Pembimbing:
Dr. Nur Ramadhan, Sp.A, M.Biomed
Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pemberian antibiotic
yang tidak tepat dalam mengobati demam berdarah dengue (DBD) pada pasien
anak
METODE
Studi observasional-cross sectional. Juli- Data yang diambil demografi, RPD, RPK, Rw
Desember 2016 di Rawat Inap Pediatri, India. perjalanan, Rw transfuse, tanda gejala, diagnosis,
dan pengobatan yang diberikan.
Kriteria inklusi semua pasien yang dirawat di Data dari rekam medis dengan persetujuan orangtua
bangsal anak dengan DBD.
Semua resep dianalisis diagnosis sesuai, derajat,
dan penggunaan antibiotic berdasarkan WHO 2009
Kriteria eksklusi terdapat infeksi lain dan dan pedoman National Vector Borne Disease
penyakit penyerta Control Programme (NVBDCP) India
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Sampel Penelitian
• DBD banyak terjadi pada kelompok usia 5-10 tahun karena anak-anak bermain di tempat yang kurang bersih atau di lapangan
yang beresiko terkena gigitan nyamuk.
• Selain itu angka kematian pada anak yang mengalami DBD tinggi karena infeksi sekunder, perubahan imunitas anak, dan paparan
dari strain virus yang lebih mematikan. Namun, biasanya pada anak-anak, gejalanya asimptomatik
Parameter yang digunakan untuk mendiagnosis DBD
• Diagnosis akurat DBD berdasarkan hasil positif pada antigen NS1, antiibodi IgM dan IgG.
• Penelitian ini penentuan jumlah trombosit digunakan di Sebagian besar kasus (50%)
• Pendekatan kurang sesuai trombositopenia dapat terjadi pada penyakit lain, HIV, rickettsia, malaria, hepatitis C, H..pylori, dan
E.coli.
• Trombositopenia untuk pertimbangan prognosis penyakit
• DBD ringan tidak perlu terapi cairan iv
• DBD sedang dan berat butuh cairan rumatan
• Setelah diagnosis DBD ditegakkan • DBD sedang : iv fluid 2-3 ml/kg/jam, dapat
penentuan derajat penyakit pengobatan dinaikkan 5-10 ml/kg/jam selama 2 jam
• Manifestasi yang bervariasi pendekatan
pengobatan yang berbeda • DBD berat : bolus 20 mL/kg dalam 15 menit
atau cairan rumatan dengan kec 5-10 mL/kg/jam
dalam 1 jam
- Meresepkan 1 atau lebih antibiotic pada self limiting disease tidak sesuai dan
mengarah pada resistensi obat
- Antibiotik berlebihan pada masa bayi ketidakseimbangan dalam usus dan microbiota
(dysbiosis), meningkatkan terjadinya penyakit obesitas, diabetes, dan asma di kemudian
hari.
- Temuan ini dapat digunakan untuk meningkatkan pengawasan penggunaan antibiotic
pada pengobatan demam berdarah.