Anda di halaman 1dari 18

PENGENDALIAN MUTU PRODUKSI

• KELOMPOK 1
• INA PUTRI
• M.FIKRI
• PUTRI NABILA
PENDAHULUAN

•Dalam peningkatan mutu produksi, terdapat beberapa teknik dasar yang merupakan bahan untuk membantu
menganalisa persoalan, mengambil keputusan,membuat rencana atau perbaikan dari suatu produk yang di produksi
atau yang dihasilkan. . Pengendalian kualitas adalah teknik-teknik pemakaian & kegiatan-kegiatan untuk mencapai,
memperpanjang, dan memperbaiki mutu produk atau pelayanan. Yang mencakup teknik-teknik dan kegiatan-
kegiatan tersebut:
- Spesifikasi-spesifikasi apa yang diperlukan
- Rancangan produk atau pelayanan yang memenuhi spesifikasi
- Produksi atau instalasi yang sesuai dengan spesifikasi
- Pemeriksaan untuk menentukan kesesuaian dengan spesifikasi
- Tinjauan pemakaian untuk menginformasikan bila diperlukan perbaikan spesifikasi
• Pengendalian kualitas statistik adalah bagian dari pengendalian mutu. Pengendalian kualitas Statistik adalah
kumpulan, analisis dan intepretasi dari data-data yang digunakan untuk aktifitas pengendalian mutu.
DEFINISI PENGENDALIAN MUTU / QUALITY
CONTROL (QC)

•Pengendalian adalah suatu proses pendelegasian tanggung jawab dan wewenang untuk suatu aktivitas
manajemen,dalam menopang usaha-usaha atau sarana dalam rangka menjamin hasil-hasil yang memuaskan.
Pengertian kualitas juga banyak diberikan oleh orang yang ahli dalam bidang manajemen mutu terpadu,
diantaranya :

Menurut Philip B. Crosby (1979)


Kualitas adalah comformance to requirement, yaitu sesuai dengan yang disyaratkan atau distandarkan. Suatu
produk memiliki kualitas apabila sesuai dengan standar kualitas yang telah ditentukan. Standar kualitas meliputi
bahan baku, proses produksi, dan produk jadi. Crosby terkenal dengan anjuran manajemen zero defect dan
pencegahan, yang menentang tingkat kualitas yang dapat diterima secara statistik (acceptable quality level).
•Dalam pengendalian proses statistik dikenal adanya “seven tools”. Seven tools dari pengendalian proses
statistik ini adalah metode grafik paling sederhana untuk menyelesaikan masalah. Seven tools tersebut adalah:
• Lembar pengamatan (check sheet)
• Stratifikasi (run chart)
• Histogram
• Grafik kendali (control chart)
• Diagram pareto
• Diagram sebab akibat (cause and effect diagram)
• Diagram sebar (scatter diagram)
 HISTOGRAM
•Kata histogram berasal dari bahasa Yunani: histos, dan gramma. Histogram adalah suatu bentuk grafik yang menunjukkan
adanya dispersi data. Dari grafik ini kita dapat membuat analisa karakteristik dan penyebab dispersi tersebut. Tiap tampilan
batang menunjukkan proporsi frekuensi pada masing-masing deret kategori yang berdampingan dengan interval yang tidak
tumpang tindih. Adapun karakteristik histogram adalah :
1. Histogram menjelaskan variasi proses, namun belum mengurutkan rangking dari variasi terbesar sampai dengan yang
terkecil.
2. Gambar bentuk distribusi (cacah) karakteristik mutu yang dihasilkan oleh data yang dikumpulkan melalui check sheet.
3. Histogram juga menunjukkan kemampuan proses, dan apabila memungkinkan, histogram dapat menunjukkan hubungan
dengan spesifikasi proses dan angka‑angka nominal, misalnya rata ‑rata.
4. Dalam histogram, garis vertikal menunjukkan banyaknya observasi tiap ‑tiap kelas.
•Adapun Histogram memiliki beberapa fungsi diantaranya :
1. Diagram batang umumnya digunakan untuk mengambarkan perkembanga nilai suatu objek penelitian dalam kurun
waktu tertentu. Diagram batang menunjukan keterangan- keterangan dengan batang-batang tegak atau mendatar
dan sama lebar dengan batang- batang terpisah
2. Mengetahui dengan mudah penyebaran data yang ada.
3. Mempermudah melihat dan menginterpretasikan data.
4. Sebagai alat pengendali proses, sehingga dapat mencegah timbulnya masalah. 
•Aplikasi histogram sangat tepat digunakan pada saat:
1. Ingin menetapkan apakah proses berjalan dengan stabil atau tidak;
2. Ingin mendapatkan informasi tentang performance sekarang atau variasi proses;
3. Ingin menguji dan mengevaluasi perbaikan proses untuk peningkatan;
4. Ingin mengembangkan pengukuran dan memonitor peningkatan proses.
ADAPUN HISTOGRAM MEMILIKI BEBERAPA JENIS,
DIANTARANYA :
1.Bentuk normal (simetris / bentuk 2. Bentuk Multimodal 3. Bentuk Curam Dikiri
lonceng):
Bentuk Multimodal ini memiliki lebih dari Harga rata-rata histogram terletak jauh
- Harga rata rata histogram terletak
ditengah range data. satu peak. Bentuk ini bisa terjadi bila disebelah kiri dari range dan frekuensi
- Frekuensi data paling tinggi di tengah
jumlah data tidak menentu pada masing- disisi kiri turun menjadi nol secara tiba
dan menurun
- secara bertahap dan simetris pada kedua masing kelas ada kecenderungan tiba. Bentuk ini mungkin disebabkan
sisinya.
pengumpulan / pembulatan data yang adanya batasan yang tidak boleh
Bentuk ini merupakan bentuk yang paling
sering dijumpai. kurang tepat. dilampaui di sisi kiri (data yang
dibawah batas bawah tidak dipakai).

Gambar 2. Histogram distribusi multimodal


Gambar 1. Histogram distribusi normal
Gambar 3. Histogram Curam di kiri
4.Bentuk Curam Dikanan: 5.Bentuk Plateau 6.Bentuk dengan dua puncak
Harga rata-rata histogram terletak Bentuk ini terjadi bila frekuensi di Pada bentuk ini frekuensinya
jauh disebelah kanan dari range dan masing masing kelas hampir sama dibagian tengah agak rendah dan
frekuensi disisi kanan turun menjadi dan hanya pada ujung yang berbeda terdapat 2 puncak di masing-masing
nol secara tiba tiba. Bentuk ini cukup banyak. Bentuk ini mungkin sisinya. Bentuk ini dapat terjadi bila
mungkin disebabkan adanya batasan disebabkan adanya penggabungan ada penggabungan 2 kumpulan data
yang tidak boleh dilampaui di sisi beberapa kumpulan data yang yang harga rata-ratanya berbeda
kanan (data yang dibawah batas mempunyai harga rata-rata jauh.
bawah tidak dipakai). berdekatan.

Gambar 4. Histogram curam di kanan Gambar 5. Histogram Plateau Gambar 6. Histogram dua puncak
 DIAGRAM PARETO

