Anda di halaman 1dari 18

KARAKTERI

SASI DAN
Pertumbuhan
Tebu
Presented by Kelompok 5
Alamat Domisili Anggota Kelompok

01 02
Kamilia Ulfah Febianti Khoirun Nisa
/
A24180050 A24180056

Kelurahan Jaya Mukti Dusun Pulesari

03 04
Kecamatan Dumai Desa Tirtomoyo
Timur, Kota Dumai, Kabupaten Malang,
Riau Muhammad Fakhri Jawa Timur
Sherly Eka Maulidiya A2418006
A24180060

Kelurahan Mampang Prapatan Desa Babakan, Kecamatan


Kecamatan Mampang Prapatan Dramaga, Kabupaten Bogor
Kota Jakarta Selatan
01
Tebu Varietas PSMLG 2
AGRIBUN
● Tebu varietas PSMLG 2 Agribun memiliki potensi produksi
sebesar 97 – 127 ton/ha, dengan rendemen 7.2 – 10.9 %,
kadar sabut 14.5 % dan menghasilkan hablur gula sebesar
8.9 – 11.8 ton/ha.
● Tanaman ini tahan terhadap hama dan penyakit pokahboeng,
karat daun, noda merah dan noda kuning, moderat terhadap
hama penggerek pucuk dan penggerek batang, serta rentan
terhadap luka api, mosaic bergaris dan ratoon stunting
disease (RSD).
sumber: simanis.balittas.or.id
BATANG
Batang tebu varietas PSMLG 2 Agribun memiliki
susunan antar ruas lurus dengan penampang melintang
bulat, dan retakan batang tidak ada. Batang berdiameter
sedang dengan tinggi 325 cm. Tebalnya lapisan lilin pada
batang mempengaruhi warna batang (kuning-kecoklatan).

sumber: simanis.balittas.or.id
DAUN
● Daun varietas PSMLG 2 Agribun berwarna hijau kekuningan,
memiliki helaian daun melengkung lebih dari setengah helaian
panjang, lebar daun 4 – 6 cm. Daun tidak memiliki bulu di bidang
punggung dan telinga daun. Sendi segitiga daun berwarna kuning
kecoklatan dengan sifat pelepah yang mudah lepas.
● Letak mata di atas bekas pangkal pelepah daun, berbentuk bulat
telur dengan bagian terlebar di bawah mata. Sayap mata
berukuran sama lebar dengan tepi rata. Pada mata tidak terdapat
rambut jambul dan rambut basal.

sumber: simanis.balittas.or.id
02
Tebu Varietas Kidang Kencana
(PA 198)
Varietas tebu yang tidak diketahui asal persilangannya, pertama kali
berkembang di Dusun Kencana, Majalengka, Jawa Barat. Potensi hasil
tebu pada lahan sawah dan tegalan secara berurut 1125 ku/ha dan 992
ku/ha. Rendemen lebih baik pada lahan sawah yaitu pada 10,99%.
sumber: perkebunan.litbang.pertanian.go.id
Memiliki ketahanan terhadap penggerek batang, blendok, pokkahbung,
dan luka api.
BATANG
Batang tebu varietas PA 198 berbentuk silindris dengan warna
hijau kekuningan, cokelat keunguan apabila terpapar sinar
matahari. Buku ruas berbentuk konis dengan 2-3 baris mata
akar. Mata tunas berbentuk bulat telur dengan sayap mata yang
sumber: berukuran sama lebar dan tepi bergerigi.
perkebunan.litbang.pe
rtanian.go.id
DAUN
Daun berwarna hijau muda dengan lebar lebih dari 6 cm
yang melengkung kurang dari ½ panjang daun. Memiliki
telinga daun lemah-sedang dengan kedudukan sorong, tidak
memiliki bulu bidang punggung, dan pelepah mudah
sumber: perkebunan.litbang.pertanian.go.id dilepas.
03
Tebu Varietas PS 851
Memiliki potensi hasil 1050 +- 465 ku/ha pada lahan sawah dan 739 =-
sumber: 280 ku/ha pada lahan tegalan. Rendemen tertinggi didapatkan pada lahan
http://4.bp.blogs tegalan yaitu 10,74 +- 1,35%, sedangkan rendemen pada lahan sawah
pot.com/-BDeaq
3yNNDI/T6nYrg 9,03 +- 2,73%. Potensi hasil hablur tertinggi didapatkan pada lahan
qe4tI/AAAAAAA sawah yaitu 86,4 +- 27,2 ku/ha.
AAKI/59MsR4rH
Kt8/s1600/PS+8
51+2.png Toleran terhadap penggerek pucuk dan penggerek batang, serta tahan
terhadap mosaik dan blendok, namun peka terhadap pokahbong.

