Anda di halaman 1dari 28

MENULIS ARTIKEL UNTUK

JURNAL TERAKREDITASI
Oleh: Khoirun Niam
(Tim Penilai Akreditasi Terbitan Berkala Ilmiah DP2M
DIKTI, Kemendikbud)
Fakta

Setiap jurnal ilmiah terakreditasi membutuhkan


suplai naskah yang banyak dan berkualitas untuk
mempertahankan mutu dan kelangsungan penerbitan
jurnal.
Banyak orang yang mempunyai kepentingan akan
eksistensi jurnal terakreditasi (Penulis, pengelola,
akademisi, peneliti dll)
Problem yang dihadapi
Banyak penulis yang tidak tahu jurnal mana yang
terakreditasi yang sesuai dengan bidang ilmu penulis
Banyak penulis yang tidak tahu apa kriteria artikel
yang layak muat di jurnal terakreditasi
Banyak penulis yang mempunyai tujuan untuk
mendapatkan kum dan demi kenaikan pangkat dalam
menulis artikel
Banyak penulis yang mempunyai keingian besar
artikelnya dimuat di jurnal terakreditasi namun tidak
tahu bagaimana cara memulai dan merealisasikanna
Jurnal terakreditasi
Untuk mengetahui daftar jurnal terkreditasi DIKTI
lihat alamat berikut:
http://img.dikti.go.id/wp-content/uploads/2013/09/H
ASIL-AKREDITASI-TERBITAN-BERKALA-ILMIAH-PE
RIODE-I-TAHUN-2013.pdf
Dapat pula dilihat di alamat berikut:
http://isjd.pdii.lipi.go.id/index.php/Daftar-Jurnal-Hasi
l-Akreditasi-DIKTI.html
JURNAL TERAKREDITASI
NASIONAL BIDANG AGAMA
Kriteria artikel layak muat
Kriteria artikel yang layak muat di jurnal terakreditasi
mengacu kepada standar mutu dan rambu-rambu
akreditasi jurnal.
Lebih praktisnya kriteria artikel layak muat di jurnal
terkareditasi adalah yang memenuhi ketentuan dan
rambu-rambu penulisan artikel sebagaimana yang
ditunjukkan dalam Pedoman Bagi Penulis suatu jurnal
Menulis Artikel di Jurnal terakreditasi

Mengirim artikel ke jurnal terakreditasi memerlukan


strategi agar dapat dinyatakan sebagai artikel layak
muat.
Strategi yang diperlukan terkait dengan pemahaman
dan ketrampilan penulis akan ketentuan format,
bahasa, sistematika dan substansi isi yang sesuai
dengan standard karya ilmiah dan gaya selingkung
suatu jurnal ilmiah terakreditasi.
Sarana Penulisan

Dalam menyusun artikel ilmiah untuk jurnal


terakreditasi diperlukan sarana berupa format terbitan
jurnal, bahasa tulis ilmiah, sistematika penulisan dan
standard serta gaya selingkung jurnal.
Format Jurnal

Yang dimaksud adalah ketentuan umum bentuk


jurnal berupa aturan spesifikasi setting lay out
menyangkut page set up, margin, header, footer dan
jumlah halaman; Ketentuan isi, berupa spesifikasi
format dan jenis huruf pada bagian judul, penulis,
abstrak, kata kunci, sub judul, isi paragraph, footnote
dan referensi.
Format ini harus diketahui oleh penulis melalui
informasi yang terdapat pada lembar Pedoman bagi
Penulis suatu jurnal.
Bahasa Tulis Ilmiah

Bahasa yang digunakan dalam artikel jurnal terakreditasi perlu


diketahui oleh penulis apakah dalam bahasa Indonesia, Inggris, Arab
dll. Bagian mana yang ditulis dengan bahasa yang berbeda (misalnya:
Abstrak menggunakan bahasa Inggris) juga perlu diketahui.
Ketentuan ini biasanya diinformasikan dalam Pedoman bagi Penulis.
Bahasa yang ditulis mengikuti kaidah bahasa yang baik, benar dan
ilmiah
Bahasa ilmiah yang dimaksud adalah bahasa yang ditulis secara
cendekia, jelas, lugas, formal, objektif, konsisten dan bertolak dari
gagasan serta mengikuti tata aturan penulisan ilmiah.
Penulis sebisa mungkin harus berusaha mengikuti ketentuan bahasa
ini agar menambah bobot penilaian awal oleh mitra bestari maupun
pengelola jurnal.
Sistematika Penulisan

Untuk menunjukkan konsistensi dan memudahkan


pembaca sistematika tulisan pada jurnal dibuat secara
jelas. Ketentuan ini perlu diketahui oleh penulis.
Sistematika tulisan dibedakan antara artikel hasil
penelitian dan artikel konseptual
Pada umumnya berisi Bagian awal, bagian isi dan
bagian akhir.
Detail tentang sistematika bahasan dapat diketahui
oleh penulis pada lembar Pedoman bagi Penulis.
Standard Artikel Jurnal
Penulis harus mengetahui standard keilmiahan suatu
jurnal. Karena kualitas keilmiahan jurnal mengikuti pada
standard jurnal ilmiah yang dipilih, apakah standard jurnal
ilmiah lokal, ilmiah nasional tidak terakreditasi, ilmiah
nasional terakreditasi atau ilmiah internasional.
Pengetahuan penulis akan orientasi standard jurnal akan
menentukan proses penulisan dan kualitas tulisan. Bagi
pengelola Standar jurnal menentukan bagi prosedur
penyuntingan, langkah penyuntingan, teknik
penyuntingan serta alat ukur kriteria penyuntingan.
Kalau sejak awal sudah diketahui penulis akan berdampak
pada pemberian bobot kelayakan terbit suatu artikel.
Gaya Selingkung Jurnal

Penulis juga perlu mengetahui gaya selingkung jurnal terakreditasi yang


akan dikirimi naskah.
Gaya selingkung jurnal adalah spesifikasi secara keseluruhan yang dipilih
dan menjadi ketentuan sebuah jurnal dari item-item yang telah dijelaskan
di atas (format terbitan dan tampilan jurnal, bahasa, sistematika dan
standard jurnal).
Masing-masing jurnal memiliki gaya selingkung yang berbeda.
Tujuannya agar memberikan citra dan kesan spesifik terhadap suatu jurnal.
Ukurannya dilihat dari sisi estetika (termasuk kemenarikan dan
kemudahan pengenalan terhadap jurnal), ketaatan terhadap standard
keilmiahan jurnal, konsistensi dan kesesuaiannya dengan payung
keilmuan jurnal, serta aturan-aturan spesifik yang diinginkan pengelola
jurnal.
LANGKAH-LANGKAH PENULISAN
Menentukan tujuan penulisan
Mengumpulkan bahan, informasi, bahan rujukan,
data
Mengolah bahan, data
Menganalisis data
Membuat kerangka karangan/Membuat sistematika
bahasan/Menentukan sub-sub bahasan
Menulis/mengembangkan/menguraikan sub-sub
bahasan
LANGKAH-LANGKAH PENULISAN
Menyimpulkan tulisan
Menguji hasil
Mengedit tulisan
Menyerahkan tulisan
PANDUAN PERTANYAAN DALAM PENULISAN ARTIKEL
Judul

Apakah judul telah mencerminkan isi artikel secara


keseluruhan?
Apakah jumlah kata pada judul artikel antara 5 dan 14
kata?
Apakah penulis menghindari kata-kata klise?
Penulis

Apakah nama penulis telah ditulis tanpa gelar?


Apakah nama penulis telah dilengkapi dengan alamat
korespondensi?
Apakah nama penulis telah disertai nama lembaga
tempat kerja atau tempat penelitian dilakukan?
Apakah lembaga tersebut telah dilengkapi dengan
alamat korespondensi?
Abstrak

Apakah abstrak telah berisi paparan singkat tentang tujuan?


Apakah abstrak telah berisi paparan singkat tentang metode
yang digunakan?
Apakah abstrak telah berisi ringkasan hasil?
Apakah abstrak telah berisi simpulan?
Apakah ada abstrak dalam bahasa Inggris?
Apakah bahasa Inggris yang digunakan mudah dipahami?
Apakah abstrak ditulis dalam satu alenia?
Apakah jumlah kata dalam abstra sesuai dengan kelaziman
(paling banyak 200 kata)?
Kata Kunci

Apakah ada kata-kata kunci?


Apakah kata-kata kunci berisi konsep-konsep penting
yang dibahas dalam artikel?
Pendahuluan

Apakah bagian pendahuluan telah berisi tentang masalah dan


ruang lingkup?
Apakah bagian pendahuluan telah berisi paparan hasil kajian
pustaka tentang perkembangan keilmuan yang terkait dengan
bidang yang diteliti?
Apakah bagian pendahuluan telah berisi argumentasi mengapa
penelitian perlu dilakukan?
Apakah bagian pendahuluan telah berisi rumusan masalah /
tujuan penelitian atau hipotesis (jika diperlukan) yang terpadu
dalam paragraph-paragraf?
Apakah bagian pendahuluan telah berisi paparan tentang hasil
yang diharapkan?
Metode

Apakah bagian metode telah berisi paparan tentang


prosedur penelitian secara jelas shingga penelitian
dapat direplikasi?
Hasil

Apakah hasil telah dipaparkan dalam bentuk yang


mudah dipahami (dalam bentuk table dan atau
gambar, selain dalam bentuk verbal)?
Apakah table atau gambar telah disajikan dalam
bentuk yang mudah ditangkap maknanya sehingga
akan selalu diingat?
Pembahasan

Apakah sudah ada bagian pembahasan?


Apakah hasil analisis telah ditafsirkan secara
substantive?
Apakah hasil analisis telah dibandingkan dengan
temuan penelitian sebelumnya yang sejenis?
Apakah hasil analisis telah dibandingkan dengan teori
terkait untuk mengarah pada verifikasi teori tersebut?
Apakah implikasi hasil penelitian telah dikemukakan?
Simpulan

Apakah simpulan mengandung sesuatu yang baru


dalam bidang yang diteliti?
Apakah simpulan telah terkait langsung dengan
masalah penelitian yang telah dirumuskan?
Perujukan dan Daftar Pustaka

Apakah cara pengacuan dalam teks telah


menggunakan satu system secara konsisten?
Apakah daftar pustaka berisi semua pustaka yang
diacu dalam teks?
Apakah pustaka yang diacu lebih banyak berasal dari
sumber primer dari pada yang skunder atau umum?
Apakah pustaka yang diacu lebih banyak berasal dari
sumber yang diterbitkan 10 tahun terakhir?
Apakah semua pustaka yang diacu relevan dengan
masalah penelitian?
Format Umum,
Bahasa, Dampak dan Orisinalitas

Apakah sistematika dan format penulisan telah sesuai


dengan kelaziman disiplin ilmu terkait atau telah
sesuai dengan Pedoman Penulisan yang ada pada
jurnal yang dituju?
Apakah bahasa yang digunakan telah mengikuti
kaidah penulisan artikel ilmiah yang lazim?
Apakah hasil penelitian memberikan kontribusi pada
perkembangan ilmu terkait?
Apakah ada sesuatu yang baru yang belum pernah
ditemukan peneliti sebelumnya?
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai