Anda di halaman 1dari 11

Kelompok 4:

1. Ahmad Fauzan
2. Alfanda Dwi K
3. Ibnu Akil
4. Khalisha Azizah F
5. Tania Tirtaning H
6. Yara Nadya A
7. Yuniar Dewanti
Teori Hendrik
L’Blum
A. Teori Hendrik L Blum
Konsep hidup sehat H.L.Blum sampai saat ini
masih relevan untuk diterapkan. Kondisi sehat
secara holistik bukan saja kondisi sehat secara
fisik melainkan juga spiritual dan sosial dalam
bermasyarakat.
B. KONSEP HENDRIK L’BLUM
1.   Lingkungan hidup
a)  Fisik : sampah, air, udara, perumahan dsb.
b)  Sosial : kebudayaan , pendidikan, ekonomi
c)  Biologi : hewan , jasad remik, tetumbuhan.

2. Perilaku
a) Merupakan adat atau kebiasaan dari
masyarakat.
b) Sehat tidaknya lingkungan dan keluarga
tergantung perilaku.
3. Pelayanan kesehatan
a) Menentukan dalam pelayanan pemulihan kesehatan,
pencegahan penyakit pengobatan, dan perawatan kesehatan.
b) Dipengaruhi oleh faktor lokasi atau jarak ke tempat
pelayanan kesehatan sumber daya manusia, informasi
kesesuaian program pelayanan kesehatan dengan kebutuhan
masyarakat.

4. Keturunan
Faktor keturunan adalah faktor yang telah ada dalam diri
manusia yang dibawa sejak lahir. Sebagai contoh : diabetes
mellitus, asma, epilepsy, retardasi mental, hipertensi, buta
warna dll.
C. Derajat Kesehatan Masyarakat
• Hendrik L Blum menyebutkan 12 indikator
yang berhubungan dengan derajat kesehatan,
yaitu :
1)  Life spam
2)  Disease or infirmity
3)  Discomfort or ilness
4)  Disability or incapacity
5)  Participation in health care
D. Upaya-Upaya Kesehatan Masyarakat

1. Promotif
2. Preventif
3. Kuratif
4. Rehabilitativ
6)        Health behaviour
7)        Ecologic behaviour
8)        Social behaviour
9)        Interpersonal relationship
10)    Reserve or positive health
11)    External satisfaction
12)    Internal satisfaction
E. Taksonomi Bloom
• Taksonomi berasal dari bahasa Yunani tassein berarti
untuk mengklasifikasi dan nomos yang berarti
aturan. Taksonomi berarti klasifikasi berhirarkhi dari
sesuatu atau prinsip yang mendasari klasifikasi.

• Konsep Taksonomi Bloom dikembangkan pada tahun


1956 oleh Benjamin Bloom, seorang psikolog bidang
pendidikan. Konsep ini mengklasifikasikan tujuan
pendidikan dalam tiga ranah, yaitu kognitif, afektif
dan psikomotorik.
• Namun, konsep tersebut mengalami
perbaikan seiring dengan perkembangan dan
kemajuan jaman serta teknologi. Salah
seorang murid Bloom yang bernama Lorin
Anderson merevisi taksonomi Bloom pada
tahun 1990. Hasil perbaikannya dipublikasikan
pada tahun 2001 dengan nama Revisi
Taksonomi Bloom.

Anda mungkin juga menyukai