Dipiro,JT. 2009,
Epidemiology
Kanker payudara kanker yang paling sering
didiagnosis secara global penyebab utama
kematian terkait kanker pada wanita Amerika.
Faktor Endokrin
Faktor Genetik
Dipiro,JT. 2009,
Variabel penting dalam etiologi
• Usia
• Jenis Kelamin
Dipiro,JT. 2009,
Faktor Endokrin
• Waktu menstruasi yang tidak
teratur
• Menopause terlambat (55 th/lebih)
• Jarak antara menstruasi dan
kehamilan serta hormon yang
dihasilkan tidak seimbang
Dipiro,JT. 2009,
Faktor Genetik
- Memiliki keluarga dari garis
keturunan ibu/ayah yang mengidap
penyakit kanker payudara
- Memiliki garis keturunan yang
wanita pada usia lanjut dengan
resiko kanker
Dipiro,JT. 2009,
FAKTOR LINGKUNGAN DAN GAYA HIDUP
Dipiro,JT. 2009,
Patologi
• Perkembangan keganasan penyakit merupakan suatu
proses yang kompleks dengan fase preinfasif (atau
noninvasif). Tujuan penanganan untuk karsinoma
noninvasif adalah untuk mencegah perkembangan
penyakit invasif.
• Evaluasi patologi dari lesi payudara menentukan
diagnosis patologi dan atau tidak adanya faktor
peognostik
• Kebanyakan karsinoma payudara adalah adenokarsinoma
dan diklasifikasikan menjadi duktal atau lobular
Jenis Kanker Payudara
1. karsinoma in situ
2. karsinoma duktal
3. karsinoma lobular
4. kanker invasif
5. karsinoma meduler dan karsinoma tubuler
• Keterangan :
• A. Duktus
• B. Lobulus
• C. Bagian duktus yang di latasi untuk
menahan susu
• D. Puting susu
• E. Jaringan lemak
• F. Otot pektoralis mayor
• G. Dinding dada
• Pembesaran :
• A. Sel sel normal
• B. Membran sel
• C. Lumen
PATOFISIOLOGI
Dipiro,JT. 2009,
Tanda & Gejala
Umum
biasanya tidak ada gejala, kanker payudara bisa dideteksi
melalui skrining mamografi yang rutin
Lokal
•Benjolan yang jelas, tidak sakit
•Jarang : sakit, berlubang, edema, kemerahan atau
panas
•Kelenjar getah bening terasa
Metastase Sistemik
tergantung pada letak sebaran, dapat
menyebabkan nyeri tulang, sulit bernapas, sakit atau
pembesaran perut, jaundice, perubahan mental. Dipiro,JT. 2009,
Screening Kanker Payudara
Kanker pada stadium awal jarang menimbulkan gejala, karena
itu sangat penting untuk melakuka screening. Beberapa
prosedur yang digunakan untuk screening kanker payudara
1. SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri)
jika SADARI dilakukan secara rutin, seorang wanita akan
dapat mendeteksi kanker pada stadium dini. Sebaiknya
SADARI dilakukan pada waktu yang sama setiap bulan. Bagi
wanita yang masih mengalami menstruasi waktu yang
paling tepat adalah 7-10 hari sesudah hari pertama
menstruasi. Bagi wanita pasca menopause, bisa dilakukan
kapan saja, secara rutin dilakukan setiap awal bulan.
Sastrosudarmo,2015
2. Mammografi
Digunakan sinar X dosis rendah untuk
menemukan daerah yang abnormalpada
payudara. Dianjurkan pada wanita yang telah
berusia diatas 40 tahun melakukan
mammografi secara rutin setiap 1-2 tahun.
Dan pada wanitaa berusia 50 tahun keatas
cukup dilakukan sekali/tahun.
Sastrosudarmo,2015
3.USG payudara
USG digunakan untuk membedakan antara
kista (kantung berisi cairan) dengan benjolan
padat.
4. Termografi
Digunakan suhu tertentu untuk menemukan
kelainan pada payudara.
Sastrosudarmo,2015
Tes/Uji
• Tes Laboratorium
• Tingginya tumor marker
• Tes fungsi hati dan alkalin fosfatase meningkat
•Diagnosa Lain
• Mamogram
• Biopsi patologis dan penentuan ER/PR
• Systemic staging test
Dipiro,JT. 2009,
DIAGNOSA BREAST CANCER
• Riwayat medis : Berupa riwayat keturunan/genetik
maupun riwayat kanker individu
• Pemeriksaan fisik : Dilakukan berdasarkan status
lokalisasi payudara kanan atau kiri, dan pasien harus
diperiksa dalam keadaan duduk atau telentang.
Pemeriksaan berupa perubahan kulit, perubahn
bentuk putting susu dan status kelenjar getah bening.
USG
Dapat mendeteksi massa kistik.
Gambaran USG pada benjolan yang harus dicurigai ganas di
antaranya:
- Permukaan tidak rata
- Vaskularisasi meningkat, tidak beraturan dan masuk ke dalam
tumor membentuk sudut 90 derajat.
Biopsi
Biopsi dengan jarum halus dilakukan dengan cara
mengambil jaringan dari benjolan dengan jarum yang
sangat kecil untuk keperluan pemeriksaan mikroskopis
lebih lanjut, pemeriksaan ini merupakan baku emas
untuk penentuan jinak/ ganas suatu jaringan.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Pemeriksaan Immunohistokimia
Mastektomi
• Mastektomi Radikal Modifikasi (MRM)
tindakan pengangkatan tumor payudara
dan seluruh payudara termasuk kompleks
puting-areola, disertai diseksi kelenjar getah
bening aksilaris level I sampai II secara en bloc.
Indikasi: Kanker payudara stadium I, II, IIIA
dan IIIB.
Mulyani,Nina Siti .2013.
Mastektomi Radikal Klasik (Classic Radical Mastectomy)
tindakan pengangkatan payudara, kompleks puting-
areola, otot pektoralis mayor dan minor, serta kelenjar
getah bening aksilaris level I, II, III secara en bloc.
tindakan operasi yang pertama kali dikenal oleh
Halsted untuk kanker payudara, namun dengan makin
meningkatnya pengetahuan biologis dan makin kecilnya
tumor yang ditemukan maka makin berkembang operasi
operasi yang lebih minimal
Indikasi: - Kanker payudara stadium IIIb yang masih
operable
- Tumor dengan infiltrasi ke muskulus
pectoralis major Mulyani,Nina Siti .2013.
• Mastektomi dengan teknik onkoplasti
Rekonstruksi bedah dapat dipertimbangkan pada
institusi yang mampu ataupun ahli bedah yang
kompeten dalam hal rekonstruksi payudara tanpa
meninggalkan prinsip bedah onkologi.
Rekonstruksi dapat dilakukan dengan menggunakan
jaringan autolog seperti latissimus dorsi (LD) flap
atau transverse rectus abdominis myocutaneous
(TRAM) flap; atau dengan prosthesis seperti silikon.
Rekonstruksi dapat dikerjakan satu tahap ataupun
dua tahap, misal dengan menggunakan tissue
expander sebelumnya.
Mulyani,Nina Siti .2013.
Mastektomi Simpel
Mastektomi simpel adalah pengangkatan
seluruh payudara beserta kompleks puting-
areolar,tanpa diseksi kelenjar getah bening aksila.
Indikasi:
- Tumor phyllodes besar
- Keganasan payudara stadium lanjut dengan
tujuan paliatif menghilangkan tumor
- Penyakit Paget tanpa massa tumor
- DCIS
o CEF
- Cyclophospamide 500 mg/m2, hari 1
- Epirubicin 70 mg/m2, hari 1
- 5 Fluoro Uracil 500 mg/m2, hari 1
Interval 3 minggu / 21 hari, 6 siklus
Mulyani,Nina Siti .2013.
Regimen Kemoterapi :
o AC
- Adriamicin 80 mg/m2,hari 1
- Cyclophospamide 600 mg/m2,hari 1
Interval 3-4 minggu, 4 siklus
o TA (Kombinasi Taxane – Doxorubicin)
- Paclitaxel 170 mg/m2, hari 1
- Doxorubin 90 mg/m2, hari 1
- Docetaxel 90 mg/m2, hari 1
Interval 3 minggu / 21 hari, 4 siklus
o ACT TC
- Cisplatin 75 mg/m2 IV, hari 1
- Docetaxel 90 mg/m2, hari 1
Interval 3 minggu / 21 hari, 6 siklus Mulyani,Nina Siti .2013.
Target biologi
ada sekitar 15-25% tumor payudara
menunjukan adanya protein pemicu
pertumbuhan atau HER2 secara berlebihan dan
untuk pasien seperti ini, trastuzumab antibodi
yang secara khusus dirancang unutk menyerang
HER2 dan menghambat pertumbuhan tumor
dapat menjadi pilihan terapi.pasien sebaiknya
juga menjalani tes HER2 unutk menentukan
kelayakan terapi dengan trastuzumab.