• KELOMPOK 1
• INA PUTRI
• M.FIKRI
• PUTRI NABILA
PENDAHULUAN
•Dalam peningkatan mutu produksi, terdapat beberapa teknik dasar yang merupakan bahan untuk membantu
menganalisa persoalan, mengambil keputusan,membuat rencana atau perbaikan dari suatu produk yang di produksi
atau yang dihasilkan. . Pengendalian kualitas adalah teknik-teknik pemakaian & kegiatan-kegiatan untuk mencapai,
memperpanjang, dan memperbaiki mutu produk atau pelayanan. Yang mencakup teknik-teknik dan kegiatan-
kegiatan tersebut:
- Spesifikasi-spesifikasi apa yang diperlukan
- Rancangan produk atau pelayanan yang memenuhi spesifikasi
- Produksi atau instalasi yang sesuai dengan spesifikasi
- Pemeriksaan untuk menentukan kesesuaian dengan spesifikasi
- Tinjauan pemakaian untuk menginformasikan bila diperlukan perbaikan spesifikasi
• Pengendalian kualitas statistik adalah bagian dari pengendalian mutu. Pengendalian kualitas Statistik adalah
kumpulan, analisis dan intepretasi dari data-data yang digunakan untuk aktifitas pengendalian mutu.
DEFINISI PENGENDALIAN MUTU / QUALITY
CONTROL (QC)
•Pengendalian adalah suatu proses pendelegasian tanggung jawab dan wewenang untuk suatu aktivitas
manajemen,dalam menopang usaha-usaha atau sarana dalam rangka menjamin hasil-hasil yang memuaskan.
Pengertian kualitas juga banyak diberikan oleh orang yang ahli dalam bidang manajemen mutu terpadu,
diantaranya :
Gambar 4. Histogram curam di kanan Gambar 5. Histogram Plateau Gambar 6. Histogram dua puncak
DIAGRAM PARETO
• Diagram Pareto adalah suatu alat untuk menentukan /mengetahui problem atau penyebab
utama , yang merupakan kunci dalam penyelesaian-serta perbandingannya terhadap
keseluruhan. Diagram pareto membantu kita memilih fakor-faktor mana yang perlu
mendapatkan perhatian secara terus menerus. Selain itu, Diagram Pareto juga dapat
digunakan untuk membandingkan kondisi proses, misalnya ketidaksesuaian proses,
sebelum dan setelahdiambil tindakan perbaikan terhadap proses.
•Bagan Pareto merupakan grafik batang khusus yang dapat digunakan sebagai alat interpretasi dalam :
1. Menentukan frekuensi atau tingkat kepentingan relatif dari berbagai persoalan atau sebab
2. Memfokuskan pada pokok persoalan vital dengan cara mengurutkan berdasarkan kepentingan
•Kegunaan dari diagram pareto antara lain :
1. Membantu menemukan dan menunjukan persoalan utama
2. Menyatakan perbandingan masing-masing persoalan terhadap soal keseluruhan
3. Menunjukan tingkat hasil perbaikan setelah tindakan perbaikan dalam lingkup yang terbatas
4. Menunjukan perbandingan masing-masing persoalan sebelum dan sesudah perbaikan
CONTOH DIAGRAM PARETO
100.00%
96.12%
400 90.05% 100.00%
78.64% 90.00%
350
80.00%
300 70.00%
250 60.00%
46.84%
200 50.00%
jumlah kerusakan
150 40.00%
30.00%
100 193 Jumlah kerusakan
20.00%
50 131
10.00% presentase kumulatif
47 25 16
0 0.00%
•Diagram sebab akibat sering juga disebut sebagai diagram fishbone atau ishikawa diagram. Fishbone Diagram lahir karena
adanya kebutuhan akan peningkatan mutu atau kualitas dari barang yang dihasilkan. . Diagram ini diperkenalkan oleh Kaoru
Ishikawa, yang menyatakan bahwa diagram ini merupakan metode garfik yang simpel untuk mencatat dan mengklasifikasikan
sebuah rentetan sebab akibat agar menyelesaikan masalah kualitas. Secara khas, kita bisa melihat, sebuah diagram fishbone dapat
digunakan sebagai berikut:
Untuk mengidentifikasi alasan-alasan utama dan pendukung untuk sebuah masalah yang lebih spesifik dari penampilan.