Cocok untuk lahan tegalan dan dapat diusahakan di lahan sawah.


BATANG
Ruas tersusun agak berbiku dengan bentuk konis,
berpenampang melintang agak pipih sampai bulat. Warna hijau
kekuningan, lapisan lilin tebal, tidak memiliki noda gabus,
retak gabus, dan retakan tumbuh. Buku ruas berbentuk silindris
dengan mata akar 2-3 baris. Teras masif. Mata berbentuk bulat
dengan pusat tumbuh di atas tengah mata. Tepi sayap mata
rata, pangkal sayap di atas tengah tepi mata.
sumber:
http://4.bp.blogspot.com/-BDeaq3yN
NDI/T6nYrgqe4tI/AAAAAAAAAKI/59
MsR4rHKt8/s1600/PS+851+2.png
DAUN
Daun berwarna hijau kekuningan, berukuran sempit. Ujung
daun melengkung kurang dari setengah panjang helai daun.
Telinga pada pelepah dengan pertumbuhan sedang dan
kedudukan tegak. Pelepah memiliki rambut yang lebat
dengan panjang 2-3 mm.

sumber:
http://4.bp.blogspot.com/-BDeaq3yN
NDI/T6nYrgqe4tI/AAAAAAAAAKI/59
MsR4rHKt8/s1600/PS+851+2.png
4 Tebu Varietas Bululawang
Tebu varietas Bululawang merupakan varietas yang berasal
dari persilangan varietas lokal dari Bululawang-Malang
Selatan. Varietas ini sesuai untuk type lahan geluh berpasir,
dan cukup pengairan, dan drainase baik.

Potensi hasil tebu 94,3 ton/ha, rendemen 7,51 %, dan


hablur gula sebanyak 6,90 ton/ha. Varietas tebu ini tahan
terhadap luka api dan mosaik, moderat pokahbung, serta
peka terhadap penggerek batang, penggerek pucuk, dan
blendok.

Sumber : Dokumentasi Pribadi


batang
Tebu varietas Bululawang memiliki batang berbentuk silindris dengan
penampang bulat, berwarna coklat kemerahan, kandungan lapisan lilin
sedang – kuat, tidak ada retakan batang, cincin tumbuh melingkar
datar diatas pucuk mata , serta teras dan lubang : masif.

Sumber: Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia


Daun
Daun dari varietas Bululawang berwarna hijau
kekuningan, berukuran panjang melebar, lengkung daun
kurang dari ½ daun cenderung tegak, telinga daun
memiliki pertumbuhan lemah sampai sedang, kedudukan
serong, dan memiliki bulu punggung yang lebat yang
condong membentuk jalur lebar.

Sumber: Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia


pertumbuhan dan perkembangan tanaman
tebu
pertumbuhan dan perkembangan tanaman
1. tebu
Fase Perkecambahan; fase perkecambahan dimulai dari 5-30 hari, ketersediaan air yang cukup
pada fase perkecambahan dapat mempercepat tumbuhnya batang dan akar, perkecambahan yang
baik akan mempengaruhi pertumbuhan dan hasil yang akan di dapat.
2. Fase Pertunasan; terjadi pada usia 6-12 minggu, ketersediaan air yang cukup dapat
mempercepat pertumbuhan anakan.
3. Fase Pemanjangan Batang; fase ini berlangsung pada 3 – 9 bulan, pembentukan ruas tebu
selama fase pemanjangan batang dengan panjang ruas rata – rata mencapai 15 – 20 cm, kegiatan
pemupukan dapat membantu meningkatkan diameter batang.
4. Fase Kemasakan; fase ini berlangsung pada 10-12 bulan, keperluan air dan unsur hara sudah
jauh berkurang pada fase ini, pembentukan gula pada batang tebu terjadi pada fase kemasakan
hingga terbentuk titik optimal.
KESIMPUL
AN
Terdapat berbagai varietas unggul tebu yang telah dikeluarkan oleh pemerintah, diantaranya adalah
varietas PSMLG 2 Agribun, Kidang Kencana (PA 198), PS 851, dan Bululawang. Setiap varietas
memiliki sifat morfologis dan agronomis yang berbeda. Fase pertumbuhan dan perkembangan
tanaman tebu dimulai dari fase perkecambahan, fase pertunasan atau pertumbuhan anakan, fase
pemanjangan batang, dan fase kemasakan.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai