Anda di halaman 1dari 16

VERSTEK DAN GUGATAN

GUGUR

EKBERTH NOYA
Putusan Verstek
 kewenangan hakim untuk memeriksa dan
memutus suatu perkara meskipun Tergugat
dalam perkara tersebut tidak hadir di
persidangan pada tanggal yang telah
ditentukan – menjatuhkan putusan tanpa
hadirnya Tergugat
 Putusan Verstek dijatuhkan karena Tergugat
telah dipanggil secara sah dan patut, namun
tergugat tidak hadir tanpa alasan yang sah.
Panggilan yang sah adalah panggilan yang
dilakukan oleh Juru Sita Pengadilan Negeri
dalam bentuk surat tertulis (Surat
Panggilan/Relaas).
 Pasal 125 Ayat (1) HIR:
 Apabila pada hari yang telah ditentukan,
tegugat tidak hadir dan pula ia tidak
menyuruh orang lain untuk hadir sebagai
wakilnya, padahal ia telah dipanggil dengan
patut maka gugatan itu diterima dengan
putusan tak hadir (verstek), kecuali kalau
ternyata bagi Pengadilan bahwa gugatan
tersebut melawan hak atau tidak beralasan.
Menurut M. Yahya Harahap bahwa berdasarkan pasal 125
HIR kepada hakim diberi wewenang menjatuhkan putusan
diluar atau tanpa hadirnya tergugat, dengan syarat

1. Apabila tergugat tidak datang menghadiri sidang


pemeriksaan yang ditentukan tanpa alasan yang
sah (Default Without Reason) ;
2. Dalam hal seperti itu, hakim menjatuhkan
putusan verstek yang berisi diktum:
mengabulkan gugatan seluruhnya atau sebagian,
atau ;
3. Menyatakan gugatan tidak dapat diterima
apabila gugatan tidak mempunyai dasar hukum
 1. Pasal 124 HIR
 Apabila pada hari yang telah ditentukan
penggugat tidak hadir dan pula ia tidak
menyuruh orang lain untuk hadir sebagai
wakilnya, padahal ia telah dipanggil dengan
patut, maka gugatannya dinyatakan gugur dan
ia dihukum membayar biaya perkara tetapi ia
berhak untuk mengajukan gugatan sekali lagi,
setelah ia membayar lebih dahulu biaya
tersebut
Syarat Dalam pasal 124 HIR
 a. Bila penggugat tidak hadir pada sidang yang telah
ditentukan tanpa alasan yang sah
 b. Maka dalam peristiwa seperti itu, hakim berwenang
memutus perkara tanpa hadirnya penggugat yang disebut
putusan verstek, yang memuat diktum:
 1) membebaskan tergugat dari perkara tersebut,
 2) menghukum penggugat membayar biaya perkara,
 c. Terhadap putusan verstek itu, penggugat tidak dapat
mengajukan perlawaan (verzet) maupun upaya banding dan
kasasi, sehingga terhadap putusan tertutup upaya hukum,
 d. Upaya yang dapat dilakukan penggugat adalah
mengajukan kembali gugatan itu sebagai perkara baru
dengan membayar biaya perkara.
 Pasal 126 HIR “Dalam hal tersebut pada kedua
pasal di atas ini, pengadilan negeri, sebelum
menjatuhkan keputusan, boleh memerintahkan
supaya pihak yang tidak datang dipanggil
sekali lagi untuk menghadap pada hari
persidangan lain, yang diberitahukan oleh
ketua dalam persidangan kepada pihak yang
datang; bagi pihak yang datang itu,
pemberitahuan itu sama dengan panggilan
SEMA No.9/1964 tanggal 13 April 1964
 Menurut pasal 125 H.I.R. apabila tergugat,
meskipun telah dipanggil secara sah, akan
tetapi tidak hadir, maka Hakim dapat ;
 A. Menjatuhkan putusan verstek atau :
 B. Menunda pemeriksaan –(berdasarkan pasal
126 H.I.R.) – dengan perintah memanggil
trgugat sekali lagi; C. Kemudian apabila dala
hal sub B tergugat tidak lagi, maka Hakim
dapat menjatuhkan putusan verstek
Sebab Diputuskannya Putusan Verstek
 1. Tergugat atau para tergugat kesemuanya
tidak datang pada hari sidang yang telah
ditentukan
 2. Ia atau mereka tidak mengirimkan
wakil/kuasanya yang sah untuk menghadap
 3. Ia atau kesemuanya telah dipanggil dengan
patut
 4. Petitum tidak melawan hak 5. Petitum
beralasan
Perlawanan Terhadap Putusan Verstek

1. Sesuai Pasal 129 HIR/153 RBg., Tergugat/ Para


Tergugat yang dihukum dengan Verstek berhak
mengajukan verzet atau perlawanan dalam waktu
14 (empat belas) hari terhitung setelah tanggal
pemberitahuan putusan verstek itu kepada
Tergugat semula jika pemberitahuan tersebut
langsung disampaikan sendiri kepada yang
bersangkutan. (Pasal 391 HIR: dalam menghitung
tenggang waktu maka tanggal/ hari saat
dimulainya penghitungan waktu tidak dihitung).
2. Jika putusan itu tidak langsung diberitahukan
kepada Tergugat sendiri dan pada waktu
aanmaning Tergugat hadir, maka tenggang
waktunya sampai pada hari kedelapan sesudah
aanmaning (peringatan).
3. Jika Tergugat tidak hadir pada waktu
aanmaning maka tenggang waktunya adalah hari
kedelapan sesudah Sita Eksekusi dilaksanakan.
(Pasal 129 ayat (2) jo. Pasal 196 HIR dan Pasal 153
ayat (2) jo. Pasal 207 RBg). Kedua perkara tersebut
(perkara verstek dan verzet terhadap verstek)
berada dalam satu nomor perkara.
4. Perkara verzet sedapat mungkin dipegang oleh
Majelis Hakim yang telah menjatuhkan putusan verstek.
5. Apabila dalam pemeriksaan verzet pihak penggugat
asal (Terlawan) tidak hadir, maka pemeriksaan
dilanjutkan secara contradictoire, akan tetapi apabila
Pelawan yang tidak hadir maka Hakim menjatuhkan
putusan verstek untuk kedua kalinya. Terhadap
putusan verstek yang dijatuhkan kedua kalinya ini tidak
dapat diajukan perlawanan, tetapi bisa diajukan upaya
hukum banding (Pasal 129 ayat (5) HIR dan Pasal 153
ayat (5) RBg)
Apabila verzet diterima dan putusan verstek
dibatalkan maka amar putusannya berbunyi 
 Menyatakan Pelawan adalah
pelawan yang benar.
 Membatalkan putusan verstek.
 Mengabulkan gugatan
penggugat atau menolak
gugatan pengugat.
 Apabila verzet tidak diterima dan putusan
verstek tidak dibatalkan, maka amar
putusannya berbunyi:
 Menyatakan pelawan adalah pelawan yang
tidak benar.
 Menguatkan putusan verstek tersebut.

Anda mungkin juga menyukai