Anda di halaman 1dari 32

SISTEM

PENGUKURAN
PROGRAM STUDI FARMASI - ISTN
ELDA RAYHANA
PENGUKURAN
Mengukur : menentukan suatu angka untuk
menyatakan besaran atau menggambarkan dimensi
suatu objek.
Hasil pengukuran suatu besaran dibandingkan
terhadap suatu satuan.
Sistem satuan yang digunakan para ilmuwan dan
insinyur adalah Sistem Internasional (SI)
Contoh-contoh alat ukur
1. Mistar / Penggaris
Contoh-contoh Alat Ukur
2. Jangka Sorong :

Adalah alat ukur yang ketelitiannya dapat mencapai 2 angka di


belakang koma. Terdiri dari dua bagian, bagian diam dan bagian
bergerak. Pembacaan hasil pengukuran sangat bergantung pada
keahlian dan ketelitian pengguna maupun alat. Sebagian keluaran
terbaru sudah dilengkapi dengan display digital.
Kegunaan Jangka Sorong
- untuk mengukur suatu benda dari sisi luar dengan
cara diapit;
- untuk mengukur sisi dalam suatu benda yang
biasanya berupa lubang (pada pipa, maupun
lainnya) dengan cara diulur;
- untuk mengukur kedalamanan celah/lubang pada
suatu benda
Gambar Jangka Sorong
Cara Membaca Jangka Sorong
Gambar Mikrometer
3. Mikrometer
Cara membaca mikrometer
Cara Membaca Mikrometer
Panjang yang terbaca dari mikrometer sekrup di atas adalah
Skala Utama   …………………..   5,5 mm
Skala Putar (26×0,01)   ……..   0,26 mm
—————————————————–  +
Panjang Benda   ………………..   5,76 mm
4. Timbangan Pasar
5. Neraca Analitis
6. Stopwatch
7. Amperemeter
8. Ohmmeter
9. Termometer
10 Hygrometer
11. Anemometer
12. Fluviograf.
ANGKA PENTING
ANGKA SIGNIFIKAN
Angka penting adalah bilangan yang diperoleh dari
hasil pengukuran yang terdiri dari angka-angka
penting yang sudah pasti (terbaca pada alat ukur)
dan satu angka terakhir yang ditafsir atau
diragukan.
Makin banyak angka penting yang dapat
dilaporkan, makin teliti pengukuran tersebut. Tentu
saja pengukuran panjang dengan mikrometer
sekrup lebih teliti dari jangka sorong dan mistar.
Ketentuan Angka Penting :

Semua angka bukan nol merupakan angka penting.


