Anda di halaman 1dari 17

BIOAKUSTIK

KELOMPOK V
Raynaldi Y, Poiyo
Nurain S, suaib
Septhianingsih Haluti
Mustika Diange
Adnan Umar
 A. Definisi Bunyi
• Bunyi merupakan getaran yang menimbulkan
gelombang longitudinal yang merambat melalui
medium perambatannya (zat cair, zat padat, dan
udara) sehingga dapat didengar.
• Gelombang bunyi merupakan vibrasi atau gerakan
dari molekul-molekul zat dan saling beradu satu
sama lain dimana zat tersebut terkoordinasi
menghasikan gelombang serta mentransmisikan
energi tanpa disertai perpindahan partikel.
1. Sumber Bunyi
Sumber bunyi adalah semua benda yang bergetar
dan menghasilkan suara merambat melalui
medium atau zat perantara sampai ke telinga
Syarat terjadinya bunyi yaitu :
• Ada sumber bunyi yang bergetar
• Ada zat perantara (medium) yang merambatkan
gelombang bunyi dari sumber ke telinga
• Getaran mempunyai frekuensi tertentu (20 Hz –
20.000 Hz)
• Indra pendengar dalam keadaan baik
2. Mendeteksi Bunyi
• Untuk mendeteksi bunyi perlu
mengkonversikan gelombang bunyi
bentuk vibrasi sehingga dapat
dianalisa frekuensi dan intensitasnya.
Untuk perubahan ini diperlukan alat
mikrofon dan telinga manusia
3.Pengelompokan Bunyi
Menurut frekuensinya, bunyi dikelompokan menjadi :
a.Bunyi infrasonik (0 – 20 Hz)
Infrasonik merupakan bunyi yang tidak dapat didengar telinga
manusia,tetapi dapat di dengar oleh jangkrik dan
anjing.Frekuensi ini biasanya ditimbulkan oleh getaran tanah,
gempa bumi, getaran gunung berapi.
b. Bunyi audiosonik (20 – 20.000 Hz)
Bunyi audio merupakan bunyi yang dapat didengar manusia.
Audiofrekuensi berhubungan dengan nilai ambang
pendengaran (rata-rata nilai ambang pendengaran 1000 Hz = 0
dB).
c. Bunyi Ultrasonik (di atas 20.000 Hz)
Ultrasonik merupakan bunyi yang tidak dapat didengar telinga
manusia.
4. Azaz Doppler
Efek Doppler adalah peristiwa berubahnya
frekuensi sumber bunyi yang didengar akibat
perubahan gerak antara pendengar dan
sumber bunyi. Pada tahun 1800,Christian
Johann Doppler mengemukakan Efek Doppler
ini berlaku secara umun pada gelombang.
B. Sifat dan Kecepatan Gelombang Bunyi
1. Sifat Gelombang Bunyi
Gelombang bunyi mempunyai sifat memantul,
diteruskan, dan diserap benda. Apabila
gelombang suara mengenai tubuh manusia
(dinding) maka bagian dari gelombang akan
dipantulkan dan bagian lain akan diteruskan
ke dalam tubuh. Penyerapan energi bunyi ini
akan mengakibatkan berkurangnya amplitudo
gelombang bunyi.
2. Kecepatan Gelombang Bunyi
Gelombang bunyi timbul akibat terjadi
perubahan mekanik pada zat padat, zat cair
dan gas yang merambat ke depan dengan
kecepatan tertentu. Gelombang bunyi ini
menjalar secara longitudinal, lain dengan
cahaya yang menjalar secara transversal.
C. Intensitas Bunyi ( I )
Intensitas Bunyi yaitu energi yang melewati
medium 1 m2/detik atau watt/m2. Ketika
mendengarkan bunyi yang terlalu keras,
tentunya telinga akan merasa sakit.
Sebaliknya, bunyi yang terlalu lemah tidak
akan mampu didengar. Kenyataan ini
membuktikan bahwa intensitas bunyi yang
dapat didengar manusia dengan baik berada
pada batas-batas tertentu
D. Aplikasi Gelombang Bunyi dalam Bidang
Kesehatan
1. Alat Pendengaran
a. Susunan Telinga
b. Jenis Gangguan Pendengaran
c. Pemeriksaan
d. Spesialisasi Dalam Pendengaran/Telinga
 Ultrasonik dalam Bidang Medis
1)  CRT (Ossiloskop)
2)  MRI (Magnetic Resonance Imaging) dan USG
(Ultrasonography)
2. Pengaruh Bising pada Kesehatan
a.Hilangya pendengran sementara
b.Kebal atau imun terhadap bising
c.Telinga berdengung
d. Kehilangan pendengaran menetap, biasanya
dimulaidari frekuensi 4000 Hz
3. Daftar skala tingkat kebisingan
Tingkat kebisingan Intensitas (dB) Batas dengar tertinggi

Menulikan 100-120 Halilintar


Meriam
Mesin uap

Sangat hiruk pikuk 80-90 Jalan hiruk pikuk


Perusahaan sangat gaduh
Pluit polisi

Kuat 60-70 Kantor gaduh


Jalan pada umumnya
Radio
Perusahaan

Sedang 40-50 Rumah gaduh


Kantor umunya
Percakapan kuat
Radio perlahan

Tenang 20-30 Rumah tenag


Kantoer perorangan
Auditorium
Percakapan

Sangat tenang 0-10 Bunyi daun


Berbisik
Batas dengar terendah
4.  Pencegahan Ketulian dari Proses Bising
Prinsip pencegahan ketulian dari proses bising
adalah menjauhi dari sumber bising. Untuk
tujuan itu dapat dilakukan dengan cara
sebagai berikut:
a. Memberikan pelumas dan peredam pada
mesin yang menghasilkan bising
b.Menggunakan tembok pemisah antara sumber
bising dengan tempat kerja.
c. Menggunakan pelindung telinga
F Suara
Suara dihasilkan oleh getaran suatu benda.
Selama bergetar, perbedaan tekanan terjadi di
udara sekitarnya. Peningkatan tekanan disebut
kompresi, sedangkan penurunannya disebut
rarefaction.
Suara adalah fenomena fisik yang dihasilkan
oleh getaran benda, getaran suatu benda yang
berupa sinyal analog dengan amplitudo yang
berubah secara kontinyu terhadap waktu.
PEMBENTUKAN  SUARA (FONASI)

• Pada pembentukan suara vokal, pita suara tertarik saling


mendekat oleh otot, udara di paru dihembuskan, tekanan dibawah
pita suara meningkat dan pita suara yang tertutup dipaksa
membuka.
• Terjadi aliran cepat udara ke atas yang menyebabkan penurunan
tekanan di antara pita, menyebabkan pita suara bergerak bersama,
menghambat keluarnya udara secara parsial.
• Rongga mulut berubah bentuk akibat garakan lidah, rahang
bawah, palatum lunak, dan pipi untuk menentukan suara yang
diucapkan.
• Kadang-kadang hilangnya suara, gangguan bicara, atau rasa sakit
timbul akibat obstruksi di pita suara.
• Hal tersebut perlu dilakukan pemeriksaan, salah satu metode yang
digunakan adalah laringoskopi.
• Metode lain juga yang digunakan adalah MRI, USG, dan berbagai
prosedur radiologis misalnya sinar-X, CT-scan, dan sebagainya.
G.Vibrasi
Vibrasi adalah getaran, dapat disebabkan oleh
getaran udara atau getaran mekanis
lainnya.yang dibedakan menjadi :
• Vibrasi karena getaran udara yang
pengaruhnya pada akustik
• Vibrasi karena getaran mekanis
mengakibatkan timbulnya resonansi/ turut
bergetarnya alat-alat tubuh dan pengaruh
terhadap alat alat tubuh.

Anda mungkin juga menyukai