Anda di halaman 1dari 35

PSIKOLOGI

KONSELING

1
1. KONSEP DASAR
KONSELING

Psikologi Konseling
Program Studi : Bimb. & Kons.
Oleh
Dr. Al. Suhadi, M.Pd

2
1. KONSEP DASAR KONSELING
 Konseling merupakan bagian dari bimbingan, baik
sebagai pelayanan maupun sebagai teknik.
 Konseling merupakan inti kegiatan bimbingan secara
keseluruhan dan lebih berkenaan dengan masalah
individu secara pribadi.
 Konseling merupakan inti dan alat yang paling penting
dalam keseluruhan sistem dan kegiatan bimbingan.

 Mortensen ( 1964 : 301 ) mendefinisikan konseling


sebagai suatu proses antar-pribadi, dimana satu orang
dibantu oleh satu orang lainnya untuk meningkatkan
pemahaman dan kecakapan menemukan masalahnya.

3
 Jones ( 1970 : 96 ) menyebutkan bahwa konseling sebagai suatu hubungan
profesional antar seorang konselor yang terlatih dengan klien.

 Brammer dan Shostrom ( 1982 : 8 ) yang menekankan konseling sebagai


suatu perencanaan yang lebih rasional, pemecahan masalah, pencegahan
terhadap munculnya masalah penyesuaian diri, dan memberi dukungan
dalam menghadapi tekanan - tekanan situasional dalam kehidupan sehari-
hari bagi orang normal. Mortensen (1964 : 301) mendefinisikan konseling
sebagai suatu proses antar-pribadi, dimana satu orang dibantu oleh satu
orang lainnya untuk meningkatkan pemahaman dan kecakapan menemukan
masalahnya.

 Jones ( 1970 : 96 ) menyebutkan bahwa konseling sebagai suatu hubungan


profesional antar seorang konselor yang terlatih dengan klien.

 Brammer dan Shostrom ( 1982 : 8 ) yang menekankan konseling sebagai


suatu perencanaan yang lebih rasional, pemecahan masalah, pencegahan
terhadap munculnya masalah penyesuaian diri, dan memberi dukungan
dalam menghadapi tekanan-tekanan situasional dalam kehidupan sehari-
hari bagi orang normal.

4
 Selanjutnya Willian Ratigan (1967: 114-115), mencoba
memberikan deskripsi pengertian konseling khususnya
konseling pendidikan secara lebih rinci berdasarkan
pengamatan dan penelitian yang telah dilakukannya. Ia
mendeskripsikan konseling sebagai berikut :
1. Konseling adalah usaha membantu seseorang menolong dirinya sendiri.
2. Konselor sekolah membantu anak-anak bersama masalah-masalah
mereka, dengan menemukan tempat mereka dalam hidup, dan dengan
pemahaman yang lebih baik terhadap diri mereka sendiri.
3. Seorang konselor melihat bahwa kegiatan belajar siswa berjalan sejajar
dengan kecakapan minatnya.
4. Konseling membantu anak - anak membuat keputusan sendiri, sehingga
mereka menemukan kepuasan dan kesenangan dalam kehidupan kerja
mereka.
5. Konseling mengakui kebebasan individual untuk membuat keputusan
sendiri dan memilih jalurnya sendiri yang dapat mengarahkannya.

5
6. Konseling memberi informasi kepada seseorang tentang dirinya,
potensinya, dan kemungkinan-kemungkinan yang memadai bagi
potensinya, dan bagaimana memanfaatkan pengetahuan tersebut
dengan sebaik - baiknya.
7. Konseling hendaknya melihat anak pada masa kini dan membuatnya
menjadi orang yang lebih baik dalam jangka panjang pada saat ia telah
tertinggal sendiri untuk membuat pilihan bagi dirinya sendiri.
8. Konselor sekolah membantu siswa membuat pilihan, mendiskusikan
hasil yang mungkin diperoleh dari pembuatan setiap keputusan, dan
mengajar untuk menerima tanggung jawab terhadap pilihan yang telah
dibuatnya.
9. Konseling adalah suatu pengembangan emosional ke dalam kulit orang
lain.
10. Konseling adalah pemahaman diri dan pengarahan diri.
11,. Konseling bukan percakapan, akan tetapi sebagai suatu komunikasi
yang intim, respirasi percakapan, dan sebagai suatu kontak.
12. Konseling adalah meletakkan pasak persegi dalam lubang persegi, dan
pasak bulat dalam lubang bulat,…Konseling memberi informasi kepada
seseorang tentang dirinya, potensinya, dan kemungkinan-kemungkinan
yang memadai bagi potensinya, dan bagaimana memanfaatkan
pengetahuan tersebut dengan sebaik - baiknya.

6
13. Konseling memberi kesempatan kepada orang lain untuk
menyatakan apa yang ia inginkan, membiarkan ia
melegakan hatinya ke dalam kata - kata yang dapat
mengurangi ketegangan emosional.
14. Konseling membiarkan siswa mengetahui bahwa ia berharga
untuk dirinya sendiri, bahwa ia mendapat perhatian dan
kepedulian.
15. Konseling adalah suatu telinga yang bersifat simpatik.
16. Konseling membiarkan orang lain menceritakan dirinya
keluar dan kemudian mengembalikan kepada dirinya.
17. Konseling sering dianalogikan sebagai suatu upaya
menghadapi gunung es, sekitar tiga perempat hambatan
(masalah) ada pada bagian dalam. Konselor hendaknya
menyadari bahwa klien (konseli) tidak menyadari gejala itu.

7
Karakteristik hubungan dalam konseling menurut
Shostrom dan Brammer ( 1960 : 145-149 )
ditandai dengan :
1. Hubungan yang bersifat unik dan umum
 Hubungan yang bersifat unik artinya hubungan
antara konselor dengan konseli dalam konseling
mempunyai ciri khas yang membedakannya
dengan bentuk hubungan yang lain.
 Sedangkan hal yang bersifat umum adalah
terletak dalam karakteristik hubungan yang juga
terdapat dalam berbagai bentuk situasi
hubungan antar manusia seperti kesamaan,
keakraban, struktur, interaksi, dsb.

8
2. `Adanya keseimbangan obyektivitas dan subyektivitas
 Obyektivitas ditunjukkan dalam aspek hubungan yang
bersifat kognitif, ilmiah, obyektif dimana klien dipandang
secara subyektif. Sedangkan subyektivitas hubungan
ditandai dengan segi kehangatan dan perpaduan psikologis
antara konselor dan klien.
3. `Adanya keseimbangan unsur kognitif dan konatif
 Aspek kognitif menyangkut proses intelektual seperti
pemindahan informasi, pemberian nasehat, atau penafsiran.
Sedangkan aspek konatif dan efektif mengacu pada aspek
ekspresi perasaan dan sikap.
4. Adanya keseimbangan antara kesamar-samaran dan
kejelasan
 Dalam situasi tertentu konselor memberikan rangsangan
yang bersifat tersamar, sedangkan dalam situasi lain
konselor memberikan rangsangan yang jelas.
5. Adanya keseimbangan tanggung jawab
 Yang terwujud adalah keseimbangan tanggung jawab
keduanya, yaitu antara konselor dan konseli.
9
 Cavanagh (1982: 1 - 2)mengatakan bahwa konseling
menunjukkan hubungan antara pemberi bantuan yang terlatih
dengan seseorang yang mencari bantuan dimana keterampilan
pemberi bantuan dan suasana yang dibuatnya membantu orang
lain belajar untuk berhubungan dengan dirinya sendiri dan
orang lain dalam cara - cara yang lebih tumbuh dan produktif.