Angka nol yang terletak di antara dua angka bukan nol merupakan
angka penting. Contoh : 2,0067 memiliki lima angka penting.
Semua angka nol yang digunakan hanya untuk tempat titik desimal
bukan merupakan angka penting. Contoh : 0,0024 memiliki dua angka
penting, yakni 2 dan 4
Semua angka nol yang terletak pada deretan terakhir dari angka-angka
yang ditulis di belakang koma desimal merupakan angka penting.
Contoh : 0,003200 memiliki empat angka penting, yaitu 3, 2 dan dua
angka nol setelah angka 32.
Semua angka sebelum orde (Pada notasi ilmiah) termasuk angka
penting. Contoh : 3,2 x 105 memiliki dua angka penting, yakni 3 dan 2.
4,50 x 103 memiliki tiga angka penting, yakni 4, 5 dan 0
Ketentuan perkalian angka
penting :
Hasil akhir dari perkalian atau pembagian harus memiliki bilangan sebanyak angka
dengan jumlah angka penting paling sedikit yang digunakan dalam perkalian atau
pembagian tersebut…
Contoh perkalian :
Contoh 1 :
3,4 x 6,7 = … ?
Jumlah angka penting paling sedikit adalah dua (3,4 dan 6,7 punya dua angka
penting)
Hasil perkaliannya adalah 22,78. Hasil ini harus dibulatkan menjadi 23 (dua angka
penting)
3,4 x 6,7 = 23
Ketentuan perkalian angka
penting :
Contoh 2 :
2,5 x 3,2 = … ?
Jumlah angka penting paling sedikit adalah dua (2,5 dan 3,2
punya dua angka penting)
Kalo kita hitung pakai kalkulator, hasilnya adalah 8. Harus
ditambahkan nol.
2,5 x 3,2 = 8,0 (dua angka penting)
Contoh 3 :
1,0 x 2,0 = 2,0 (dua angka penting), bukan 2
Contoh
Ketentuan pembagian angka
penting :
Contoh 1 :
2,0 : 3,0 = …. ?  (angka penting paling sedikit adalah dua)
Kalo anda pakai kalkulator maka hasilnya adalah 0,66666666666666666 dan
seterusnya… harus dibulatkan hingga hanya ada dua angka penting :
2,0 : 3,0 = 0,67 (dua angka  penting, yakni 6 dan 7)
Contoh 2 :
2,1 : 3,0 = …. ?  (angka penting paling sedikit adalah dua)
Kalo anda pakai kalkulator maka hasilnya adalah 0,7… harus ditambahkan nol
sehingga terdapat dua angka penting :
2,1 : 3,0 = 0,70 (dua angka  penting, yakni 7 dan 0)
Ketentuan pengurangan
angka penting :
Dalam penjumlahan atau pengurangan, jumlah letak
desimal pada hasilnya harus sama dengan jumlah letak
desimal yang terkecil dalam persamaan tersebut
Contoh 1 :
3,7 – 0,57 = … ?  (3,7 letak desimal terkecil…)
Kalau pakai kalkulator, hasilnya adalah 3,13. Hasil ini
harus ditulis 1 desimal, karenanya harus dibulatkan
menjadi : 3,1
3,7 – 0,57 = 3,1
Ketentuan penjumlahan
angka penting :
Contoh 2 :
10,24 + 32,451 = …… ?  (10,24 desimal paling kecil)
Kalau pakai kalkulator, hasilnya adalah 42,691. Hasil ini harus ditulis 2
desimal, karenanya harus dibulatkan menjadi : 42,69
10,24 + 32,451 = 42,69
Contoh 3 :
10,24 + 32,457 + 2,6 = …. ?  (2,6 desimal terkecil)
Kalau dijumlahkan maka hasilnya adalah 45,297. Hasil ini harus ditulis
1 dsimal, karenanya harus dibulatkan menjadi : 45,3
10,24  +  32,457  + 2,6   =  45,3
Perkalian Angka Penting
dengan Bilangan Eksak
Bilangan Eksak adalah bilangan-bilangan yang pasti, tidak mengandung
taksiran.
Hasil perkalian angka penting dengan bilangan eksak ditulis sebanyak
angka penting semula.
Contoh : 50,53 x 17 = 859,01 (5 AP)
ditulis : 859,0 (4 AP)
Aturan-aturan pembulatan dalam fisika
Angka > 5 dibulatkan ke atas
Angka < 5 dibulatkan ke bawah
Angka = 5, dibulatkan ke atas jika angka sebelumnya ganjil dan
dibulatkan ke bawah jika angka sebelumnya genap
Contoh : 3,275 dibulatkan jadi 3,28
3,265 dibulatkan jadi 3,26
Soal-soal
1. Tentukan banyak angka penting pada bilangan-bilangan berikut :
(a) 32,45 kg, (b) 8,006 kg, (c) 0,00075 m, (d) 0,00040 m, (e) 30000
m, (f) 0,080 kg, (g) 0,008 kg
2. Hitung dan nyatakan dalam angka penting :
(a) 125,97 + 8,15 =..... (b) 34,25+15,535+50,2
= ...... (c) 7,2 x 103 + 8,3 x 104 +0,09 x 106
Soal-soal
3. Hitung dan nyatakan dalam angka penting : (a) 5,436 x 25 = .....
(b) 250,325 x 6,2 = .....
(c) 0,0032 x 356,3 = .....

Anda mungkin juga menyukai