Anda di halaman 1dari 13

Jurnal Reading

Prescribing antibiotics to Pediaetric Dengue Patients:


Increasing risk of bacterial resistance

Alfath Zulfa Fadhilah (21804101046)

Pembimbing:
Dr. Nur Ramadhan, Sp.A, M.Biomed

LABORATORIUM ILMU KESEHATAN ANAK


RSUD KANJURUHAN KEPANJEN MALANG
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM MALANG
2021
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG

● Infeksi bakteri merupakan penyebab kematian


terbanyak
● Perlawanan bakteri dengan manusia  3 fase
(era pra-antibiotic, antibiotic, dan pasca
antibiotic)
● Penemuan antibiotic  mengendalikan infeksi
bakteri namun hal penting lainnya  resistensi
terhadap antibiotic
……LATAR BELAKANG
• Dengue dan chikungunya  penyakit ke-3 dan
ke-4 paling sering di India
1. Bakteri merespon antibiotic 
• Penyakit tersebut memiliki gejala yang sama
mengurangi/mengeliminasi keefektifan
seperti infeksi bakteri tipikal  penggunaan
2. Resistensi bakteri  penggunaan antibiotic
antibiotic yang tidak tepat
yang tidak tepat

Penelitian ini  mengobservasi penggunaan antibiotic yang digunakan untuk self


Penelitian
limiting  mengobservasi
disease,iniuntuk penggunaan
mencegah infeksi antibiotic
didapat di yang Sri
rumah sakit digunakan untuk self
Ven Kateswara
limiting disease,
Ramnaraya untuk mencegah infeksi didapat di rumah sakit Sri Ven Kateswara
Ruia, India,
Ramnaraya Ruia, India,
BAB II
TUJUAN

Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pemberian antibiotic
yang tidak tepat dalam mengobati demam berdarah dengue (DBD) pada pasien
anak
METODE

Desain dan Hasil Uji Coba Data

Studi observasional-cross sectional. Juli- Data yang diambil  demografi, RPD, RPK, Rw
Desember 2016 di Rawat Inap Pediatri, India. perjalanan, Rw transfuse, tanda gejala, diagnosis,
dan pengobatan yang diberikan.

Kriteria inklusi semua pasien yang dirawat di Data dari rekam medis dengan persetujuan orangtua
bangsal anak dengan DBD.
Semua resep dianalisis  diagnosis sesuai, derajat,
dan penggunaan antibiotic berdasarkan WHO 2009
Kriteria eksklusi  terdapat infeksi lain dan dan pedoman National Vector Borne Disease
penyakit penyerta Control Programme (NVBDCP) India
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Sampel Penelitian

• DBD banyak terjadi pada kelompok usia 5-10 tahun  karena anak-anak bermain di tempat yang kurang bersih atau di lapangan
yang beresiko terkena gigitan nyamuk.
• Selain itu angka kematian pada anak yang mengalami DBD tinggi karena infeksi sekunder, perubahan imunitas anak, dan paparan
dari strain virus yang lebih mematikan. Namun, biasanya pada anak-anak, gejalanya asimptomatik
Parameter yang digunakan untuk mendiagnosis DBD

• Diagnosis akurat DBD  berdasarkan hasil positif pada antigen NS1, antiibodi IgM dan IgG.
• Penelitian ini  penentuan jumlah trombosit digunakan di Sebagian besar kasus (50%)
• Pendekatan kurang sesuai  trombositopenia dapat terjadi pada penyakit lain, HIV, rickettsia, malaria, hepatitis C, H..pylori, dan
E.coli.
• Trombositopenia  untuk pertimbangan prognosis penyakit
• DBD ringan  tidak perlu terapi cairan iv
• DBD sedang dan berat  butuh cairan rumatan

• Setelah diagnosis DBD ditegakkan  • DBD sedang : iv fluid 2-3 ml/kg/jam, dapat
penentuan derajat penyakit  pengobatan dinaikkan 5-10 ml/kg/jam selama 2 jam
• Manifestasi yang bervariasi  pendekatan
pengobatan yang berbeda • DBD berat : bolus 20 mL/kg dalam 15 menit
atau cairan rumatan dengan kec 5-10 mL/kg/jam
dalam 1 jam

• Jika DBD tidak ditangani  syok atau koma


Peresepan antibiotik

• 75% kasus peresepan antibiotic didasarkan untuk


mencegah infeksi didapat di rumah sakit  harus
sesuai dengan pedoman HIS India
• Antibiotik amikasin, doksisiklin dan amoksiklav tidak
digunakan tanpa uji resistensi
• Seftriakson dan sefiksim  harus tes hipersensitivitas
• Azitromisi, seftriakson, dan metronidazole 
profilaksis endocarditis, dan PMS
• Amoksiklav pada DBD  resiko perdarahan
BAB III
KESIMPULAN
KESIMPULAN

- Meresepkan 1 atau lebih antibiotic pada self limiting disease  tidak sesuai dan
mengarah pada resistensi obat
- Antibiotik berlebihan pada masa bayi  ketidakseimbangan dalam usus dan microbiota
(dysbiosis), meningkatkan terjadinya penyakit obesitas, diabetes, dan asma di kemudian
hari.
- Temuan ini dapat digunakan untuk meningkatkan pengawasan penggunaan antibiotic
pada pengobatan demam berdarah.

Anda mungkin juga menyukai