Anda di halaman 1dari 24

STIKES HOLISTIK

Ekonomi Pangan dan Gizi


PURWAKARTA

Pertemuan Ke 4

Elastisitas dan Teori Biaya

Saepul Bahri, SE.,MM.


 Elastisitasadalah konsep umum dalam
mengukur respons/tanggapan dari variabel
tertentu ketika variabel lain berubah

 Jika
variabel A berubah karena variabel B
berubah, elastisitas A terhadap B sama
dengan perubahan persentase A dibagi
perubahan persentase B

2
Elastisitas Permintaan
Terdapat tiga macam konsep elastisitas permintaan, yaitu :
1. Elastisitas Harga: yaitu persentase perubahan jumlah barang yang
diminta yang disebabkan oleh perubahan harga barang itu sebesar satu
persen, atau secara umum ditulis :

% Perubahan jumlah barang yang diminta


Eh =
% Perubahan harga barang itu sendiri

Bila Eh > 1 dikatakan bahwa permintaan elastis.


Bila Eh < 1 dikatakan bahwa permintaan barang inelastis.
Bila Eh = 1 dikatakan elastisitas tunggal (unitary elasticity).

• Hubungan antara harga dan jumlah yang diminta adalah


terbalik mengakibatkan hasil koefisien elastisitas permintaan
bernilai negatif.
Jenis-Jenis Elastisitas Permintaan
1. Inelastis sempurna (D1)

2. Elastis sempurna (D2)

3. Elastisitas Tunggal (Unitary Elasticity) (D4)

4. Elastis (D3)

5. Tidak elastis ( Inelastis) (D5)


Harga Harga D5
D1 D4
D3

D2

0
0
Jumlah barang Jumlah barang
 Permintaan inelastis sempurna memiliki kuantitas
yang diminta yang sama sekali tidak tanggap
terhadap perubahan harganya, nilai elastisitasnya 0
(nol)
 Permintaan inelastis memiliki perubahan kuantitas

yang diminta yang terkadang tanggap terhadap


perubahan harganya dalam kisaran nilai yang tidak
besar, nilai elastisitasnya antara 0 (nol) dan -1
 Permintaan berelastisitas uniter memiliki hubungan

perubahan persentase kuantitas yang diminta yang


sama dengan perubahan persentase harganya, nilai
elastisitasnya -1
 Permintaan elastis memiliki perubahan persentase
kuantitas yang diminta yang lebih besar nilai
absolutnya dibandingkan dengan persentase
perubahan harganya, nilainya elastisitasnya
kurang dari -1
 Permintaan elastis sempurna memiliki

perubahan kuantitas yang diminta yang langsung


jatuh ke nol hanya akibat peningkatan kecil dari
harganya

6
Titik Px Qx
A 8 0
B 7 1.000 Px
8 A
C 6 2.000 B
7
C
D 5 3.000 6
D
E 4 4.000 5
E
4
F
F 3 5.000 3 G
G 2 6.000 2 H

H 1 7.000 1 I

0 1000 3000 5000 7000 Qx


I 0 8.000
Elastisitas busur
• Dari titik B ke titik D
e = - {(Qd-Qb)/(Pd-Pb) * (Pb/Qb)}
= - {(2.000/-2) * (7/1.000)}
= 7 ----- (elastis)
Interperatsi:
Persentase perubahan jumlah yang diminta
lebih besar daripada persentase perubahan
harga komoditi tersebut.
Dari D ke B
• E = - { (Qb-Qd) / (Pb-Pd) * (Pd/Qd)}
• = 1,67
• Interpretasi:
Persentase dalam kenaikan harga diikuti oleh
persentase penurunan permintaan dalam
jumlah yang lebih tinggi.
Elastisitas titik tengah
• Digunakan untuk mengetahui koefisien
elastisitas dua titik dengan hasil yang sama
dari manapun harga mengalami pergerakan.
• Rumus:
e = - {(Q/P) * (Pb+Pd)/(Qb+Qd)}
= - {-(2.000/2) * (12/4.000)
=3
elastisitas titik…. contoh
• Yaitu koefisien elastisitas
Px yang ditemukan dari hasil
perhitungan satu titik dalam
8
sebuah kurva bergaris lurus.
B
7

6 C • Elastisitas titik C:
D e = {(NM/NC) * (NC/ON)
5
= NM / ON
= 3 (bandingkan dengan
M elastisitas titik tengah
N
0 8.000 Qx antara B dan D)
2.000
Hubungan Antara Elastisitas Harga dan Penerimaan Penjualan

Antara elastisitas harga (EH) dan penerimaan penjualan ( total revenue =TR)
mempunyai hubungan yang unik.
(a) Bila EH > 1, maka TR lebih besar ( OBCD > OAFE) . Lihat Gb. 3.4.a.

(b) Bila EH = 1, maka TR tetap (OAFE =OBCD) . Lihat Gb. 3.4.b.

(c) Bila EH < 1, maka TR lebih kecil (OBCD < OAFE). Lihat Gb. 3.4.c
P P P
F F E F
E C E
D D C D C

0 A B 0 A B 0 A B
Gb. 3.4. a . EH > 1 Gb. 3.4.c. EH < 1 Gb. 3.4.b. EH = 1

Total revenue akan mengalami perubahan sebaliknya jika harga naik. Untuk EH >
1, TR akan menurun. Untuk EH < 1, TR akan naik. Untuk EH = 1, TR akan tetap.
• Pada permintaan elastis:
– Peningkatan harga akan menurunkan kuantitas
yang diminta dalam persentase perubahan yang
lebih besar daripada persentase perubahan
harganya
– Penerimaan total akan menurun
– Penurunan harga akan meningkatkan kuantitas
yang diminta dalam persentase perubahan yang
lebih besar daripada persentase perubahan
harganya
– Penerimaan total akan meningkat
• Pada permintaan inelastis :
– Peningkatan harga akan menurunkan kuantitas yang
diminta dalam persentase perubahan yang lebih besar
daripada persentase perubahan harganya
– Penerimaan total akan meningkat

• Pada permintaan inelastis:


– Penurunan harga akan meningkatkan kuantitas yang
diminta dalam persentase perubahan yang lebih kecil
daripada persentase perubahan harganya
– Penerimaan total akan menurun
2. Elastisitas Silang ( Elastisitas Harga Silang): yaitu persentase perubahan
jumlah barang yang diminta yang disebabkan oleh perubahan harga barang
lain (barang yang mempunyai hubungan) sebesar satu persen, atau secara
umum ditulis:
% Perubahan jumlah barang yang diminta
E xy 
% Perubahan harga barang Y

• Koefisien elastisitas silang dari permintaan (exy) komoditi x


terhadap komoditi y mengukur persentase perubahan jumlah
x yg diminta per unit waktu (Qx/Qx) akibat adanya
persentase perubahan tertentu dalam harga y (Py/Py).
• Rumus: exy = (Qx/Py)*(Py/Qx)
Kriteria
 Jika exy bernilai positif maka antara x
dan y merupakan komoditi substitusi
(saling menggantikan)
 Jika exy bernilai negatif maka antara x
dan y merupakan komoditi
komplementer (saling melengkapi)
 Jika exy bernilai nol maka antara x dan
y merupakan komoditi yang tidak
berkaitan.
KOMODITI SEBELUM SESUDAH
Harga Jumlah Harga Jumlah
Kopi (Y) 40 50 60 30
Teh (X) 20 40 20 50

Exy= [(Qx/Py) * (Py/Qx) = (+10 / +20) * (40/40) = 0,5


Karena Exy positif maka antara kopi dan teh adalah barang
substitusi
KOMODITI SEBELUM SESUDAH
Harga Jumlah Harga Jumlah
Gula (Z) 10 20 20 15
Teh (X) 20 40 20 35

Exz = [(Qx/Pz) * (Pz/Qx)] = (-5/10) * (10/40) = -0,125


Karena exz bernilai negatif maka antara x dan z (teh dan
gula) adalah barang yang saling melengkapi
(komplementer)
3. Elastisitas Pendapatan: yaitu persentase perubahan jumlah barang
yang diminta yang disebabkan oleh perubahan pendapatan riel
konsumen sebesar satu persen, atau secara umum ditulis:

