Daun adalah salah satu organ tumbuhan yang sangat penting dan
pada umumnya tiap tumbuhan mempunyai sejumlah besar daun.
Alat ini hanya tumbuh dari batang saja dan tidak pernah terdapat
pada bagian lain pada tubuh tumbuhan. Sebenarnya daun juga
memiliki pigmen lain, misalnya karoten (berwarna jingga), xantofil
(berwarna kuning), dan antosianin (berwarna merah, biru, atau
ungu, tergantung derajat keasaman). Daun tua kehilangan klorofil
sehingga warnanya berubah menjadi kuning atau merah (dapat
dilihat dengan jelas pada daun yang gugur). Daun merupakan
organ terpenting bagi tumbuhan dalam melangsungkan hidupnya
karena tumbuhan adalah organisme autotroph obligat, ia harus
memasok kebutuhan energinya sendiri melalui konversi energy
cahaya menjadi energy kimia.
BAGIAN – BAGIAN DAUN
b. Menurut susunan:
• Menyirip (pennivernis)
• Menjari (palminervis)
• Melengkung (cervinervis)
• Sejajar (rectinervis)
KELEBHAN DAN KELEMAHAN
KELEBIHAN BUKU :
Buku ini mampu memberikan informasi tentang morfologi
tumbuhan dengan isi yang runtut dan mudah dipahami. Gambar
yang disajikan cukup membantu dalam pemahaman materi
morfologi tumbuhan. Buku ini mudah dipelajari dan dipahami
oleh berbagai kalangan karena bahasa yang digunakan cukup
sederhana. Buku ini lumayan ringan untuk dibawa dan ukuran
yang tidak terlalu besar, dan buku bisa didapatkan dengan harga
yang terjangkau.
KELEMAHAN BUKU :
Gambar yang digunakan juga belum cukup lengkap serta tidak
berwarna sehingga menimbulkan kesulitan dalam pengamatan
tumbuhan yang sama secara langsung. Selain itu kualitas
penjilidan dalam buku ini juga kurang baik, karena kertasnya
mudah terlepas. Cover yang digunakan juga kurang menarik
karena tidak ada variasi warna dan gambarnya.
IDENTITAS BUKU
BUKU PEMBANDING
Judul buku : Morfologi Tumbuhan
Penulis : Dewi Rosanti, M.Si.
Penerbit : Erlangga
Tahun terbit : 2013
Kota Terbit : Jakarta
Tebal buku : 141 halaman
ISBN : 978-602-241-316-5
RINGKASAN BUKU
Bangun daun (Circumscriptio)
Bangun daun merupakan bentuk helaian daun secara keseluruhan. Untuk melihat
bangun daun hanya perlu di lihat satu helai daun (lamina) saja. Jika daun tersebut
merupakan daun majemuk, untuk melihat bangun daunnya dapat di amati pada satu
helaian anak daunnya.
A. Bagian terlebar di tengah helaian daun
Untuk melihat bagian yang terlebar ditengah daun, buatlah garis ditengah-tengah
sebagai lebar daun, sedangkan garis yang menjadi panjang daun adalah ibu tulang
daun yang membelah dua sisi daun. Perbandingan panjang dan lebar daun dapat
menjadi acuan bentuk daun tersebut.
Bulat/bundar (orbicularis), memiliki perbandingan panjaang dengan lebar 1 : 1.
Misalnya, daun teratai (Nelumbo sp.), daun papaya (Carica papaya)
Bangun perisai (peltatus), bila letak tangkai daun berada di tengah tengah helaian
daun, bukan tumbuh dari pagkal daun. Misalnya, daun kuping gajah
Bangun jorong (ovalis/ellipticus), bila perbandingan panjang dan lebar antara
1,5 : 1 sampai 2 : 1. Misalnya daun sirih (Piper betle)
Memanjang (oblongus), bila perbandingan lebar dan panjang antara 2,5 : 1
sampai 3 : 1. Misalnya daun kenanga (Canaga odorata)
Bangun lanset (lanceolatus), bila perbandingan lebar dan panjang daun berkisar
antara 3 : 1 sampai 5 : 1. Misalnya daun Oleander (Nerium oleander)
B. Bagian terlebar di bawah helaian daun
Bila pangkal daun tidak berlekuk, bangun daun dibedakan menjadi :
Bulat telur (ovatus), contohnya daun kembang sepatu (Hibiscus rosa-
sinensis)
Bangun segitiga (triangularis), contohnya, bunga pukul empat (Mirabilis
jalapa)
Bentuk delta (deltoideus) , contohnya air mata pengantin (Antigonon
leptopus)
Bangun belah ketupat (rhomboideus), contohnya bengkuang (Pachyrhizuz
eosus)