Anda di halaman 1dari 17

HEPATITIS B

Hildan Octavian M
16700054
Hepatitis B

Hepatitis B merupakan salah satu penyakit menular yang


tergolong berbahaya di dunia, Hepatitis B disebabkan oleh
Hepatitis B virus(HBV) yang menyerang hati dan
menyebabkan peradangan hati akut atau menahun.
Hepatitis B dapat menyerang siapa saja, akan tetapi
umumnya bagi mereka yang berusia produktif akan lebih
beresiko terkena penyakit ini.
Faktor resiko

• hubungan seksual yang tidak aman dengan orang


terinfeksi hepatitis B
• memakai jarum suntik secara bergantian terutama
kepada penyalahgunaan narkotika
• penderita gagal ginjal yang menjalani hemodialisis
• anak yang dilahirkan oleh ibu yang menderita hepatitis B
Gejala

1. Umumnya tidak menimbulkan gejala terutama pada


anak - anak.
2. Gejala timbul apabila seseorang telah terinfeksi selama 6
minggu, antara lain : gangguan gastrointestinal seperti malaise,
anoreksia, mual, dan muntah, sakit kepala, dan kuning
(terutama pada area sklera mata dan kulit).
Hasil pemeriksaan fisik
• Konjungtiva ikterik
• Pembesaran dan sedikit nyeri tekan perut di area hepar
• Splenomegali dan limfadenopati pada 15 - 20% pasien
Pemeriksaan Penunjang
• Tes laboratorium urin (billirubin di dalam urin)
• Pemeriksaan darah : peningkatan kadar billirubin dalam
darah, kadar SGOT dan SGPT ≥ 2x nilai normal tertinggi
• HBsAG
Penegakan diagnosis
• Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis,
pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang
Diagnosis banding

Perlemakanan hati, penyakit hati oleh karena obat atau


toksin, hepatitis autoimun, hepatitis alkoholik, obstruksi akut
traktus biliaris
Komplikasi
• Sirosis hati
• Hepatoma
Terapi farmakologis
• Lamivudin
• Adefovir dipivoksil
Lamivudine
• Lamivudin menghambat DNA polimerase HBV dan
reverse trancriptase HIV melalui kompetisi dengan
deoksisitidin trifosfat untuk bergabung dengan DNA virus
yang menyebabkan terminasi rantai.lamivudin
mengurangi replikasi virus sebesar 3-4 log pada
kebanyakan pasien dan menekan DNA HBV ketingkat
yang tidak dapat dideteksi pada sekitar 44% pasien.
Lamivudine

Lamivudin diabsorpsi secara cepat jika diberikan per oral. Obat ini
mengalami metabolisme intraseluler menjadi metabolit lamivudin
trifosfat, dan diekskresikan melalui urin dalam bentuk tidak berubah.

Absorpsi lamivudin terjadi dengan cepat setelah administrasi oral


dengan konsentrasi maksimal plasma dicapai dalam 0,5 hingga 1,5
jam setelah pemberian. Konsentrasi maksimal plasma ditemukan
menurun bila lamivudin dikonsumsi bersama makanan, namun area
under the curve (AUC) tidak terpengaruh secara signifikan.
Bioavailibilitas absolut dari lamivudin ditemukan berkisar 66% pada
anak-anak dan 87% pada orang dewasa.
Adevoir dipivoksil

• Farmakodinamik adefovir dipivoxil bekerja dengan cara


menginhibisi sintesis DNA virus dengan berperan sebagai analog
nukleotida asiklik dari DNA virus. Adefovir dalam bentuk adefovir
diphosphate menghalangi proses reverse transkripsi DNA virus
dengan cara mengelabui DNA virus.
• Rantai DNA yang ditempati oleh adefovir diphosphate akan
mengalami terminasi, sehingga senyawa yang terbentuk
menginisiasi terjadinya terminasi prematur sintesis DNA virus.
Adevoir dipivoksil

• Adefovir dipivoxil dengan sediaan 10 mg, diberikan dalam rute peroral. Proses
absorbsinya tidak dipengaruhi oleh makanan. Diperkirakan bioavailabilitas
obat ini dapat mencapai 59%.
• Distribusi adefovir dipivoxil yang berikatan dengan protein di dalam darah
hanya ≤4%, dengan konsentrasi adefovir berkisar antara 0,1−25 mcg/mL di
dalam darah.
• Proses metabolisme adefovir dipivoxil tidak melalui bantuan enzim sitokrom
P450. Adefovir dipivoxil segera mengalami proses metabolisme di dalam
tubuh dan diubah menjadi bentuk adefovir oleh enzim esterase intraseluler sel
hepar. Adefovir selanjutnya mengalami proses fosforilasi menjadi adefovir
diphosphate. Bentuk adefovir diphosphate inilah yang merupakan analog dari
deoxyadenosine triphosphate (dATP) yang nantinya akan berkompetisi
dengan dATP untuk berikatan dengan DNA polimerase virus.
• Ekskresi adefovir dipivoxil melalui ginjal.
Prognosis

Prognosis sangat tergnatung pada kondisi pasien saat


datang, ada/tidaknya komplikasi, dan pengobatannya. pada
umumnya, prognosis pada hepatitis B adalah dubia atau
tidak tentu
Contoh resep
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai