Anda di halaman 1dari 23

PENJUALA

N
ANGSURAN
Kelompok 8 Akuntansi Keuangan Lanjutan 1
ANGGOTA KELOMPOK 8

01 02 03
ABOUT THE PROJECT REQUIREMENTS PROJECT GOALS
Topic of the section Topic of the section Topic of the section

04 05
SNEAK PEEK PROJECT STAGES
Topic of the section Topic of the section
“Penjualan yang dilakukan dengan
perjanjian di mana pembayarannya
dilaksanakan secara bertahap.”
—PENJUALAN ANGSURAN
MASALAH YANG TERDAPAT DALAM
PENJUALAN ANGSURAN
MASALAH AKUNTANSI MASALAH NON AKUNTANSI

Perhitungan laba kotor

Adanya kerugian yang muncul akibat


Perhitungan bunga angsuran
pembeli yang tidak dapat
Tukar tambah memenuhi kewajibannya

Pembatalan penjualan angsuran


PENGAKUAN LABA
KOTOR ANGSURAN

● Dasar Penjualan (sales bases / accrual


bases)
● Dasar tunai (cash bases)
DASAR
PENJUALA
N
Laba kotor diakui dalam periode penjualan
angsuran yang terjadi, tanpa
memperhatikan apakah
pembayarannya sudah diterima atau belum.
PENCATATAN DALAM PENJUALAN
ANGSURAN
1. Mencatat penjualan dan penerimaan uang muka :
Kas xxx
Piutang penjualan angsuran 20X0 xxx
Penjualan angsuran xxx

Jika perusahaan menggunakan sistem perpetual :


HPP- Penjualan Angsuran xxx

Persediaan xxx

Untuk penjualan aktiva tak bergerak (real estate) dapat langsung dikreditkan ke rekening yang bersangkutan sebesar HP.
Kas xxx
Piutang Penjualan Angsuran 20X0 xxx
Aktiva xxx
LKBD xxx
2. Untuk mencatat penerimaan angsuran :

Kas xxx
Piutang penjualan angsuran xxx

3. Untuk mencatat HPP


Perusahaan yang menggunakan sistem fisik pada akhir periode harus membuat jurnal penyesuaian untuk mencatat
HPP angsuran & HPP penjualan biasa :

HPP xxx
HPP – Penjualan angsuran xxx
Persediaan xxx
Pengembalian pembelian xxx
Potongan pembelian xxx
Persediaan xxx
Pembelian xxx
Biaya angkut pembelian xxx
4. Untuk mencatat LKBD :

Penjualan angsuran xxx


HPP – Penjualan angsuran xxx
LKBD 20X0 xxx

5. Untuk mencatat LKD

Laba kotor belum direalisir 20X0 xxx

Laba kotor sudah direalisir xxx


CONTOH DASAR PENJUALAN
Pada 5 Januari 2014 PT ABC melakukan penjualan angsuran seharga Rp 12.500.000 dengan Harga pokok
penjualan Rp 10.000.000. Syarat pembayaran sbb:

• Uang muka Rp 2.500.000 langsung diterima


• Sisanya dibayar melalui 4 kali angsuran bulanan, setiap tanggal 5.

Tanggal Keterangan Jumlah


5 Januari 2014 Uang Muka Rp 2.500.000
5 Februari 2014 Angsuran 1 Rp 2.500.000
5 Maret 2014 Angsuran 2 Rp 2.500.000 Skedul Penerimaan
5 April 2014 Angsuran 3 Rp 2.500.000 Pembayaran
5 Mei 2014 Angsuran 4 Rp 2.500.000
Jumlah Rp 12.500.000
Pencatatan dalam metode penjualan angsuran (jurnal yang dibuat)

1. Untuk mencatat penjualan dan penerimaan uang muka


Kas 2.500.000
Piutang penjualan angsuran 10.000.000
Penjualan angsuran 12.500.000

Kalau perusahaan menggunakan metode perpetual maka ada tambahan jurnal sbb:

HPP Penjualan angsuran 10.000.000


Persediaan barang penjualan 10.000.000

2. Untuk mencatat penerimaan angsuran


Kas 2.500.000
Penjualan angsuran 2.500.000
3. Untuk mencatat harga pokok penjualan angsuran
Digunakan ketika akan menyusun laporan keuangan
4. Untuk mencatat laba kotor yang belum direalisir

Penjualan angsuran 12.500.000


HPP Penjualan angsuran 10.000.000
Laba kotor belum direalisir 2.500.000

5. Untuk mencatat laba kotor yang sudah direalisir

Misal laporan keuangan disusun setiap 4 bulan sekali, maka pada tanggal 30 April 2014 harus diakui
adanya laba kotor yang sudah direalisir sbb:

Laba kotor belum direalisir 2.000.000 4 x 500.000


laba kotor yang sudah direalisir 2.000.000
DASAR
KAS
Laba kotor diakui apabila pembayaran
dari piutang penjualan angsuran sudah
diterima.

Ada 3 metode dalam dasar kas yaitu:


• HPP kemudian laba kotor
• Laba kotor kemudian harga pokok
• Harga pokok dan laba kotor secara
proporsional (metode penjualan angsuran)
CONTOH DASAR KAS
Menggunakan contoh PT ABC didepan tadi maka:

Metode ke 1 harga pokok kemudian laba kotor sbb:


Sampai dengan harga pokok tertutup baru diakui adanya laba kotor. Sampai dengan
tanggal 5 April 2014 baru diakui sebagai pelunasan harga pokok sebesar Rp
10.000.000. Setelah tanggal 5 April baru diakui adanya laba kotor sebesar Rp
2.500.000 yaitu pada saat pelunasan yang ke 4 tanggal 5 Mei 2014.

Metode ke 2 laba kotor kemudian harga pokok penjualan sbb:


Pada saat diterima uang muka maka perusahaan dapat mengakui adanya laba kotor
sebesar Rp 2.500.000. Untuk pelunasan berikutnya diakui sebagai pelunasan harga
pokok.
Metode ke 3 harga pokok penjualan dan laba kotor secara proporsional

Tanggal Keterangan Pembayaran Harga Pokok Laba Kotor


100% 80% 20%
5-1-2014 Uang muka 2.500.000 2.000.000 500.000
5-2-2014 Angsuran 1 2.500.000 2.000.000 500.000
5-3-2014 Angsuran 2 2.500.000 2.000.000 500.000
5-4-2014 Angsuran 3 2.500.000 2.000.000 500.000
5-5-2014 Angsuran 4 2.500.000 2.000.000 500.000
Jumlah 12.500.000 10.000.000 2.500.000
TAHAPAN PEMBAYARAN

Pada saat barang/jasa diserahkan


Sisanya diangsur dengan beberapa
kepada pembeli
kali angsuran

Penjualan yang menerima uang Biasanya dibebankan bunga atas


muka sebagai pembayaran pertama saldo yang belum diterima
Untuk menghindari resiko karena pembeli tidak

membayar, maka biasanya saat membeli ada

beberapa perjanjian, antara lain:

 Pada saat membeli disertai dengan

meninggalkan jaminan ke penjual.

 Hak kepemilikan barang berpindah ke pembeli,

jika pembayarannya sudah lunas.


Untuk mengurangi kemungkinan kerugian yang

terjadi dalam pemilikan kembali, faktor-faktor

yang harus diperhatikan penjual :

 Besarnya pembayaran pertama (down

payment).

 Jangka waktu pembayaran.

 Besarnya pembayaran angsuran.


PENGERTIAN PENGAKUAN PENDAPATAN
Pengakuan pendapatan adalah pencatatan jumlah rupiah secara resmi ke dalam
sistem akuntansi, sehingga jumlah tersebut terefleksi dalam Laporan Keuangan.
Pengertian pendapatan harus dipisahkan dengan pengakuan pendapatan. Sehingga
suatu jumlah yang memenuhi definisi pendapatan adalah tidak dengan sendirinya
jumlah tersebut diakui (dicatat) sebagai pendapatan.

Konsep pengakuan pendapatan ada 2, yaitu :

1. Pembentukan pendapatan (earningofrevenue)


2. Realisasi pendapatan (realizationofrevenue)
REALISASI PENDAPATAN
Dengan konseprealisasi,pendapatan baru dapat dikatakan terjadi atau
terbentuk pada saat terjadi kesepakatan. Atau kontrak dengan pihak
independen (pembeli) untuk membayar produk, baik produk telah selesai dan
diserahkan atau pun belum dibuat sama sekali. Dengan kata lain, pendapatan
terbentuk pada saat produk selesai dikerjakan dan terjual langsung, atau pada
saat terjual atas dasar kontrak penjualan (barang mungkin belum jadi atau
belum diserahkan). Berdasarkan konseprealisasi, pendapatan terjadi akibat
transaksi tertentu, yaitu transaksi penjualan atau kontrak.
SYARAT PENGAKUAN
PENDAPATAN
Pengakuan pendapatan melibatkan 3 syarat, yaitu :

1 Pendapatan direalisasikan pada saat sebuah perusahaan melakukan pertukaran


barang dan jasa untuk mendapatkan cash.

Pendapatan dapat direalisasikan ketika aset yang diterima perusahaan dari 2


pertukaran (exchange) siap untuk ditukarkan menjadi sejumlah uang.

3 Pendapatan dihasilkan/didapatkan ketika sebuah perusahaan telah


menyelesaikan apa yang harus dia kerjakan untuk mendapatkan keuntungan
Ada 4 transaksi pendapatan yang diakui berkenaan dengan prinsip ini:

1. Perusahaan mengakui pendapatan atau penjualan produk pada tanggal


penjualan. Tanggal ini biasanya diinterpretasikan sebagai tanggal pengiriman
produk ke pelanggan.
2. Perusahaan mengakui pendapatan atas penyelesaian jasa, ketika jasa telah
dilakukan dan dapat ditagih.
3. Perusahaan mengakui pendapatan atas pemberian izin kepada pihak lain untuk
menggunakan aset perusahaan, seperti bunga, sewa, dan royalti.
4. Perusahaan mengakui pendapatan atas penjualan aset (disposal) selain produk
pada tanggal penjualan.
THANK
YOU

Anda mungkin juga menyukai