• Diagram Pareto adalah suatu alat untuk menentukan /mengetahui problem atau penyebab
utama , yang merupakan kunci dalam penyelesaian-serta perbandingannya terhadap
keseluruhan. Diagram pareto membantu kita memilih fakor-faktor mana yang perlu
mendapatkan perhatian secara terus menerus. Selain itu, Diagram Pareto juga dapat
digunakan untuk mem­bandingkan kondisi proses, misalnya ketidaksesuaian proses,
sebelum dan setelahdiambil tindakan perbaikan terhadap proses.
•Bagan Pareto merupakan grafik batang khusus yang dapat digunakan sebagai alat interpretasi dalam :
1. Menentukan frekuensi atau tingkat kepentingan relatif dari berbagai persoalan atau sebab
2. Memfokuskan pada pokok persoalan vital dengan cara mengurutkan berdasarkan kepentingan
•Kegunaan dari diagram pareto antara lain :
1. Membantu menemukan dan menunjukan persoalan utama
2. Menyatakan perbandingan masing-masing persoalan terhadap soal keseluruhan
3. Menunjukan tingkat hasil perbaikan setelah tindakan perbaikan dalam lingkup yang terbatas
4. Menunjukan perbandingan masing-masing persoalan sebelum dan sesudah perbaikan
CONTOH DIAGRAM PARETO

Tabel . Data kerusakan analisis pareto

100.00%
96.12%
400 90.05% 100.00%
78.64% 90.00%
350
80.00%
300 70.00%
250 60.00%
46.84%
200 50.00%

jumlah kerusakan
150 40.00%
30.00%
100 193 Jumlah kerusakan
20.00%
50 131
10.00% presentase kumulatif
47 25 16
0 0.00%

Gambar . Diagram Pareto Jenis Kerusakan pada Sistem HidrolicII


•Kegunaan diagram pareto :
• Membantu suatu tim untuk terpusat pada penyebab yang akan mengharilkan dampak terbesar jika diselesaikan
• Menampilkan kepentingan relatif dari problem dalam format visual yang sederhana dan dapat diinterpretasi
dengan cepat.
• Membantu mencegah 'mengalihkan permasalahan' di mana 'solusi' menghilangkan beberapa penyebab namun
memperburuk yang lain
• Kemajuan diukur dalam format yang sangat terlihat yang menyediakan insentif untuk mendorong lebih
banyak peningkatan
• Analisis pareto dapat digunakan dalam penerapan peningkatan kualitas.
 DIAGRAM SEBAB-AKIBAT

•Diagram sebab akibat sering juga disebut sebagai diagram fishbone atau ishikawa diagram. Fishbone Diagram lahir karena
adanya kebutuhan akan peningkatan mutu atau kualitas dari barang yang dihasilkan. . Diagram ini diperkenalkan oleh Kaoru
Ishikawa, yang menyatakan bahwa diagram ini merupakan metode garfik yang simpel untuk mencatat dan mengklasifikasikan
sebuah rentetan sebab akibat agar menyelesaikan masalah kualitas. Secara khas, kita bisa melihat, sebuah diagram fishbone dapat
digunakan sebagai berikut:
 Untuk mengidentifikasi alasan-alasan utama dan pendukung untuk sebuah masalah yang lebih spesifik dari penampilan.
 Untuk mengidentifikasi akar penyebab atau kunci masalah, yang mengakibatkan beberapa efek dan hasil yang terukur
(indikator penampilan).
 Untuk mengidentifikasi penyebab kunci untuk data tambahan yang dibutuhkan.
Gambar 15. Bentuk Skema Diagram Fishbone :
CONTOH DIAGRAM FISH BONE :
 

Gambar 16. Contoh Diagram Fishbone


MANFAAT FISHBONE DIAGRAM :

•Manfaat Fishbone diagram :


• Dapat menggunakan kondisi yang sesungguhnya untuk tujuan perbaikan kualitas produk atau jasa, lebih efisien
dalam penggunaan sumber daya, dan dapat mengurangi biaya
• Dapat mengurangi dan menghilangkan kondisi yang menyebabkan ketidaksesuaian produk atau jasa dan keluhan
pelanggan
• Dapat membuat suatu standardisasi operasi yang ada maupun yang direncanakan
• Dapat memberikan pendidikan dan pelatihan bagi karyawan dalam kegiatan pembuatan keputusan dan melakukan
tindakan perbaikan 
• 
 USAHA USAHA PENINGKATAN JUMLAH DAN MUTU HASIL PRODUKSI