 Kottler dan Brown ( 1985 : 6 - 8 ), mengemukakan bahwa


konseling merupakan suatu proses yang dirancang untuk
merangsang berpikir agar ide-ide dapat mengendap,
berkembang, dan tumbuh ke arah suatu konsepsi pribadi.
 Kottler dan brown dengan menyebut sebagai definisi dari A
sampai Z, menjelaskan konseling sebagai berikut :

 Konseling adalah suatu profesi dan suatu proses yang


melibatkan suatu hubungan antara orang - orang dan
menuntutsuatu perangkat keterampilan, keterampilan
khusus dan pengetahuan yang dapat dikominikasikan
untuk mempengaruhi klien berubah.
10
Secara terinci dikatakan bahwa konseling dibedakan
dari terapi dan bimbingan, membantu individu yang relatif
normal (lawan dari sebutan psikopatologis) untuk:
A. Mengolah penalarannya untuk mencari bantuan.
B. Merumuskan harapan dan tujuan mereka untuk penyembuhan.
C. Mempelajari prosedur, peranan dan perilaku spesifik yang memadai
dalam konseling.
D. Mengembangkan rasa percaya diri dan pikiran yang memadai untuk
berubah.
E. Menunjukkan perilaku penggagalan diri yang spesifik yang
diinginkan untuk berubah.
F. Menjelajahi dunianya sendiri.
G. Mengidentifikasi terhadap suatu model yang berwibawa.
H. Mengeluarkan frustasi dan masalah.
I. Merasa mendapat dukungan dan seseorang yang diterima.
J. Menghadapi ketidaktentuan.
K. Menantang anggapan bahwa tidak memadai, tidak sesuai, atau tidak
masuk akal.

11
L. Mewujudkan motif-motif yang tersembunyi dan tidak
disadari dibalik tindakan-tindakannya.
M. Memahami pemeliharaan sistem untuk menjaga diri.
N. Menerima tanggung jawab untuk eksistensi, dan
pertumbuhan diri.
O. Mengembangkan pilihan dan alternatif untuk pengendalian
diri.
P. Merumuskan suatu rencana tindakan yang pragmatis.
Q. Mengambil resiko antar - pribadi.
R. Mengkaji asumsi-asumsi baru menghadapi realitas.
S. Menerima umpan balik konstruktif.
T. Mengulang dan melatih perilaku baru.
U. Melaksanakan tugas-tugas pekerjaan rumah psikologis.
V. Melapor kemajuan.
w. Memelihara diri melalui penguatan diri.
x. Pergi tanpa ketergantungan.
y. Menggeneralisasikan hasil dalam hidup.
z. Mengajar apa yang ia ajarkan kepada orang lain. 12
Dengan membandingkan berbagai pengertian dari kutipan
di atas, dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai prinsip
- prinsip konseling sebagai berikut :
1. Konseling merupakan alat yang paling penting dalam program
bimbingan.
2. Dalam konseling terlibat adanya pertalian dua orang individu yaitu
konselor dan konseli.
3. Wawancara merupakan alat utama dalam kegiatan konseling.
4. Tujuan yang ingin dicapai konseling adalah agar konseli :
(a) Memperoleh pemahaman yang lebih baik terhadap dirinya.
(b) Mengarahkan dirinya sesuai potensi yang dimilikinya ke arah tingkat
perkembangan yang optimal.
(c) Mampu memecahkan sendiri masalah yang dihadapinya.
(d) Mempunyai wawasan yang realistis serta penerimaan yang obyektif
tentang dirinya.
(e) Memperoleh kebahagiaan dan dapat menyesuaikan diri secara
efektif terhadap dirinya sendiri maupun lingkungan.
(f) Mencapai taraf aktualisasi diri sesuai potensi yang dimilikinya
(g) Terhindar dari gejala-gejala kecemasan dan salah suai (
maladjustment )
13
5. Konseling merupakan kegiatan profesional.
6. Konseling merupakan proses belajar yang
ditandai adanya perubahan yang bersifat
fundamental dalam diri konseli.
7. Tanggung jawab utama dalam pengambilan
keputusan berada pada konseli, dengan
bantuan konselor.
8. Konseling lebih menyangkut masalah sikap
daripada tindakan.
9. Konseling lebih berkenaan dengan
penghayatan emosional daripada masalah
intelekual.
10. Konseling berlangsung dalam situasi
pertemuan yang sedemikian rupa.

