(NOTICE OF TAX
ASSESSMENT)
FAUZAN MISRA
PENETAPAN DAN
KETETAPAN PAJAK
SAAT TERUTANGNYA PAJAK
Setiap Wajib Pajak wajib membayar pajak yang terutang dengan tidak
menggantungkan pada adanya surat ketetapan pajak.
Pada prinsipnya pajak terutang pada saat timbulnya objek pajak yang
dapat dikenakan pajak, namun untuk kepentingan administrasi
perpajakan saat terutangnya pajak tersebut adalah:
a. Pada suatu saat, untuk Pajak Penghasilan yang dipotong oleh
pihak ketiga
b. Pada akhir masa, untuk Pajak Penghasilan karyawan yang
dipotong oleh pemberi kerja, atau yang dipungut oleh pihak lain
atas kegiatan usaha, atau oleh Pengusaha Kena Pajak atas
pemungutan Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan
Pajak Penjualan Atas Barang Mewah
c. Pada akhir Tahun Pajak, untuk Pajak Penghasilan Badan (PT,
CV, Koperasi, Fa, BUMN/BUMD, dll) dan WPOP
PENERBITAN SURAT KETETAPAN
PAJAK
Penerbitan suatu surat ketetapan pajak hanya
terbatas pada Wajib Pajak tertentu yang
disebabkan oleh ketidakbenaran dalam
pengisian Surat Pemberitahuan atau karena
ditemukannya data fiskal yang tidak dilaporkan
oleh Wajib Pajak.
SURAT KETETAPAN PAJAK (SKP)
PENGERTIAN
Surat ketetapan pajak adalah surat ketetapan yang
meliputi :
1. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB)
2. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan
(SKPKBT)
3. Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB)
4. Surat Ketetapan Pajak Nihil (SKPN)
SURAT KETETAPAN PAJAK
KURANG BAYAR (SKPKB)
PENGERTIAN
Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar adalah
surat ketetapan pajak yang menentukan
besarnya jumlah pokok pajak, jumlah kredit
pajak, jumlah kekurangan pembayaran pokok
pajak, besarnya sanksi administrasi, dan
jumlah yang masih harus dibayar.
FUNGSI SKPKB
Sanksi
Tagihan di dalam SKPKB ditambah dengan kenaikan sebesar
100% dari pajak yang kurang dibayar.
Catatan
Kenaikan tidak dikenakan apabila Surat Ketetapan Pajak
Kurang Bayar Tambahan itu diterbitkan berdasarkan keterangan
tertulis dari Wajib Pajak atas kehendak sendiri, dengan syarat
Direktur Jenderal Pajak belum mulai melakukan tindakan
pemeriksaan.
b. Setelah lewat jangka waktu 5 tahun sesudah saat
terutangnya pajak, berakhirnya masa pajak, Bagian
Tahun Pajak atau Tahun Pajak, dalam hal Wajib
Pajak setelah jangka waktu 5 tahun tersebut
dipidana karena melakukan tindak pidana di bidang
perpajakan berdasarkan putusan Pengadilan yang
telah memperoleh kekuatan hukum tetap.
Sanksi
Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan
ditambah sanksi administrasi berupa bunga
sebesar 48% dari jumlah pajak yang tidak atau
kurang dibayar.
SURAT KETETAPAN PAJAK LEBIH
BAYAR (SKPLB)
PENGERTIAN
Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar adalah
surat ketetapan pajak yang menentukan jumlah
kelebihan pembayaran pajak karena jumlah
kredit pajak lebih besar daripada pajak yang
terutang atau tidak seharusnya terutang
FUNGSI SKPLB
Catatan
SKPLB masih dapat diterbitkan lagi apabila berdasarkan hasil
pemeriksaan ternyata pajak yang lebih dibayar jumlahnya
jumlahnya lebih besar dari kelebihan pembayaran pajak yang
ditetapkan
TATA CARA PENGHITUNGAN DAN
PENGEMBALIAN KELEBIHAN
PEMBAYARAN PAJAK
1. Kelebihan pembayaran pajak adalah:
a. Pajak yang lebih dibayar sebagaimana tercantum dalam Surat
Ketetapan Pajak Lebih Bayar apabila jumlah kredit pajak atau jumlah pajak
yang dibayar lebih besar daripada jumlah pajak yang terutang atau
telah dilakukan pembayaran pajak yang tidak seharusnya terutang.
b. Pajak yang lebih dibayar sebagaimana tercantum dalam Surat
Ketetapan Pajak Lebih Bayar yang diterbitkan atas permohonan
pengembalian kelebihan pembayaran pajak selain permohonan
pengembalian kelebihan pembayaran pajak dari wajib pajak tertentu
c. Pajak yang lebih dibayar sebagaimana tercantum dalam Surat
Keputusan Pengembalian Pendahuluan Kelebihan Pajak
d. Pajak yang lebih dibayar karena diterbitkan Keputusan Keberatan atau
Putusan Banding.
e. Pajak yang lebih dibayar karena diterbitkan Keputusan Pengurangan
atau Penghapusan Sanksi Administrasi, sebagai akibat diterbitkan Keputusan
Keberatan atau Putusan Banding yang menerima sebagian atau seluruh
permohonan Wajib Pajak.
2. Kelebihan pembayaran pajak harus diperhitungkan terlebih dahulu
dengan utang pajak, baik di pusat maupun cabang-cabangnya.
3. Atas dasar persetujuan Wajib Pajak yang berhak atas kelebihan
pembayaran pajak, kelebihan tersebut dapat diperhitungkan dengan
pajak yang akan terutang atau dengan utang pajak atas nama Wajib
Pajak lain.
4. Kelebihan pembayaran pajak yang masih tersisa, dikembalikan dalam
jangka waktu 1 bulan sejak:
a. Permohonan pengembalian kelebihan pembayaran
sebagaimana dimaksud dalam angka 1 huruf a diterima
b. Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar sebagaimana dimaksud
dalam angka 1 huruf b diterbitkan
c. Surat Keputusan Pengembalian Pendahuluan Kelebihan Pajak
sebagaimana dimaksud dalam angka 1 huruf c diterbitkan
d. Keputusan Keberatan diterbitkan atau Putusan Banding
diterima sebagaimana dimaksud dalam angka 1 huruf d
e. Keputusan Pengurangan atau Penghapusan Sanksi Administrasi
sebagaimana dimaksud dalam angka 1 huruf e diterbitkan.
5. Pengembalian kelebihan pembayaran pajak dilakukan dengan
menerbitkan Surat Perintah Membayar Kelebihan Pajak (SPMKP).
CONTOH KASUS TENTANG IMBALAN BUNGA BERKAITAN DENGAN
KETERLAMBATAN PENGEMBALIAN KELEBIHAN PEMBAYARAN
PAJAK
a. PT. MELATI telah menyampaikan SPT Tahunan PPh Badan
Tahun 2001 pada tanggal 30 April 2002 yang menyatakan lebih
bayar sebesar Rp. 25.000.000,00. Setelah diadakan
pemeriksaan menghasilkan lebih bayar sebesar Rp.
20.000.000,00. SKPLB terbit tanggal 10 Oktober 2002 dan
SPMKP diterbitkan pada tanggal 17 Desember 2002 yang
seharusnya terbit paling lambat tanggal 9 November 2002.
Perhitungan imbalan bunga adalah sebagai berikut :
- Dasar Perhitungan imbalan bunga sebesar Rp.
20.000.000,00.
- Jumlah bulan dihitung sejak tanggal 10 November 2002
sampai dengan tanggal 17 Desember 2002 adalah 2 (dua)
bulan.
- Besarnya imbalan bunga yang didiberikan kepada PT.
MELATI adalah :
2% x 2 x Rp.20.000.000,00 = Rp.800.000,00.
b. PT. MAWAR telah menyampaikan SPT Tahunan PPh Badan
tahun 2001 pada tanggal 30 April 2002 yang menyatakan
kurang bayar sebesar Rp.5.000.000,00. Setelah diadakan
pemeriksaan menghasilkan lebih bayar sebesar
Rp.10.000.000,00. SKPLB terbit tanggal 17 September 2004.
Atas dasar SKPLB tersebut Wajib Pajak mengajukan surat
permohonan pengembalian kelebihan pembayaran pajak yang
diterima secara lengkap pada tanggal 11 Oktober 2004. SPMKP
diterbitkan pada tanggal 26 Januari 2005 yang seharusnya
terbit pada tanggal 10 November 2004.