Anda di halaman 1dari 22

Potensi Pariwisata dalam Budaya Nusantara

(Bagian I)
Pertemuan 5
Pokok-pokok Materi

Budaya Nusantara Unsur Pokok Pariwisata: Manusia dan


Sebagai Potensi Wisata Rasa Ingin Tahu Kebudayaan
Curiosity and Tourism
• Rasa ingin tahu merupakan salah satu unsur pokok pariwisata
• Dasar hakiki utama yang melahirkan pariwisata adalah perasaan
manusia yang hakekatnya ingin tahu segala sesuatu di dalam dan di luar
lingkungannya
• Rasa ingin tahu tersebut terkait dengan kebudayaan, tata cara hidup
dan adat istiadat suatu daerah, cuaca dan iklim negara lain, kekayaan
dan keindahan alam daerah lain , dll yang tidak ada dalam
lingkungannya sehari-hari
• Guna memfasilitasi keingintahuan wisatawan, Indonesia membuka
kantor Promosi Pariwisata Indonesia 
Manusia dan Kebudayaan
Unsur-unsur Universal Kebudayaan:
• Bahasa
• Sistem
• Teknologi
• Sistem Ekonomi
• Organisasi sosial
• Sistem pengetahuan
• Religi dan Kesenian
Menurut Dimensi Wujud, Kebudayaan memiliki 3
wujud:
• Sistem budaya
Sifatnya abstrak berupa gagasan, ide-ide, konsep, Nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan
lain sebagainya.
Disebut sebagai Sistem Budaya karena gagasan, pikiran, konsep, norma dan sebagainya
tersebut tidak merupakan bagian-bagian yang terpisahkan, melainkan saling berkaitan
berdasarkan asas-asas yang erat
• Sistem sosial
Bersifat Konkrit berupa aktivitas manusia yang saling berinteraksi dan selalu mengikuti
pola-pola tertentu berdasarkan adat tata kelakuan yang ada dalam masyarakat
• Kebudayaan fisik
Aktivitas manusia yang saling berinteraksi tidak lepas dari berbagai penggunaan peralatan
sebagai hasil karya manusia untuk mencapai tujuannya. Hasil karya manusia tersebut
pada akhirnya menghasilkan sebuah benda dalam bentuk yang konkret sehingga disebut
Kebudayaan Fisik.Berupa benda-benda hasil karya manusia, seperti candi-candi, prasasti,
tulisan-tulisan (naskah), dsb
Sejarah Perkembangan Pariwisata :
Dulu dan Modern
• Pariwisata telah dikenal sejak zaman prasejarah, namun pariwisata dahulu
berbeda dengan pariwisata/ berwisata pada saat ini (pariwisata modern)
• Sejak zaman bangsa-bangsa seperti Sumeria, Phoenisia, sampai dengan
Romawi sudah melakukan perjalanan, namun tujuannya untuk berdagang,
menambah pengetahuan ilmu hidup, ataupun ilmu hidup.
• Sedangkan di Indonesia sendiri pariwisata telah dikenal sejak zaman
kerajaan-kerajaan, walaupun masih berkepentingan untuk saling menguasai,
meskipun tidak dapat dipungkiri akan adanya pertukaran kebudayaan antar
wilayah.
• Di Indonesia, pariwisata modern mulai dikenal sejak zaman pendudukan
Belanda melalui Vereeneging Toesristen Verker (VTS), yang merupakan suatu
badan official tourist bereau.
Budaya Sebagai Potensi Wisata
• Wisata Budaya yaitu perjalanan yang dilakukan atar dasar keinginan
untuk memperluas pandangan hidup seseorang dengan cara
mengadakan kunjungan ke tempat lain atau ke luar negeri, mempelajari
keadaan rakyat, kebiasaan dan adat istiadat mereka, cara hidup mereka,
kebudayaan dan seni mereka (Pendit, 1994)
• Dalam bidang pariwisata, potensi keberagaman budaya dapat dijadikan objek dan
tujuan pariwisata di Indonesia yang bisa mendatangkan devisa.
• Cagar budaya maupun hasil karya manusia menjadi daya tarik bagi wisatawan untuk
dikunjungi atau dimanfaatkan serta mempunyai unsur nilai tinggi menguntungkan
bagi pihak pengelola dan pengunjung. 
• Oleh karena unsur nilai tersebut menjadi potensi pariwisata budaya
Strategi Pengembangan Wisata Budaya

• Jaminan keamanan bagi para wisatawan yaitu aman dari ancaman kejahatan, aman
dari kemelut politik dan aman dari kecelakaan
• Ketertiban di tempat-tempat pelayanan umum dan dijalan raya
• Kebersihan lingkungan, bebas dari penyakit menular, dan asri
• Kesejukan erat kaitannya dengan penghijauan yang teratur dan pemeliharaan taman.
• Keindahan berkaitan dengan penataan lingkungan yang baik, penataan bangunan
dengan corak arsiktektur yang serasi.
• Keramahtamahan berkaitan dengan lingkungan fisik dan sosial yang harus memberi
kesan keramahan yang tercermin dalam sikap masyarakat dan pelayanan terhadap
wisatawan.
• Ketersediaan Souvenir yang dapat diperoleh wisatawan dengan harga murah, mudah
ditemukan, mudah dibawa dan memberi kesan khusus.
• Salah satu langkah penting terkait pengembangan kepariwisataan adalah
identifikasi potensi daya tarik wisata.
• Hal ini menjadi penting karena perjalanan wisata ke suatu tempat pada dasarnya
dipengaruhi oleh ketertarikan wisatawan terhadap sesuatu yang disebut daya
tarik atau atraksi wisata.
• daya tarik wisata dapat difahami bahwa daya tarik wisata pada dasarnya berupa
segala sesuatu yang dapat menarik minat wisatawan untuk berkunjung.
• potensi daya tarik wisata dapat diartikan sebagai segala sumberdaya alam,
budaya, dan buatan manusia yang berpotensi untuk dikembangkan menjadi daya
tarik wisata.
Phinisi, warisan budaya tak benda kemanusiaan UNESCO dari
Indonesia
Istana Maimun (Medan), dengan Arsitektur Italia, dibangun oleh Sultan Deli
1891 Masehi
(Desain interior unik dan perpaduan unsur budaya Melayu, dengan gaya
Islam, Spanyol, India dan Italia)
Pura Besakih, Bali
Pusat kegiatan beribadah dari seluruh Pura di Pulau Bali
Kete Kesu (Budaya Megalitikum, Tana
Toraja, Sulsel)
Wae Rebo, Flores, NTT
Wisata budaya di Indonesia memiliki julukan permukiman di atas awan (1200 mdpl), dikenal dengan
gaya arsitektural tujuh rumah adatnya yang bernama Mbaru Niang (Menurut UNESCO, b erhasil
mengayomi isu konservasi dalam cakupan luas di tataran lokal. Proyek konservasi rumah adat
berbentuk kerucut itu tidak semata mempertahkan keberadaan rumah adat sebagai benda mati, tapi
sekaligus menjaga keutuhan tradisi setempat serta adanya kultur budaya jauh dari kekerasan.
Festival Lembah Baliem, Wamena, Papua Barat
(merupakan penggambaran tentang perang antara suku Dani, suku Lani, dan suku Yali. Selama
festival berlangsung wisatawan disuguhkan mengenai simulasi selama perang. Biasanya
diikuti oleh 40 suku lengkap dengan lukisan wajah dan pakaian adat mereka.)
Thank You

Anda mungkin juga menyukai