ISPA/PNEUMONIA
OLEH:
Neni N. Dadiara
(2018-84-067)
PEMBIMBING:
Pak. Daud Samal, SKM 1
BAB I PENDAHULUAN
2
Latar Belakang
Faktor risiko gizi kurang,
Penyebab utama morbiditas dan status imunisasi tidak lengkap,
mortalitas penyakit menular di ASI tidak memadai, kepadatan
dunia 4,25 juta setiap tahun di tempat tinggal, polusi udara,
dunia orang tua perokok dan keadaan
rumah yang tidak sehat.
3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
4
Definisi
ISPA adalah Infeksi akut yang menyerang salah satu bagian/lebih dari saluran napas mulai hidung sampai
alveoli termasuk adneksanya (sinus, rongga telinga tengah, pleura).
ISPA dapat ditularkan melalui air ludah, darah, bersin maupun udara pernafasan yang mengandung kuman
yang terhirup oleh orang sehat.
5
BAB II EPIDEMIOLOGI
6
7
8
9
10
1. NTT (15,4%)
2. PAPUA (13,1%)
3. PAPUA BARAT(12,3%)
4. BANTEN(11,9%)
5. BENGKULU(11,8%)
6. NTB(11,7%)
7. JAWA BARAT(11,2%)
8. BALI(9,7%)
9. GORONTALO(9,5%)
10. JAWA TIMUR(9,5%)
11. SUMATERA BARAT(9,5%)
12. ACEH(9,4%)
13. SULAWESI TENGAH(9,4%)
14. KALIMANTAN TENGAH(8,9%)
15. DKI JAKARTA(8,5%)
16. JAWA TENGAH(8,5%)
17. MALUKU(8,5%)
18. KALIMANTAN BARAT(8,4%)
19. SULAWESI SELATAN(8,3%)
20. KALIMANTAN TIMUR(8,1%)
21. SILAWESI TENGGARA(8,1%)
22. LAMPUNG(7,4%)
23. KALIMANTAN SELATAN(7,1%)
24. RIAU(7,1%)
25. BANGKA BELITUNG(6,9%)
26. DI YOGYAKARTA(6,9%)
27. SULAWESI BARAT(6,9%)
28. SUMATERA SELATAN(6,9%)
29. KEPULAUAN RIAU(6,5%)
30. SULAWESI UTARA(6,2%)
31. MALUKU UTARA(5,7%)
32. JAMBI(5,5%)
ISPA pada Provinsi maluku 5 tahun terakhir
30,000
1 Ambon(K)
2 Maluku Tengah
25,000 3 Maluku Tenggara
4 Maluku Tenggara
Barat
20,000
2015
5 Kepulauan Aru
2016
2017
6 Seram Bagian Barat
15,000 2018
2019
7 Seram Bagian Timur
8 Pulau Buru
5,000
11 Tual(K)
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
12
KLASIFIKASI
Program pemberantasan penyakit (P2) ISPA :
(1) ISPA Non-Pneumonia
(2) ISPA Pneumonia
13
KLASIFIKASI ISPA PADA
BALITA
Umur 2 bulan - < 5 Umur < 2 bulan
tahun
Pneumonia Bukan
Pneumonia Bukan
Pneumonia berat
Pneumonia Berat Pneumonia
GEJALA KLINIS
Pneumonia berat: bila disertai napas sesak yaitu adanya tarikan dinding dada bagian bawah
kedalam pada waktu anak menarik napas (pada saat diperiksa anak harus dalam keadaan tenang
tldak menangis atau meronta).
Pneumonia: bila disertai napas cepat. Batas napas cepat ialah untuk usia 2 -12 bulan adalah 50 kali
per menit atau lebih dan untuk usia 1 -4 tahun adalah 40 kali per menit atau lebih.
Bukan pneumonia: batuk pilek biasa, bila tidak ditemukan tarikan dinding dada bagian bawah dan
16
FAKTOR RISIKO ISPA
Meningkatkan insiden (angka kesakitan)
Kepadatan tempat tinggal
dan angka kematian :
Imunisasi yang tidak memadai
Umur kurang dari 2 bulan Membedung anak (menyelimuti
berlebihan)
Gizi kurang Defisiensi vitamin A
Pemberian makanan tambahan terlalu dini
BBLR ( berat badan lahir rendah)
Menderita penyakit kronis
Tidak mendapatkan ASI yang memadai Jangkauan pelayanan kesehatan yang
rendah
Polusi udara
Sosial ekonomi rendah
17
PATOGENESIS
FAKTOR AGEN
Infeksi saluran nafas akut bagian atas 90% disebabkan oleh virus
Infeksi akut saluran nafas bagian bawah 50 % diakibatkan oleh bakteri (Streptococcus pneumonia
FAKTOR HOST
Usia
Jenis kelamin
Status gizi
Status imunisasi
Pemberian suplemen vitamin A
Pemberian ASI
18
PATOGENESIS
FAKTOR ENVIRONMENT
Rumah
Status sosioekonomi
Kebiasaan merokok
Polusi udara
19
BAB II PENCEGAHAN DAN
PENGENDALIAN
20
PENCEGAHAN
Pemberian ASI eksklusif
Pengurangan polusi udara dalam ruangan, dan paparan polusi di luar ruangan
Imunisasi
Kepadatan Penduduk
21
22
STRATEGI PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN
23
24
BAB II PENEMUAN DAN
TATALAKSANA KASUS
25
PENEMUAN KASUS
26
LANGKAH-LANGKAH PENEMUAN KASUS
Melakukan penentuan tanda bahaya sesuai golongan umur <2 bulan dan 2 bulan sampai
59 bulan
Melakukan pemeriksaan dengan melihat tarikan dinding dada bagian bawah ke dalam
(TDDK) dan hitung napas
Melakukan klasifikasi balita batuk dan atau kesukaran bernapas; pneumonia berat,
pneumonia dan batuk bukan pneumonia
27
TATALAKSANA KASUS
Kasus pneumonia balita yang ditemukan segera ditindak lanjuti dengan tatalaksana kasus yang
efektif, melalui upaya-upaya sebagai berikut :
Pengobatan dengan menggunakan antibiotik: amoksisilin dosis tinggi selama 3 hari dan obat
Kunjungan ulang bagi penderita pneumonia setelah 2 hari mendapat antibiotic di fasilitas
pelayanan kesehatan.
28
TATALAKSANA KASUS
Anak umur < 2 bulan yang
mempunyai salah satu tanda bahaya
diatas, dikelompokan pada
PENYAKIT SANGAT BERAT dan
perlu tindakan SEGERA RUJUK→
untuk tindakan rujukan harus
ditentukan diagnosa terlebih dahulu
oleh dokter.
Bila anak umur < 2 bulan tidak
ditemukan tanda bahaya maka anak
masuk klasifikasi ISPA : BATUK
BUKAN PNEUMONIA.
29
TATALAKSANA KASUS
30
31
Farmakologis