Anda di halaman 1dari 15

PENGAMATAN MORFOLOGI

DAN PERILAKU
Biomonitoring
S1 Kesehatan Lingkungan
Stikes Widyagama Husada
ORGANISASI BIOLOGI
 Populasi adalah sekelompok hewan dalam spesies yang
sama dan menempati lokasi dan waktu yang sama
 Komunitas adalah berbagai spesies yang berbeda
menempati suatu area yang sama
 Ekosistem merupakan interaksi antara suatu komunitas
dengan lingkungan abiotiknya
 Bioma adalah skala besar suatu wilayah komunitas
dengan flora dan fauna alamiahnya
BIOMA UTAMA
 Tundra
 Taiga

 Hutan subtropis

 Padang rumput

 Savana tropis

 Gurun

 Semak

 Hutan tropis
 Berbagai macam sifat, kondisi geografis dan faktor
lingkungan pada bioma menyebabkan terjadinya sebaran
geografis flora dan fauna
 Sifat, morfologi dan perilaku dari flora dan fauna ini
tergantung pada kondisi lingkungannya
 Perubahan lingkungan yang seringkali disebabkan oleh
aktivitas manusia akan menimbulkan perubahan pada
bioma alamianya
 Perubahan tersebut secara jangka panjang akan
berpengaruh pada flora dan fauna
BIOINDIKATOR KUALITAS AIR SUNGAI
 Bisa menggunakan makroinvertebrata
 Dipengaruhi oleh kecepatan arus, suhu TDS,seresah, pH,
DO, COD, fosfat dan nitrat
 Yang bisa diamati dan dijadikan indikator adalah jumlah
makroinvertebrata yang ada dan mampu hidup di
perairan
BIOMONITORING ZAT ORGANIK
 Akumulasi zat organik pada beberapa spesies mamalia
merupakan bio indikator yang potensial untuk
mendeteksi pencemaran lingkungan. Beberapa zat
organik yang dipakai indikator antara lain:
1. perubahan non protein sulfhidril pada sel liver dari
tikus sebagai indikator terpapar oleh pestisida
2. Meningkatnya bilirubin pada tikus, menunjukkan
adanya paparan oleh Tri Nitro Toluen (TNT)
3. Terdapatnya hubungan antara pencemaran lingkungan
dengan Poly Chlorinated Bifenil (PCB), dioxin, dan
furan pada manusia
4. Terdapatnya dioxin, furan, PCB, DDE, dan lindane
pada telur burung sebagai indikator tercemarnya
lingkungan oleh zat organik
5. Terakumulasinya PCB, pestisida, dan bahan
antropogenik pada tubuh ikan sebagai indikator
tercemarnya ekosistem perairan
6. Meningkatnya aktifitas Mixed Function Oxidase
(MFO) pada ikan di sungai yang tercemar oleh bahan
organik, PAH, Dioxin, dan PCB
7. Aktivitas Xenobiotik – DNA adduct, Cytochrome P
450 induksi dan oryl hidrokarbon hidroksilase pada
ikan dipakai sebagai biomarker pencemaran pantai oleh
PCB dan DDT
8. Berkurangnya komunitas phytoplankton dapat dipakai
sebagai biomonitoring pencemaran pestisida dalam
perairan
BIOMONITORING LIMBAH CAIR
 Pencemaran air limbah keperairan akan menimbulkan
perubahan struktur ekosistem di perairan, sebagai
contoh
1. Komposisi bakteri
2. Jenis dan jumlah ikan
3. Pertumbuhan algae
4. Perkembangan larva biota air
BIOMONITORING PENCEMAR UDARA
 Adanya bahan pencemar yang dilepaskan di udara akan
mempengaruhi perkembangan tumbuhan, antara lain:
1. Daun pinus jarum bisa dijadikan indikator pencemaran
alifatik hidrokarbon
2. Lichen parmalia dipakai untuk melihat kadar
pencemaran udara
BIOMONITORING ASIDIFIKASI
 Perubahan keasaman di dalam perairan dapat
menggunakan biomarker biota dalam lokasi tersebut,
antara lain:
1. Memakai hewan amphibi seperti katak

perubahan yang terjadi adalah terlambatnya siklus


metamorfose, menurunnya daya tahan dan penurunan berat
badan hewan amphibi secara signifikant
TUGAS 2
 Sebut dan jelaskan tentang perubahan perilaku hewan air
pada kondiri terjadinya pencemaran logam berat di
perairan!
 Solusi apakah yang bisa dipakai untuk mengurangi
dampak negatif dari pencemaran sungai!

Anda mungkin juga menyukai