Anda di halaman 1dari 11

JOURNAL READING

Corticosteroid Guidance for Pregnancy during


COVID-19 Pandemic
Sulyasti G. Nomleni | 1408010046

Pembimbing :
dr. Laurens David Paulus, Sp.OG (K) Onk

SMF/BAGIAN ILMU KEBIDANAN DAN KANDUNGAN


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS NUSA CENDANA
RSUD PROF. DR.W.Z. JOHANNES
KUPANG
2021
ABSTRAK
Pandemi corona virus kortikosteroid  terapi
(COVID 19)  perlu utama bagi wanita yang
penyesuain yang cepat di akan melahirkan secara
bidang obstetrik. prematur.

Penggunaan kortikosteroid Doktermempertimbangkan


dikaitakan dengan hasil yang dengan hati-hati manfaat bagi
lebih buruk pada pasien yang janin & risiko maternal.
positif covid 19.

Karena itu, institusi kami telah memeriksa risiko & manfaat serta mengubah
rekomendasi kortikosteroid kami.
KEY POINTS
kortikosteroid  penting dalam pengobatan premtur 
bermanfaat bagi janin.

Penggunaan kortikosteroid mungkin berkaitan dengan ↑


morbiditas & mortalitas coronavirus disease (covid 19).

Selama pandemi, perubahan penggunaan kortikosteroid perlu


mempertimbangkan risiko maternal & manfaat bagi janin.
• Bidang kedokteran menghadapi tantangan yang belum
pernah terjadipraktik medis saat ini harus cepat
beradaptasi dalam merawat pasien covid 19.
• Algoritme & protokol pengobatan  harus dievaluasi &
dimodifikasi untuk memperhitungkan apa yang sedang
dipelajari & sudah diketahui tentang COVID-19.

Praktik umum di Kortikosteroid Bidang kami


bidang obstetri  pada pasien mengevaluasi
 pemberian postif covid 19 pengobatan saat
kortikosteroid ↑ hasil yang ini & membuat
pematangan lebih buruk  modifikasi yang
paru janin yang kematian sesuai untuk
berisiko lahir menyeimbangkan
prematur. manfaat & risiko
Pemberian betamethasone (atau dexamethasone) standar perawatan bagi wanita
yang berisiko untuk melahirkan prematur antara 23 - 36 minggu

Dua dari studi ini menemukan bahwa betametason hanya diberikan dalam rentang
waktu efektif 45,4 hingga 80% dari waktu.

Kohort prospektif  117.491 bayi


Kematian neonatal sebelum dipulang tidak menunjukan penurunan yang signifikan
secara statistik pada usia ≥ 31 mgg
Kelangsungan hidup tanpa morbiditas juga tidak signifikan setalah 28 minggu

Lembaga kami merekomendasikan agar tidak ada wanita yang positif COVID-19
atau orang yang diselidiki (PUI) yang menerima kortikosteroid lebih dari 32 0/7
minggu.
Indometasin  Tokolitik yang paling mujarab untuk mencapai manfaat
steroid.

Nifedipin  dapat digunakan sebagai tokolitik  mungkin bermanfaat


pada pasien COVID-19

Magnesium  tokolitik yang kurang efektif dibandingkan dengan


indometasin & nifedipin

betamimetik tidak boleh digunakan  hipotensi maternal yang signifikan,


takikardia, & edema paru  harus di hidari oleh penderita COVID-19

pemberian kortikosteroid & tokolisis  melibatkan tim multidisiplin ( kedokteran janin ibu, kebidanan,
dokter perawatan kritis, spesialis penyakit menular, & ahli neonatologi) Keputusan ini sangat
penting untuk memenuhi kepentingan ibu & janin.
TERIMA KASIH 

Anda mungkin juga menyukai