, penyakit jantung koroner
b. Penyakit mikrovaskuler : mengenai pembuluh darah kecil, retinopati, nefropati.
c. Neuropati saraf sensorik (ekstrimitas), saraf otonom (gastro intestinal, kardiovaskuler)

d. Proteinuria
e. Kelainan koroner
f. Ulkus / gangrene / borok / luka sukar sembuh
g. Hipertensi dan stroke
h. Disfungsi seks
Pencegahan
GULOH – CISAR
1.G (Glukosa) : Batasi penggunaan gula
2.U (Uric acid) : Batasi makanan yang mengandung JASBUKET: jeroan, alkohol, sarden, burung
dara, unggas, kaldu, emping, tape
3.L (Lipid/ Lemak): Hindari makanan yang berlemak, kurangi makanan yang mengandung : telur,
keju, kepiting, udang, kerang, cumi – cumi, susu, santan
4.O (Obesitas): Kontrol berat badan
5.H (Hipertensi): Hindari konsumsi garam yang berlebihan
6.C (Cigarette): Stop merokok
7.I (In activity): Olah raga teratur
8.S (Stress): Hindari stress
9.A(Alcohol abuse): Stop minum – minuman beralkohol
10.R(Regular check up): Check up secara teratur
Cara penanganan Diabetes Mellitus

Diabetes tipe 1 :
-terapi insulin
-berolahraga secukupnya serta melakukan pengontrolan menu makanan
(diet).

Diabetes mellitus tipe 2:


-difokuskan pada gaya hidup dan aktivitas fisik.
-pengontrolan nilai kadar gula dalam darah dengan: mengurangi berat
badan, diet, dan berolahraga. Jika hal ini tidak mencapai hasil: obat
tablet, suntikan insulin turut diperlukan bila tablet tidak mengatasi
pengontrolan kadar gula darah.
TIPS untuk tetap sehat di
masa pandemi…
melakukan aktivitas fisik yang rutin untuk mempertahankan daya tahan
tubuh, rasa ketidaknyamanan, cemas dan bosan juga dapat dialihkan
dengan melakukan aktivitas yang menyenangkan di dalam rumah,
yaitu:
1. Tetap aktif menjalin komunikasi secara rutin / lebih sering dengan
orang-orang terdekat. 
2. Melakukan aktivitas yang mendukung pola hidup bersih dan sehat.
3. Melakukan aktivitas religi atau beribadah/aktivitas keagamaan di
dalam rumah
TIPS untuk tetap sehat di
masa pandemi…
4. Melakukan olahraga rutin di rumah. Olahraga yang dapat dilakukan
adalah latihan aerobik seperti jalan kaki keliling rumah atau
pekarangan/ jalan di tempat, sepeda statis, dan senam.
5. Melakukan hobi dan kegemaran di dalam rumah. Lakukan hobi,
minat atau kegemaran di dalam rumah, seperti membaca buku,
bermain dengan cucu, berkebun, memasak, menulis dan lain-lain.
Ayo Kuliah di Unisma
MATURNUWUN- SEMOGA
BERMANFAAT
WASSALAMU`ALAIKUM

Anda mungkin juga menyukai