% Perubahan jumlah barang yang diminta


Em 
% Perubahan pendapatan riel

a) Jika em negatif, barang tersebut adalah barang inferior


misal minyak tanah (dibandingkan gas), nasi jagung
(dibandingkan nasi beras).
b) Jika em positif, barang tsb adalah barang normal.
c) Jika em > 1, berarti barang mewah
d) Jika em < 1, berarti barang kebutuhan pokok
Menemukan Em dan penentuan jenis barang
M (Rp) QDx (%)QDx %M em Jenis
barang
8000 5 - - • Contoh
menemukan
12000 10 100 50 2 mewah elastisitas
pendapatan.
16000 15 50 33,33 1,50 mewah • Em = (Q/Q) /
(M/M)
20000 18 20 25 0,80 pokok = 100 / 50
=2
24000 20 11,11 20 0,56 pokok

28000 19 -5 16,67 -,30 inferior

32000 18 -5,26 14,29 -0,37 inferior


Elastisitas Penawaran
Elastisitas penawaran mengukur respons penawaran terhadap perubahan harga.
Koefisien Elastisitas Penawaran ( ES )

% Perubahan jumlah barang yang ditawarkan


Es 
% Perubahan harga barang

Secara spesifik dapat dirubah menjadi persamaan berikut :

QS / ½ (QS.1 + QS.2)


ES = --------------------------
 P / ½ ( P1 + P2 )
Jenis-Jenis Elastisitas Penawaran
(1) Elastis sempurna,
(2) Inelastis sempurna,
(3) Elastisitas tunggal (unitary elasticity),
(4) Elastis
(5) Inelastis.
Kurva penawaran dari masing-masing elastisitas tersebut digambarkan
sebagai berikut :
Harga
Harga S2 S5
S3

S1 S4

0 0
Jumlah barang
Jumlah barang
Gb. Jenis-jenis kurve penawaran

Keterangan : S1 = kurve penawaran barang yang bersifat elastis sempurna


S2 = kurve penawaran barang yang bersifat inelastis sempurna
S3 = kurve penawaran barang dengan elastisitas tunggal
S4 = kurve penawaran barang yang bersifat elastis
S5 = kurve penawaran barang yang bersifat inelastis.
Elastisitas Produksi dan Daerah-Daerah produksi
Elastisitas produksi adalah rasio perubahan relatif jumlah output yang dihasilkan
dengan perubahan relatif jumlah input yang dipergunakan. Atau dapat ditulis :
Persentase perubahan output
EP = --------------------------------------
Persentase perubahan input

Elastisitas produksi juga dapat ditulis secara matematis sebagai berikut:


dY/Y dY X PM (Produk Marginal)
EP = ---------- ( definisi) ; ----- . ---- = -----------------------------
dX/X dX Y PR (Produk rata-Rata)

Dari persamaan matematis tersebut, nampak adanya hubungan antara elastisitas


produksi dengan produk marginal dan produk rata-rata,sebagai berikut :
1. Jika tingkat produksi di mana PM > PR maka EP > 1
2. Jika tingkat produksi di mana PM = PR maka EP = 1
3. Jika tingkat produksi di mana PM = 0 maka EP = 0
4. Jika tingkat produksi di mana PM negatif maka EP juga negatif.
Berdasarkan nilai elastisitas produksi ini, proses produksi dapat dibagi ke dalam
tiga daerah produksi, yaitu :
1. Daerah dengan EP > 1 sampai EP = 1.
2. Daerah dengan EP = 1 sampai EP = 0.
3. Daerah dengan EP = 0 sampai EP < 0. I = Daerah Produksi
I
Y

M II = Daerah
C
I
I Produksi II
B IIE=0 III KPT

III = Daerah
E >1 E<1
X E=1
X Produksi III
PR = Y/X
PM = dY/dX
I II III

E >1 E<1
KPR
0 E=1 E=0 X

KPM

Gb. Elastisitas Produksi dan Daerah-Daerah produksi

Anda mungkin juga menyukai