Anda di halaman 1dari 12

PSIKOLOGI

PERKEMBANGAN
ANAK USIA DINI
SRI MARTINI
NIM

STT HARVEST SEMARANG


Psikologi Perkembangan

Salah satu cabang dari psikologi khusus yang mempelajari


perilaku dan perubahan perilaku individu dalam berbagai t
ahap perkembangan, mulai dari masa sebelum lahir (pre
natal), masa bayi, masa kanak kanak, masa anak kecil,
masa anak sekolah dasar, masa remaja awal, masa
remaja tengah dan adolesen, masa dewasa muda,
dewasa dan dewasa tua, serta masa usia lanjut.
Pertumbuhan dan Perkembangan Anak
Pertumbuhan
Pertumbuhan dapat didefinisikan pula sebagai perubahan secara
fisiologis sebagai hasil dari proses pematangan fungsi-fungsi fisi
k yang berlangsung secara normal pada diri individu yang sehat
dalam fase-fase tertentu. Hasil dari pertumbuhan ini berupa bert
ambah panjangnya tulang-tulang terutama lengan dan tungkai, b
ertambah tinggi dan berat badannya serta makin bertambah sem
purnanya susunan tulang dan jaringan syaraf. Pertumbuhan ini a
kan terhenti setelah adanya maturasi atau kematangan pada diri
individu.
Perkembangan
Berbeda dengan pertumbuhan, perkembangan adalah suatu
perubahan fungsional yang bersifat kualitatif, baik dari fungsi-
fungsi fisik maupun mental sebagai hasil keterkaitannya dengan
pengaruh lingkungan.
Perkembangan dapat juga dikatakan sebagai suatu urutan-
urutan perubahan yang bertahap dalam suatu pola yang teratur
dan saling berhubungan. Perubahan-perubahan yang terjadi
dalam perkembangan ini bersifat tetap, menuju ke suatu arah,
yaitu ke suatu tingkat yang lebih tinggi.
Contoh perkembangan anak:

Anak diperkenalkan bagaimana cara memegang pensil, membuat


huruf-huruf dan diberi latihan oleh orang tuanya. Kemampuan belajar
menulis akan mudah dan cepat dikuasai anak apabila proses latihan
diberikan pada saat otot-ototnya telah tumbuh dengan sempurna, dan saat u
ntuk memahami bentuk huruf telah diperolehnya.

Dengan demikian anak akan mampu memegang pensil dan membaca


bentuk huruf. Melalui belajar anak akan berkembang, dan akan mampu
mempelajari hal-hal yang baru. Perkembangan akan dicapai karena adanya
proses belajar, sehingga anak memperoleh pengalaman baru dan menimbul
kan perilaku baru
Anak usia dini (0 – 8 tahun) adalah individu yang sedang
mengalami proses pertumbuhan dan perkembangan yang
Karakteristik Anak Usia Dini  sangat pesat. Bahkan dikatakan sebagai lompatan perkembang
an karena itulah maka usia dini dikatakan sebagai golden age
(usia emas) yaitu usia yang sangat berharga dibanding usia-usia
selanjutnya.

Secara lebih rinci akan diuraikan karakteristik anak usia dini sebagai
berikut :

Usia 0 – 1 tahun

1. Mempelajari ketrampilan motorik mulai dari berguling, merangkak,


duduk, berdiri dan berjalan.
2. Mempelajari ketrampilan menggunakan panca indera, seperti melihat
atau mengamati, meraba, mendengar, mencium dan mengecap
dengan memasukkan setiap benda ke mulutnya.
3. Mempelajari komunikasi sosial.
Usia 2 – 3 tahun

• Anak sangat aktif mengeksplorasi benda-benda yang ada di sekitarnya.


Ia memiliki kekuatan observasi yang tajam dan keinginan belajar yang luar biasa.
• Anak mulai mengembangkan kemampuan berbahasa.
Diawali dengan berceloteh, kemudian satu dua kata dan kalimat yang belum jelas maknan
ya.

Usia 4 – 6 tahun
• Berkaitan dengan perkembangan fisik, anak sangat aktif melakukan berbagai kegiatan.
• Perkembangan bahasa juga semakin baik. Anak sudah mampu memahami pembicaraan o
rang lain dan mampu mengungkapkan pikirannya dalam batas-batas tertentu.
• Perkembangan kognitif (daya pikir) sangat pesat, ditunjukkan dengan rasa ingin t
ahu anak yang luar biasa terhadap lingkungan sekitar.
• Bentuk permainan anak masih bersifat individu, bukan permainan sosial. Walaup
un aktifitas bermain dilakukan anak secara bersama.
Usia 7 – 8 tahun
Karakteristik perkembangan anak usia 7 – 8 tahun antara lain :

• Perkembangan kognitif anak masih berada pada masa yang cepat.