14
KONSELING DAN PSIKOTERAPI

 Konseling dan psikoterapi memiliki


persamaan dan perbedaan serta
mempunyai keterkaitan satu dengan
lainnya.
 Perbedaan antara kedunya tidak bisa
dibuat secara jelas, tetapi sekedar
gambaran, perbedaannya adalah sebagai
berikut :

15
GAMBARAN PERBEDAAN
No. Konseling Psikoterapi

1 Umumnya berkenaan dengan Terutama berkenaan dengan


orang-orang yang tergolong orang-orang yang mendapat
normal. gangguan psikis.
2 Bersifat edukatif, supportif, Bersifat rekonstruktif,
berorientasi kesadaran, dan konfrontif, berorientasi
jangka pendek ketidaksadaran, dan jangka
panjang,
3 Terstruktur dan terarah kepada Mengarah kepada tujuan
tujuan - tujuan yang lebih terbatas yang lebih luas dan lebih
dan konkrit jauh.

16
KEEFEKTIFAN KONSELING
 Keefektifan konseling dipengaruhi oleh berbagai
variable yang saling berkaitan satu sama lainnya.
Variable tersebut adalah:
1. Durasi (rentang waktu), hakekat, dan kualitas
gangguan psikologis,
2. Motivasi orang dan kualitas dukungan lingkungan,
3. Derajat kesehatan yang dimiliki seseorang sebelum
menyampaikan masalah,
4. Derajat kesehatan mental seseorang pada saat
dimulainya konseling,
5. Keterampilan umum konselor, dan keterampilan khusus
konselor berkenaan dengan masalah tertentu,
6. Motivasi konselor dan suasana yang mampu dikreasikan
oleh konselor.
17
MANFAAT MEMPELAJARI
KONSELING
 Manfaat yang dapat diperoleh adalah:
1. Sebagai landasan bagi perencanaan untuk
memasuki profesi konseling,
2. Mengembangkan diri menjadi konselor
profesional,
3. Menerapkan prinsip - prinsip perilaku
manusia,
4. bagi generasi muda, mempelajari konseling
memberikan manfaat dalam menunjang
perjalanan hidupnya.
18
ASAL MULA DAN PERKEMBANGAN
KONSELING

 Konseling mencerminkan perubahan yang kontinu dan


perkembangan yang progresif.
 Konseling dalam perkembangannya tidak mengalami
keadaan yang kritis dan berjalan dengan mudah.
 Konseling berkembang sebagai gerakan yang dinamis.
 Konsep konseling dapat ditelusuri kepada ahli- ahli
filsafat Yunani, seperti Plato, Aristoteles, Locke,
Berkeley, Hume, James Mill, dan lain - lain, karena
mereka membentuk batasan tentang kodrat manusia,
kodrat sosial, dan hubungan antara individu dengan
masyarakat.

19
 Konseling berkembang dengan baik di Amerika
Serikat. Dalam masyarakat Amerika Serikat
telah lama menganut paradigma pendidikan
berpusat pada anak.
 1. Peristiwa - peristiwa historis
 Peristiwa- peristiwa tertentu sebagai rangkaian
sejarah konseling dikenukakan oleh Borrow sebagai
berikut :

20
Periode formatif.
 Konseling mulai timbul ketika Jesse B. Davis tahun 1898 mulai
bekerja sebagai konselor Sekolah Menengah Pusat di Detroit.
 W. R. Harper Presiden pertama Chicago menyebut Studi Ilmiah
Siswa sebagai pengajaran individual, kemudian menimbulkan
personil khusus di Perguruan Tinggi.
 Tahun 1906 Eli Weaver menerbitkan booklet Memilih Suatu Karir.
 Biro Vokasional di Boston dibuka tahun 1908 dengan kepala dan
konselornya Frank Parsons.
 Tahun 1910 William Healy mendirikan Juvenile Psychopathic
Institute di Chicago.
 Tahun 1911 Universitas Harvard memberikan kuliah tingkat
Perguruan Tinggi dalam bimbingan vokasional dengan dosennya
Meyer Bloomfield.
 Tahun 1912 Grand Rapids, di Michigan mendirikan bagian
bimbingan dalam sistem sekolahnya.
 Tahun 1913 ditandai dengan berdirinya National Vocational
Guidance Assiciation di Grand Rapids