Untuk mengidentifikasi akar penyebab atau kunci masalah, yang mengakibatkan beberapa efek dan hasil yang terukur
(indikator penampilan).
Untuk mengidentifikasi penyebab kunci untuk data tambahan yang dibutuhkan.
Gambar 15. Bentuk Skema Diagram Fishbone :
CONTOH DIAGRAM FISH BONE :
•Peningkatan mutu dan jumlah hasil produksi dapat dilakukan dengan cara indentifikasi, ekstensifikasi, diversifikasi, dan rasionalisasi. Berikut adalah pengertian,
contoh dan penjelasanya.
1. Intensifikasi
Intensifikasi adalah usaha meningkatkan hasil produksi dengan cara meningkatkan kemampuan atau memaksimalkan produktivitas faktor faktor produksi yang
telah ada. Berikut beberapa contoh usaha meningkatkan hasil produksi dengan cara intenfisfikasi :
Meningkatkan kualitas kerja
Memperbaiki cara berproduksi
Peningkatan jam operasi mesin
Menerapkan panca usaha tani dalam bidang pertanian.
2. Ekstensifikasi
Ekstensifikasi adalah usaha meningkatkan hasil produksi dengan cara menambah dan atau memperluas faktor faktor produksi yang digunakan. Berikut beberapa
contoh usaha meningkatkan hasil produksi dengan cara ekstensifikasi :
Mendirikan pabrik baru atau cabang cabang pabrik atau perusahaan
Penambahan jumlah armada angkutan
Membuka lahan pertanian baru
3.Diversifikasi
Diversifikasi adalah usaha untuk meningkatkan produksi dengan cara menambah jenis atau keanekaragaman hasil produksi. Berikut beberapa
contoh usaha meningkatkan hasil produksi dengan cara diversifikasi :
Selain menghasilkan kain juga memproduksi pakaian jadi
Selain memproduksi televisi dibuat pulaantena televisi, radio, dan amplifer.
Selain menanam padi, pada lahan yang masih kosong ditanami juga palawija.
• Perusahaan melakukan diversifikasi selain bertujuan untuk menambah jumlah hasil produksi juga bertujuan untuk meningkatkan keuntungan
dan menutupi kerugian yang mungkin terjadi apabila salah atau sebagian hasil produksi ternyata tidak laku di pasar.
4.Rasionalisasi
Rasionalisasi adalah usaha meningkatkan mutu dan hasil produksi dengan cara meningkatkan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Berikut
beberapa contoh usaha meningkatkan mutu dan hasil produksi dengan cara rasionalisasi :
Untuk menghemat tenagakerja dan efektivitas produksi, maka digunakan tenaga kerja mesin
Melaksanakan kegiatan produksi dengan menerapkan manajemen yang baik.
KESIMPULAN
• Histogram adalah suatu bentuk grafik yang menunjukkan adanya dispersi data. Dari grafik ini kita dapat membuat analisa
karakteristik dan penyebab dispersi tersebut. Tiap tampilan batang menunjukkan proporsi frekuensi pada masing-masing deret
kategori yang berdampingan dengan interval yang tidak tumpang tindih.
• Diagram Pareto dipergunakan untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi tipe-tipe/jenis-jenis Non Conformance. Pareto Diagram
digunakan untuk memperbandingkan berbagai kategori kejadian yang disusun menurut ukurannya, dari yang paling besar
disebelah kiri ke yang paling kecil disebelah kanan. Susunan tersebut akan membantu kita untuk menentukan pentingnya atau
prioritas kategori kejadian-kejadian atau sebab-sebab kejadian yang dikaji. \
• Diagram tulang ikan atau fishbone diagram adalah salah satu metode / tool di dalam meningkatkan kualitas. Sering juga
diagram ini disebut dengan cause effect diagram. Teknik diagram fishbone sebenarnya dibentuk untuk menganalisa faktor-
faktor yang mempengaruhi proses pembentukan produk yang berkualitas. Bagaimanapun, Diagram fishbone bisa digunakan
sebagai alat untuk menganalisis informasi yang berhubungan dengan sebuah analisis kebutuhan dan intervensi alternative
pilihan untuk meningkatkan penampilan