Anda di halaman 1dari 6

SUMBER HUKUM ISLAM

ULUL HUDA
• Syariat atau hukum Allah sifatnya kekal karena
merupakan ketentuan Allah dan Rasulullah
saw. Syariat bersifat tunggal dan fundamental.
Dengan kata lain syariat adalah dasar
ajaranIslam yang satu, tetapi dapat
menghasilkan keragamaman pemahaman.
Syariat terdapat dalam kitab suci dan Hadis.
Pemahaman atau hasil interpretasi manusia
terhadap syariat disebut fikih (fiqh).
• Karakteristik yang dimiliki fikih adalah
kebalikan dari karakteristik syariat. Syariat
yang satu dapat menghasilkan keragaman
pemahaman. Oleh karena itu, fikih bersifat
banyak, beragam, merupakan pemahaman
manusia, dan tercantum dalam kitab-kitab
fikih (Lajnah Pentashihan Mushaf al-Qur’an,
2017: 22).
• Dalam pengertian luas, fikih memiliki makna yang
sama dengan tafsir. Interpretasi tersebut sifatnya
relatif. Karena perbedaan kapasitas keilmuan,
spesialisasi, lingkungan sosial dan budaya, serta
permasalahan pada suatu zaman maka hasil
pemahaman antara satu orang dengan lainnya akan
berbeda. Selain itu, perbedaan metode (ushul fiqh)
yang digunakan pun akan menghasilkan pemahaman
yang berbeda pula. Oleh karena itu, keragaman tidak
dapat dielakan lagi dan tidak boleh ada truthclaim atau
klaim merasa pemahaman sendiri yang paling benar
dengan interpretasi syariat yang dihasilkan.
Tujuan Hukum: Maqashid Syariah
• hifzhu al-din, (Menjaga Agama) hifzhu al-
nafs, (Menjaga Diri) hifzhu al-‘aql, (Menjaga
aqal) hifz al-mal, (Menjaga Harta) dan hifz al-
nasl. (Menjaga Keturunan).
Sumber hukum Islam
• 1. Al-Quran
• 2. Hadis.
• 3. Ijtihad (Ijma’ dan Qiyas)
• Ijtihad merupakan usaha memproduksi
sebuah hukum dengan menggunakan akal
sehat untuk mengeluarkan hukum-hukum
yang tersirat di dalam al-Quran dan Hadis.
•  

Anda mungkin juga menyukai