21
Pekembangan kemudian.
 Tahun 1938 berdiri organisasi Occupational Information and
Guidance Service.
 Tahun 1939 penerbitan pertama Dictionary of Occupational Titles.
 Tahun 1942 terbit History of Vocational Guidance yang ditulis oleh
J.M. Brewer.
 Tahun 1946 Undang - undang penggunaan dana federal untuk
bimbingan vokasional.
 Tahun 1951 terbentuk American Personnel and Guidance
Association sebagai wadah organisasi profesi para petugas
bimbingan.
 Tahun 1957 Undang - undang Pendidikan Pertahanan Nasional
untuk memperkuat program bimbingan di sekolah dan konselor
sekolah, diperbaiki tahun 1964 dengan menyertakan Sekolah Dasar.

22
Pekembangan selanjutnya.

 Tahun 1960 - 1970 perhatian ditujukan


pada kejelasan peranan dan fungsi
konselor, dan tanggung jawab dalam
konseling.

23
2. Faktor - faktor dan kekuatan -
kekuatan historis
 Pengaruh reformasi sosial.
 Tahun 1890 sampai 1920 terjadi situasi yang kritis di
masyarakat Amerika Serikat karena terjadinya industrialisasi,
urbanisasi yang banyak mengakibatkan pengangguran,
kemiskinan dan kejahatan.
 Bimbingan Vokasional.
 Para ahli mengidentifikasi bangkitnya bimbingan vokasional
sebagai permulaan konseling modern. Ada tiga langkah pokok
yang perlu dilakukan oleh konselor dalam memberi bantuan
pemilihan pekerjaan ini, ialah :
1. Analisis Individual, yaitu studi tentang kecakapan
kemampuan, minat, dan tempramen konseli,
2. Analisis Tugas, yaitu studi tentang kemungkinan pekerjaan,
tuntutan pekerjaan dan prospek pekerjaan,
3. True Reasoning, yaitu penalaran yang benar berdasarkan
hubungan dari data kedua hal di atas.
24
 Gerakan Studi Kanak - kanak.
 Dikembangkan oleh C. Stanley Hall dari Universitas Clark dan melalui
pengaruhnya, anak dipandang sebagai pribadi.
 Psikometrik.
 Gerakan pengukuran psikologi yang dimulai dengan berdirinya
laboratorium psikologi oleh Wundt di Leipzig tahun 1879, kemudian
skala pengukuran kecerdasan Binet dan Simon di Paris tahun 1911,
dalam Perang Dunia pertama “ Army Alpha “ dan “ Army Beta Test “
dan seterusnya.
 Pengaruh Gerakan Kesehatan Mental.
 Pada Tahun 1908 sekelompok orang yang dipimpin oleh Clifford Beers
mendirikan Society for Mental Hygiene, yang merupakan permulaan
berdirinya gerakan kesehatan mental di Amerika Serikat.
 Gerakan Psikoalanitik.
 Psikoanalisa yang dipelopori oleh Sigmund Freud memberikan
kontribusinya pada formulasi kepribadian yang menekankan pada
karakter yang bermotif dari tingkah laku.

25
 Kewajiban belajar.
 Kewajiban belajar memperbaiki perlakuan terhadap anak -
anak buruh, memperluas kesempatan belajar anak - anak.
 Client - Centered Therapy.
 Pada tahun 1942 Carl Rogers memajukan konseling yang
berpusat pada klien yang didasarkan pada hubungan antar -
pribadi.
 Depresi dan Perang.
 Pada masa depresi, tahun 1929 didirikan Universitas States
Employment Service, dan tahun 1933 melakukan tesing,
konseling dan penempatan kepada para pekerja.
 Bantuan Pemerintah.
 Pemerintah Amerika Serikat melalui Departemen Pendidikan
dan Kesehatan telah mempengaruhi perkembangan
konseling.

