Anda di halaman 1dari 18

Peradilan Nasional

oleh:
Saryomo,S.Kep.Ns., M.Si.
Waktu: 2 x 50 Menit
Standar Kompetensi:
Menampilkan sikap positif terhadap sistem hukum dan
peradilan nasional

Kompetensi Dasar:
1. Menganalisis peranan lembaga-Lembaga Peradilan
2. Menunjukkan sikap yg sesuai dengan ketentuan hukum yg berlaku
(Indikator) Hasil yg Diharapkan:

1. Menguraikan fungsi pengadilan negeri, tinggi, dan MA.


2. Mendeskripsikan tugas dan kewenangan pengadilan negeri, tinggi,
dan MA.
3. Menganalisis wewenang dan kewajiban Mahkamah Konstitusi.
4. Mendeskripsikan dg m’beri contoh bentuk sikap t’buka, objektif a/
rasional, dan m’utamakan kepentingan umum
Peradilan Nasional
Mahkamah
Agung

Pengadilan Tinggi Pengadilan Pengadilan Tinggi Pengadilan Tinggi


Umum/Sipil Tinggi Militer Tata Usaha Negara

Pengadilan Negeri Pengadilan Pengadilan Pengadilan Tata


Umum/Sipil Negeri Militer Usaha Negara
Fungsi
Pengadilan Negeri Tugas
Wewenang
Fungsi
Pengadilan Tinggi Tugas
Wewenang

Fungsi/Tugas
Peranan Lembaga- Mahkamah Agung
Lembaga Peradilan Wewenang

Wewenang
Mahkamah Konstitusi
Kewajiban
2. Peranan Lembaga-lembaga Peradilan
a. Pengadilan Negeri (Tingkat Pertama)

Pengadilan negeri adlh memeriksa ttg sah a/ tdknya suatu penangkapan


a/ penahanan yg diajukan o/ t’sangka, keluarga a/ kuasanya kpd Ketua
Pengadilan dg menyebutkan alasan-alasannya.

Tugas dan wewenang Pengadilan negeri adlh memeriksa, memutus, dan


menyelesaikan perkara pidana dan perdata di tingkat pertama.

Tindak pidana yg pemeriksaannya hrs didahulukan, yaitu:


Korupsi, Terorisme, Narkotika/psikotropika, Pencucian uang, a/ yg
ditentukan o/ UU dan perkara yg t’dakwanya b’ada di dlm Rumah
Tahanan Negara.
1. Menyatakan sah a/ tdknya penangkapan, penahanan,
penghentian penyelidikan, a/ penghentian tuntutan.
2. Tentang ganti kerugian dan/atau rehabilitasi bagi seseorang
yg perkaranya dihentikan pd tingkat penyidikan a/
penuntutan.
3. M’berikan keterangan, pertimbangan, dan nasihat ttg hukum
kpd instansi Pemerintah di daerahnya, apabila diminta.
4. Mengadakan pengawasan atas pelaksanaan tugas dan
tingkah laku Hakim, Panitera, Sekretaris, dan Juru Sita di
daerah hukumnya.
5. Melakukan pengawasan thd jalannya p’adilan dan m’jaga agar
peradilan diselenggarakan dg seksama dan sewajarnya.
6. M’berikan teguran dan peringatan yg dipandang perlu dg tdk
mengurangi kebebasan Hakim dlm memeriksa & memutus perkara.
7. Melakukan pengawasan atas pekerjaan notaris di daerah hukumnya,
dan melaporkan hasil pengawasannya kpd Ketua Pengadilan Tinggi,
Ketua Mahkamah Agung, dan Menteri yg tugas dan tanggung
jawabnya meliputi jabatan notaris.
b. Pengadilan Tinggi (Tingkat Kedua)
Pengadilan Tinggi b’kedudukan di ibukota Provinsi, dan daerah
hukumnya meliputi wilayah Provinsi (Pengadilan Tingkat Banding).

Fungsi Pengadilan Tinggi adlh:


1. Mjd pemimpin bagi pengadilan2 Negeri di dlm daerah hukumnya.
2. Melakukan pengawasan thd jalannya peradilan di dlm daerah hukumnya
dan m’jaga supaya peradilan itu diselesaikan dg seksama dan sewajarnya.
3. Mengawasi dan meneliti perbuatan para hakim pengadilan negeri di
daerah hukumnya.
4. Untuk kepentingan negara dan keadilan, Pengadilan Tinggi dpt m’beri
peringatan, teguran, & petunjuk yg dipandang perlu kpd Pengadilan Negeri
dlm daerah hukumnya.
Wewenang Pengadilan Tinggi adlh:
1. M’adili perkara yg diputus o/ pengadilan negeri dlm daerah
hukumnya yg dimintakan banding.
2. B’wenang u/ memerintahkan pengiriman berkas2 perkara
dan surat2 u/ diteliti dan m’beri penilaian ttg kecakapan
dan kerajinan para hakim.
3. Mahkamah Agung (Tingkat Kasasi)
Daerah hukum MA meliputi seluruh Indonesia dan kewajiban utamanya adlh melakukan
pengawasan tertinggi atas tindakan-tindakan segala pengadilan lainnya di seluruh
Indonesia, dan menjaga/menjamin agar hukum dilaksanakan dg sepatutnya.

