Anda di halaman 1dari 25

TEORI TINGKAH LAKU

KONSUMEN: TEORI
NILAI GUNA (UTILITY)
IAIN KEDIRI
2021
Analisis yg dibahas:
1) Alasan para pembeli/konsumen untuk membeli
lebih banyk barang pda harga yg lebih rendah dan
mengurangi pembelianny pda harga yg tinggi
2) Bagaimana seorang konsumen menentukan
jumlah dan komposisi dari barang yg akan dibeli
dri pendapatan yg diperolehnya.
Analisis seperti itu dinamakan TEORI TINGKAH LAKU
KONSUMEN, yg dibedakan dlm dua pendekatan:
penekatan nilai guna (utility) kardinal dan
pendekatan nilai guna ordinal.
Teori Nilai Guna (Utility)
 Nilai guna (utility) adalah kepuasan atau
kenikmatan yg diperoleh seseorang dri
mengkonsumsi barang2
 Nilai guna total adalah jumlah seluruh kepuasan
yg diperoleh dri mengkonsumsikn sejumlah
barang ttt.
 Nilai guna marjinal adalah pertambahan
(pengurangan) kepuasan sbgai akibat dan
pertambahan (atau pengurangan)penggunaan
satu unit barang ttt.
Hipotesis Utama Teori Nilai
Guna
Atau disebut juga sbgai hukum nilai guna
marjinal yg semakin menurun, menyatakan
bahwa tambahan nilai guna yg akan
diperoleh seseorang dri mengkonsumsikan
suatu barang akan menjadi semakin sedikit
apabila orang tsbt terus menerus menambah
konsumsinya ke atas barang tsbt.
Nilai Guna Total Dalam Angka
dan Grafik
 Contoh Angka
Jumlah mangga yg Nilai guna total Nilai guna marjinal
dimakan
0 0 -
1 30 30
2 50 20
3 65 15
4 75 10
5 83 8
6 87 4
7 89 2
8 90 1
9 89 -1
10 85 -4
11 78 -7
 Grafik Nilai Guna
TU MU

90
30
83

78 TU

Q
Q
0 5 8 11 0 1 8 9

(i) Nilai guna total (ii) Nilai guna marjinal


Cara memaksimumkan nilai
guna
Kerumitan yg timbul untuk menentukan
sususnan/komposisi dan jumlah barang yg
akan mewujudkan nilai guna yg maksimum
bersumber dr perbedaan harga2 berbagai
barang. Kalau harga setiap barang adalah
sama, nilai guna akan mencapai tingkat yg
maksimum apabila nilai guna marjinal dari
setiap barang adalah sama besarnya.
Misalnya, Andi mengkonsumsi 3 macam
barang, yaitu pakaian, makanan, dan
hiburan. Didapatinya bahwa unit pakaian
yang ke tiga, unit makanan yg kelima,
menonton film yg kedua memberikan nilai
guna marjinal yg sama besarnya. Kalau
harga ketiga barang tsbt adalah sama,
kepuasan maksimum/nilai guna yg
maksimum akan diperoleh orang tsbt apabila
mengkonsumsikan: tiga unit pakaian, lima
unit makanan, dan dua kali menonton film.
Di dalam kenyataan yg sebenarnya, harga
berbagai jenis barang adalah berbeda.
Disebabkan perbedaan harga tsbt,
pemaksimuman nilai guna tidak akan
tercapai kalau digunakan syarat
pemaksimuman sprti diatas. Misal: (i) harga
barang A adalah 3 kali harga barang B, dan
(ii) nilai guna marjinal kedua barang tsbt
adalah sama besarnya. Barang mana yg
akan memberikan tambahan kepuasan/nilai
guna yg lebih besar?
Ia akan diperoleh apabila yg dibeli dan
dikonsumsi adalah barang B dan bukan
barang A. satu unit barang B akan
memberikan nilai guna marjinal yang sama
besarnya dengan barang A, tetapi untk
memperolehnya cukup mengeluarkan
sebanyak sepertiga dari harga barang A.
sekiranya konsumen tsbt membeli 3 barang
B, nilai guna tambahan yg akan diperoleh
adalah tiga kali daripada nilai guna tambahan
yg diperoleh dari mengkonsumsikan barang
A, sedangkan jumlah uang yang dibayar
adalah sama besarnya.
Syarat Memaksimumkan Nilai
Guna
 Setiap rupiah yg dikeluarkan untuk membeli
unit tambahan berbagai jenis barang akan
memberikan nilai guna marjinal yg sama
besarnya.
Misalkan, Ira melakukan pembelian dan konsumsi atas
2 macam barang:makanan dan pakaian, dan
berturut-turut harganya adalah Rp.5000,00 dan Rp
50000. misalkan tambahan sat unit makanan akan
memberikan nilai guna marjinal sebanyak 5, dan
tambahan satu unit pakaian mempunyai nilai guna
marjinal sebanyak 50. andaikan orang itu
mempunyai uang sebanyak Rp50000, kepada
barang apakah uang itu akan dibelanjakan? Dgn
uang itu, uang tsbt dpt membeli 10 unit tambahan
makanan, maka jumlah nilai guna marjinal yg
diperolehnya adalah 10 x 5 =50. kalau uang itu
digunakan untuk membeli pakaian, yg diperolehnya
hanyalah satu unit dan nilai guna marjinalnya dari
satu unit tambahan pakaian adalah 50.
Sehingga Hipotesisinya, sbb:
1. Seseorang akan memaksimumkan nilai guna dari
barang2 yg dikonsumsinya apabila nilai guna
marjinal berbagai barang tsbt adalah sama dgn
perbandingan harga barang2 tsbt. Perbandingan
harga makanan dan pakaian adalah 5000:50000
atau 1:10, dan ini adalah sama dgn perbandingan
nilai guna marjinal makanan dan pakaian, yaitu
5:50 atau 1:10, ATAU
2. Seseorang akan memaksimumkan nilai guna dari
barang2 yg dikonsumsikannya apabila nilai guna
marjinal untk setiap rupiah yg dikeluarkan adalah
sama untuk setiap barang yg dikonsumsikan. Dlm
contoh diatas nilai guna marjinal/harga = 5/5000
= 1/1000. dan nilai guna marjinal per rupiah dari
tambahan pakaian adalah: nilai guna
marjinal/harga = 5000/50000 = 1/1000
Atau dinyatakan scra rumus aljabar, sbb:

MU barang A MU barang B MU barang C


 
PA PB Pc
Teori Nilai Guna dan Teori
Permintaan
Efek Pengantian
Perubahan harga suatu barang mengubah nilai
guna marjinal per rupiah dari barang yg
mengalami perubahan harga tsbt. Kalau
harga mengalami kenaikan, nilai guna per
rupiah yg diwujudkan oleh barang tsbt
semakin rendah
MU barang A MU barang B

PA PB
 Efek pendapatan
Kalau pendapatan tidak mengalami perubahan, maka
kenaikan harga menyebabkan pendapatan riil
menjadi semakin sedikit. Maka kenaikan harga
menyebabkab konsumen mengurangi jumlah
berbagai barang yg dibelinya, termasuk barang yg
mengalami kenaikan harga. Penurunan harga suatu
barang menyebabkan pendapatan riil bertambah,
dan akan mendorong konsumen menambah jumlah
barang yg dibelinya. Akibat dari perubahan harga
kpda pendapatan ini yg disebut efek pendapatan,
lebih memperkuat lagi efek pengantian didalam
mewujudkan kurva permintaan yg menurun dari kiri
atas ke kanan bawah.
Mewujudkan Kurva Permintaan
Andaikan seorang konsumen hanya membeli
dua jenis barang yaitu makanan (m) dan
pakaian (k). Andaikan apabila ia
menggunakan 10 unit makanan, konsumen
itu mencapai keseimbangan konsumen,
yaitu:

MU m MU k

Pm Pk
Pada ketika keseimbangan itu dicapai, Pm
(harga makanan) adalah Rp 10000.
seterusnya misalkan harga pakaian tidak
berubah tetapi harga makanan turun dari Rp
10000 menjadi Rp 5000, maka

MU m MU m MU m MU k
 atau 
P1 m Pm 5000 Pk
Dimana P1m adalah harga makanan baru, yaitu
5000. keadaan diatas menyebabkan
konsumen menambah penggunaan
makanan, misalnya dari 10 unit menjadi 15
unit, pada kuantitas dan harga makanan yg
baru itu, keseimbangan konsumen akan
dicapai kembali.
Misalnya harga makanan naik menjadi Rp
15000, dan harga pakaian tidk berubah,
akibatnya:
MU m MU m

15000 10000
maka perubahan itu menyebabkan
MU m MU k
1

Pm Pk
P

A
15

B
10

5 C

0 Q
5 10 15
Gambar: permintaan seorang ke atas makanan
Kesimpulan:
 Pd harga Rp 15000 sebanyak 5 unit akan
dibeli
 Pd harga Rp 10000 sebanyaj 10 unit akan
dibeli
 Pd harga Rp 5000 sebanyak 15 unit kan
dibeli
Paradoks Nilai
Teori nilai guna memberikan penjelasan mengenai
sebab terdapat perbedaan yang nyata antara harga
air dan berlian. Perbedaan tersbt disebabkan oleh
nilai guna marjinal mereka yg sangat berbeda. Oleh
karena air sangat mudah diperoleh maka orang
akan mengkonsumsi air sehingga pd tingkat dimana
nilai guna marjinal air sangat murah. Nilai guna
marjinal air adalah sangat rendah sehingga orang
baru menggunakan lebih banyak air apabila
harganya sangat rendah sekali. Nilai guna
marjinallah yang akan menentukan apakah suatu
barang itu mempunyai harga yang tinggi atau
rendah.
Suplus Konsumen
Teori nilai guna dpt pula menerangkan tentang
adanya kelebihan kepuasan yang dinikmati
oleh para konsumen. Kelebihan kepuasan
ini, dinamakan suplus konsumen. Suplus
konsumen pada hakikatnya berarti
perbedaan di antara kepuasan yg diperoleh
seseorang didalam mengkonsumsi sejumlah
barang dgn pembayaran yang harus dibuat
untuk memperoleh barang tsbt.
 Contoh Angka

Jumlh konsumsi Harga yg Suplus Jumlah surplus


mangga setiap bersedia dibayar konsumen jk konsumen
minggu konsumen harga mangga
Rp 700/buah
Mangga ke1 Rp 1700 Rp 1000 Rp 1000
Mangga ke2 1500 800 1800
Mangga ke 3 1300 600 2400
Mangga ke4 1100 400 2800
Mangga ke5 900 200 3000
Mangga ke6 700 0 3000
Mangga ke7 500 - -
Mangga ke 8 300 - -
 Grafik Surplus Konsumen
P
P
D
A D 1700
1500 M
Surplus
1300
konsumen

B 700
N
P 500
D
D

Q Q
0 Q 0 2 4 6 8

Anda mungkin juga menyukai