26
Penekanan dalam lingkup
psikologi.
 Kekuatan - kekuatan tertentu dalam lapangan psikologi
telah mempengaruhi perkembangan konseling baik
dalam konsep maupun teknik.
 Aliran strukturalisme mempercayai bahwa mental,
pikiran, dan perasaan hendaknya ditemukan terlebih
dahulu bila perilaku manusia ingin difahami.
 Aliran fungsionalisme muncul dalam psikologi dengan
tujuan untuk menemukan bagaimana berfikir, emosi dan
proses mental lainnya dapat digunakan untuk memenuhi
kebutuhan individu.
 Tujuan utama psikologi adalah untuk mempelajari
perbuatan dan bukan kesadaran.

27
3. Pengaruh individu - individu tertentu
 Frank Parson ( 1854 - 1908 ) , inovator konsep dan teknik konseling
modern.
 Sigmund Freud ( 1856 - 1939 ), mendasari garakan revolusioner
dalam menangani “ emotional illness “.
 EG. Williamson ( 1900 ), mempengaruhi konseling yang didasarkan
pada pendekatan faktor dan sifat dalam memahami kepribadian orang.
 Carl Rogers ( 1912 ), menuntun banyak penelitian yang berkaitan
dengan proses konseling, menciptakan teori “ self “ untuk pendekatan
pribadi, dan “ client - centered therapy “ untuk konseling.
 Donald G. Peterson ( 1892 - 1961 ), menciptakan tes sikap mekanis
mengembangkan layanan diagnostik yang didasarkan pada metoda “
social casework “.
 C. Gilbert Wrenn ( 1902 ), menjdi konsultan Departemen
Perburuhan.
 Donald E. Super ( 1910 ), menyusun teori pilihan karir.

28
 John W.M. Rothney ( 1906 ), mempelajari studi komprehensif anak -
anak berbakat.
 James B. Conant ( 1983 ), memberikan rekomendasi perbandingan
antara konselor siswa di sekolah dalam rangka pengelolaan bimbingan
dan konseling di sekolah.
 Halord Mc. Cully ( 1906 - 1965 ), memberikan kemudahan dalam
pendidikan konselor
 Kontributor masa kini

29
4. Kedudukan konseling masa
kini.
 Keadaan perkembangan konseling pada masa kini ditandai dengan
beberapa hal sebagai
 berikut :
1. Asosiasi Profesional.
2. Jurnal dan Publikasi Profesional.
3. Kepercayaan masyarakat terhadap konselor.
4. Prestise Konselor.
5. Praktek Konselor.
6. Peranan dan Fungsi Konselor.
7. Jumlah dan Kebutuhan.
8. Persiapan Konselor.
9. Bantuan Pemerintah Federal.

30
5. Organisasi Profesional.
 Di Amerika Serikat, konseling tumbuh dengan pesat dalam berbagai
aspek kehidupan. Tahun 1950 konseling berkembang luas dalam
ruang lingkup dan tujuan serta sasarannya. Hal ini mendorong
perlunya wadah organisasi profesional karena banyak konselor yang
bukan psikolog.
 Tahun 1952 dibentuklah APGA ( American Personnel and
Guidance Association ).
 Tahun 1953 bergabung pula ASCA ( American School Counselor
Association ).
 Pada bulan Juli 1983, APGA mengubah namanya menjadi AACD
( American Association for Counseling and Development ).
Kemudian bergabung pula MECA ( Militory Education ).
 Dalam konferensi tahunan yang diadakan di Baltimore tahun 1992,
AACD mengubah lagi namanya menjadi ACA ( American
Counseling Association ).

31
6. Tonggak - tonggak Sejarah
dalam perkembangan Konseling.
 Secara kronologis digambarkan tokoh -
tokoh dan peristiwa - peristiwa penting
berkaitan dengan perkembangan
konseling di Amerika Serikat.
 Tonggak - tonggak tersebut digambarkan
sebagai berikut :
 ( Shertzer & Stone, 1980 : 24 - 26 )

32
Date Individual Events

1878 Wilhem Established first psychological


Wundt laboratory in Leipzig Germany.

1883 G. Initiated child study movement and


Stanley child guidance clinic. Initiated child
Hall study movement and child guidance
clinic.
1890 James Mc The term mental test first used in
Keen psychological literature ( Mind ).
Cattell

33
Date Individual Events

34
TERIMA KASH
ATAS PERHATIANNYA

35

Anda mungkin juga menyukai