Tugas a/ Fungsi Mahkamah Agung:


• Melakukan pengawasan tertinggi thd penyelenggaraan peradilan di semua lingkungan
peradilan dlm menjalankan kekuasaan kehakiman.
• Mengawasi tingkah laku dan perbuatan Hakim di semua lingkungan peradilan dlm
menjalankan tugasnya.
• Mengawasi dg cermat semua p’buatan2 para hakim di semua lingkungan peradilan.
• Untuk kepentingan negara dan keadilan Mahkamah Agung m’beri peringatan, teguran, dan
petunjuk yg dipandang perlu baik dg surat tersendiri, maupun dg surat edaran.
Wewenang Mahkamah Agung:
1. Memeriksa dan memutus permohonan kasasi, (thd putusan
Pengadilan Tingkat Banding a/ Tingkat Terakhir dr semua Lingkungan
Peradilan),
2. Memeriksa dan memutus sengketa ttg kewenangan mengadili,
3. Memeriksa dan memutus permohonan peninjauan kembali putusan
Pengadilan yg telah m’peroleh kekuatan hukum tetap,
4. Menguji scr materiil hanya thd peraturan perundang-undangan di
bawah undang-undang,
5. Meminta keterangan ttg hal2 yg b’sangkutan dg teknis peradilan dr
semua Lingkungan Peradilan,
6. M’beri teguran, a/ peringatan yg dipandang perlu kpd Pengadilan di
semua Lingkungan Peradilan, dg tdk mengurangi kebebasan Hakim dlm
memeriksa dan memutus perkara.
7. Memeriksa dan memutus p’mohonan peninjauan kembali pd tingkat
pertama dan terakhir atas putusan Pengadilan yg telah m’peroleh
kekuatan hukum tetap.
Dalam hal kasasi, yg mjd wewenang MA, dikarenakan:
• Tdk b’wenang a/ melampaui batas wewenang,
• Salah menerapkan a/ krn melanggar hukum yg b’laku,
• Lalai memenuhi syarat2 yg diwajibkan o/ peraturan perundang-
undangan yg m’ancam kelalaian itu dg batalnya putusan yg
b’sangkutan.

Permohonan kasasi, dpt


dilakukan dlm perkara: Asas2 penuntutan bagi
• Perdata seseorang yg dianggap b’salah,
• Pidana y/:
• Asas Opportunitas
• Asas Legalitas
d. Mahkamah Konstitusi
Mahkamah Konstitusi sesuai UU No. 24/2003, memiliki
wewenang dan kewajiban:
• Wewenang, m’adili pd tingkat pertama dan t’akhir yg
putusannya b’sifat final u/ menguji UU thd UUD, memutus
sengketa kewenangan lembaga negara yg kewenangannya
diberikan o/ UUD 1945, memutus pembubaran partai politik,
dan memutus p’rselisihan Pemilihan Umum.
• Kewajiban, y/: m’beri putusan atas p’dapat DPR mengenai
dugaan pelanggaran o/ Presiden dan/a/ Wakil Presiden
menurut UUD 1945.
e. Sikap sesuai Ketentuan Hukum
 Sikap Terbuka

Contoh: Mau mengatakan benar a/ salah, dan b’upaya selalu


jujur dlm memahami ketentuan hukum.
 Sikap Obyektif/Rasional

Contoh: sanggup menyatakan ya a/ tdk dlm ketentuan hukum


dg segala konsekuensinya.
 Sikap M’utamakan Kepentingan Umum

Contoh: Merelakan tanah a/ bangunan diambil pemerintah u/


kepentingan sarana jalan a/ jembatan.
Penugasan Praktik Kewarganegaraan 2

Stlh m’pelajari materi ttg: Peradilan Nasional, lakukan Strategi Pembelajaran dg


Penugasan Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) a/
Kooperatif Terpadu Membaca dan Menulis.
Langkah2:
1. Bentuk kelompok dg anggotanya antara 3–4 orang.
2. Diberikan “wacana” a/ kliping sesuai dg topik pembelajaran.
3. Setiap kelompok bekerja sama saling membacakan & menemukan ide
pokok s/ m’beri tanggapan thd wacana/kliping, dan ditulis pd lembar kertas.
4. Mempresentasikan a/ m’bacakan hasil kelompok.
5. Buatlah kesimpulan b’sama.
6. Penutup.
Terimakasih...

Anda mungkin juga menyukai