•Peningkatan mutu dan jumlah hasil produksi dapat dilakukan dengan cara indentifikasi, ekstensifikasi, diversifikasi, dan rasionalisasi. Berikut adalah pengertian,
contoh dan penjelasanya. 
1. Intensifikasi
Intensifikasi adalah usaha meningkatkan hasil produksi dengan cara meningkatkan kemampuan atau memaksimalkan produktivitas faktor faktor produksi yang
telah ada.  Berikut beberapa contoh usaha meningkatkan hasil produksi dengan cara intenfisfikasi :
 Meningkatkan kualitas kerja
 Memperbaiki cara berproduksi
 Peningkatan jam operasi mesin
 Menerapkan panca usaha tani dalam bidang pertanian.
2. Ekstensifikasi
Ekstensifikasi adalah usaha meningkatkan hasil produksi dengan cara menambah dan atau memperluas faktor faktor produksi yang digunakan. Berikut beberapa
contoh usaha meningkatkan hasil produksi dengan cara ekstensifikasi :
 Mendirikan pabrik baru atau cabang cabang pabrik atau perusahaan
 Penambahan jumlah armada angkutan
 Membuka lahan pertanian baru
3.Diversifikasi
Diversifikasi adalah usaha untuk meningkatkan produksi dengan cara menambah jenis atau keanekaragaman hasil produksi. Berikut beberapa
contoh usaha meningkatkan hasil produksi dengan cara diversifikasi :
 Selain menghasilkan kain juga memproduksi pakaian jadi
 Selain memproduksi televisi dibuat pulaantena televisi, radio, dan amplifer.
 Selain menanam padi, pada lahan yang masih kosong ditanami juga palawija.
• Perusahaan melakukan diversifikasi selain bertujuan untuk menambah jumlah hasil produksi juga bertujuan untuk meningkatkan keuntungan
dan menutupi kerugian yang mungkin terjadi apabila salah atau sebagian hasil produksi ternyata tidak laku di pasar.
4.Rasionalisasi
Rasionalisasi adalah usaha meningkatkan mutu dan hasil produksi dengan cara meningkatkan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Berikut
beberapa contoh usaha meningkatkan mutu dan hasil produksi dengan cara rasionalisasi :
 Untuk menghemat tenagakerja dan efektivitas produksi, maka digunakan tenaga kerja mesin
 Melaksanakan kegiatan produksi dengan menerapkan manajemen yang baik.
 
 KESIMPULAN
• Histogram adalah suatu bentuk grafik yang menunjukkan adanya dispersi data. Dari grafik ini kita dapat membuat analisa
karakteristik dan penyebab dispersi tersebut. Tiap tampilan batang menunjukkan proporsi frekuensi pada masing-masing deret
kategori yang berdampingan dengan interval yang tidak tumpang tindih.
• Diagram Pareto dipergunakan untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi tipe-tipe/jenis-jenis Non Conformance. Pareto Diagram
digunakan untuk memperbandingkan berbagai kategori kejadian yang disusun menurut ukurannya, dari yang paling besar
disebelah kiri ke yang paling kecil disebelah kanan. Susunan tersebut akan membantu kita untuk menentukan pentingnya atau
prioritas kategori kejadian-kejadian atau sebab-sebab kejadian yang dikaji. \
• Diagram tulang ikan atau fishbone diagram adalah salah satu metode / tool di dalam meningkatkan kualitas. Sering juga
diagram ini disebut dengan cause effect diagram. Teknik diagram fishbone sebenarnya dibentuk untuk menganalisa faktor-
faktor yang mempengaruhi proses pembentukan produk yang berkualitas. Bagaimanapun, Diagram fishbone bisa digunakan
sebagai alat untuk menganalisis informasi yang berhubungan dengan sebuah analisis kebutuhan dan intervensi alternative
pilihan untuk meningkatkan penampilan

Anda mungkin juga menyukai