• Perkembangan sosial anak mulai ingin melepaskan diri dari otoritas orangt
uanya.
• Anak mulai menyukai permainan sosial. Bentuk permainan yang melibatka
n banyak orang dengan saling berinteraksi.
• Perkembangan emosi anak sudah mulai berbentuk dan tampak sebagai ba
gian dari kepribadian anak. Walaupun pada usia ini masih pada taraf pemb
entukan, namun pengalaman anak sebenarnya telah menampakkan hasil.
Kondisi Yang Mempengaruhi Anak Usia
Dini
Banyak hal yang dapat mempengaruhi kondisi anak usia dini, secara garis besar dapat
dikelompokkan menjadi dua yaitu
a. Faktor Bawaan
Pertama, faktor bawaan adalah faktor yang diturunkan dari kedua orangtuanya, baik yang
bersifat fisik maupun psikis. Faktor bawaan lebih dominan dari pihak ayah daripada ibu at
au sebaliknya. Faktor ini tidak dapat direkayasa oleh orangtua yang menurunkan.

b. Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan yaitu faktor yang berasal dari luar faktor bawaan, meliputi seluruh lingkungan yang
dilalui oleh anak. Lingkungan dapat dipisahkan menjadi dua, yaitu lingkungan dalam kandungan dan
lingkungan di luar kandungan. Lingkungan dalam kandungan sangat penting bagi perkembangan
anak.

Lingkungan dalam kandungan sangat penting bagi perkembangan anak. Karena perkembangan
janin dalam kandungan mengalami kecepatan luar biasa, lebih cepat 200.000 kali dibanding
perkembangan sesudah lahir. Oleh karena itu lingkungan yang positif dalam kandungan akan
berpengaruh positif bagi perkembangan janin, demikian juga sebaliknya.
Lingkungan di luar kandungan, juga besar pengaruhnya terhadap perkembangan anak usia dini.
Sebab anak menjadi bagaimana seorang anak sangat dipengaruhi oleh bagaimana lingkungan
memperlakukan dia.
Perkembangan setiap anak memiliki pola yang sama,
Pola Perkembangan walaupun kecepatannya berbeda. Setiap anak mengikuti pola
yang dapat diramalkan dengan cara dan kecepatannya sendir
i. Sebagian anak berkembang dengan tertib tahap demi taha
p, langkah demi langkah. Namun sebagian yang lain mengala
Anak Usia Dini
mi kecepatan melonjak.
1. Perkembangan Fisik
Perkembangan fisik mengikuti hukum perkembangan yang disebut
“cephalocaudal” dan “proximodistal”. Hukum cephalocaudal
menyatakan bahwa perkembangan dimulai dari kepala kemudian
menyebar ke seluruh tubuh sampai ke kaki.

2. Ciri Fisik Anak


• Anak prasekolah umumnya sangat aktif
• Anak membutuhkan istirahat yang cukup
• Otot-otot besar anak usia prasekolah berkembang dari control jari
dan tangan.
• Sulit memfokuskan pandangan pada objek-objek yang kecil
ukurannya sehingga koordinasi tangan dan matanya masih kurang
sempurna.
Cara Belajar Anak Usia Dini

Anak pada usia dini (0 – 8 tahun) memiliki kemampuan bel


ajar yang luar biasa. Khususnya pada masa kanak-kanak
awal. Keinginan anak untuk belajar menjadikan ia aktif dan
eksploratif. Anak belajar dengan seluruh panca inderanya
untuk dapat memahami sesuatu, dan dalam waktu singkat
ia akan beralih ke hal lain untuk dipelajari.

Lingkungan lah yang kadang menjadikan anak terhambat


dalam mengembangkan kemampuan belajarnya. Bahkan s
eringkali lingkungan mematikan keinginannya untuk b
ereksplorasi.
KESIMPULAN

Dalam upaya mendidik dan mengembangkan anak untuk


mencapai perkembangannya seoptimal mungkin, maka
para pendidik anak usia dini perlu memahami siapa anak
didiknya dan bagaimana perkembangan anak itu sendiri.

Anak berbeda dengan orang dewasa atau orang tua,


anak memiliki karakteristik dan dunianya sendiri, dan
anak memiliki potensi untuk dapat berkembang selama
lingkungannya memberikan pengaruh-pengaruh yang
positif bagi upaya pengembangannya.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai