Anda di halaman 1dari 13

PRESENTASI JURNAL

Comparative effectiveness of aerobic, resistance, and


combined training on cardiovascular disease risk factors: A
randomized controlled trial

Disusun oleh:
MUNA AZIZATUN NAFISAH
P27226020362

PROGRAM STUDI PROFESI FISIOTERAPI


JURUSAN FISIOTERAPI
Politekes Kemenkes Surakarta
2020
• Peneliti : Elizabeth C. Schroeder1, Warren D. Franke2,
Rick L. Sharp2, Duck-chul Lee2*
– Received: 15 November 2018,
– Accepted: 18 December 2018,
– Published: 7 Januari 2019.
• PLOS ONE, Vol. 14 No. 1
https://doi.org/10.1371/journal.pone.0210292,
• Hipertensi, atau tekanan darah tinggi, dapat menyebabkan
peningkatan risiko penyakit kardiovaskular (CVD) dan
merupakan faktor risiko utama nomor satu untuk kematian.
Namun, hipertensi juga merupakan salah satu faktor risiko
paling signifikan yang dapat dimodifikasi dalam pencegahan
penyakit kardiovaskular
POPULATION
1. Sebanyak 206 peserta disaring melalui telepon sebelum (dilakukan
oleh ECS) dalam sesi orientasi,
2. n=118 peserta masuk kriteria inklusi dan n= 88 masuk dalam kriteria
eksklusi.
3. sebanyak 73 peserta mengikuti sesi pendidikan seisi pertama sesi
kedua terdapat 71 peserta, sampel akhir n = 69 peserta
4. n = 69 peserta dipilih secara acak oleh ahli statistik ke salah satu
kelompok dari empat kelompok paralel dalam rasio 1: 1: 1: 1.
5. Kelompok aerobic (n=17) drop out 1, resistance training (n=17) drop
out 2, kombinasi (n=18) drop out 0, dan kelompok control (n=17)
drop out 0.
Methods
Metode dengan a randomized control trialyang teridiri dari empat kelompok paralel dalam rasio 1: 1: 1:
1.
• Semua kelompok diberikan intervensi selama 8 minggu, Penelitian ini dilakukan Agustus hingga
Desember 2014
• Kelompok latihan (Eksperimen) memiliki waktu latihan total yang sama.
3 hari / minggu (aerobik: 60 menit / sesi vs.resistensi: 60 menit / sesi vs. kombinasi: aerobik 30 menit /
sesi ditambah perlawanan 30 menit / sesi) Kelompok kontrol tidak dilakukan latihan selama penelitian.
 
1. Kelompok aerobik
Intervensi menggunakan treadmill atau siklus ergometer.
Latihan dimulai 40% dari cadangan detak jantung (Heart Rate reserve), kemudian latihan ditingkatkan
menjadi sekitar 70% dari cadangan detak jantung (Heart Rate reserve) atau (setara dengan 85% dari detak
jantung maksimum yang dihitung oleh usia).
Peserta dapat memilih untuk berolahraga dengan intensitas yang lebih tinggi tetapi tidak melebihi 80%
dari cadangan detak jantung (Heart Rate reserve) mereka. Monitor detak jantung dipakai selama semua
sesi latihan.
 
2. Kelompok resistance

• Intervensi yang dilakukan terdapat 12 latihan: chest press, shoulder press, pull-
down, ekstensi punggung bawah, abdominal crunch, rotasi batang tubuh, biceps
curl, triceps extension, leg press, quadriceps extension, leg curl, dan hip
abduction.
• Program dimulai dengan 2 set dengan 18-20 pengulangan kemudian ditingkatkan
menjadi 3 set 10–14 pengulangan maksimal dengan jeda 1-2 menit antar set.

• Dalam program ini, semakin rendah pengulangan, semakin tinggi intensitasnya.


Total beban yang diangkat dalam setiap sesi latihan secara otomatis dipantau dan
disimpan oleh sistem intervensi latihan yang dikendalikan komputer (Techno Gym
Wellness System).
3. Kelompok kombinasi
• Latihan ini gabungan antara aerobic dan resistance 30 menit latihan aerobik dan 30
menit latihan resistence per sesi.
• Peserta mengikuti intensitas dan protokol yang sama, tetapi pelatihan resistance
dikurangi menjadi 8 latihan dari 12 latihan yang dilakukan pada kelompok resistance
(tidak termasuk shoulder press, arm curl, arm extension, dan leg extension) dan
dilakukan 3 set. urutan latihhan tidak ditentukan, meskipun sebagian besar peserta
menyelesaikan latihan aerobik sebelum melakukan latihan resistance.

• Semua peserta diminta untuk membatasi diri dari aktivitas fisik sedang atau kuat di
luar intervensi, dan melaporkan langkah harian menggunakan akselerometer
(OMRONHJ-321, OMRONHealthcare, Hoofddorp, Belanda) selama periode
intervensi.

• Kelompok control
Kelompok ini tidak diberikan perlakuan appapun.
COMPARATION

• Pembandingan latihan yang dilakukan pada jurnal ini


mengunakan jurnal meta analisis dari De Sousa EC,
Abrahin O, Ferreira ALL, Rodrigues RP, Alves EAC, Vieira
RP. Dengan judul “Resistance training alone reduces
systolic and diastolic blood pressure in prehypertensive
and hypertensive individuals: Meta-analysis”
OUTCOME 2. Latihan aerobik
• hanya meningkatkan CRF (7,7 ml / kg / menit),
• menurunkan berat badan (-1,0 kg) dan massa
1.Latihan gabungan lemak (-0,9 kg) dengan nilai signifikansi (p <0,05).
• pengurangan signifikan pada tekanan 3. Latihan ketahanan
darah perifer (-4 mmHg) dan diastolik • hanya meningkatkan kekuatan tubuh bagian
sentral (-4 mmHg), bawah (13 kg) dan mengurangi lingkar pinggang
• peningkatan CRF (4,9 ml / kg / menit), (-1,7 cm) dengan nilai signifikansi sebesar (p
• peningkatan kekuatan tubuh bagian <0,05).
atas (4 kg) dan bawah (11 kg),
• peningkatan massa tubuh tanpa lemak • Skor gabungan faktor risiko CVD menunjukkan
(0,8 kg) dengan nilai signifikansi (p = penurunan yang lebih besar dengan pelatihan
<0,05). kombinasi dibandingkan dengan kelompok
kontrol.
CONCLUSSION
• Kesimpulannya, di antara individu dengan
peningkatan risiko CVD, pelatihan gabungan
selama 8 minggu dapat memberikan manfaat
bagi penderita yang berisiko CVD yang lebih
komprehensif dibandingkan dengan pelatihan
aerobik atau ketahanan yang disesuaikan
dengan waktu saja.
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN
MANFAAT
• Latihan gabungan dapat diaplikasikan kepada pasie
dengan resiko CVD dengan tujuan untuk
menurunkan tekanan darah systole dan
diastole,peningkatan kekuatan otot AGA dan AGB
sera peningkatan massa otot ttanpa lemak
SARAN
• Intervensi yang dilakukan selama 8 minggu tidak berpengaruh
terhadap penurunan tekanan darah sistolik sehingga waktu
yang dibutuhkan kurang lama, setidaknya 12 mminggu sesuai
dengan penelitian sebelumnya.
• Sebaiknya pembandingan intervensi setara baik kelompok
perlakuan dan kelompo control supaya hasilnya tidak bias.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai